8. Berhenti Berharap


'Sepatah-patahnya aku, aku enggak mau mati sia-sia.'
-Mika-


🐾

“Kenapa Bang Jat sering bolos?”

Tanpa basa-basi Mika menyergap Miko yang baru selesai membereskan peralatan marching band. Lelaki itu tak menoleh, seakan kehadiran gadis dengan rambut sepundak itu tak ada.

“Bang Jat marah sama aku?”

Maaf ya, teman-teman. Kalian bisa baca lanjutan dari Jodoh di Sebelah di aplikasi Cabaca.

🎼🐾🎼


Gimana, gimana? Ada yang mau bantuin Mika, nggak?

Tahu sendiri, kan, menunggu itu bosan? Mika mau ngajak kamu ke tempat Manna,  nih. Kasihan dia, lebih ngenes dari Mika loh😭

Nggak percaya? Nih, main deh ke lapak Tasyayouth di Slow Motion. Kalau gak greget, Mika getokin atu-atu, deh!

🐾

Manna meletakkan gelasnya di atas meja hingga menimbulkan suara yang memecah keheningan, juga kekagetan Okka—terlihat dari matanya. Manna menarik napas pelan. Ia tidak bisa terus pasif dan membiarkan hatinya berprasangka buruk. Hal ini akan memperumit hubungan mereka.

"Say—"

"Saya dan Mulan membahas bisnis. Kamu tahu, saya punya bisnis hidroponik kecil-kecilan. Mulan ingin berbisnis, jadi ...."

"Dia tanya kamu?" tanya Manna secara spontan, tanpa sadar bernada sinisnya. "Ah, maksud saya ...."

"Sebenarnya ...."

🐾

Salam

Vita























Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top