Chapter Dua Puluh Empat | Semua Tentang Ara
Halo gimana kabarnya??
Aku mau buat cerita yang membuat kalian bingung berada di tim mana hahahaha.
Jangan lupa komen di setiap paragraf
Jangan lupa memberikan vote
Selamat membaca cerita Kaisar:YOUniverse
Enjoy!
***
Now Playing | Anneth - Tetap Untukmu
Bagian Dua Puluh Empat
Jangan menjadi orang lain untuk membuat orang yang kamu sukai menyukaimu, karena kamu akan lelah suatu saat. Biarkan orang itu menyukaimu saat kamu menjadi diri kamu sendiri.
***
Jika kalian semua menganggap bahwa Ara akan menangis dan galau seharian karena perkataan Kaisar. Nyatanya tidak, Ara masih menjalankan aktivitasnya seperti biasa dan hal tersebut tidak mengganggunya sama sekali.
Ara tidak merasa kecewa atas perasaan Kaisar yang menganggapnya hanya sebatas teman saja.
Dia hanya sedikit kesal karena hanya Radea yang mampu membuat Kaisar menjadi super protective seperti itu. Dua hari lalu, Radea sudah kembali ke Jerman sana, dia harus menyelesaikan sekolahnya yang tinggal 4 bulan itu, sebelum kembali ke Indonesia.
Rasanya? Senang. Ara tidak mau berbohong tapi kepergian Radea membuatnya senang, karena dia bisa melakukan segala hal bersama dengan Kaisar. Ara juga tak mengerti mengapa dia memiliki perasaan seperti itu, padahal dulu saat Erdo memiliki kekasih Ara tidak pernah meminta Erdo untuk memilih antara dirinya atau kekasihnya itu.
Atau karena dari dulu Erdo selalu memprioritaskannya? Sehingg Ara tak merasa dijadikan pilihan kedua. Berbeda dengan Kaisar. Pemuda itu bisa menentukan siapa yang menjadi prioritasnya tanpa memaksakan siapapun.
Tenang saja, Ara masih bersikap baik kepada Radea, namun dia hanya tidak bisa menganggap Radea sebagai teman dekatnya. Meskipun hubungan mereka baik, tapi mereka tidak bisa berteman dekat. Entahlah, mungkin Ara merasa bahwa dia dan Radea tidak akan cocok bila bersama.
Ara tengah menghabiskan waktunya bersama dengan Erdo, hari ini mereka melakukan banyak hal. Seperti mengowes sepedah pada pagi hari, meskipun hanya mengitari seputaran komplek, lalu mereka akan sarapan bersama di rumah Ara. Menonton film dan juga belajar bersama.
Terkadang Erdo itu melakukan tingkah lucu hanya di depan Ara, berbeda dengan Erdo yang selalu bersikap berwibawa dan juga cool di depan banyaknya mahasiswa.
Omong-omong soal Kaisar, pemuda itu tengah menjalankan pengukuhan di Himpunan Mahasiswanya, menjalani serangkaian kegiatan sebelum menjadi anggota yang sah himpunan. Tentu saja, dia tidak akan bisa dihubungi karena sibuk dengan kegiatan yang melelahkan itu.
"Kak..."
"Apa? Mau makan?" tanya Erdo, "Eh tau gak ada cat caffe baru, mau kesana?"
"Mau!" ujar Ara bersemangat, "Ara ganti baju dulu, kak Erdo tunggu."
"Iya ditungguin, gak akan kemana-mana kok."
Ara itu pecinta kucing, dia akan sangat gemas bermain dengan kucing. Namun sayangnya Kakak dan Bundanya alergi bulu, sehingga dia tidak bisa mengadopsi anabul itu.
Erdo yang paling tau, Erdo yang paling mengerti. Ketika bersama dengan Erdo, dia akan menjadi sedikit lebih cerewet dan merajuk layaknya seorang adik pada kakaknya. Ara akan menunjukan sifat aslinya yang sedikit lebih clingy, yang akan marah ketika keinginannya tidk dituruti.
Terkadang Erdo heran, bagaimana gadis itu bersikap tidak peduli dan membatasi diri dari dunia luar padahal sebenarnya beberapa sifatnya bertolak belakang.
Ara itu pintar, atau lebih tepatnya dia rajin. Dia bukan gadis yang senang belanja atau menghabiskan uang untuk nafsunya saja. Ara tidak senang berkumpul dengan teman-teman, membicarakan orang lain. Ara itu benar-benar berbeda dengan gadis kebanyakan.
Hidupnya teratur, dia tak pernah menunda pekerjaan.
Prinsip hidupnya adalah 'Kalau bisa sekarang, kenapa harus nanti?'
"Kak Erdo..." panggil Ara saat dia tengah menggendong kucing kecil di pangkuannya, fokusnya masih ke arah kucing, namun gadis itu mengajak Erdo untuk berbicara.
"Kenapa?"
"Kak Erdo pernah suka sama Ara gak?"
Erdo mengerutkan dahinya, bingung akan pertanyaan Ara. Tidak biasanya gadis itu bertanya hal yang demikian, pasti ada yang salah dengan gadis itu.
"Kamu lagi suka sama siapa?" tanya Erdo selidik.
Ara menaikkan tatapan matanya, lalu berdecak pelan, "Gatau, tapi kata Sashi sama Caca, Ara suka sama Kaisar."
"Kenapa mereka bisa nyimpulin kalau kamu suka sama Kaisar?"
"I dunno," kata Ara, "kadang Ara bingung aja sih kak Erdo."
"Bingung?"
"Yagitu."
"Kalau kamu disuruh pilih antara kakak atau Kaisar siapa yang akan kamu pilih?"
"Kak Erdo," jawab Ara implusif, tapi setelah dipikirkan kembali mungkin emang lebih baik dia memilih Erdo.
"Kenapa?"
"Karena Ara udah kenal sama kak Erdo dari lama, jadi ya gitu..."
Erdo tertawa pelan saat mendengarnya, adik kecilnya itu memang sangat polos dan berpikir sesuai apa yang terlihat saja. Padahal, saat jatuh cinta hal-hal seperti itu tak akan berlaku, tidak selalu siapa yang paling lama menemani, siapa yang paling perhatian, siapa yang paling ada waktu. Nyata, jatuh cinta bisa saja datang ke dua orang yang saling menyakiti. Karena yang bermain sudah bukan lagi logik.
Cinta itu aneh, kadang memilih seseorang yang menyakiti.
"Sebenernya kak... kenapa temen Ara mikir Ara suka sama Kaisar karena Ara gampang deket sama dia, apalagi awalnya Ara gak suka banget terus sekarang Ara malah jadi orang lain di depan Kaisar."
"Jadi orang lain...?"
Anggukan kecil Ara sebagai jawabannya, "Iya, kaya Ara mau-mau aja anterin surat ke sekre HIMA, atau Ara yang sukarela pergi ke tempat rame, kaya sebagai pembuktian aja bahwa Ara bisa masuk ke dunianya."
"Kamu terpaksa ngelakuin itu?"
Ara menggeleng lemah, "Enggak, kadang bersikap implusif aja. Padahal Ara gak pernah tuh ngambil tindakan tanpa berpikir, cuman ini kaya beda kak, gimana ya rasanya..." dia berpikir perlahan, "gak tau deh sudah dijelasin."
"Bener sih kata temen kamu, kamu mulai tertarik sama dia Ra."
"Gitu ya? Iya kali." Ara tak mau ambil pusing, dia masih gemas bermain dengan kucing.
Erdo yang memperhatikan Ara sebenarnya antara rela dan tak rela melepas Ara begitu saja untuk jatuh cinta. Pasalnya Kaisar itu seorang cowok yang memiliki dunia jauh berbeda dengan Ara. Dia memiliki banyak orang di dunianya yang terbiasa ramai, sementara Ara menyukai hal-hal yang tenang.
Meskipun jika mereka berdua memiliki perasaan satu sama lain, Erdo yakin akan banyak rintangan serta kesalahpahaman yang mungkin akan mereka ciptakan sendiri.
Sekarang, Ara bisa saja berubah menjadi orang lain agar mendapat perhatian Kaisar. Tapi, bagaimana setelahnya? Dia mungkin akan kesal dan memaksa Kaisar masuk ke dunianya juga.
"Ra..."
"Ya?"
"Kalau kamu udah siap jatuh cinta harus udah siap patah hati juga ya?"
"Gitu?"
"Yaa, begitu. Kamu beneran suka sama Kaisar?"
"Emang ada pura-pura suka?" balas Ara
"Kalau gitu kamu perjuangin dia biar dia liat perasaan kamu."
"Susah, dia masih suka sama mantannya si Radea."
"Oh... Radea mantannya."
Padahal awalnya Erdo mengira Radea itu hanya sahabat kecilnya saja, tak menyangka bahwa keduanya pernah memiliki hubungan. Tapi, dilihat dari gerak-gerik Kaisar, terbukti sih pemuda itu masih menyimpan rasa untuk Radea.
"Kalau gitu kamu buat dia jatuh cinta sama kamu, buat dia berpaling dari Radea."
"Caranya?"
"Kakak lupa, kalau kamu gak pernah suka-sukaan ama orang. Udah gede ya sekarang?"
"Caranya gimana kak?"
"Kata kamu Radea balik ke Jerman lagi ya?"
"Iya, aku kata Kai sih," ujar Ara
"Kesempatan kamu."
"Kesempatan aku?" Ara masih bingung.
"Kamu harus tau apa yang bisa membuat Kaisar jatuh hati sama seseorang, kasih dia perhatian atau gimana. Kaya nemenin Mamanya, deketin orang terdekatnya dulu Ra dan kamu gak perlu jadi orang lain. Kamu perhatian sama dia, karena kamu emang sayang sama dia. Kamu juga gak perlu keluar dari zona nyamanmu dengan pergi ke sekre atau apa, kamu hanya perlu sedikit menujukkan afeksi kamu untuk Kaisar. Gak sulit, kan?"
Memang Ara itu tidak terlalu memperhatikan hal-hal seperti itu. Terkadang antara dia dan Kaisar tak pernah ada obrolan panjang mengenai hal-hal yang privasi. Dia ingat dengan perjanjian mereka untuk saling memberitahu fakta. Hari ini Kaisar belum memberitahunya fakta sama sekali, karena Kaisar tengah mengikuti acara pengukuhan.
"Kamu deket gak sih sama Radea?" tanya Erdo
"Biasa aja, kenapa? Kak Erdo suka dia?"
"Suka dalam hal? Kalau Ara tanya suka ngeliatnya apa enggak, suka kok, manis."
"Kaget aku kak, aku ada sih kontaknya. Mau?" tawar Ara, "tapi enggak deket juga, gak berniat buat deket sih."
"Iya soalnya kamu anggap dia saingan sih."
"Enggak," tukas Ara
"Tanpa sadar iya Ra, makanya kamu gak suka kan liat dia sama Kaisar."
"Iya sih."
"Eh iya Ara baru inget, Radea pernah bilang kak Erdo cakep."
"Wah, udah lulus uji screening fisik nih aku." Erdo terkekeh, "tapi kasian ah, aku bentar lagi bakalan sibuk banget, terus tugas akhir, ada koas juga. Kasian dia, mending kalau mau dideketin setelah jadi aja kali ya?"
"Kelamaan, diambil orang tau rasa."
"Jodoh mah gak akan kemana Ara."
"Yakin jodoh?"
"Enggak juga, kadang kakak mikir sih lebih baik jodoh sama kamu gitu karena udah paham satu sama lain, tapi kakak juga mikir lagi kita baiknya tetep adek kakak aja kaya sekarang."
"Jadi jodoh kak Erdo bukan hal yang buruk kok, I think kalau akhirnya kita emang harus bersama, kita udah saling tau masing-masing. Jadi, enggak harus saling mengenal lagi dari awal."
Benar seperti itu. Mereka menghabiskan banyak waktu bersama sejak kecil, Ara yang akan sangat manja kepada Erdo dan Erdo yang selalu memanjakan Ara. Keluarga mereka juga sudah saling mengenal.
Jika ditanya perasaan apa yang Erdo rasakan untuk Ara adalah perasaan sayang serta nyaman, selalu ingin menjaga gadis itu, membuatnya selalu bahagia dan tersenyum.
Tentu saja, dalam hidup Erdo menjadi kekasih Ara tak pernah terpikirkan. Dia tidak mencintai Ara dengan maksud seperti itu.
***
Kaisar
fakta hari ini, Ara suka bananget sama kucing
Tapi sama Bunda gaboleh pelihara soalnya kak Ezra sama Bunda alergi bulunya
Kai balesnya nanti aja kalau pengukuhannya sudah selesai.
***
Terima Kasih Sudah Membaca Cerita Kaisar
Chapter ini full Ara dan Erdo jadi selanjutnya siap-siap full Radea dan Kaisar ya.
couple yang ingin kalian ciptain siapa?
couple paling uwu siapa?
kira-kira kelanjutan Ara dan Kaisar akan seperti apa?
jadi, aku tipe Ara sih. Kalau mau suka sama orang, harus aku duluan suka karena kalau cowoknya yang duluan suka aku keburu kabur, males aja nantinya! Hahaha...
***
Komen 8000 siap?
Spam next disini!
***
Jangan lupa follow instagram :
Asriaci13
Seputarkaisar
Zhixinjiwakaisar
Azraorianna
***
With Love,
Aci istri sah dan satu-satunya Oh Sehun
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top