5(b)
"Kenapa."
.
.
Terbangun dari tidurnya, todomatsu merasakan sakit di belakang kepalanya. Merasa ada yang janggal todomatsu merasakan benda itu 'collar' menghilang dari lehernya.
"Apa yang-"
Terlihat sosok ichimatsu dan jyushimatsu tengah terdiam, keringat dingin mengalir di sekitar pelipis mereka.
Ketika todomatsu melirik mereka berdua, ichi dan jyushi pura-pura tidak melihat todomatsu dan mengalihkan pandangan mereka ke arah lain.
"Jadi, ini ulah kalian berdua." ucap todomatsu merasa geram.
Pintu ruang keluarga terbuka menampilkan sosok prof. Dekapan.
"Ah profesor sudah datang" ucap jyushimatsu.
Menatap aliran sungai di musim panas yang terasa dingin dengan tatapan kosong, osomatsu kini termenung sendirian di dekat jembatan.
Hatinya merasa hampa, hubungan dirinya dengan saudaranya kini hancur berantakan.
Mengingat sosok choromatsu yang menderita, membuat osomatsu menyalahkan dirinya lagi.
.....
Choromatsu menatap sosok osomatsu yang tengah terdiam.
Ketika choromatsu ingin berbicara, osomatsu menatap sosok choromatsu dengan tatapan lembut.
"Nee, choromatsu." manik ruby milik osomatsu menatap lurus manik emerald milik choromatsu.
"Ya, osomatsu niisan?" tanya choromatsu.
"Jika di masa depan diriku hanya ada untuk membenci orang lain. Kehilangan rasa kemanusiaan ini, mungkin sebaiknya kita tidak usah bertemu biarkan saja aku pergi,choromatsu." mendengar pernyataan yang baru saja keluar dari mulut osomatsu membuat kedua manik milik choromatsu membulat.
(Note: figure mereka di sini bukanlah anak kecil lagi.)
"Ini yang terbaik bukan?" osomatsu menjatuhkan dan menenggelamkan dirinya di dalam laut.
Choromatsu terkejut, ia pun berenang untuk menyelamatkan osomatsu.
Osomatsu tersenyum dirinya menebak suatu hari nanti dia akan menemukan dirinya sendirian, dimana saudaranya satu persatu meninggalkannya.
Untuk sekarang dirinya hanya bisa merindukan mereka semua. Osomatsu membiarkan dirinya tenggelam di laut akan tetapi choromatsu tidak menginginkan hal itu, choromatsu tetap bersikukuh ingin menyelamatkan osomatsu.
'Aku tidak akan membiarkan dirimu sendirian selamanya, osomatsu' batin choromatsu.
Ketika di dalam pikirannya dipenuhi dengan menyelamatkan osomatsu, selintas kenangan muncul di pikirannya
'Ah.. Aku ingat ketika kita saat itu masih anak-anak ibu memberikan hodie ini kepada kita semua. Kamu menerimanya dengan senang saat itu dan aku pun juga begitu. Semakin kita bertambah umur aku merasa terdapat jarak besar yang membatasi kita. Aku tau itu tapi apa karena ini kamu rela untuk pergi osomatsu-niisan' batin choromatsu, dalam perjuangannya untuk menghampiri sosok osomatsu terdapat celah kecil untuknya untuk menyelamatkannya.
Jyushimatsu beserta ichimatsu kini melindungi todomatsu yang ada di belakang mereka, prof. Dekapan yang babak belur di hajar oleh ichi & jyushi kini memohon ampun.
"Aaa ini semua kesalahanmu profesor" ucap jyushimatsu sembari memegang tongkat baseball di tangannya.
"Tch, apa kau tidak memiliki cara untuk menyelamatkan mereka huh?" tanya ichimatsu dengan wajah tanpa ekspresi.
"T-tunggu dulu, dasu" "hah?" ucap ichi dan jyushi bersamaan.
"Ada satu cara untuk menyelamatkan mereka, dasu" ucap prof.dekapan
...
Choromatsu melihat terdapat 2 sosok osomatsu, sosok anak-anak dan sosoknya yang sekarang. Mereka saling duduk bersebelahan dan menatap choromatsu, "choromatsu coba kau pilih antara aku harus menjadi kakak tertuamu atau aku menjadi sahabatmu (dalam arti mereka bukan keluarga tapi teman)"
Choromatsu menggigit bibir bawahnya ia tidak percaya apa yang baru saja ia dengarkan.
Memilih untuk memeluk mereka berdua (2 oso) dan menangis "aku tidak akan memilih salah satu dari pilihan itu. Yang kuinginkan kita akan selalu bersama jadi jangan pergi dan jangan pernah menyembunyikan perasaan yang selalu kamu pendam, osomatsu niisan. Bukankah kita ini saudara?"
Kedua oso itu menjadi sedih ketika mendengar perkataan choromatsu.
"Nee, osomatsu niisan untuk sekarang sampai seterusnya baik di masa lalu dan di masa depan, jangan pernah menyimpan masalahmu sendiri. Kamu harus bercerita kepada kami" ketika choromatsu mengatakan hal itu tubuhnya tiba-tiba menjadi pudar.
....
Osomatsu tersadar dari lamunannya entah insting keabang-abangannya mengatakan jika dia harus kembali kerumah segera.
Dia berlari sekuat tenaga mengabaikan orang-orang yang menatapnya heran.
Sesampainya di rumah osomatsu berlari menuju kamar,
Pintu kamar dibuka secara kasar oleh osomatsu, ia terkejut bukan main ya dia melihat choromatsu yang tengah duduk dengan buku di tangannya.
Dia, choromatsu akhirnya tersadar.
Menatap tak percaya, seluruh badan osomatsu terasa bergetar dengan hebat ia berlari menghampiri choromatsu dan memeluknya.
"Apa ini mimpi? Choromatsu kau sadar!!" choromatsu tersenyum lembut dan berbisik mengatakan "ya aku pulang osomatsu niisan" di telinga osomatsu.
"Selamat datang choromatsu."
Ketiga saudaranya mendengar osomatsu berteriak bahwa choromatsu telah sadar membuat mereka mereka berlari menuju kamar.
Ternyata apa yang dikatakan osomatsu itu benar, choromatsu kembali.
Mereka bertiga berlari mendekati choromatsu dan menangis, tetapi tidak dengan jyushimatsu. Jyushimatsu tidak ikut memeluk choromatsu dia memilih untuk menangis sambil berdiri.
Jyushimatsu merasa tidak enak hati kepada osomatsu, karena selama ini dialah yang menyalahkan osomatsu dan memaksa osomatsu untuk bertemu karamatsu.
Osomatsu yang melihat jyushimatsu yang tengah menjaga jarak darinya, ia menarik tangan jyushimatsu dan tersenyum "aku tidak menyalahkanmu, jyushimatsu." ucapnya. Mata jyushimatsu berkaca-kaca dirinya langsung memeluk tubuh osomatsu.
"HUWAAA OSOMATSU NIISAN MAAFKAN AKU" melihat tingkah saudara kelimanya osomatsu mengusap surai jyushimatsu.
Choromatsu tersenyum lembut melihat pemandangan yang ia lihat.
Todomatsu melirik ke arah karamatsu yang masih belum terbangun 'sepertinya hanya dirinya yang belum terbangun'
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top