14. Cemburu
'Kamar ini nyaman, tapi terasa sepi kayak orangnya.'
-Ario-
🐾
Lelaki berkaus putih tanpa lengan itu melangkah masuk setelah mengamati dari celah pintu. Kamar yang memang tak pernah terkunci itu tiba-tiba menarik perhatiannya. Dengan melihat lebih detail, Ario menelusuri seisi kamar yang tidak berubah bentuknya sejak dulu.
"Kamar ini nyaman, tapi rasanya sepi. Kayak orangnya."
Maaf ya, teman-teman. Kalian bisa baca lanjutan dari Jodoh di Sebelah di aplikasi Cabaca.
🎼🐾🎼
Hai ada yang kangen aku, nggak? //plak. Hihihi...
Tapi kalian pasti kangen sama Ava, kan? Judesnya itu, loh. Ra nguati. Haha
Nih, aku kasih dikit aja bocoran pertarungan sengit antara Ava dan Kang Mas Alby.
🐾
Y
"Oke, itu pertanda kalau sudah waktunya bagiku untuk pulang," ujarku sembari membenahi kemeja.
"Tidak makan malam dulu? Aku akan memesan," tawar Alby sembari menyampirkan handuk tadi ke bahunya asal-asalan.
"Kenapa aku selalu terjebak bersamamu pada waktu makan?" sahutku ketika memasang hak disusul dengan meraih tasku di sudut sofa.
"Makan bersama adalah cara lain untuk meningkatkan level intimacy."
"Berarti bagus kalau kita tidak makan bersama."
Aku berjalan melewatinya, tetapi hal itu terjadi lagi. Dia menarik tanganku dan membuatku terjatuh lagi di pangkuannya.
🐾
(Cuklipan, cuti, ya)
Salam,
Vita
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top