1(b)
"Kalau begitu ayo kita pergi kesana"
.
.
.
Akhirnya kini mereka berlima telah sampai ke tujuan dengan keadaan yang sehat dan wa'alfiat//oke ini sama sekali gk nyambung.
"Selamat siang,selamat siangg prof.dekapan," pekik jyushimatsu di depan rumah prof.dekapan
"Selamat siang,dasu. apa yang membuat kalian datang kemari?" prof. Dekapan menatap mereka berlima penasaran.
"Ah.. Itu apa profesor tau benda apa ini?" todomatsu menunjukan gambar yang ada di ponser pintarnya kepada prof.dekapan, melihat foto itu mereka berlima disuruh untuk masuk.
"Jadi benda apa itu?"tanya osomatsu. Prof. Dekapan pergi meninggalkan mereka berlima sebentar untuk mengambil sebuah kardus.
"Benda yang ada di leher saudara kalian bernama collar,dasu"
"Collar itu bukannya artinya kerah ya?"tanya choromatsu
" ya,itu benar. Benda ini dinamakan collar karena dipasang di leher, langsung ke intinya saja benda ini berguna membuat kita tertidur dan membuat kita tertinggal di dalam mimpi atau lebih tepatnya menuju alam bawah sadar." jelas prof.dekapan beliau membuka kardus tersebut dan mengambil sebuah collar
"Berarti k-karamatsu-niisan mati?" tanya todomatsu dengan tatapan horor
"Mungkin.. Tapi jika dia ingin terbangun, dia harus menginginkan hal itu dengan sendirinya dan harus tau caranya untuk kembali atau tidak kalian harus membujuk dirinya,dasu"
"Tch,mengapa kusomatsu melakukan hal yang merepotkan seperti ini." gumam ichimatsu lirih.
"Prof.dekapan apa ada cara yang dapat kita lakukan untuk menemuinya?" todomatsu menatap prof.dekapan dengan tatapan memohon.
"Jika kalian ingin membujuknya aku akan memberikan benda ini ke kalian,dasu" prof.dekapan mengambil collar tersebut sebanyak 5 buah lalu memberikan mereka berlima masing-masing satu.
"Arigatou dekapan hakase" ucap mereka berlima bersamaan.
"Douitashimashita(?),dasu"
Kini mereka berlima memilih untuk kembali pulang ke rumah.
.
.
.
Sesampainya di rumah kini tidak ada satupun dari mereka berlima untuk membuka suara, mereka hanya terdiam dan memilih untuk melakukan aktivitas yang unfaedah//slap. Osomatsu dengan tvnya, choromatsu dengan novelnya, ichimatsu dengan kucing miliknya, jyushimatsu yang kini tengah melamun di sofa, dan todomatsu yang kini tengah bermain ponsel pintarnya. Bukannya mereka tidak ingin berbicara hanya saja kejadian ini terlalu mendadak.
Ichimatsu memilih untuk pergi dari ruangan itu dan pergi ke kamar, dalam perjalanannya menuju kamar ichimatsu menatap collar yang ada di tangannya.
'Apa aku harus membujuknya?' batin ichimatsu, tidak terasa kini ia telah sampai di depan pintu kamar dan membukanya.
Melangkahkan kakinya mendekati karamatsu, ichimatsu menatap karamatsu yang sedang tidak berdaya dengan perasaan bercampur aduk, perasaan kesal, benci, takut, sedih, dan tidak rela kini telah membuat ichimatsu menjadi resah.
Menatap collar tersebut dengan perasaan ragu ingin memakainya atau tidak, ichimatsu berinisiatif untuk memakainya tetapi ia mengurungkan niatnya untuk bertemu karamatsu.
'Sebaiknya aku memilih untuk duduk diatap saja' ichimatsu melangkahkan kakinya tuk pergi ke atap guna menenangkan dirinya.
'Tap..tap..tap..ta-- sreek'
Pintu kamar terbuka menampilkan todomatsu yang kini tengah merenung.
Todomatsu mendekati karamatsu dan memilih duduk di samping karamatsu.
"Nee, ittaima-- ah tidak maksudku karamatsu-niisan mengapa niisan melakukan hal yang seperti ini?" ucapnya bergetar, ingin rasanya todomatsu menangis tapi ia berusaha tegar ketika menghadapi hal ini.
"Niisan rasanya sepi jika tidak ada ucapan yang membuat sakit itu. Kumohon ne.. Karamatsu-niisan bangunlah." air mata mengalir secara perlahan membasahi wajah todomatsu.
'Ckrekk'
Todomatsu memfoto wajah karamatsu yang kini tengah tertidur dengan tenang dengan ponselnya lalu di unggah ke twitter dengan hashtag #niisan_belumbangun #1000like_untukmembangunkanniisan
Dan berbagai macam hashtag ia tulis di twitternya, todomatsu tau hal ini mustahil namun ia melakukan hal ini hanya untuk mengisi rasa kesepiannya.
"Karamatsu-niisan jika niisan sudah bangun ayo kita memancing bersama-sama lagi. Tapi yang utama aku ingin niisan kembali" gumam todomatsu lalu pergi meninggalkan karamatsu.
Melihat todomatsu telah pergi ke luar kamar ichimatsu segera masuk.
"Tch kusomatsu mengapa kau begitu pengecut. Apa hanya karena kami sering mengabaikanmu jadi kau tega sehingga berbuat hal yang rendah seperti ini." ichimatsu menatap karamatsu kesal.
Daripada berlama-lama ia berada di kamar, ichimatsu memilih untuk pergi keluar.
"Karamatsu-niisan dapatkah niisan mendengar suaraku ini?"
"Niisan bangunlah ayo kita bernyanyi berasama lagi di atap *hiks* " di dalam keheningan jyushimatsu menangis sejadi-jadinya. Choromatsu yang kebetulan lewat segera menghampiri jyushimatsu dan menenangkannya.
"Tenanglah,jyushimatsu ayo kita berdoa semoga karamatsu-niisan dapat kembali" ujar choromatsu sembari mengusap surai jyushimatsu.
"*hiks* h-haii choromatsu-niisan" jyushimatsu mengusap air matanya yang mengalir di wajahnya menggunakan lengan bajunya(?)
Ichimatsu menatap sekelilingnya dengan datar, ia merasa bimbang akankah ia pergi menemui karamatsu atau tidak. Ketika dirinya tengah ingin mengambil minuman ichimatsu mendengar jyushimatsu & todomatsu kini tengah menangis terisak-isak(?).
'Yappari, sepertinya aku harus menemui kusomatsu' batinnya. Ichimatsu meletakkan gelasnya di meja, setelah itu ia melangkahkan kakinya menuju ke luar dapur dan pergi ke kamar.
Sesampainya di kamar, ichimatsu mengambil collar yang berada di saku celananya dan memasangkannya ke lehernya. Osomatsu yang baru saja turun dari atap melihat ichimatsu mengenakan collar tersebut, reflek osomatsu menarik lengan saudara keempatnya.
"Apa yang ingin kau lakukan ichimatsu?" tanya osomatsu, ichimatsu menatap osomatsu datar.
"Aku hanya ingin pergi menemui kusomatsu" jawab ichimatsu
"Jangan bodoh ichimatsu! Bagaimana kalau dirimu tidak dapat kembali lagi?!" osomatsu menggoyang-goyangkan tubuh ichimatsu, ichimatsu menepis tangan osomatsu dari pundaknya.
"Jangan menghalangiku!! Biarkan aku menemui karamatsu" ichimatsu mendekati karamatsu yang tengah tertidur, digenggamnya tangan karamatsu dengan lembut. "Tunggu aku karamatsu"
Osomatsu membatu ia tidak percaya jika ichimatsu akan berbuat senekat itu,
"Ahahaha...kenapa," gumamnya lirih menatap ichimatsu yang kini tengah tertidur di samping karamatsu.
'Syush~'(an: abaikan sfx yang gak ada hubungannya dengan cerita ini)
Ichimatsu kini telah sampai di dalam alam sadar karamatsu(?) menatap sekelilingnya dengan seksama 'bukankah ini jembatan yang sering di datangi karamatsu?' batinnya bertanya-tanya.
Ketika ia tengah melihat-lihat netranya menangkap sosok yang tidak asing baginya,
"Karamatsu?" ucapnya tanpa sadar, sosok itu menoleh dan menatap ichimatsu terkejut.
"Ichimatsu apa yang kau lakukan disini?" karamatsu mendekati ichimatsu yang kini tengah terdiam atau lebih tepatnya tidak percaya bahwa yang dihadapannya saat ini karamatsu.
"Menemuimu, memangnya apa lagi?"
"Tidak ada angin, tidak ada hujan oh my brother tumben kau menemuiku?"
"...lang..."
"Lang?" ulang karamatsu menatap ichimatsu dengan tatapan bertanya-tanya.
Ichimatsu menggengam tangan karamatsu, manik amethyst menatap manik sapphire milik karamatsu dengan lembut.(eakkkk//hush)
"Karamatsu n-niisan ayo kita pulang," pinta ichimatsu, namun entah kesambet apa karamatsu menepis tangan ichimatsu dengan kasar.
"Maaf aku tidak bisa ichimatsu." karamatsu tersenyum pahit sembari menatap ichimatsu.
"K-kenapa? Apa alasannya karamatsu niisan?!" tanya ichimatsu menatap karamatsu tidak percaya apa yang baru saja ia dengarkan. "Sekali lagi maaf ichimatsu aku tidak bisa mengatakannya kepadamu." "aku mohon maafkan segala kesalahan yang kulakukan kepadamu selama ini. Jadi, ayo kita kembali semuanya menunggu"
Tidak tahan melihat tangisan ichimatsu, karamatsu mendorong ichimatsu "maafkan aku brother sampai membuatmu menangis seperti ini. Tapi,selamat tinggal." hal terakhir yang ichimatsu lihat hanyalah senyuman pahit yang terlukis di wajah karamatsu.
.
.
Ichimatsu terbangun dari tidurnya, menyadari wajahnya basah karena air mata segera ia mengusapnya dengan tisu yang entah muncul dari mana.
To be continue
Next : 2(a)
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top