Holiday
Kadang aku menyimpan iri setiap awal masuk semester. Ketika dihari itu setiap pelajaran bahasa akan selalu ada topik mengenai liburan. Kebanyakan anak-anak lain bercerita mengenai liburan mereka bersama keluarganya.
Ada yang menghabiskan waktu liburan ke kota lain, bahkan ke luar negeri. Atau minimal sekedar ke taman hiburan. Apapun itu mereka bercerita dengan riang gembira.
"Aku liburan ke xxx bersama ayah ibuku. Kami..."
Semua pembuka cerita mereka selalu senada. Dengan ayah yang akan membantu anak-anaknya yang kesulitan, dan ibunya yang tersenyum bahagia.
Cerita yang indah.
Namun cerita itu sendiri sulit kutuliskan setiap topik ini diangkat. Jika bagi anak-anak lain menghabiskan waktu menulisnya minimal satu hari, bagiku satu minggu bahkan tidak cukup.
Bukannya karena aku malas. Namun aku tak bisa menjelaskannya tanpa menjadi pertanyaan atau hinaan aneh dari orang yang mendengarkan.
Liburan bersama keluarga lengkap.... itu hanya angan-angan yang takkan terwujud untukku.
Karena orang tua bagiku hanya fiksi. Mereka tak pernah ada dalam kehidupan keluargaku. Pria itu meninggalkan istrinya begitu saja, dan wanita itu membuang kedua anaknya di depan gerbang batas kota. Mereka tak pantas disebut sebagai keluarga.
Hari-hari liburku ku habiskan dengan bekerja. Membantu tetangga demi bisa menghidupi satu-satunya adikku. Uang saku dari dana sosial tidak cukup untuk menghidupi kami berdua. Aku harus membuang fantasi akan liburan itu sejauhnya demi menghidupi kami berdua.
Walau aku kadang masih bermimpi. Berusaha menyisihkan tabunganku agar setidaknya aku bisa membawa adikku liburan ke taman bermain. Hanya itulah motivasiku masih tetap bersekolah jalur beasiswa. Agar aku bisa segera kerja dengan uang banyak.
Sebulan lagi hari libur. Kuharap tabunganku cukup nanti untuk mengajaknya ke taman bermain. Minimal cukup untuk membelikan kue satu loyang untuknya yang berulang tahun di hari itu.
====
Day 2 : liburan bersama keluarga
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top