Bagian Tujuh Belas | Tentang Kaisar

Haloooo... Apa kabar semuanya?

Semoga selalu sehat ya...

Abesen dulu kalian baca ini saat siang, sore atau malam?

Sebutkan harapan kalian di tahun 2021

Kasih tau kalau ada typo ya!

Selamat membaca cerita Kaisar

Jangan lupa komen setiap paragraf ya!

Enjoy!!!!

Now Playing | Khai Dreams - When I Look Into Your Eyes

Bagian Tujuh Belas | Tentang Kaisar

Selama ini yang aku tau bahwa anak-anak broken home terlalu berlebihan dalam menilai kehidupan. Namun, setelah mendengar ceritanya hal itu membuatku sadar bahwa tak semua orang dilahirkan dari keluarga yang utuh, tak semua seberuntung dirinya dan luka itu nyata bukan hanya drama atau mencari perhatian dari sekeliling orang.

***

Notitifikasi handphonenya menyadarkan Kaisar, kedua sudut bibirnya terangkat melukis senyuman singkat, saat membaca pesan yang tertera di layar ponselnya.

*jangan salfok sama lockscreen Kaisar, masih foto Radea. Emang. Dia kan bucin.

Kaisar segera melihat isi pesan tersebut.

Azra Orianna : Kai, udah bangun, kan?
Azra Orianna : jadi berangkat bareng?

Belum sempat Kaisar membalasnya, ada pesan susulan yang dikirimkan oleh Ara untuknya.

Azra Orianna : kata Bunda mau dibuatin sarapan apa?
Azra Orianna : jangan lupa juga bawa tempat makan kemarin, udah di cuci, kan?

Setelah mengenal Ara membuat Kaisar menemukan banyak hal baru mengenai gadis itu. Ara yang bisa menjadi lebih vokal daripada gadis-gadis yang dia kenal, Ara itu terlalu polos sehingga mudah sekali diwarnai. Namun, meskipun begitu, gadis itu tau mana yang terbaik untuknya.

Tidak mudah dibodohi.

Sebenarnya, polosnya hanya urusan perasaan saja. Karena seingat Kaisar, Ara pernah mengatakan bahwa dia belum pernah berpacaran sama sekali. Sehingga gadis itu sulit membedakn mana perasaan yang nyata atau emang hanya sekadar penasaran.

Jika dengan Ara, Kaisar merasa tidak perlu khawatir gadis itu bawa perasaan.

Tapi, pertanyaannya sampai kapan pertahanan Ara akan bertahan. Karena, perasaan tak pernah ada yang tau.

Kaisar : Kebiasaan😒
Kaisar : Ucapan selamat pagi dulu dong Ara, baru chat yang lain, gimana sih 🙂

Azra Orianna : hehe maaf Kai😬
Azra Orianna : selamat pagi Kaisar

Kaisar : Pagi juga Ara
Kaisar : Iya, gue jadi jemput lo kok
Kaisar : Udah nungguin ya? Gak sabar berangkat bareng gue lagi?

Azra Orianna : heh! kepedean banget!😡
Azra Orianna : enggak tau! enak aja😡
Azra Orianna : Ara cuman mastiin aja, kalau gajadi Ara mau berangkat bareng Caca aja.

Kaisar : Suruh dia bareng aja Ra, gapapa kok

Azra Orianna : gimana? mobil Kai kan cuman bisa berdua doang😞

Kaisar : Bertumpuk dong kalian🤣🤣

Azra Orianna : ihh😡😡😡

Kaisar : Hahahaha
Kaisar : Kalau Caca mau ikut kita boleh kok, nanti gue bawa mobil yang lain biar muat.

Azra Orianna : sombong amat sih, tukang pamer dasar😌
Azra Orianna : tapi kayanya gausah deh, dia tadi bilang berangkat sama cowok lain. Baguslah jadi kita berdua aja Kai.

Kaisar : inimah akal-akalan lo aja Ra, biar bisa berduaan sama gue, kan?

Azra Orianna : gagituu Kai!!!!

Kaisar : Gimana dong?
Kaisar : Tapi beneran bagus sih Ra, soalnya gue yang mau berduaan sama lo :)
Kaisar : Sarapan aja bilang sama bunda lo, atau lo yang nanya, intinya apa aja yang penting ga di racun.
Kaisar : Tempat makannya udah dicuci, hari ini gue bawa.
Kaisar : Gue otw ya.
Kaisar : Gausah dibales, gue pasti hati-hati, nanti dikabarin kalau udah sampe.

***

Tak pernah dalam hidupnya dia sepusing ini memikirkan bekal apa yang akan dia bawakan untuk Kaisar. Banyak pertimbangan sebenarnya, antara dia mengajak Kaisar makan di rumahnya atau dia membawakannya saja.

Namun selagi Ara memikirkan hal itu, Ayahnyalah yang menemui Kaisar dan mengajaknya untuk makan bersama. Ara kira bakalan canggung, namun ternyata tidak, Kaisar cepat akrab dengan Bunda dan kakaknya. Seolah mereka sudah mengenal sangat lama.

Enaknya orang seperti Kaisar, tidak perlu merasa tidak enak atau tertekan diantara banyaknya orang tidak seperti Ara.

Bahkan sampai mereka selesai sarapan dan Ara duduk di samping Kaisar di mobilnya dia masih diam, memikirkan banyak hal.

Kenapa Kaisar bisa sementara dirinya tidak?

Kenapa dia tidak bisa seperti yang lain?

"Ra..."

"Hah? Kenapa?"

"Kenapa diem aja?"

"Oh... sorry..."

"Mikirin apa?" tanya Kaisar

"Gak ada kok."

"Gue mau nepatin janji gue, ceritain tentang gue," kata Kaisar

Ara memfokuskan dirinya untuk mendengarkan cerita tentang Kaisar. Sebenarnya, Ara sudah bisa menembak bahwa hidup Kaisar cukup menyenangkan, dan dia bukan tipe orang yang akan salah langkah dalam mengambil keputusan.

"Gue itu anak satu-satunya dulu, sebelum bokap gue menikah lagi dan kini mau menyambut kelahiran adik gue..." jeda, Kaisar melirik sekilas ke arah Ara, gadis itu tak memberikan ekspresi banyak, sehingga Kaisar melanjutkan ceritanya, "Gue dibesarkan di lingkungan yang berpegang teguh sama pendidikan, bokap gue sibuk dan gue gak pernah ada masalah dengan itu dulu karena gue mendapatkan kasih sayang dari nyokap. Namun, semua itu berubah saat Mama mulai sakit-sakitan."

"Ini perlu Ara respons dulu gak?"

Kaisar menggeleng, "Tunggu gue selesai cerita aja ya?"

Mendengar hal itu Ara mengangguk mengerti, dia hanya membiarkan Kaisar kembali menceritakan sedikit tentang dirinya.

"Bokap gue tuh strict banget Ra, dari TK sampe SMA gue harus membuat dia bangga, dengan berbagai macam prestasi. Mungkin dulu, dia akan memuji gue namun seiring berjalannya waktu hal itu mulai pudar, seolah banyaknya tropi di rumah belum cukup buat dia. Gue ingat hari itu, nilai gue ada A minus. Bokap marah dan menganggap gue beban. Itu juga bertepatan sama nyokap gue sakit-sakitan dan harus dirawat di rumah sakit. Awalnya, mungkin Mama kecapean, atau apalah itu. Gue yang emang deket sama nyokap pasti terpukul, tapi bokap bilang bahwa hal yang seperti itu gak cocok untuk gue, bahwa gue gak boleh bersedih. Seolah gue hidup bukan untuk gue sendiri, toxic masculinity."

Penjelasan panjang dari Kaisar membuat Ara bungkam, dia tidak pernah mendapatkan kasus seperti ini. Karena lingkungan hidupnya hanya berputar di keluarga yang harmonis dan tanpa tuntutan sama sekali. Dia merasa bahwa semua keluarga itu sama dan isu mengenai broken home hanya mereka sendiri yang membesarkan.

Tapi, mendengar cerita Kaisar membuat Ara berpikir ulang mengenai hal itu. Bahwa ada beberapa anak yang memang dilahirkan tidak seberuntung dirinya, memiliki keluarga yang utuh dan harmonis. Ara tidak pernah merasa bagaimana bertahan di keluarga yang seperti itu, tapi dia tau bahwa rasanya sangat sulit.

"Gue dulu berpikir bahwa nyokap sakit karena Tuhan, udah takdirnya, namun setelah gue tau bahwa yang membuat nyokap begitu adalah perselingkuhan Papa dengan guru les private gue dengan Dite. Gue menemukan mereka melakukan hubungan sexual, dan sampe detik ini mereka gak tau bahwa gue udah tau dari awal. Gue marah dan kecewa, bagaimana nyokap yang berbaring di rumah sakit sementara bokap berselingkuh dengan orang baru. Gue pernah hancur Ra, gue gak peduli dengan pandangan bokap dan semenjak itu gue gak selalu mengikuti perintah dia, dia meminta gue masuk jurusan bisnis tapi gue gak mengindahkan hal itu. Gue melakukan apa yang ingin gue lakukan, gue sempat mabuk-mabukan dan membuat hidup gue berantakan. Tapi, saat itu ada satu tangan yang menggenggam gue, ada pelukan hangat dan ada orang yang mengatakan bahwa dia menyayangi gue.

"Dia Dite, orang yang selalu ada untuk gue dan gue rasa peran dia dihidup gue cukup besar. Bagaimana dia menarik sisi gelap gue untuk kembali ke tujuan awal gue, untuk lebih menghargai hidup. Tapi, ternyata untuk bersama enggak sesimpel itu Ra. Jujur aja, sampai detik ini, dia masih orang yang akan gue utamain daripada yang lainnya meskipun peran gue untuk dia mungkin tidak sedalam itu."

Ara tak suka, tak suka ketika Kaisar membahas Radea. Atau perempuan lain, Ara kesal. Dia juga tidak tahu mengapa merasa seperti itu, seolah dia menginginkan peran dia lebih penting untuk Kaisar. Dia tak ingin kalah. Ini perasaan baru untuk Ara, dia tak tau bagaimana cara untuk mengendalikannya.

"Kayanya segitu dulu deh Ra, soalnya sekarang kita udah sampe di depan gedung fakultas lo."

Ara mengangguk pelan, namun sebelum gadis itu keluar dari dalam mobil. Dia menyempatkan diri menoleh ke arah Kaisar, menatap pemuda itu dengan netranya.

"Kai..."

"Iya, Ara?"

"Tawaran lo buat ke acara keluarga lo masih berlaku?" tanyanya

Kaisar mengerutkan dahinya, namun perlahan dia mengangguk. Pertanyaan dari Ara barusan cukup membuatnya bingung. Tentu, baru semalam dia mengajak Ara dan terdengar aneh kalau ditanyakan kembali.

"Iya... masih..." Kaisar menjawabnya mengambang, "Kenapa, Ra?"

"Ara pastiin akan datang." Ara menyambutnya dengan senyuman manis, membuat Kaisar balas tersenyuma.

"Glad to hear..."

"Satu lagi," imbuh Ara

"Apa lagi?"

"Kita pulang bareng nanti?" tanyanya

Kaisar terlihat menimbang sebelum menjawabnya, namun raut wajahnya sudah menyiratkan segalanya. Bahwa dia tidak bisa mengantar Ara pulang bersama nanti.

"Gini aja deh, gue buat penawaran diganti sama makan bareng, boleh?" tanya Kaisar

"Emmm... ya gapapa sih, boleh-boleh aja."

"Oke. Sampai ketemu nanti siang."

Jujur saja Ara ingin bertanya, kemana Kaisar akan pergi sore nanti. Namun dia menahannya, tidak ingin terlihat terlalu ingin tahu. Padahal kemanapun Kaisar pergi itu bukan urusannya.

Sepertinya karma datang terlalu cepat padanya, padahal dulu Ara yang mati-matian mendorong Kaisar dalam hidupnya. Tapi kini justru Ara lah yang menarik Kaisar agar selalu ada disekitarnya.

Setelah Ara turun dari mobil Kaisar dan berjalan menuju kelasnya, dia mendapatkan notifikasi pesan yang dikirim oleh Kaisar.

Membaca dua pesan yang dikirimkan oleh Kaisar membuat Ara tersenyum, perasaannya menghangat. Setidaknya Kaisar tau apa yang sedang Ara resahkan saat ini.

***

Terima Kasih Sudah Membaca Cerita Kaisar

Gimana sejauh ini? Kira-kira Kaisar masih susah move on dari Radea atau dia sudah ada rasa untuk Ara tapi denial?

Jangan lupa follow instagram (seputarkaisar) agar kalian tau bagaimana chitchat gemes para karakter di cerita ini!!!

Yang udah follow sini absen dulu!!!!

***

Jangan lupa follow instagram :

Asriaci13

Zhixinjiwakaisar

Azraorianna

Radeaphrodhite

Alesdairabilerdo

***

With Love,

Aci istri sah dan satu-satunya Oh Sehun

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top