13. Teruntuk yang Pernah Singgah
Teruntuk yang pernah singgah di tempat ini,
Masa-masa awal kedewasaanku adalah kotak harta berharga yang kutitipkan bersama kalian.
Yang kuhanyutkan dalam kenang-kenang yang selalu tergenang di memori janggalku yang senantiasa berlubang.
Aku ingat hari ketika kita saling sapa dalam canggung yang kentara, belum mengenal apa itu akrab. Masih meraba-raba nama masing-masing kontak. Mencari-cari panggilan apa yang bisa membuat kita dekat.
Bersama kalian ...
Aku berupaya memahami pertemuan tanpa tatap. Hangat tanpa sentuh. Tawa tanpa gelak yang kusaksikan di depan mukaku. Dan juga serangkaian memori yang belum juga bosan kuhampiri dalam rinduku.
Bersama kalian ...
Aku rasa teman bukan perkara yang paling lama berisian,
atau yang paling sering membalas statusku,
atau yang paling sering muncul di daftar viewer statusku,
Mungkin saja itu tawa kita ... meski tidak berwujud, namun menjadikan diri kita terikat dalam pertemanan yang hangat.
Perbincangan kita yang senantiasa menyatu.
Pemikiran kita yang kebanyakan satu tujuan.
Teruntuk yang pernah singgah di rumah kita ...
Para Generasi Pemimpi ...
Terima kasih telah memilik rumah ini untuk bersua.
Terima kasih telah menyempatkan diri berbincang dengan ras paling membosankan sepertiku.
Terima kasih telah menyapa.
Terima kasih telah hidup.
Teruntuk yang pernah singgah di tempat ini ...
Kutitipkan kapsul waktu ini sebagai pengingatmu bahwa kita pernah berteman.
Kau pernah memiliki teman.
Kau pernah tidak sendirian dalam tawamu.
Tertanda,
Yang akan selalu mengingat temu-tawa-perbincangan kita
======
Segenggam surat rindu dari RaDel28
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top