Marrow Charm by Kristin Jacques

Salah satu novel wattpad yang berhasil membuat saya kagum. Saya selalu mengawasi wattys dari tahun ke tahun, tapi jarang ada yang bisa membuat saya terpikat pada novelnya lebih dari 5 bab awal. Marrow Charm adalah salah satu karya yang jarang itu. Mungkin kak @krazydiamond tidak akan begitu mengerti review ini kecuali beliau menerjemahkannya, tapi saya aka tetap menyampaikan. 

Terlepas dari stiker wattys yang menempel pada cover ini, akan saya berikan ulasan sedikit mengapa karya ini masuk tab rekomendasi saya.

1. Abstrak

Magic runs bone deep...

In a world overrun by monsters, humans struggle for survival underground. Magic is feared and reviled, but rooted deep in the bloodlines of families, cropping up once a generation. These individuals are cast out, banished to the Above where humans are far, far down the food chain.When her younger brother is tainted by magic and forced to the surface, Azzy follows, determined to save the only family she has left, no matter what he becomes.

Terjemahannya kurleb:

Sihir mengalir jauh di dalam tubuh....

Di dunia yang dikuasai monster, Manusia berjuang untuk bertahan hidup di bawah tanah. Sihir ditakuti dan dihina, tapi mengakar jauh di dalam darah banyak keluarga, muncul sekali di setiap generasi. Orang-orang dengan sihir akan diusir, dibuang ke Permukaan tempat Manusia berada jauh, jauh, di dasar rantai makanan.

Ketika adik lelakinya ternodai sihir dan dipaksa untuk ke Permukaan, Azzy ikut serta, bertekad untuk menyelamatkan satu-satunya keluarganya yang tersisa, tidak peduli apa adiknya sekarang.


2. Sampul

Bagi penilaian saya pribadi, cover tidaklah begitu penting karena saya berulang kali termakan cover bagus. Tapi bagi novel wattpad, cover menjadi sebuah keharusan tatkala tampilan wah dan lebih berwarna dapat menggugah lebih banyak pembaca. 

Marrow Charm beberapa kali berganti cover, tapi aksen yang diperlihatkan di cover tetaplah sama: sebuah siluet kota, sarang laba-laba, dan warna kelam yang mendominasi. Di cover terbaru dan terakhir untuk wattpad ini agaknya pun sama. Sarang laba-laba, ulir misterius, dan siluet kota di belakang sudah memberi banyak pertanyaan sejak kesan pertama. Tidak ada gambar manusia sebagai penguat, tapi siluet kota di belakang tulisan judul sudah memberi unsur magisnya tersendiri. Dan setelah membaca novelnya, semua petunjuk yang diberikan di cover terungkap sudah.

Tapi mungkin seperti pembaca lain, huruf R pada 'Run' di sub-judul, terlihat seperti 'Pun' dan itu berhasil bikin saya mesem-mesem sendiri. 


3. Tema

Mengangkat tema dystopia dengan nuansa dark-fantasy dan magis yang kental, Marrow Charm berhasil membuat saya tertarik dari sekian banyak karya dark-fantasy lain di wattpad. Selain karena tidak ada unsur romansa tidak sehat yang biasanya menjangkiti karya-karya dark fantasy terutama yang receh di luar sana, Marrow Charm mengangkat tema keluarga dan persaudaraan yang jadi favorit saya di setiap karya sastra. 

Family is important.

Satu premis itu dan saya terjebak bersama Azure hingga lembar terakhir. 

Berkisah tentang Manusia yang hidup di bawah tanah dengan membangun koloni kecil mirip desa, karena takut pada sihir yang mencemari permukaan bumi, mengubah banyak Manusia menjadi monster sihir yang tidak hanya kuat, tapi juga jadi pemangsa ganas. 

Para Manusia di bawah tanah bukannya lolos dari maut. Sebaliknya, mereka terus menerus diteror kematian. Mereka yang tidak bisa bertahan dari infeksi sihir akan mati dan mereka yang  bisa bertahan akan ikut berubah menjadi monster dan terpaksa dibuang ke Permukaan, menyerahkan nasib mereka yang masih separuh Manusia sepenuhnya kepada takdir.

Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, masalah keluarga diangkat kuat di sini. Armin terbukti terinfeksi sihir dan harus dibuang. Di tengah dunia kelam penuh monster-monster yang tidak tidak dikenal, Azzy harus bertahan hidup demi tetap bersama sang adik apa pun yang terjadi. 

Pengarang berhasil menyajikan tema dak-fantasy dengan baik, membawa kegelapan yang berasal dari desa-desa di bawah tanah dan Permukaan yang penuh dengan monster. Ketegangan bisa saya rasakan di setiap perjuangan Azzy dan setiap tempat asing yang ia datangi. 

Hanya saja, saya harap pengarang mau memberikan ilustrasi soal monster-monster buatannya yang namanya nggak familiar di telinga saya. Sejauh ini, hanya beberapa termasuk werewolf yang familiar di telinga. Gegara ini, saya jadi sulit bayangin adegan pertarungan. Maksud saya, berapa kaki monsternya punya? Apa mereka punya taring? Pertanyaan-pertanyaan kayak gitu sering nongol waktu baca adegan eksyen Azzy. 


4. Alur

Pengarang konsisten membawakan alur maju.

Prolog dibuka dengan kisah dari masa lalu ketika seorang presiden gila membuat kesalahan dengan membuka portal ke dunia lain dan membiarkan sihir mencemari dunia ini. Kemudian bab pertama langsung lompat beberapa ratus tahun ke masa-masa Azzy yang lagi berjuang mendapatkan bahan obat untuk desanya.

Tidak ada lompatan yang tidak dibutuhkan. Jadi untuk alur, noprob buat saya.  


5. Penokohan

Saya selalu suka tokoh yang punya kerjaan 'gak biasa'. Azzy salah satunya. Emang dia asisten apoteker, tapi jangan bayangkan yang dia olah itu obat kimia atau tradisional biasa. Dia mengolah hewan-hewan dan tumbuhan yang tercemar sihir, yang artinya suwerem bentuknya booo! 

Untuk ukuran seorang asisten apoteker, kemampuan Azzy dijelaskan dengan detil dan konsisten, tahu apa hewan yang harus ia buru untuk demam karena sihir, tahu bagian tubuh mana yang bisa dijadikan obat, dan tahu balasan yang bikin KO siapa pun yang parno kalau Azzy mencekoki keluarga mereka dengan kutukan. Sebagai Manusia di dunia yang jatuh pun, Azzy menjadi duri yang memicu konflik dengan baik tanpa dipaksakan. Kompas moralnya yang belum bergeser justru menjadi pertanyaan bagi orang lain. Di situlah daya tariknya. Tapi sebagai Manusia Azzy bukannya lolos dari kelemahan. Azzy gadis yang pintar, tapi dia bukannya gak bisa membuat keputusan tolol.

Untuk Armin, saya nggak akan banyak cincong. Cuma minta adik satu kayak Armin yang bisa bujuk saya supaya mau kepangin rambut sesekali. 

Brixby, sebagai guru dan wali dari Armin serta Azure, saya suka peran dari Brixby di sini. Dia mengabdi kepada orang-orang, mencoba cari aman, tapi bukannya ragu membela anak-anak asuhnya. Keputusan yang ia ambil selalu membuat Azure berada di posisi keren untuk jadi seorang protagonis tokoh. Saya tidak menyalahkan Brixby karena tindakannya membuat Azzy jadi dia yang sekarang. Safiya juga termasuk tokoh pembantu yang perannya sama sekali tidak sia-sia di novel ini. Saya suka dia walau bisa belum sepenuhnya percaya pada motif Safiya. 

Dan Sang Serigala ... hm ... boleh saya punya teman seperjalanan yang begitu setia seperti dia? 


6. Latar

Satu kata, konsisten. Saya bisa membayangkan dengan jelas bagaimana kacaunya dunia di Permukaan sejak bab pertama. Betapa satu langkah saja salah bisa membawa kecelakaan fatal bagimu dan bagi orang-orang di sekitarmu. Sebuah dark fantasy yang dibawakan dengan sederhana dan cantik di awal dan semakin kelam di akhir. 

Kita diajak untuk menyelami kebudayaan yang telah begitu hancur dan dipenuhi ketakutan di bawah tanah. Azzy menjadi sentral dari semua ketakutan ini. Bagaimana ia dipaksa harus terus bertugas, tapi juga terus dituduh dan ditakuti telah tercemar sihir karena terlalu sering keluar. Dan bagaimana orang-orang terus berburuk sangka pada Azzy karena korban-korban yang berjatuhan dan ketidak sediaan Azzy mengikuti kebiasaan yang menurut gadis itu, benar-benar tidak bermoral sebagai Manusia. 

Saya cukup kaget karena ternyata kita tidak hanya dibawa bolak-balik Permukaan-Bawah Tanah tapi juga menelusuri banyak sekali tempat tidak terduga dan orang-orang tidak terduga serta kenyataan di balik infeksi sihir di dunia. Good Job. 


7. Sudut Pandang

Sudut pandang menggunakan POV 3 sebagai pengamat. POV ini sendiri fleksibel. Sebagian besar di Azzy, tapi di bab-bab tertentu, terbagi menjadi tokoh lain. Perpindahannya halus dan tidak dipaksakan dan pengarang konsisten menjadi orang tidak serba tahu selama cerita. Tapi keterbatasan ini tidak membuat cerita jadi tumpul dan melempem. Sebaliknya, alurnya semakin cepat seiring bab berjalan hingga tidak sadar sudah akhir. 


8. Unsur Ekstrinsik (Latar Belakang Cerita, Latar Belakang Pengarang, Nilai-Nilai)

Pengarang cukup tahu bagaimana mengolah latar hingga tidak ada yang keluar dunia. Tidak ada unsur aneh dari dunia kita yang mendadak nyelip ke dunia Marrow Charm. Pun tidak ada yang lewat dari setting waktu Marrow Charm yang memang dimulai kemungkinan di tahun 1940-an. Semua perumpamaan dan perbandingan yang disajikan dalam gaya bahasa, sama asingnya dengan dunia Marrow Charm itu sendiri. 

Nilai sebuah keluarga, artinya sebuah kebersamaan, dan apa itu kemanusiaan menjadi fokus utama yang diangkat cukup di sini. Tidak begitu baik, karena novel dystopia semacam ini tentu saja mengangkat banyak sekai subjektivitas pengarang, tapi kegigihan Azure menyelamatkan adiknya tidak peduli pendapat orang dan kegigihan Azure melewati semua rintangan untuk sebuah ikatan rapuh bernama keluarga di dunia yang telah rusak dan dikelilingi banyak sekali monster, secara harfiah maupun berkulit Manusia, merupakan semangat yang sepatutnya diangkat lebih sering ke dalam novel alih-alih kisah cinta tak jelas juntrungan yang menggantung sampai berseri-seri lamanya. 


9. Kesimpulan

Marrow Charm adalah bacaan yang pas bagi penikmat fantasi yang tidak mau melulu dicekoki romansa di pertengahan cerita. Kekeluargaan yang kental, harapan, dan kehilangan yang menjadi tema utama kisah ini jadi kudapan hangat yang juga dapat membekukan hati dengan kelamnya latar yang membelakangi cerita. Dari segi kerumitan cerita, banyaknya latar, dan kelamnya tema, memang kisah ini bukan untuk remaja sampai setidaknya 17 tahun, tapi buat kalian yang memang bisa membaca dunia gelap tempat monster-monster berkeliaran dan sihir bukanlah sesuatu yang bling-bling dan penuh keajaiban, Marrow Charm menjadi rekomendasi baik untuk kalian. 

Ah, dan kabar baiknya, Marrow Charm dipinang salah satu penerbit dan akan terbit dalam bentuk fisik tahun depan.

Bagi yang mau sabar menunggu, ayo tunggu bersama saya sembari nunggu updetan Blood Magic yang jadi sekuel Marrow Charm! 


Penutup: 

Give. Back. My Armin!

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top