In 2018

"Ahhh... akhirnya aku pulang." Hinata tersenyum cerah, menarik nafas dalam seakan udara yang ia hirup memiliki batas.

Setelah bergelut dengan latihannya di Brazil, Hinata akhirnya pulang ke Jepang.

Kini usianya 22 tahun, sudah bukan anak SMA yang selalu meledak dan antusias dengan mudah. Meski begitu, ia sekarang sudah semakin mahir dengan voli sesuai keinginannya.

"Eh?"

Baru sampai di bandara internasional Tokyo, dan beberapa orang melihatnya seperti orang asing.

Mengingat kulitnya yang menjadi lebih gelap dari yang dulu.

Bahkan hingga dirinya keluar dari Bandara, Hinata masih menjadi sorotan. Yah, mengingat dirinya sejak dulu selalu menarik perhatian ia merasa biasa saja.

"Aku harus mengabari Natsu kalau aku sudah pulang." Hinata merogoh ponselnya, mengganti mode pesawat.

"Ah, mumpung di sini aku akan mengunjungi Kenma juga--"

WOOOSH~!!! Sekelebat angin menerpa tubuh Hinata dengan kencang, seakan seperti badai.

"Eh? Tapi ini masih musim pan--"

Hinata terpaku, seorang remaja bersurai pink berlari begitu cepat melewatinya.

Seakan tengah mengejar sesuatu, remaja lelaki itu melesat pergi.

"Wow... dia mengingatkanku akan Shimizu Senpai." Celetuk Hinata.

"Ah, maksudku Tanaka-san... err, Kiyoko-san...?" Sebenarnya Hinata sedikit kesulitan jika harus membicarakan salah satu dari pasutri itu, haruskah ia memanggil dengan marga atau nama depan?

Pilihan yang sulit.

"Halo?"

Terdengar suara dari ponselnya, Hinata lupa dengan telfonnya yang sudah tersambung.

"Ah, Kenma! Aku baru saja sampai di Tokyo."

"Benarkah? Mau istirahat di tempatku dulu? Aku akan menyuruh Kuroo menjemputmu."

"Tidak usah, aku--"

"Tidak apa, nanti aku akan memintanya
juga mengantarkanmu ke Miyagi."

"E-ehh? Tapi--"

"Bandara Tokyo kan? Tunggu di sana."

Pip. Sambungan telfon terputus.

Hinata menatap ponselnya dalam diam, kini notifikasi chat yang masuk.

Tentunya dari mantan kapten Nekoma.

"Oy, Shrimpy-kun. Kenma menyuruhku menjemputmu, kirim lokasimu."

"Woah..." Hinata sudah tidak bisa menolak, dan dalam benaknya dipenuhi bagaimana cara dirinya membalas jasa teman-teman dari Nekoma yang membantunya.

"Ah, benar juga! Aku sudah membeli oleh-oleh untuk semua orang!" Seru Hinata dengan bahagia.

Tak lupa untuk teman-teman Karasunonya dulu, serta anggota asosiasi di Miyagi yang turut membantu dan mendukungnya.

"Aku juga harus menemui Takeda Sensei dan Pelatih Ukai." Hinata tersenyum cerah.

Ada begitu banyak kebahagiaan di sisinya.

.
.
.

Hahh... Hoshh... Hahh...

Pemilik surai pink itu menyeka keringat yang mengalir di wajahnya, mencoba mengatur nafas yang menggebu-gebu.

"Itadori-kun, apa kamu berhasil mengejarnya?"

Suara Ijichi terdengar dari earphone yang tersemat.

"Iya Ijichi-san, beruntungnya ini bangunan kosong."

Yuuji menarik nafas dalam, menggulung lengan bajunya hingga ke siku. Menguatkan tinjunya.

"Jangan berlebihan oke?
Nanami senp--maksudku,
Nanami-san sebentar lagi
akan menuju lokasimu."

"Nanamin?"

Iris madu Yuuji melebar, ini akan menjadi ajang pembuktian bahwa dirinya mampu menjadi penyihir jujutsu pada pria yang Gojo kenalkan padanya kemarin.

Pria kantoran yang menolak dirinya untuk menjadi dirinya yang sekarang.

Walau sekarang Nanami memang sudah mengakui dirinya.

"Yosh! Akan ku hajar kau!"

"UuuUuUueuuueuUuuuee???"

Geram kutukan berwujud menyeramkan di sudut ruangan, ia menggeliat di atas lantai dengan jari jemari panjang tanpa kuku.

Wajahnya mendongak, dengan dua mata kosong yang mengeluarkan darah. Gigi sebagai pengganti bulu mata, dan lidah sebagai bola matanya.

Sementara bibirnya pucat kebiruan, tersenyum lebar dengan deretan gigi runcing yang menguning.

Rambutnya acak-acakan, tergerai hingga menyapu lantai. Dengan tangan-tangan kecil seperti milik bayi mencuat di atas kepalanya, di antara helai rambut yang kusut.

"Gahihihihi~ inniii~ mammaamaaa~"

Kekeh makhluk itu dan melesat ke arah Yuuji dengan cepat, menerjang dengan mulutnya yang terbuka lebar hingga ke kuping.

Membuat organ dalamnya yang hitam membusuk dapat terlihat dengan jelas.

"RRRAAAAAAGHHH!!!" Yuuji memfokuskan kekuatan kutukannya, ia bersiap untuk menyerang.

Tanpa ia sadari sosok lain dalam tubuhnya tengah mengawasi, dengan mata mungil di sisi wajah yang terbuka.

Menonton dengan ekspresi bosan dan senyum tipis sarkastik yang menghina.

"Semangat, semangat~" Kekeh suara berat itu sambil terus menonton Yuuji menghajar kutukan itu.

Di tahun ini, 2018. Yuuji yang baru berusia 16 tahun, masih remaja labil yang kekanakan dan lebih menyukai kesenangan.

Menghadapi dunia yang sulit dimengerti, bahkan oleh orang dewasa pada umumnya.

Dengan alasan ia ingin bersikap baik dan membantu sesama, walau sesaat ia pernah terpuruk karena merasa dirinya masih begitu lemah untuk menolong orang lain.

Hingga hari ini, Yuuji masih berdiri dengan senyumnya.

*****

Author Note :

Jika Haikyuu dan Jujutsu Kaisen satu dimensi, tahun di mana mereka mungkin saja bertemu tidak akan begitu jauh.

Hinata setelah time skip di tahun 2018 bergabung dengan MSBY Black Jackals. Sementara Itadori baru masuk SMA dan berkenalan dengan dunia kutukan.

Ini jika konsep cerita mengikuti tahun yang nyata, oke?

Mungkin kalian ingat di chapter pertama aku membuat Hinata masih berusia belasan agar sama dengan Itadori.

Nah, di chapter ini aku membuat mereka berada di tahun yang sama. Membayangman mereka menjalani kehidupan manis pahit yang berbeda.

Hinata dengan sakitnya dulu waktu SMA, dan Itadori dengan hal mistis yang sebenarnya takkan terjadi padanya jika ia tidak mengikuti klub penelitian hal gaib.

Chapter ini seakan menceritakan hidup orang awam dan anak indigo ya? Yah, katakan saja demikian.

Lalu kenapa tidak membahas tahun 2022? Kenapa harus terfokus dengan 2018?

Karena cerita Jujutsu Kaisen masih terpaku di tahun 2018, dan aku masih belum mendapat gambaran bagaiman nasih Yuuji setelah... yah, itu.

Fyi, mungkin book ini ada kalanya menyampaikan spoiler dan mengajak kalian berpikir akan kemungkinan "Bagaimana?" tentang kedua anime ini.

Karena aku... lebih suka berimajinasi dengan fakta? Oot menyenangkan, memang. Tapi tidak terlalu jauh, penulisanku memang sedikit kaku.

Hehe 🤤 tapi jika kalian ada saran/ide/request mengenai siapa lagi yang dibahas itu boleh ko.

See you on next chapter~

3 Februari 2022

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top