6. Sabtu Bersama Bang Jat

"Maju takut, mundur pun tak bisa."
-Mika-

🐾


"Ulangi sekali lagi di intro. Sama-sama. La si do si la sol fa, fa fa si la do, sol la si la sol fa mi, mi mi sol si la. La si do si la sol fa, fa fa si la do. Sol si la, re do re do si la." Miko mengetuk papan tulis dengan stik dan melantunkan not lagu Ku Bahagia milik Melly Goeslow. Sesekali tangan kirinya mengayun memberi aba. "Oke, kita coba pake drum. Tu-a, tu-a-ga-pat!"

Setelah ketukan dua stik berakhir, suara tabuhan drum dan bass drum menggema. Tak ingin kalah, lengkingan balera turut meramaikan aula. Sesekali jeritan trompet menyahut.

Miko berdiri di depan anak-anak marching band pemegang perkusi dan balera, sesekali tangannya ikut mengetuk di udara seirama alunan nada. Saat satu lagu selesai dengan sempurna, lelaki itu memberikan pesan singkat sebelum membubarkan latihan.

"Dari mana aja kamu?" Mika yang menenteng balera menghentikan langkah begitu melihat Ario berjalan berlawanan arah dengannya. Matanya awas memindai cowok yang mengenakan celana sekolah tetapi dengan atasan kaus bola. "Abis ngerokok, ya?"

Hidung tipis itu kembang kempis setelah menelusuri kedua bahu Ario. Sementara yang ditanya justru mencebik dan mengeplak pelan kening Mika.

"Ngawur! Jadi cewek jangan sok tahu, napa? Ini nih, yang bikin kamu gak laku-laku."

"Eh, eh, stop! Kenapa malah bahas laku-lakuan. Balik ke laptop! Abis ngapain kamu?"

Ario mengambil balera di tangan Mika dan mengajak gadis itu menuju kantor sekolah.

"Mau ngapain? Aku mau pulang, ah! Kalau mau pacaran sama Dinda, jangan ngajak-ngajak!" Mika merebut kembali balera dan pergi menjauh.

"Kata Bang Jat, besok kamu pegang keyboard."

Kaki Mika membeku, perintah macam apa ini? Gadis itu menoleh dan berjalan mendekat. "Kok aku?"

"Tanya aja sama orangnya." Ario pergi melewatinya yang masih bingung dengan keputusan mendadak ini.

...

Miko berdiri dan menepuk pundak Mika lembut. "Kamu tidur sana. Abang yakin, besok kamu pasti bisa."

Maaf ya, teman-teman. Kalian bisa baca lanjutan dari Jodoh di Sebelah di aplikasi Cabaca.

🎼🐾🎼

*Wedok : (Jawa) perempuan
Kudu piye : (Jawa) harus gimana

Ada yang samaan atau pernah seperti Mika? Kira-kira nanti Bang Jat bakal mau nggak ya, malmingan sama Mika?

Oh iya, ini gambar alat yang dibawa Mika saat pawai, ya.

Pict from google

Sambil nungguin rencana pernikahan Mika-Miko, intip deh keseruan 4 cewek yang lagi patah hati di Lovesick Girls di lapak Kak NeissLyn

Berikut cuplikannya👇 (kali ini aing bener, deh!)

🐾

"Guys, kalian percaya gak kalo pertemuan kita ini udah direncankan Tuhan?" tanya Tyssa yang bibirnya memerah karena kepedasan. "Gue kepikiran deh, jangan-jangan kita memang bertemu di sini biar bisa saling berbagi rasa sakit."

Sora menghela napas, lalu mengurai kembali rambutnya yang tadi terikat. "Bener juga sih, bukannya kita emang senasib, ya? Meski dalam versi yang berbeda."

"Tapi intinya kita tetap gadis dimabuk cinta yang lagi patah hati." Ochi tertawa miris, mengasihi diri sendiri.

"Gue jadi punya ide." Mata Djenar mengerling dengan bibir menyunggingkan senyum penuh arti. "Gimana kalo kita sama-sama putus aja?"

🐾

Luv
Vita














Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top