01 : Prolog

Drap
Drap
Drap

Suara langkah kaki tampak menggema disekitar koridor kampus yang masih sepi, bukan langkah kaki biasa tapi sebuah langkah kaki kesal yang memang sengaja untuk dihentakkan.

"Sialan, Si Dosen. Gue disuruh datang ke kampus pagi-pagi gino, ntar kalau ada Mafia nyasar gimana? Gue gak mau diculik kayak diadegan drama korea habis itu gue dicium dan ahhh tak perlu kujelaskan," decak Ara yang hanya bisa didengar olehnya sendiri.

"Etdah buset? Nih kampus sepi bat kek Kuburan baru," ujar Ara kembali setelah menaruh tasnua di ruang kelasnya.

Bukan masalah bagi Ara sebenarnya bagi Ara untuk datang ke kampus ini pagi-pagi buta tapi yang membuatnya kesal adalah, ia harus mengantar laporan mahasiswa baru kepada Seniornya, yang ditugaskan sebagai Pembimbing bagi dirinya.

Andaikan pembimbing-nya semanis dan selembut Delon itu tidak masalah, namun yang dia hadapi adalah Dirga sang musuh buyuyutan dengan kamera Nikon yang menggantung dilehernya.

Kritt...

Ara tampak membuka ruangan itu dan mendapati Dirga tengah mengelap Lensa kamera-nya.

"Sialan,"

"Okey Ara, lo itu cantik, lo komandan Embel lala ehem dan lo bukan tandingan bagi Dirga yang menye-menye itu,"

Ara terus saja berkata dalam hati dengan ekspresi merem-melek diambang pintu yang membuat Dirga menatapnya dingin.

"Hey Cewek Gelo! Ngapain lo disini?" sarkas Dirga mengangkat alisnya.

□ Tiga Hari Yang Lalu

PoV Ara

"Wah anjir, gue terlambat!" teriak gue sendiri ketika mengecek kam dihandphone gue.

Ini adalah hari pertama gue dalam menjadi mahasiswi pindahan dari kampus gue yang lama.

Bukan karena gue bodoh ampe di D.O tapi pada dasarnya IQ gue diatas rata-rata makanya dipindahin ke-kampus elegan ini.

"Buahahaha, banyak cogan woe," bisikan setan kampret dalam jiwa gue kembali berbisik betapa tampannya cogan disana.

Udahlah gue gak mau bahas itu, yang penting hari ini gue datang cepat ke kampus, laporan ke Dekam, kelar masalahku.

"Mami, Ara pergi dulu yak!" ujar gue pada Mak gue tercinta yang sedang sibuk dengan acara syukuran, karena ciuman pertama Andin dan Aldebaran.

Gue gak tau seberapa cantiknya sih si Andin itu? Padahal seksi masih seksian gue elah, cantik jangan ditanya lagi mah gue dah lulus SNI kecantikan tapi jodoh aja gue gak tau nyangkut dimana.

Gue kembali melangkahkan kaki gue ke pinggir jalan raya unyuk menyetop angkot, karena angkot is my life.

Dahlah bahasa inggris gue gak seberapa bagus juga kalau mau sok-an inggris.

Btw, nama panjang gue tuh Ufairah Wafa, gue asli padang tapi gak suka nongkrong di rumah makan padang, kata kawan gue nih yah si Juna, gue nyasar dimari iya elah dimari, diplanet Bekasi.

Bayangin yah ada cewek cantik asli padang dan nyasar diplanet bekasi dengan tampang pengen dihipnotis.

Sithhh.

Cukup lama gue diangkot ditemani oleh, ibu-ibu dan Oma-oma Syantiq, akhirnya Angkot yang gue tumpangi berhenti dan gue harus turun.

Yah gue dah sampai dikampus ini, kampus elegan dan uwaw gitu, Btw gue itu mahasiswi jurusan Travel Management soalnya gue suka jalan-jalan.

Tapi gak ada duit.

Hiks.

Udah jangan dibaca.

Makin lama, makin malu aku.

Gue segera melangkahkan kakiku kembali memasuki halaman kampus yang warbiyasah, nih halaman apa stadion GBK buset gede bener.

"Eh buset, mobil mak, nih mobil apa roti tawar yak? Rapi bat nyusunnya, gue curiga nih kampus bekas Showroom," ujar gue dalam hati.

"Oy!" panggil seorang mahasiswi lain yang sukses membuat gue membalikan badan gue ke arahnya.

"Lo siapa yah? Ngapain disini?" tanya mahasiswi itu kembali.

Gue terdiam sesaat menatap Mahasiswi itu, penampilan yang cetar dengan dress panjang kayak mau kepesta serta gincu yang merahnya kek habis nyusruk dimana gitu.

"Gue curiga nih orang bukan mau belajar tapi tebar pesona," pikir gue dalam hati.

"Eh helo? Kok ditanya diem sih? Lo ngapain disini?" tanya Mahasiswi itu kembali.

"Gu-gue, gue Mahasiswi Travel Management yang dipindahkan ke kampus ini," jawabku pelan.

"What!" teriaknya kencang yang membuat pafa Mahasiswi dan Mahasiswa lain mendatangi kami berdua.

"Ada apa sih?" tanya seorang lelaki pada Mahasiswi barusan.

"Ini lo, katanya mahasiswi baru dikampus kita, kok gue gak yakin yak, secara penampilannya kurang meyakinkan." jawab mahasiswi tersebut.
"Emang kenapa? Dia cantik kok." sela lelaki tersebut. "Kenalin nama gue Ando,"

"Ha-Hai Ando, gue Ara," jawab gue deg-degan.

Gimana gak deg-degan lo bayangin aja, gue belum 10 menit disini, gue udah bisa kenalan sama cowok setampan Ando.

Tahu gak rahim gue anget dah.

"Yuk biar gue antar ke kak Gelay," ujar Ando menarik tangan gue pergi.

"Ge-Gelay?"

"Hmm, sorry maksud gue Kak Dirga, dia pembimbing disini jadi setiap ada mahasiswa dan mahasiswi baru harus laporan mah dia,"

"Tapi itu emang tugas yang dikasih dosen untuk dia?" tanya gue lagi.

"Gak sih, tapi dia ketua hampir semua organisasi dan geng disini jadi kudu nurut sama dia." jawab Ando pada gue.

Gue segera melepaskan tangan Ando dan menghentikan langkah gue.

"Lo kenapa Ra?" tanya Ando bingung.

"Gue gak mau ah, emang Dirga itu siapa? Kita Sama-sama mahasiswa kok," jawab gue meninggalkan Ando yang terdiam sendiri.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top