2(b)
"Maafkan aku karamatsu, aku memang bodoh sampai-sampai aku ingin membunuh adikku sendiri."
.
.
Kini di ruang keluarga(?) mereka berlima sedang berkumpul mengelilingi meja. Sudah 2 jam berlalu tidak ada satupun dari mereka yang berbicara ataupun memecahkan suasana yang cukup terbilanh hening.
'Andai saja ada karamatsu-niisan disini. Pasti suasananya tidak akan menjadi seperti ini' batin todomatsu sambil menatap layar ponsel pintarnya.
'Brakk' osomatsu memukul meja sehingga membuat keempat saudaranya terkejut.
"Hentikan suasana kecanggungan ini. Mengapa kalian semua menjadi seperti ini? Kita ini bersaudara buat apa bersifat seperti orang lain." ucap osomatsu menatap mereka berempat satu-satu.
"Jadi apa osomatsu-niisan memiliki cara untuk menolong karamatsu-niisan?" tanya todomatsu menatap osomatsu sinis, Osomatsu menggelengkan kepalanya pelan.
"Tidak" jawab osomatsu singkat
"Sepertinya aku akan menemui dirinya." choromatsu menatap serius osomatsu
"Hah,apa maksudmu choromatsu?" "KITA TIDAK BISA TERLALU LAMA DIAM SEPERTI INI OSOMATSU-NIISAN!!" keempat saudaranya terkejut mendengar choromatsu berteriak kepada osomatsu.
"Ugh, kau berani berteriak kepadaku huh chorofappyskimatsu!!" osomatsu mengeluarkan jari tengahnya dan mengarahkannya ke choromatsu.
(Like this)
"Koraa bakamatsu!! Maju sini lo kalau berani huh!" choromatsu mengepalkan tangannya bersiap untuk memukul osomatsu.
"Kalian berdua osomatsu-niisan dan choromatsu-niisan tenanglah!! Tolong jangan terbawa emosi seperti ini ayo kita selesaikan hal ini dengan baik-baik." todomatsu melerai mereka berdua yang hampir saling memukul satu sama lain.
"Aku t-tidak ingin kalian berkelahi. Kumohon." air mata todomatsu mengalir deras membuat keempat kakaknya menatap todomatsu iba.
"Maafkan kami berdua todomatsu,"ucap mereka berdua bersamaan dan terjadilah acara peluk-pelukan seperti teletub**s.
"BERPELUKANN!!"pekik jyushimatsu sembari menarik tangan ichimatsu tuk mengajak berpelukan bersama.
Todomatsu menatap punggung karamatsu yang tidak jauh dari dirinya, iya kini todomatsu tengah berada di alam sadar karamatsu, tadinya ia ingin memaksa kakak keduanya untuk kembali namun setelah dirinya melihat sosok karamatsu yang terlihat bahagia dengan dunianya todomatsu hanya akan menyapanya.
"Karamatsu-niisan~"todomatsu menghampiri sosok karamatsu yang kini tengah bermain gitar.
"Huh todomatsu?" tanya karamatsu dengan wajah sedikit terkejut.
"Ehehehe~"
"Biar kutebak kau kesini pasti ingin menyuruhku kembali bukan?" mendengar pertanyaan karamatsu, todomatsu menggelengkan kepalanya lemah.
"Iee, karamatsu-niisan. Aku kesini bukan untuk membujuk niisan,"jawab todomatsu. Karamatsu mengerutkan alisnya ia menatap todomatsu heran.
" terus apa yang kau lakukan disini?"
"Hanya ingin menemui niisan saja kok." "hooh"
"Nee, totty bagaimana keadaan osomatsu-niisan? Apa dia baik-baik saja." "hmm.. Yah tadi dia hampir ingin memukul choromatsu-niisan, aku tidak tau apa yang ada di pikirannya saat ini"jelas todomatsu. " naruhodo,"gumam karamatsu.
"Ah,iya karamatsu-niisan aku harus kembali. Nanti aku akan kesini lagi besok, sampai jumpa~" "ah dan tolong rahasiakan kedatanganku ini dari yang lain ya~"sambung todomatsu kemudian. Karamatsu membalas ucapan todomatsu dengan senyuman.
"Baiklah totty"
Todomatsu terbangun dari tidurnya kini ia harus cepat-cepat menyimpan collar yang ia kenakan di lehernya.
To be continue
Next : 3
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top