🌸🌸
Min Yoongi terbangun cukup pagi, BTS akan bersiap untuk berlatih setelah kemarin menghabiskan masa istirahat. Di luar para member sibuk mengobrol di ruang tengah yang dijadikan ruangan serbaguna.
Sebagai grup baru, dorm ini sudah cukup setidaknya ada tempat untuk pulang. Sementara Jin menyiapkan makanan di dapur semua bisa mendengar suara yang berasal dari dapur. Yoongi berjalan menghampiri yang lain sebelum ke studio, terpaksa berangkat lebih awal mengejar pembuatan lagu untuk album teranyar BTS.
"Hyung kemarin kau benar bertemu sahabat kecilmu?" Tanya Taehyung.
"Benarkah?" Tanya Jimin lagi.
"Hmm," sahut Yoongi sambil mengangguk yakin.
"Tapi ini—" Taehyung baru saja akan menunjukkan ponsel miliknya sebelum akhirnya ada panggilan masuk.
Aku segera mengangkat, "yeoboseyo*?"
(Halo)
"..."
***
Pria pucat itu berjalan cepat di lorong rumah sakit mencari Nyonya Park. Yang menghubungi tadi. Langkahnya melambat melihat seorang wanita paruh baya terduduk dan menunduk di salah satu kursi ruang tunggu. Langkah kaki Yoongi cukup jelas di dengar di lorong sepi itu. Membuat Nyonya Park mengadahkan wajah, ia berdiri dan menatap Yoongi penuh harap.
"Apa Reya sakit setelah kembali kemarin Bi?" Tanya Yoongi.
Wanita itu menatap heran. "Kemarin?"
"kami pulang sedikit larut semalam. Maafkan aku ..." Yoongi membungkuk meminta maaf.
Wanita itu tersenyum dengan kesedihan yang nampak jelas. "Yoongi-ya, Reya ... Tak sadarkan diri sejak seminggu yang lalu. Ia kecelakaan setelah tiba di Korea."
"Nde?" Yoongi terkejut menatap dengan tak percaya.
Nyonya Park menahan air mata, "aku rasa ini alasannya mengapa seluruh fungsi organ tubuhnya menurun hari ini." Air matanya menetes tak bisa lagi menunjukkan ketegaran yang tadi ia tunjukkan.
"Bibi ... Jangan bercanda ..." Ucap pria pucat itu terbata. "Kemarin Reya memang pucat. Kami keluar seharian mengabiskan waktu menikmati musim semi." Yoongi mengeluarkan ponselnya, "juga aku dan Reya mengambil beberapa gambar. Lihat ini ..." Yoongi menunjukkan ponselnya.
Nyonya Park menerima menatap ponsel itu, menghela napas. "Yoongi-ya ... Tak ada Reya di foto-foto ini."
Nyonya Park memberikan ponsel kembali. Pria itu penasaran, semua jelas nyata kemarin. Genggaman tangan, ciuman, pelukan, semua nyata. Jelas, ia bisa membelai lembut surai Reya yang masih terasa di sela jarinya, masih bisa mencium aroma manis dari parfum yang digunakan Reya, masih bisa merasakan sensasi lembut saat bibir mereka bertaut.
Yoongi menggeleng, nyonya Park tau anak muda di hadapannya ini mungkin tengah bingung dengan apa yang ia alami. Tangannya bergerak memegang tangan Yoongi, mengajaknya berjalan menuju sebuah kamar.
Mereka berdua berjalan masuk, Nyonya Park memasangkan pakaian khusus, kemudian merapikannya layaknya anak sendiri.
Langkah Yoongi melambat, dalam pikirannya saat ini Reya akan keluar dan mengatakan jika ia hanya mengerjai seorang Min Yoongi.
Benar ....
Reya terbaring, matanya terpejam, seluruh tubuhnya dipasang alat, bahkan bibirnya terpasang selang.
"Argh, jinjja ...." Yoongi mengacak rambutnya. Memegangi kepala yang tak bisa memikirkan apapun.
"Bibi akan tinggalkan kalian." Ucapnya Kemudian berjalan keluar.
Yoongi terdiam, meyakinkan lagi jika ini bukan mimpi atau permainan. Bagaimana ini bisa terjadi? Lalu kemarin? Kemarin ia begitu bahagia kembali bersama cinta pertamanya. Dan hari ini? Bagaimana bisa sekuat berbanding terbalik? Apa hidup memang benar-benar berhak mempermainkanmu seperti ini?
"Bangun bodoh ...." Lirihnya. "Kau bisa menemuiku kemarin, sekarang kembali dan buka matamu." Ucapnya bergetar.
Tangannya bergerak membelai wajah Reya yang dingin. "Kenapa dingin sekali? Kau kedinginan hmm?"
"Katakan padaku siapa yang menyakitimu? Katakan bagian mana yang sakit? Reya ... Park Reya ... Jawaban aku hmm? Ja-wab."
Tak bisa berkata-kata, Yoongi meneteskan air mata. Sedih dan hancur, padahal baru kemarin ia begitu bahagia. Yoongi memegangi tangan Reya mengusap berharap tubuhnya gadis itu akan menghangat.
Bulir air mata menetes di wajah lemah yang terbaring. Yoongi melihat, dan menghapusnya.
"Uljima, jebal*"
(Aku mohon Jangan menangis)
Peralatan Disana berderit, suara riuh dan nyaring. Dokter dan perawat berlari masuk. Sementara Yoongi ditarik nyonya Park mundur.
50 Joule
Ready
Push
100 Joule
Ready
Push
Push!
Tak ada respon dokter
Naikkan 200 Joule
Ready
Push
Hari itu, bersama kelopak bunga sakura ... seorang gadis pergi bersama malaikat musim semi. Romansa cinta yang indah, dan duka dalam plot twist yang diciptakan Tuhan.
***
.
.
.
.
.
.
3 tahun kemudian
BTS menjadi grup ternama, terkenal di seluruh dunia. Tapi seorang Min Yoongi tak bisa lupa bagaimana ia pernah terluka di saat bunga sakura membuat semua menjadi merah muda.
Pria itu kini tertidur kelelahan. Tapi, ia seolah mendengar suara, samar ia melihat bayangan seseorang, saat matanya belum benar-benar terbuka.
Apa ia akan terbangun?
Yoongi juga mendengar suara. Ia kemudian membuka mata. "AAAAA ...!" Ia menjauhkan tubuhnya dengan cepat. "Nu-nu-nuguya!*"
(Siapa kamu?)
"Kau bisa melihatku?" Tanya gadis itu.
Yoongi menelaah sesaat pertanyaan barusan. Kemudian mengalihkan pandangan, "aah, rupanya hanya mimpi." Ucap pria itu.
Sementara gadis itu mengusap dadanya lega.
Yoongi baru saja akan merebahkan tubuhnya kembali. "Yak park Reya!"
"Kau bisa melihatku benar kan?" Gadis itu menghela napas meruntuki dirinya. "Aku lupa harusnya aku tak terlihat."
Klap!
Yoongi terbelalak melihat sosok yang dikenalnya itu menghilang. "Di lemari!" Teriak Yoongi.
Benar, tiba-tiba hantu penasaran itu muncul dan berlari menghampiri, "bagaimana kau tau?"
"Entahlah," Yoongi mengalihkan pandangannya tapi kemudian dengan cepat menarik hantu cantik itu dalam pelukannya. "Kau tau aku merindukanmu?"
"Yak, aku tak bisa masuk ke surga karena dewa mendengar janjiku saat kita di taman sakura. Dan aku sekarang menjadi hantu yang harus menjagamu."
Yoongi ingat saat mereka bertemu Reya berjanji akan selalu bersamanya. "Aah, kau hantu penasaran sekarang?"
"Ya ..." Jawab Reya malas. "Berterima kasihlah padaku. Aku menyelamatkanmu dari banyak kejadian, aku juga melihatmu berciuman dengan rekan duetmu, aku juga melihatmu rajin datang ke abu peristirahatanku, kau menyebalkan ..."
Yoongi melepas pelukannya, "apa kau juga melihatku mandi?"
Blush!
"Aa-aaniyo."
"Aish, tak perlu malu aku rela jika kau melakukan itu."
"Yaakk!! Min Yoongi!!"
Tak menghiraukan teriakan Reya. Yoongi merebahkan tubuh Reya dalam pelukannya. "Aku merindukanmu."
"Nado.*"
(Aku juga)
"Aigo,* gadis hantu cantikku."
(Ya ampun)
"Apa aku cantik?" Tanya Reya sambil mengedipkan mata.
"Tidak,"
"Aku akan menghilang."
"Aish,"
Cup!
Alih-alih menjawab Yoongi malah mengecup bibir Reya.
"Istirahat, aku ingin istirahat sambil memelukmu."
Reya mengangguk, dengan wajah yang terlihat malu.
.
.
.
Apa ada cinta antara Manusia dan hantu? Mungkin ada, dan kami salah satunya.
Musim semi yang membawa gadis cantik ini bersemi di hatiku -Min Yoongi
***
.
.
.the end.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top