4(b)

Seorang pemuda dengan hoddie bewarna merah muda kini tengah membersihkan darah yang mengalir dihidungnya. Terlihat sosok todomatsu sedang mengalami mimisan hal ini disebabkan oleh efek samping dari pemakaian collar .

Hal ini baginya sudah cukup sering terjadi ketika dirinya memakai collar, ia tahu kalau ia harus berhenti untuk pergi menemui karamatsu, akan tetapi todomatsu menolak hal seperti itu. Ia tidak peduli jika nantinya dia akan mati hal yang penting baginya dia dapat bertemu karamatsu tanpa peduli dengan keselamatannya sendiri.

Menatap ember dengan serbet yang dipenuhi oleh darah, todomatsu melirik ke kanan dan kiri untuk memastikan tidak ada satupun saudaranya melihat isi ember tersebut.

Merasa keadaan sudah aman todomatsu membawa embernya dengan gaya mengendap-ngendap layaknya maling. Namun ketika todomatsu ingin membuang isi embernya osomatsu melihat dirinya.

"Apa yang ada di dalam ember itu, todomatsu?" tanya osomatsu.
"B-bukan apa-apa." jawab todomatsu gelagapan, merasa curiga dengan tingkah todomatsu. Osomatsu mengambil paksa ember yang dipegang todomatsu, kedua mata osomatsu membulat ketika melihat isi dari embernya.

"Todomatsu katakan yang sejujurnya apa yang terjadi kepadamu?" todomatsu memilih untuk mengabaikan osomatsu, direbutnya kembali ember yang berada di tangan osomatsu, todomatsu berlari meninggalkan osomatsu yang tengah berpikir keras saat itu juga.

"Tangkap dan baca ini" Kara melemparkan diari yang ia tulis ke arah karamatsu. Menangkap diari pemberian kara, dibukanya halaman pertama diari yang ia tulis sendiri.

"Ini kan-" karamatsu terdiam ia mendapatkan kilas balik mengenai collar dan di saat pertama kalinya ia menulis diari.

"Yatta kita berhasil,dasu" "dayoon~" terdapat sosok pria berbadan gemuk mengenakan jas lab dan celana pendek beserta partnernya yang memiliki tubuh yang kurus dengan kedua pipinya yang lebar, kini tengah berlari-lari dengan perasaan bahagia.

Mereka adalah prof.dekapan dan dayoon yang sedang merasa senang karena penemuan mereka berhasil.

Karamatsu menghampiri mereka berdua dan bertanya apa yang membuat mereka bahagia saat ini, "prof. Dekapan apa yang membuat profesor bahagia?" "ah, ini ciptaan kami berdua akhirnya berhasil, dasu" jawab prof.Dekapan dan dibalas dengan anggukan oleh dayoon, "itu benar dayoon~"

"Memangnya itu apa profesor?" tanya karamatsu.
"Ini namanya collar,dasu. Benda ini dapat membuat penggunanya tertidur dan pergi ke dunia mimpi atau lebih tepatnya alam sadar si pemakai, dasu" jelas prof.dekapan

Karamatsu terlihat tertarik dengan benda yang bernama collar itu, "cara kerjanya bagaimana profesor?" "kita hanya perlu memasang ini dileher dan menutup mata sambil menenangkan pikiran. Tapi kalau tombol yang ada di tengah ini dipencet kemungkinan hal ini dapat membuatmu tertidur cukup lama,dasu" jelas prof.dekapan

"Ano sa profesor apa aku boleh meminta benda ini?" tanya karamatsu
"Tentu saja,dasu" prof.dekapan memberikan collar kepada karamatsu.

"Kalau begitu saya permisi dulu,dasu" karamatsu membalas dengan anggukan.

"Apa yang akan kulakukan ya~" karamatsu berpikir cukup lama dan akhirnya selintas ide muncul di kepalanya.

"Oh! Aku tau apa yang harus kulakukan. Aku akan membuat mereka mencintaiku! Aku tertidur cukup lama, mereka meminta maaf, aku terbangun, dan itu akan menjadi akhir yang bahagia!" ucapnya kepada dirinya sendiri.

Karamatsu ingat betapa bahagianya dia dalam mimpinya saat itu, tetapi kemudian ia menyadari bahwa itu salah. Pada saat yang sama karamatsu menjadi marah pada saat ini, dia tidak ingin berakhir terjebak, dia tidak ingin Choro berakhir terjebak juga, dia tidak ingin melihat saudara-saudaranya menderita. Dia menyadari bahwa dirinya cukup bodoh, menyesali perbuatannya saat ini pun percuma.

Karamatsu menyalahkan dirinya untuk kesekian kalinya atas kejadian yang juga menimpa kepada choromatsu.

Ketika karamatsu tengah termenung, Jyushimatsu muncul tak lama kemudian, karamatsu  memeluknya. Karamatsu ingin kembali, dan mungkin Choromatsu juga ingin kembali.

Dia ingat mimpi itu, disaat terakhir dirinya bertemu dengan choromatsu. Jyushimatsu berkata "Apakah sekarang baik-baik saja?" Apa yang akan karamatsu lakukan? Kembali atau tetap di mimpi? "Belum"

"Sudah cukup aku ingin kembali, Jyushimatsu". Jyushimatsu mendengarnya, karamatsu menangis.

Jyushimatsu terbangun, dia berpikir mungkin karamatsu juga akan terbangun, tapi

dia tidak terbangun sama sekali.

Karamatsu lupa bagaimana caranya bangun dari mimpi itu dan membuatnya terkurung di dalam mimpi itu selamanya.

...

Terdengar langkah kaki. Di suatu tempat, seorang pria dengan hoddie hijau sedang berjalan.

To be continue

Next : 5(a)

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top