Episode 5
•Aisyah•
Langit yang cerah berwarna biru, dan sinar matahari pagi nan cemerlang. Hari yang begitu indah.
Awal pagi dimana Aisyah akan segera pergi ke toko kue miliknya.
Mobil Aisyah menyusuri setapak jalanan yang sepi. Hingga suatu ketika di pembelokkan, Aisyah spontan mengerem mobilnya dengan kencang.
Ia menatap dari kejauhan. Ada seorang lelaki yang tengah memperbaiki motornya. Lelaki itu tidak asing bagi Aisyah.
Air mata tak sengaja tertetes di pipi merahnya.
"Alif..." Ucapnya dengan suara lirih.
Lelaki itu menoleh kearah mobil Aisyah yang berhenti dibelakangnya. Lelaki itu sangat mengenal ciri-ciri mobil Aisyah. Bahkan nomor plat mobil Aisyah.
"Mobil Aisyah." Segera ia berdiri dan menghampiri mobil Aisyah.
Dari dalam mobil, Aisyah sangat panik melihat Alif menuju kearah mobilnya. Secepat kilat Aisyah mengelap Air matanya yang berlinang.
Tanpa disadari, Alif sudah berada disamping kaca mobilnya sebelah kanan.
Pertama Aisyah merasa ragu untuk membuka kaca mobilnya. Bertatap muka dan berbincang pun tidak ingin.
Tapi karena tidak ingin menyinggung Alif, akhirnya ia pun membuka kaca mobilnya.
Alif melihat wajah Aisyah yang fokus menghadap kedepan jalan. Ia sangat tau kalau Aisyah tidak ingin bertatap muka dengannya. Semenjak kejadian itu.
Tidak ada kata-kata yang terucap oleh mereka berdua. Alif yang merasakan suasana canggung pun memulai percakapan.
"Assalamu'alaikum Aisyah."
"Wa'alaikumsallam lif." Jawab Aisyah sekedarnya dan masih menatap kearah jalan.
Kenapa Aisyah tidak mau bertatap muka dengan Alif? Karena dia takut. Dia takut melihat nostalgia masa lalu kelam di wajah Alif. Itu akan membuatnya menangis.
Suasana pun menjadi canggung lagi. Dan untuk kedua kalinya, Alif yang memulai pembicaraan.
"Kamu kenapa ada disini?" Tanya Alif berbasa-basi.
"Seharusnya aku yang tanya gitu sama kamu." Ucap Aisyah dengan nada jutek dan masih fokus kearah jalan. Pokoknya tetep gak mau natap wajah Alif.
"Aku mau ke kantor."
"Sama." Cicit Aisyah datar. Dan suasana pun menjadi canggung lagi.
"Gak terasa ya sudah setahun kita gak ketemu." Sahut Alif prontal.
Kata-kata Alif membuat batin Aisyah kesal. Sebab Aisyah tak mau mengungkit masa lalu kelam dia bersama Alif.
Aisyah tetap menahan. Tapi Alif tidak mau berhenti bicara.
"Kamu udah berubah..., Andai kita...."
"Cukup lif!!" Bentak Aisyah ke Alif dan menatap tajam mata nya.
"Aku gak mau nostalgia. Itu hanya masa lalu." Tegas Aisyah dengan nada tinggi.
Batin Alif merasa terpukul melihat mata Aisyah yang berkaca-kaca sedang menatapnya tajam.
Kembali Aisyah memalingkan wajahnya dari Alif.
"Oh ya lif. Gimana kabar Nabila." Gumam Aisyah bertanya pada Alif untuk meredakan suasana canggung tadi.
Terlihat sepintas wajah Alif menjadi murung. Ada apa sebenarnya. Alif coba membuka mulutnya, tapi terasa berat.
"Nabila... Na... Nab..." Ucap dari Alif gagap dan susah untuk berbicara.
Aisyah yang mendengarnya jadi bingung. Tapi ia berusaha tetap diam dan fokus menatap jalan didepan.
"Nabila Sudah meninggal Syah." Lirih Alif dengan mata berkaca- kaca.
Sontak Aisyah langsung menatap wajah Alif dengan tatapan sungguh tak percaya.
Nabila..., adalah istri dari Alif. Dia juga wanita yang ikut andil dalam perang cinta antara Aisyah dan Alif. Wanita yang sama-ssma mendoakan Alif menjadi jodoh mereka kelak. Doa didalam satu pertiga malam dan sujud istikharah mereka.
Tapi Aisyah mengikhlaskan Alif untuk Nabila. Ia malah mundur dari Area pertempuran. Sebab saat itu Nabila didapnosa dokter mengidap penyakit kanker otak stadium lanjut.
Dan sekarang. Aisyah malah mendengar kabar kalau Nabila sudah meninggal. Terlintas sedikit dipkirannya. Kalau Alif menemuinya untuk mengulang masa lalu lagi bersama dirinya.
Walaupun begitu Aisyah tetap tidak mau. Mengulang itu sama saja membaca buku untuk yang kedua kalinya. Kita udah sama-sama tau alur ceritanya.
"Sudah meniggal setengah tahun yang lalu." Sambung Alif lagi. Aisyah tak kuasa membendung air matanya. Setetes air mata jatuh dan menbasahi pipinya.
"Innalillahi wainna 'ilaihi roji'un..." Lirih dari suara Aisyah yang sangat sedih atas kepergian Nabila.
"Aku turut berduka cita lif."
"Iya makasih Syah."
Tak mau berlama-lama bersama Alif, ia pun segera pamit pergi kekantor dengan alasan sudah terlambat
Melihat jam tangannya.
"Maaf Alif aku udah terlambat. Kalau gitu aku pamit dulu." Gumam Aisyah tergesa-gesa dengan suara serak.
"Iya, sampai ketemu lagi." Sahut Alif tersenyum manis kepada Aisyah.
Senyuman itu membuat hati Aisyah tersentak. Jantung berdebar tak beraturan. Sebisa mungkin Aisyah membalas senyuman Alif. Walaupun itu sangat sulit baginya.
"Assalamu'alaikum Lif."
"Wa'alaikumsallam Aisyah..."
Dan Aisyah menutup kaca mobil serta pergi dengan memberikan isyarat klakson kepada Alif.
°°°
Aisyah Pov
Disaat ku ingin melupakan, kenapa kau datang? Aku kecewa, sebab kau datang tiba-tiba. Kau datang dengan senyum bahagia. Dan pergi dengan akhir cerita yang derita.
Akhirnya, ku ingin lupakan semuanya. Pagi telah datang dengan lantunan murotal yang telah kunyalakan. Sudah saatnya ku melupakan. Ku awali hari ku dengan bismillah.
Agar setiap detiknya terdapat berkah. Pagi menjadi malam. Malam menjadi siang. Sudah waktunya ku merelakan. Ku kukuhkan imanku. Ku perbanyak amal kebaikanku. Ku permantap istiqomah sekaligus hijrahku.
Disaat ku sedang perbaiki ibadah, istiqomah dan hijrah, kenapa kau datang tanpa perasaan tak bersalah? Tidakkah kau lelah? Tak lelah membuat rinduku tanpa arah.
Dengan cepat aku segera mengadu kepada Allah. Agar diajauhi dari godaan syetan Laknatullah. Agar tidak semakin sayang, cinta dan berharap kepada Abdullah. Kecuali perasaan itu sama Allah.
Kumohooonnnn...., Izinkanlah..., izinkan jiwa ini mendekatkan diri kepada Allah. Izinkan raga ini memperbaiki diri. Agar menjadi Maratussholehah yang dirindukan Jannah. Ku mohon sekali lagi. Ku persikahkan kau datang. Namun datang dengan dengan membawa air mata berlinang. Karena akhirnya kau meminang. Bukan pergi lalu menghilang.
°°°
Bersambung...
Yap! Author cuman mau kasih tau kalau kata-kata bermakna indah yang dikeluarkan Aisyah bukanlah buatan dari Author. Melainkan dari Instagram. WkWkWk!!
Jangan lupa rating, coment, favorite dan follownya!! Karena itu bisa menyemangati saya untuk melanjutkan cerita ini.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top