The Half Human by Gerrald Neverland
[TEN CHAPTER RULE]
-
1. Sampul
Sampulnya agak mengingatkan saya pada bacaan dan film splatter-punk, tapi tentu saja, splatterpunk dalam novel nggak akan sebegini jelasnya menunjukkan isi mereka yang berdarah-darah, but eniwei, sampul yang cukup menarik.
Tidak ada gambar, tidak ada tema yang dipertontonkan selain darah dan saya suka bagaimana judul ada di tengah-tengah cerita. Menegaskan bahwa memang judul itulah titik penting dalam cover dan memang itu yang ingin ditampilkan.
Good job karena sudah membuat saya tertarik pada pandangan pertama.
-
2. Abstrak
Hidup di Zona Merah adalah suatu ketakutan tersendiri bagi kami. Pagar besi adalah batas dunia ini dengan dunia luar. Namun berbeda dengan Gravination sebuah kota besar yang dibangun diantara Zona Merah. Mereka yang hidup disana tinggal dengan nyaman di dalam tembok besi yang menjulang tinggi.
Tapi ada sesuatu yang disembunyikan. Hutan--iulah tempat paling misterius dan berbahaya untuk dipijaki. Mereka bilang para pendosa bersembunyi di sana. Namun, tidak ada yang pernah tahu siapa para pendosa itu.-
-
Okee .... abstraknya kelihatan menjanjikan.
Mendengar ada kata-kata "Pendosa" bikin saya merasa kisah ini akan jadi epik. Para pendosa, apakah mereka iblis berwajah malaikat atau hanya manusia pendosa biasa? Hm ...
Secara standar abstrak, punya kak Gerrald ini sudah memenuhi standar abstrak yang seharusnya: singkat, tapi memasukkan unsur-unsur intrinsik yang penting ke dalamnya dan sedikit intipan konflik utama. Bikin penasaran banget.
Good job, kak.
-
3. Tema
Dari curhatan pengarangnya sendiri, sepertinya karya ini bakal jadi karya bertemakan "bertahan hidup" alias survival di dunia yang kelihatannya berlatar dystopia.
Tapi apa benar begitu? Sejauh ini, rasa penasaran saya berhasil dipancing dengan petunjuk-petunjuk kecil yang diselipkan di berbagai chapter, tapi ada inkonsistensi yang saya temui di berbagai tempat yang membuat tema ini jadi rancu dan pada akhirnya ... saya mikir authornya bikin bab-bab selanjutnya dalam pengaruh sedativa ringan.
Distrik 12?
Kemiskinan?
Perbudakan?
Kontrak dengan senjata?
Mutan?
Simbol burung?
Tembok pembatas?
Kota yang damai, dikelilingi dunia yang hancur?
Hm ... kalian lihat ada pola yang aneh di atas sana? Ya, kayak sekumpulan ide dari berbagai sumber yang coba dirangkai jadi satu kesatuan. Agak keramean atau saya aja yang parnoan? Eniwei, kita lihat aja eksekusinya gimana. Apakah pengarangnya sendiri akan kelimpungan dan hilang arah, ataukah dia berhasil memasukkan dan memadukan semua unsur di atas menjadi sebuah cerita utuh yang solid dan bukan kayak mimpinya orang yang lagi delusional.
-
4. Alur
Oke, ini masalah utama dari cerita ini. Setelah ini, ada penokohan. Tapi sebentar, kita bahas dulu alur cerita ini.
Di paragraf pertama, bab pertama, saya langsung dibikin bertanya-tanya.
Ini tang
Ini pagar besi:
Pertanyaan saya:
Gimana--
//speechless sesaat
Bagaimana caranya ... sebatang "Tang" bisa melubangin pagar besi yang seharusnya emang udah ada lobangnya?
Tahun 2025 tinggal 4 tahun lagi dan kita belum menemukan tang yang bisa membuat lubang di pagar. Tapi kita udah punya pagar besi yang ada lubangnya sejak sekitar sepuluh tahun yang lalu. Saya bingung, yang bingung ini ceritanya atau saya.
Tapi daripada pusing, akhirnya saya dapat satu kesimpulan alternatif yang bisa jadi kesimpulan dari segala kesimpulan:
MIND BLOWN
Kecuali itu tembok besi yang nggak ada lobangnya. Ini pager lho. Mungkin bukan tang kali maksudnya ya, pemotong kawat.
Y--Ya, tapi kalau pemotong kawat juga bisanya motong kawat, bukan batangan besi ye....
Seharusnya di sini ada adegan mengejutkan. Kalaupun kesunyian, seharusnya ada kata-kata yang mewakili seperti: kemudian tiba-tiba semuanya sunyi.
Jangan diwakili dengan "..." aku mah gak ngerti yang beginian.
Udah gitu langsung lompat beberapa jam setelahnya. Pembaca awam mana paham kalau itu udah pindah waktu?
Lalu ada ini:
Begini, saya tau ini cerita fiksi ilmiah. Saya tau kakak udah berusaha, tapi memasukkan istilah ilmiah, nggak serta merta membuat sebuah karya itu menjadi fiksi ilmiah. Kita emang nggak harus menjelaskan teknologi macam apa yang digunakan di masa depan rekaan kak Gerrald, tapi minimal, kakak harus tahu dasar-dasar ilmiah dari prosedur ini dan mencungkil sedikit sisi ilmiah itu.
Kalau potongan adegannya seperti ini, pembaca cuma bakal dibikin bingung, tanpa tahu di mana letak "fiksi ilmiah"nya cerita ini. Oke, ada kubus melayang, oke ada dunia mau kiamat, tapi fiksi ilmiahnya di mana? Itu jadi pertanyaan.
Kemudian, yang menjadi sandungan lain:
Saya nggak tau gimana bisa berkontrak dengan senjata mati. Saya cuma pernah nonton Bleach yang melakukan ini, tapi saya harap ada prosedur dan penjelasan ilmiah di balik fenomena ini.
Karena saya nggak melihat ada sub genre fantasy ditawarkan oleh cerita ini ketika kak Gerrald menawarkannya, jadi ini:
MIND BLOWN
-
Secara garis besar, alur terdiri dari alur campuran, walau saya nggak begitu paham, alur campurannya kebelah di sebelah mana. Saya seperti baca purwarupa dari cerita sebelah tapi versi yang lebih kacau lagi dan butuh lebih banyak perbaikan.
Sebenarnya alurnya sudah menarik, tapi saya rasa pengarangnya masih terlalu memaksakan diri memasukkan dan memadukan semua unsur-unsur yang dia sukai dari semua sumber inspirasi dia ke dalam sebuah kisah.
Seharusnya kak Gerrald pilih aja beberapa, atau mungkin satu aja, tapi yang bisa dikembangin jadi beberapa sub-plot. Jangan sampai kebablasan dari plot utama sampai tamat dan bum! Karya kak Gerrald akan tamat dan soal revisi bisa diurus belakangan.
Semoga karya ini lebih bisa berkembang lagi ke depannya.
-
5. Penokohan
Hemmm.... ini bagian yang sebenarnya paling menghibur, paling bikin saya ketawa, tapi juga bikin saya nggak tega bahasnya.
Saya mencoba meyakinkan diri dan jika saya salah, tolong koreksi, tapi emang karya ini bukan untuk parodi, kan? Nggak ada sub genre parodi, di karya ini, jadi sepertinya ini karya yang dimaksudkan untuk serius, kan?
Tapi kenapa ... di sini dan di sana, saya melihat nama-nama yang... bisa kalian lihat sendiri di bawah.
Gimana cara baca di atas, kak Gerrald, boleh saya tau?
Gimana cara baca nama di atas tanpa menyakiti pihak mana pun atau terdengar seperti "JEWER"?
Emm ... saya nggak tau standar nama di dunia kak Gerrald ini, tapi ... sebenci apa emaknya sama anak ini sampai namain dia Punk?
Oke, saya emang punya temen yang namanya Funky, tapi ini beneran Punk.
Sebenci apa emaknya sama dia?
Dan siapa yang namain anaknya pakai genre musik? Jazk, dengan "k" di belakangnya, dan bukannya "z". Seolah emaknya juga ikut berdecak saat namain dia, bukan tulus namain dia Jazz.
Yah, nggak aneh, sih. Ada yang namanya Rock di dunia nyata dan Roki. Tapi saya belum pernah ketemu--semoga jangan--anak yang namanya betul-betul Rok. Kalau Rock, yah itu Dwayne Jonson.
Eniwei, ada tanda koma yang hilang di sana, jadi sekalian saja saya bahas. Masih ada banyak penggunaan tanda baca, typo, dan EBI yang perlu diperbaiki. Contoh kecilnya bisa dilihat di atas, contoh besarnya, silakan lihat di bawah nanti.
-
Untungnya, saya diperlihatkan satu karakter yang paling menonjol di cerita ini: Gray.
Gray ...
Ray....
Siapa yang menduga?
Sekali lagi: MIND BLOWN
Terlepas dari itu, saya suka dia. Saya punya ... ketertarikan khusus sama karakter-karakter pendiem kayak Ray di Promised Neverland, jadi ... saya yakin Ray punya potensi besar untuk cerita ini.
Tapi ...
Nicolo...
Firza...
Raratiri....
Catatan penting untuk kak Gerrald: perbaiki naming-sense Anda, tolong. Demi generasi masa depan.
-
6. Latar
Latar kisah ini masih abu-abu, tapi saya asumsikan kisah ini terjadi di Gravination.
Ya, di lapak pengarangnya sendiri //just kidding
DIsebutkan juga ada beberapa distrik yang masih belum jelas keberadaan maupun lokasinya. Latarnya sebenarnya menarik, tapi sayangnya kak gerrald terjebak di White Room Syndrome. Saya hanya diberitahu "Di luar sana tidak ada apa-apa", tapi tidak ditunjukkan kalau memang tidak ada apa-apa di luar sana.
Ada terlalu banyak telling dalam penyampaian latar dan itu bisa jadi fatal di kemudian hari lho. Jadi kak Gerrald, tolong perbaiki. Perbanyak lagi showing daripada telling-nya dan kita bisa ketemu di kesempatan yang lebih baik.
-
7. Sudut Pandang
Untungnya, novel ini pakai sudut pandang ketiga terbatas. Saya cukup puas dengan konsistensi sudut pandang ini selama cerita berjalan.
Saya nggak punya banyak komentar karena aspek ini dibawakan dengan baik oleh kak Gerrald, Good job, kak.
-
8. Gaya Bahasa
Hmm ... selain penokohan, ini jadi kendala utama cerita ini.
Masih banyak yang harus dibenahi di cerita ini. Tapi dibenahinnya pas udah selesai aja, ya. Kalau sekarang dibenahin, kapan kelar naskahnya?
Eniwei, selain kesalahan EBI dan kurangnya penjabaran latar dalam cerita, seringnya info-dumping dari setiap karakter membuat saya bertanya-tanya:
"Ini karakternya napas apa kagak?"
Seperti contoh di bawah ini:
Info dump sepanjang ini, tanpa ada sesi tanya jawab, saya nggak tau gimana caranya semua orang bisa paham narasi sepanjang ini atau kenapa mereka nggak nanya kapan naratornya napas pas nerangin segini banyaknya info dump, dan kenapa mereka nggak bereaksi seperti saya di bawah ini:
Dan info dump ini nggak terjadi hanya satu kali.
Lalu seringkali terjadi kesalahan ejaan dan kata-kata dalam bahasa inggris. Ada juga onomatopia yang sedikit mengganggu. Seperti:
Baru juga di atasnya "huhuhu: eh, di bawahnya ada "hehehehe", dan emang nggak lama dari situ ada "hahahaha"
Hadeuhhh....
Mungkin maksudnya "ssstt...." Kali ya.
Shut itu .... nggak mungkin diucapkan tanpa nada sinis dalam bahasa Inggris.
Lalu ada Hils ... mungkin maksudnya Heels. Banyak istilah yang salah di sini dan butuh perbaika. Saya harap di swasunting berikutnya kak Gerrald lebih memerhatikan ini.
-
9. Kesimpulan
Terlepas dari banyaknya momen mind blowing, kelucuan, kerancuan, dan kekacauan yang terjadi akibat benturan banyak sekali inspirasi yang melatar belakangi lahirnya kisah ini, kak Gerrald sudah membuat sebuah kisah yang menarik untuk diikuti.
Tinggal disiplin, sedikit membaca lebih banyak buku soal EBI dan fiksi ilmiah selain bukunya kak Jazz, karena kak Jazz pun bikin buku fiksi ilmiah itu risetnya nggak main-main, tolong. Dan sedikit selera penamaan yang baik ... karya ini bakal jadi karya yang bagus untuk dibaca.
Saya menantikan perkembangan kreatifitas kakak selanjutnya.
-
Penutup :
Potensi : 1.5/5
Sisa Antusiasme : 30%
Lanjut Baca : NO (Dengan catatan, ada revisi lebih lanjut)
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top