7. Kanvas Putih
PART 7. Kanvas Putih
Kemal, Ladin, Naka, dan Meta membantu Dewo merenovasi toko buku menjadi sebuah library kafe. Saat tengah merapikan toko buku itu, Ladin pun tanpa sengaja menemukan bakat lain dari Naka yang diam-diam lelaki itu pendam, yakni melukis.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
"Lo ngintipin buku gue," gerutu Naka menyejajari langkah Ladin. Sementara terik membuat keringat menetes perlahan di pelipisnya.
"Enggak sengaja," jawab Ladin. "Kenapa enggak lo aja yang bikin lukisan buat dipajang di kafe? Biar lebih murah."
Naka menggeleng.
"Kok enggak mau?"
"Lukisan gue masih payah."
Ladin mendengkus. "Sama cacing takut, bikin lukisan juga enggak pede. Yang payah kayaknya bukan lukisannya deh."
Mulut Naka terkatup rapat. Apalagi ketika mata milik Ladin meliriknya dengan sorot mata kasihan sekarang. Seakan-akan dirinya tidak bisa apa-apa.
"Tapi elo," lanjut Ladin tanpa peduli terus melangkah meninggalkan Naka yang mendadak terpaku di tempat. "Ayo! Katanya mau makan. Kok malah ngelamun."
Read more at :
https://karyakarsa.com/mooseboo
***
Halo guys, penasaran dengan kelanjutan cerita Ladinda dan Rumah Kata-Kata langsung kunjungi akun Mooseboo di Karya Karsa dan cari karyaku dengan tag Ladinda dan Rumah Kata-Kata. Ditunggu kunjungannya :)
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top