3
Kriiiiiing...
Suara alarm milik prilly sudah bunyi 5kali tapi prilly masih saja tak mau beranjak dari tempat tidurnya.
"prilly....kamu belum bangun ya?kamu mau sekolah gak siihh.." teriak seseorang dari luar kamar prilly.
"udah bund illy udah bangun kok." jawab prilly.
Prilly masih tampak malas untuk bangun. Sejak ia digosipkan tengah dekat dengan ali, ia tampak malas untuk pergi ke sekolah. Ia malas bertemu dengan para fans fanatik ali, karena tak jarang ada yang ngebully prilly walau hanya dengan kata2.
Ali memang di kagumi banyak murid cewek entah itu kakak kelas, seangkatan dengannya ataupun adik kelas yang seangkatan dengan prilly.
Kata2 dari para haters itu yang membuat prilly malas untuk pergi kesekolah.
"eh liat itu kan prilly yang katanya lagi deket sama kak ali, iihhh cantikan juga aku, pasti yang ngejar2 dia duluan deh."
"udah pendek, otak juga pas2an mau sok2an dekatin ali.hmm mimpi"
Kurang lebih begitulah kata2 yang hampir tiap hari harus prilly denger.
"prilly..bangun gak..apa kamu mau bunda mandiin disitu?" ucap bunda tiba2 membuka pintu.
Prilly kaget dan segera melompat turun dari ranjangnya.
"iya bunda..ini illy udah bangun."
Prilly segera menyambar handuknya malas dan segera berjalan ke kamar mandi yang berada didekat dapur.
Tak butuh waktu lama untuk prilly mendandani dirinya. Ia hanya memoles wajahnya dengan bedak yang sangat tipis, ia memang seperti itu, selalu apa adanya. Terkadang malah tak memakai bedak sama sekali.
"ayah, anterin prilly ya, motor illy rusak." rengek prilly saat ia melihat ayahnya sudah duduk di ruang makan.
"iya, buruan sarapannya, ntar ayah telat lagi." jawab ayah prilly.
Prilly pun segera menghabiskan sarapannya karena ayahnya sudah berdiri dan berpamitan pada bundanya.
Ayah prilly bekerja sebagai guru SD, sedangkan bundanya sebagai ibu rumah tangga. Prilly memunyai kakak namanya fian, tapi kini ia sudah kuliah sambil bekerja di kota jadi kakak prilly jarang sekali pulang.
Setelah berpamitan dengan bundanya prilly segera menyusul ayahnya ke depan.
Sekitar 10 menit prilly tempuh untuk sampai di sekolah, karena menggunakan motor jadi lebih cepat, beda kalau menggunakan angkot yang ada harus nunggu penumpang penuh dulu, terus jalannya agak lama.
"illy masuk dulu yah. Assalamu'alaikum." ucap prilly sambil mencium tangan ayahnya saat sudah sampai di depan sekolahnya.
"iya wa'alaikumsalam.. belajar yang rajin, jangan mikirin pacar mulu."
"iihh ayah apaan sih..gak lah yah.. Gak pacaran aja kalah mulu sama mila, apalagi pacaran bisa makin jeblok nilai illy." jawab prilly.
"udah ah yah ntar ayah telat lagi..ati2 yah..daaa..." lanjut prilly.
Prilly pun berjalan meninggalkan ayahnya yang masih melihatnya masuk ke dalam sekolahan.
Sesampainya di kelas prilly belum menemui shiren di bangkunya.
"kemana nih ni anak. Kok gak kliatan batang hidungnya.hmmm" gumam prilly.
Ia pun memutuskan untuk ke kelas mila yang berada di samping kelasnya.
Prilly melihat mila sudah duduk anteng di bangkunya dengan di temani kevin, di sana terlihat juga ada ali dan aditya dan pastinya shiren yang ia cari2 dari tadi.
"ee busyet dah..pagi2 udah pada pacaran aja kalian.." ucap prilly menghampiri mereka.
"kenapa?pengen? Noh ali nganggur." ucap aditya sewot.
"dikira aku apaan nganggur." sahut ali tak terima.
"iiihhh aku iri? Gak ya." sahut prilly juga tak kalah sewot.
"iiihh mending aku ke kantin aja deh dari pada liat yang beginian, bikin dosa. BYE.." ucap prilly lagi sambil melangkah pergi.
"eehh cewek aneh..di kira kita ngapain? Bikin dosa." ucap aditya kesal tak terima dengan ucapan prilly.
"bilang aja kamu iri." teriaknya lagi karena prilly sudah keluar dari kelas.
Prilly berjalan sendirian menuju ke kantin sambil mengerutu tak jelas.
Belum juga sampai kantin tiba2 prilly inget kalau tugas yang ia kerjakan semalem masih kurang satu. Ia terlihat menepuk jidatnya pelan lalu buru2 balik badan.
"auuu..." teriak prilly karena tak sengaja menabrak seseorang yang entah sedang apa ia di belakangnya.
"kamu gpp kan? Mana yang sakit?" ucap orang itu panik.
"kak ali? Gpp kok." jawabnya sambik mendongak melihat orang yang ditabraknya adalah ali.
"lagian ngapain sih tiba2 balik badan, tadi katanya mau ke kantin?" tanya ali lembut.
"baru inget. Tugas yang semalem aku kerjain masih kurang satu nomor, bingung, gak bisa ngerjain." rengek manja prilly. Namun kemudian ia segera menutup mulutnya karena entah kenapa ia tadi memakai nada manjanya pada pria di hadapannya ini.
"emang tugas apa?" tanya ali sambil tersenyum.
"ehmm itu..tugas fisika." jawab prilly kembali dengan nada yang biasa.
"ooo ya udah ayo aku bantu." balas ali kemudian menarik tangan prilly menuju ke kelasnya.
Entak kenapa prilly tak menolaknya, ia mengikuti ali di belakang dengan tangan yang masih di tarik oleh ali.
"cepet keluarin bukunya, keburu masuk." suruh ali saat mereka sudah duduk di bangku prilly dan shiren.
Prilly pun mengikuti perintah ali tanpa berucap.
"oohh jadi yang ini, ini mah gampang nih aku tulisin rumusnya dan pengertiannya ya. Soal gampang gini kok kamu gak bisa jawab sih? Pasti kalau lagi di terangin kamunya ngelamun ya?" ucap ali sambil terus menulis rumus di buku prilly.
Ali melirik prilly sebentar kemudian tersenyum karena melihatnya yang sedang mengerucutkan bibirnya.
"bibirnya jangan di gituin ntar aku iket lho." mendengar itu prilly langsung merubah mimik wajahnya lagi.
"nih udah, sekarang kamu coba kerjain, aku tungguin disini." ucap ali sambil menyodorkan buku ke prilly.
Prilly membaca sekilas soalnya lalu melihat ke rumus yang tadi di tulis ali, ia tampak manggut2 mengerti kemudian mencoba menggoreskan tintanya ke buku untuk mengerjakannya. Tak lamu prilly sudah menyelesaikannya.
"nih..udah.." ucap prilly saat sudah menyelesaikan soalnya.
Ali tampak melihatnya sebentar kemudian berkata.
"nah ini bisa. Gampangkan? Asal kamu mau nyimak dengan benar gak ngelamun pasti bisa." ucap ali sambil kembali mengembalikan buku prilly.
"makasih kak." ucap prilly sambil tersenyum.
"iya" jawab ali kemudian mengacak2 rambut prilly.
"iiihhh kakak berantakan nih.." ucap prilly kesal sedangkan ali malah semakin melebarkan senyumnya.
"ciee cieee..tadi katanya gak iri? Katanya dosa. Lha ini malah main mojok disini, cuma berduaan lagi." ucap kevin tiba2 nongol di balik pintu bersama dengan shiren dan aditya.
"udah mau masuk noh..balik yuk.. Pacaran mulu." ucap aditya
"siapa yang pacaran sih?" jawab prilly kesal.
"aku mah sama prilly kalo pacaran yang positif gak kaya kalian." sahut ali.
"ciaahh positif apaan, mojok disini, cuma berduaan, masih mending kita tau mojoknya ber empat." balas aditya.
"kita gak pacaran aditya perwiraa..kak ali disini bantuin aku ngerjain tugas..niihh..liat." ucap prilly sambil teriak.
"eh busyet dah bisa pelan aja gak ngomongnya. Cewek kamu nih bro kaya emak2.." ucap aditya yang membuat prilly makin kesal
"eeh tunggu.. Tadi kamu tau nama kepanjangan aku? Ciieee kamu naksirnya ma aku ya..ciiieee..." ucap aditya lagi
"tapi sorry ya aku pilih temen kamu ini aja." lanjut aditya lagi sambil menunjuk dengan dagunya ke arah shiren.
"iiiihhhh cuih siapa lg yang naksir ma cowok tengil kaya kamu." balas prilly.
"udah2 pada balik kelas sana keburu belnya bunyi." ucap shiren melerai debat antara prilly dan aditya.
"aku balik dulu ya." pamit ali lalu berdiri dari bangku shiren.
"iya, sekali lagi makasih ya kak." ucap prilly dengan tersenyum.
"ciiieee udah bisa senyum nih.." goda aditya lagi.
"iiihhh kamu...." ucap prilly sambil mengangkat kepalan tangannya.
"hiii takut.. Kabuuurrr.." aditya berlari keluar ruang kelas X3
"balik dulu ya prill." ucap kevin yang dari tadi diam dan senyam senyum melihat perdebatan antara sahabatnya dan prilly serta ali yang sudah mulai berani menunjukkan ketertarikannya pada cewek.
*****
Hahaha gak tau kenapa baca ini aku malah jadi ketawa..hahaha
Jangan lupa voment..
Thanks yang udah baca apalagi yang udah ngasih vote.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top