5(a)

mendengar langkah kaki. Di suatu tempat, seorang pria dengan hoddie hijau sedang berjalan.
.
.

Menatap hamparan langit yang cukup mendung di luar jendela, pemuda dengan hodie bewarna merah tengah menatap langit dengan perasaan kacau.

Menghela nafas panjang berkali-kali osomatsu merasa kesal dan juga dapat terbilang dirinya tengah berputus asa atas kejadian yang menimpa saudara ketiganya, choromatsu.

Tidak ingin perasaan bersalah ini terus menghantui dirinya, osomatsu bangkit dari duduknya dan pergi keluar. Ketika dirinya tengah membuka pintu dan melangkahkan kakinya keluar jyushimatsu melihat osomatsu dengan tatapan yang sulit diartikan.

Di dalam mimpinya dengan latar di sekitar pantai, choromatsu melihat sosok osomatsu kecil (osomatsu pas masih anak") tengah berjalan sendirian.

Choromatsu menyadari satu hal ketika dirinya melihat osomatsu kecil, dia yakin saat ini dirinya berada di dalam kenangan masa lalu mereka saat masih anak-anak.

"Osomatsu." choromatsu menghampiri sosok osamatsu kecil yang sedang merenung.

Osomatsu kecil mendengar panggilan dari choromatsu, dirinya tersenyum bahagia ketika melihat choromatsu menghampirinya.
(An: karena choro berada di kenangan masa lalunya, dirinya juga berubah menjadi anak")

....

Di lain tempat terdapat sosok karamatsu dan ichimatsu tengah terduduk saling membelakangi,
"Ahaha... Maafkan aku ichimatsu pada saat itu aku bertindak egois kepada kalian semua," ucap karamatsu diselingi tawa garing.

"Dan sekarang lihat, akibat dari keegoisanku ini aku mendapatkan karma dari perbuatan yang selama ini kulakukan," gumam karamatsu pelan.

Ichimatsu menodorong badannya agak ke belakang dan mengakibatkan karamatsu menjadi kesakitan, "itai ichimatsu."

"Karamatsu niisan ini semua bukanlah kesalahanmu sepenuhnya, setiap orang pasti memiliki kesalahan di dalam diri mereka. Jadi, kumohon jangan menanggung beban yang berat seperti ini." jelas ichimatsu. Mendengar perkataan ichimatsu membuat karamatsu tersenyum, "terima kasih, aku terkejut dirimu dapat mengatakan hal yang cukup bijak seperti ini," ucap karamatsu diselingi tawa kecil.

"Jangan salah sangka aku mengatakan hal ini karena aku harus mengingatkanmu sebagai saudara." balas ichimatsu sembari mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Todomatsu melihat karamatsu yang tengah tidak sadarkan diri dan tidak dapat kembali membuat dirinya ingin menangis.

Ketika todomatsu ingin menyentuh tangan karamatsu, ichimatsu dan jyushimatsu bersamaan menarik tangan todomatsu hal ini membuatnya terkejut.

"Todomatsu! Kamu tidak boleh menemui karamatsu lagi. Aku melarangmu karena kamu sudah terlalu sering memakai alat itu. Apa kamu mau mati huh?!" ucap ichimatsu menatap todomatsu tajam.

"Ugh.." akan tetapi todomatsu menolak dia ingin menemui karamatsu, alhasil mau tidak mau ichimatsu dan jyushimatsu memakai cara kasar.

Ichimatsu memberi kode kepada jyushimatsu untuk membuat todomatsu pingsan.

Permintaan ichimatsu diterima dengan senang hati oleh jyushimatsu, tanpa aba-aba jyushimatsu memukul leher belakang milik todomatsu.

Todomatsu kehilangan kesadaran, ichimatsu dan jyushimatsu mengangkat tubuh todomatsu bersamaan dan meletakannya di atas sofa.

....

Terdengar kicauan burung dan suara dentuman(?) ombak. Kedua anak laki-laki dengan wajah yang sama tengah melangkahkan kakinya menuju laut(?).

Menatap sosok di depannya dan mengikutinya dari belakang, sembari menyembunyikan perasaan yang selama ini ia rasakan. Choromatsu hanya menatap dan terus mengikuti langkah osomatsu.

Osomatsu menghentikan langkah kakinya. Choromatsu meraih tangan osomatsu "kumohon osomatsu-niisan jangan pergi." choromatsu menangis, ia tidak mau kehilangan osomatsu.

Osomatsu hanya menatap choromatsu dengan senyuman, ia melepaskan pegangan tangan choromatsu.

Hanya satu kata yang keluar dari bibirnya ,"maaf."

Mendengar kata legend yang sudah sering muncul di setiap chapter cerita ini, choromatsu merasakan hatinya sakit bagaikan ditusuk jarum.

"Kenapa."

To be continue

Next 5(b)

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top