15. Bukan Pertengkaran yang Pertama
'Abang yakin dia mau dijodohin sama Abang? Mau terima Abang?'
-Ario-
🐾
Entah apa yang ada di pikiran gadis itu, tebak Miko bingung. Seingatnya, selepas dia keluar dari stasiun, dia segera mengirim pesan pada Mika.
Maaf ya, teman-teman. Kalian bisa baca lanjutan dari Jodoh di Sebelah di aplikasi Cabaca.
🎼🐾🎼
Hai, masih semangat Senin, kan?
Jangan kayak Okka, nih. Masa bikin Manna patah semangat mulu.
Nih, aku beri cuklipannya.
🐾
"Malam itu, saya serius." Manna bisa melihat tangan lelaki itu yang terkepal erat. Ia bisa merasakan emosi Okka yang tertahan. Lelaki itu menyembunyikan banyak hal. Sendirian.
"Dan, jawaban atas pertanyaan kamu. Ya, sedari awal kamu memang berhak jadi orang pertama yang tahu segalanya. Tapi, saya hanya bisa menunjukkannya secara perlahan. Di akhir, kamu bisa memilih apakah akan tetap tinggal atau pergi." Okka menghela napas pelan dan melanjutkan, "Tidur lebih awal. Saya punya sesuatu yang harus dikerjakan di ruang kerja."
Setelahnya, Okka benar-benar meninggalkan Manna dalam kebingungan. Mengapa ia merasa ucapan Okka mengartikan bahwa sesuatu yang besar akan terjadi? Seolah tragedi perceraian akan terulang kembali?
🐾
Baca cerita selengkapnya di Slow Motion by Tasyayouth
Salam
V
ita
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top