3. Penemuan
(Part yang cukup membosankan. Namun part ini harus ada karena part ini adalah proses tokoh utama saling bertemu. Terima kasih telah menyempatkan mampir.)
Bertemu tidak pernah, tetapi rindu. Hal itu yang saat ini sedang dialami Nicole Astria Piliang. Wanita itu tak bisa berhenti memikirkan anak SMA yang dia lihat sedang menyeberang tadi.
Sepintas saat wajah sang remaja terlihat jelas, memang tak jauh berbeda dari pria dalam mimpinya itu. Hanya saja, yang dia lihat tadi jelasnya memang remaja berseragam putih abu-abu. Sementara pria dalam mimpinya adalah remaja tadi dengan wajah yang lebih dewasa dan tubuh yang atletis.
Nic menggigit bibir bawahnya, dahinya berkerut tatapan matanya kosong. Makan siang favoritnya hanya dia putar-putar tanpa dia suapkan. Pikirannya terus memaksa untuk tertuju pada remaja berseragam SMA tadi.
Kenapa harus anak SMA, kenapa?
Siapa anak itu? Siapa orang tuanya?
Atau jangan-jangan ayahnya, mirip dengannya dan mirip dengan pria yang ada dalam mimpiku?
Apa perlu anak itu kudatangi? Sekadar memenuhi rasa penasaranku?
"Kak." Fanny Membuyarkan lamunan Nic.
Nic tersadar dan menatap Fanny dengan tanpa ekspresi. Dia masih heran karena mendapati kemiripan yang cukup aneh ini.
"Profesor Purwacaraka mengirim pesan lewat WhatApps-ku. Sepertinya dia memberikan laporan tentang email yang sudah beliau kirim ke email Kakak," ucap Fanny.
Nic mendesah, wanita itu menyibakkan rambut hitam panjangnya sebelum mengambil IPad di tas ransel kulit berwarna coklat miliknya. Nic membuka email dari Profesor Purwacaraka yang berisi tentang potongan sejarah kerajaan Pancapura.
Dari penemuan yang dikirim sang Profesor, kembali terungkap temuan tentang kerajaan yang hilang itu.
"Panca artinya lima, Pura artinya kota. Kerajaan itu memiliki pusat peradaban yang mana menggabungkan lima kota menjadi satu kesatuan," ucap Nic membaca email tulisan Profesor Purwacaraka.
"Artinya, kerajaan yang sedang kita teliti keberadaannya ini adalah kerajaan yang memiliki ibukota gabungan lima kota. Sudah dipastikan kerajaan ini sangat pesat di zamannya," sambung Fanny.
"Benar sekali, Fan. Banyak bukti mengarah kalau kerajaan ini pusatnya di kota yang kita tinggali saat ini. Mulai dari prasasti berisi kidung percintaan, beberapa artefak dan perhiasan batu yang ditemukan di daerah Kota Tuwo." Nic mencatat hal-hal penting yang dia bicarakan di IPad-nya. Gerakan pen di tangannya bergerak lebih cepat seraya mencatat dan membuat ilustrasi prasasti dan penemuan lainnya.
Fanny membenarkan letak kacamatanya, gadis itu tampak serius dan sesekali mengeluarkan argumentasinya. Kali ini dia mengeluarkan argumen berdasarkan lokasi penemuan prasati. "Beberapa potongan perhiasan ditemukan di kecamatan Kota Tuwo. Anggapanku, pusat kerajaan berada di sana. Namun, entah bagaimana prasasti berisi kidung cinta justru ditemukan di dekat Sungai Batang Siri. Kurasa memang istana Kerajaan Pancapura memang besar."
"Sepertinya," ungkap Nic
"Padahal jarak dari Kota Tuo menuju Sungai Batang Siri sekitar lima puluh kilometer. Nah jarak jauh seperti ini yang harus kita temukan kaitannya."
Nic mengentikan aktivitas mencatatnya dan menatap Fanny. "Betul, Fan. Apalagi kita tahu kalau pusat peradaban memang di daerah sungai. Misalnya Sungai Nil, Sungai Eufrat, Sungai Gangga, Sungai Kuning. Jadi, tidak tertutup kemungkinan kalau Sungai Batang Siri adalah pusat peradaban juga," ucap Nic.
"Berarti, untuk observasi kita langkah awal kita sebaiknya menyisiri sekitaran bantaran sungai. Siapa tahu kita menemukan patung, reruntuhan bangunan dan benda penting lainnya. Untuk mengungkap penelitian ini," argumen Fanny.
Nic mengusap wajahnya. "Apa mungkin penguasa saat itu Gandrung dan Nawang yang kita baca dari kidung yang tertulis di laporan penemuan itu?"
"Mungkin, Kak. Di zaman-zaman dahulu kala, kisah cinta dituliskan dalam sebuah kidung atau nyanyian yang tidak tertutup kemungkinan ditulis dalam kitab atau prasasti seni," timpal Fanny.
Nic, memutar bola ke atas dan mendesah. "Entah kenapa, aku merasa mimpiku ada kaitannya dengan pekerjaan kita ini. Aku berkhayal yang ada dalam mimpiku adalah Gandrung."
Fanny tertawa pelan. "Maksudnya, Kakak bercinta dengan Gandrung?"
"Ha ha ha, bukan begitu. Itu cuma dalam pikiranku aja. Karena mikirin pekerjaan tentang orang-orang zaman kerajaan. Akhirnya terbawa mimpi," cerita Nic diiringi tawa.
"Terlalu serius memang membuat kita kepikiran," balas Fanny.
"Begitulah, Fan. Gara-gara mimpi ini entah kenapa aku justru terlihat seperti orang bodoh," ungkapnya.
"Mimpi itu bunga tidur, Kak. Kadang kita sering mimpi bersama orang yang tidak kita kenal," tukas Fanny.
"Tapi ini seperti nyata, Fan. Bahkan wajah ganteng itu terlihat jelas," sanggah Nic.
Perdebatan antara mereka berakhir pada Nic mengambil keputusan untuk mencari remaja itu. Remaja yang menyeberang dan menuju entah ke mana. Demi memuaskan rasa penasarannya kakinya berniat kembali ke jalan di mana remaja itu menyeberang.
"Kakak yakin? Kalau ketemu anak itu, apa Kakak berani membahas dengannya? Membahas mimpi itu?" tanya Fanny penasaran.
Nic tersipu malu. Tentu saja wanita itu tidak akan membahas mimpi itu. Nic berencana ingin kenal saja dan akan mungkin bertanya, "pernah memimpikan aku, tidak?" Siapa tahu saja pernah. Dan dia berharap remaja itu tidak punya mimpi yang sama dengannya.
***
Nic meninggalkan Fanny di restoran sendirian sembari mengerjakan laporan dari penemuan dan laporan dari Profesor Purwacaraka. Nic tidak membawa Fanny ikut serta. Sebab Fanny sepertinya tidak mendukung niat Nic menemui remaja berseragam SMA itu.
Sengaja Nic meninggalkan kunci mobilnya pada Fanny agar gadis itu bisa membawa mobil Nic ke kantor dan melanjutkan persiapan observasi di lokasi yang disebutkan Fanny.
Di tempat dia melihat remaja berseragam SMA itu, Nic bertanya-tanya pada penjual kaki lima tentang ke mana biasanya anak SMA yang mengarah ke sini.
"Oh, anak-anak kalau jam segini lewat sini biasanya membolos, Kak," ucap penjual bakso tusuk.
"Kalau boleh saya tahu, mereka biasanya ke mana?" tanya Nic penasaran.
Penjual bakso tusuk dan penjual es buah saling tatap. "Kakak ini dari mana?" tanya penjual buah. Penjual buah tidak heran, sebab hal biasa jika orang-orang berseragam pemda mencari gerombolan anak-anak yang suka membolos ke aras lapangan cross untuk dibina.
"Saya dari dinas pariwisata balai konservasi cagar budaya, perlu responden salah satu siswa yang berkelahi itu untuk sebuah penelitian," jawab Nic.
"Ke sana aja, Kak. Lapangan cross anak-anak biasa balap liar di sana. Kadang cuma sekedar ngerokok," sambung penjual bakso tusuk.
"Baik terima kasih, Pak," jawab Nic.
Berjalan cukup jauh dengan mengangkat sepatunya, akhirnya Nic memasuki sebuah lapangan dengan tanah yang bergelombang besar dan becek karena hujan. Celingukan kiri-dan kanan, Nic mengikuti jalanan becek sambil mencari-cari segerombolan anak SMA di sana.
Aktivitas yang sebenarnya sangat tidak penting. Namun, hati kecilnya seperti memaksa kakinya untuk melangkah mencari sang pujaan dalam mimpinya.
"Nah itu!" gumam Nic sambil tersenyum penuh kemanangan setelah melihat kumpulan anak-anak berseragam SMA.
Nic mempercepat langkahnya untuk segera mendekat ke gerombolan anak-anak itu. Namun, mata Nic langsung terbelalak melihat mereka saling baku hantam, saling dorong, dan saling tendang.
"Yah, malah berkelahi!" ucap Nic panik dengan mata terbelalak dan kaget.
Nic panik bukan main setelah melihat anak-anak itu saling baku hantam. Dia merasa terjebak di sini. Pukulan antar siswa yang dia lihat makin keras. Mereka saling balas pukul satu orang dipukul berkali-kali akhirnya datang segerombol saling keroyok.
"Haduh, bagaimana ini?" ucapnya panik sambil tangannya merogoh saku blazer pemda miliknya. Lekas-lekas dia menelepon polisi meski dirinya belum menemukan anak yang dia maksudkan.
"Selamat siang, Pak. Ada perkelahian di lapangan cross."
Nicole
Nyari cast wanita dewasa tapi cantik rupanya sulit. Akhirnya kupilih Lee Dahee. Cantik banget jadi wanita dewasa. Tadinya mau pakai park minyoung tapi kurang kelihatan 30-an nya. Lee Dahee cocok banget mewakili Nic
Fanny
Udah pasti ya, karakter Fanny itu cewek pintar. Yuri paling mewakili, selain lebih muda dari Lee Dahee, Yuri selalu meranin cewek pinter. Aq terkesima dia jadi pengacara di drakor innosent and devendan
Sam
Udah pasti orangnya Lucas. Kulitnya eksotis, hidungnya mancung, matanya bulat, bibirnya tidak terlalu tebal atau tipis. Dia juga tinggi, Lucas benar-benar mewakili Sam. Nanti seperti apa Sam akan dijelasin di next part.
Rehan
Udah pasti, Rehan itu orangnya ganteng. Dia sahabat Sam di kelas. Sering bersama Sam dan ikut tawuran demi bantuin Sam
Alif
Alif adalah orang paling berani seangkatannya. Dia muncul dan sengaja buat ulah karena pengen ngetes keberanian Sam. Dia anak orang kaya dan sangat hobi membolos.
Tegar
Cowok anggota gengnya Alif. Gak pengen berkelahi tapi mau gimana lagi, demi bantuin Alif yang rumahnya deketan sama rumah Tegar. Suka nasehatin Alif tapi, tetep loyal.
Diki
Cowok yang mengadukan Alif ke guru karena Alif sering membolos. Diki yang membocorkan alamat Alif hingga kepala sekolah mendatangi Alif. Diki adalah cowok penakut dan bersembunyi di belakang Sam.
Ini beberapa cast yg sudah muncul ya gaes. Aq gak banyak masukin orang. Nanti akan ada cast lainnya menyesuaikam cranya. Jadi aku munculin yg muncul dulu.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top