#Teman masa kecil
"Oma,,," teriak gue saat masuk ke dalam rumah. Pak Ivan cuma geleng-geleng kepala. Bomat dah pak. "Iya sayang,,eh ada Ivan". Pak Ivan mengangguk.
Pak Ivan menCium tangan Oma Daniella "Siang Oma". Oma mengangguk dan tersenyum. "Siang Van,makasih ya udah jemput Dan,yuk makan siang dulu,ayo Van"
"Iya Oma" jawabnya. Gue naik tangga menuju kamar. "Dan,ganti baju dulu"
"Nomor Dan, nggak aktif kenapa ya Van?". Ivan gelagapan saat ditanya seperti itu. "Hmm... Handphone Daniella mati Oma"
"Oh pantesan ,yuk duduk dulu" pak Ivan duduk di tempat gue biasanya duduk. "Oma,,besok Dan pulang sore,ada bimbel di sekolah"
"Iya, belajar yang benar lho 2 bulan lagi kamu UN". Gue memberikan hormat ke Oma. "Ahsiyap Oma". Oma cuma geleng-geleng kepala melihat kelakuan gue.
"Oh ya Dan,tadi tante Mira kesini,kamu ingat tante Mira?" Gue berpikir sejenak. "Tante Mira?oh tetangga sebelah dulu ya?" Oma mengangguk.
"Iya,Oma bilang kalau kamu akan nikah 2 bulan lagi,terus tadi Varo nitip salam buat kamu". Gue mencoba mengingat orangnya. "Kak Varo? Dan lupa orangnya yang mana"
"Besok katanya mau kesini lagi,kamu temuin ya" gue mengangguk. "bareng Ivan juga,biar nggak ada salah paham ya Ivan?"
"Iya Oma" jawab pak Ivan.
Hahahaha langsung deh Oma terang-terangan,cemburu deh tuh gelagatnya
🏠🏠🏠
"
"Daniella tunggu" gue menoleh ke belakang, oh dia Gio. "Gio?ada apa?"
"Ikut gue yuk,gue mau ngomong sebentar" Gio memegang tangan gue. Tapi gue tepis. "Eh sorry nggak bisa gue mesti pulang"
🎶 Everybody looking for the something 🎶
"Halo"
"Ngapain kamu ngobrol sama dia?naik buruan,aku tunggu di mobil" gue mengedarkan pandangan, ada mobil SUV warna hitam disana. "Hmmm" gue matikan telepon pak Ivan.
"Gue duluan udah dijemput" gue berlari menuju mobil SUV milik pak Ivan.
"Dan,,,shit gagal"
Membuka pintu mobil penumpang "mau ngapain dia?". Gue cuma menggelengkan kepala. "Nggak tahu,kan tadi Pak Ivan nyuruh saya kesini"
"Ayo pulang,ini udah sore" gue masuk kedalam. "Bapak ngapain jemput?"
Pak Ivan berdecak sebal "kakak bukan bapak. Aku habis nganterin Mami pesan undangan" gue cuma nyengir. "Oh,, langsung pulang ya pak"
"Kak.. Kenapa?" Gue memasang seat belt. "Udah capek pak,gerah mau mandi"
"Mau mandi di apartemen ku?" Godanya, dan dia tertawa. Gue menggeleng "No,i Want go home now"
"Oke sweet heart,I take youre home" dengan senyuman megawattnya yang mampu bikin leleh,Oh my ini nggak baik buat jantung,bisa kena serangan jantung ini lama-lama.
🏠🏠🏠
"Oma,," teriak gue dari pintu. "Biasakan jangan teriak Dan" gue cuma nyengir ke pak Ivan.
"Itu Daniella pulang yuk kita kesana" pria itu mengangguk.
"Pak Ivan duduk dulu aku buatin minum" pak Ivan menghela nafas "Kakak" gue nyengir lagi.
"Dan" kak Varo Memeluk gue tiba-tiba sampai pak Ivan melotot dan langsung menarik gue dari pelukannya.
"Don't just hug my future wife" peringkatnya. Kak Varo mengangkat tangannya ke udara. "Okay,I'm a she's friend" elak kak Varo.
"Duduk dulu kak" gue memegang bahu pak Ivan. "kak Varo duduk dulu aku ambilkan minum"
"why are you hugging my future wife ?" Tanya Ivan dengan nada sinis. "Hahahaha sorry bro,aku refleks,kangen sama Daniella,udah 4 tahun nggak ketemu dia"
"Sialan,tadi Gio sekarang Varo,apaan ini kenapa banyak banget saingan gue?"kata Ivan dalam hati
"Silahkan diminum dulu" gue duduk di tengah, takut ada keributan lagi "Kak Varo kapan datangnya?"
"Kemarin lusa aku kesini tapi kamu belum pulang, ya udah aku balik aja" gue cuma berOh ria.
"You are more beautiful Dan" gombalnya. Gue cuma tersenyum. "Hahahaha bisa aja"
"Ehem,," pak Ivan berdehem. Gawat. "Ini kenalin kak Ivan,calon suami aku"
"4 tahun nggak ketemu kamu, sekarang kamu udah mau nikah?cepet banget?"
Gue mau jawab apa coba? gue hanya bisa tersenyum doang, kalaupun belum ada pak Ivan mungkin gue bisa kali ya pacaran sama kak Varo?dia cinta pertama gue,selera gue tinggi ya
"Kapan kamu menikah?" Tanyanya lagi. "Nanti kalau aku udah lulus"
"Hmm,,2 bulan lagi ya?" Hitungnya. Gue mengangguk. "Iya,datang ya kak"
"Iya pasti,oh aku harus balik ya,ada janji sama teman-teman, kapan-kapan aku main kesini lagi ya" gue mengangkat jempol gue. "Oke, hati-hati kak"
Kak Varo keluar rumah menuju mobilnya, gue memandang punggung tegap itu."Nggak usah dilihat terus". Gue menengok ke samping. "Kenapa?cemburu ya?" Dengan alis gue naik turunkan.
"Hmm,,siapa dia?" Eh beneran cemburu? "Kak Varo,teman masa kecil saya"
"Teman doang?beneran?" Gue tersenyum. "Bapak berharapnya apa?My first love?"
"Kamu serius?" Pak Ivan menatap gue horor. "Hahahahaha becanda kali kak"
"Aku kira kamu beneran" gue cuma tersenyum tipis.
Nggak mungkin dong gue jujur saat ini, yang ada dia malah makin panas,sama Gio aja udah panas apalagi kak Varo,bisa terbakar dia. "Aku mandi dulu" gue berdiri.
"Aku pamit pulang ya" gue mengangguk "Oke, hati-hati"
🏠🏠🏠
Sweet heart
Pak,,,
Ivander Richard
Ada apa?
Sweet heart
Teman-teman mau kerumah,bapak nggak kerumah kan sekarang?
Ivander Richard
No,lagi sibuk anter Mami
Panggil kak
Sweet heart
Oke,salam buat Mami. Susah
Ivander Richard
Salam balik dari Mami. Kebiasaan
"Oiy Dan,ngelamun aja,gimana jadi nggak kerumah lo?" Tanya Reva. Gue mengangguk. "Iya,ntar lo berdua ke rumah"
"Lo lagi chatting sama siapa?coba lihat?"Bella mengambil hp gue. Gawat. "Balikin Bell"
"Pak Ivander? coba kita lihat,,eh?lo chatting sama pak ivan?"
Gue Menutup Mulut Reva dan Bella dengan kedua tangan gue. "jangan berisik,gue mau cerita sama lo berdua"
Gue menceritakan ke sahabat gue itu kalau gue dijodohkan sama cucu teman Opa yang tak lain adalah pak Ivan,mereka berdua kaget mendengarnya.
"Kira-kira doi marah nggak Waktu gue ceritain si Gio sama Avta?"tanya Reva. Gue mengangguk. "Jelas dong Va,ini itu termasuk saingannya doi sebelum menikah" jawab Bella.
"Haiy Dan" seorang cowok datang ke tempat duduk gue. "Lo siapa?"
"Gue Avta, yang kemarin ngasih lo coklat" gue mengingat orangnya. "Ohh,,kenapa?"
"Gue mau ngomong sesuatu?" Gue mengangguk. "Apaan? ngomong disini aja"
"Gue,,,gue,,,"
Teeeet,,,teeeet,,,
"Udah bel,gue balik kelas dulu" avta berlari keluar kelas.
"Makhluk paling gaje,mendingan lo sama pak Ivan,gue dukung"jelas Bella
"Gue juga" Reva ikutan.
🏠🏠🏠
Sore hari setelah teman-teman gue udah pulang. Gue membuat kue untuk menemani mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru. setelah matang, gue mandi dan berganti pakaian. Gue turun melihat Oma dan Opa sudah rapi.
"Oma mau kemana?" Tanya gue.."Mau ke acara teman Opa"
"Dan ikut Opa sama Oma yuk" gue menggeleng. "Enggak ah,Dan mau belajar, acaranya kan untuk orang tua" gue terkekeh.
"Bik Ijah nggak dirumah sayang, lagi cuti pulang,kamu sendirian disini" Oma menjelaskan ke gue. "Dan bisa jaga diri kok Oma"
"Ikut aja,Oma khawatir" gue menggeleng cepat.
Ting tung
"Opa buka pintu dulu" Opa beranjak menuju pintu.
"Ayo ikut" Oma masih setia membujuk gue. "Enggak Oma"
"Ma,ada Ivander" Opa datang bersama pak Ivan. "Malam Oma" pak Ivan menyalami Oma.
"Malam Ivan, kebetulan ada kamu, tolong jaga Dan ya,Oma sama Opa mau ke acara teman Opa bik Ijah nggak dirumah,Oma takut Dan kenapa-kenapa"
"Oma" rengek gue. "Iya Oma,saya jagain Dan"
"Oma berangkat ya" pamit Oma ke gue. "Hati-hati Oma,Opa" pak Ivan mengantarkan sampai depan.
Gue Memberikan minuman dan beberapa kue yang gue buat "minum dulu pak"
"Makasih" pak Ivan menyicipi kuenya "kuenya enak,beli dimana?"
"Buat sendiri" jawab gue acuh sambil mengetik tugas. "Oma?"
Gue menggeleng "Akulah" melanjutkan makan kue lagi. "Bisa?"
"Bisa dong, buktinya?" Pak Ivan mengangguk. "Hmm,,enak,lagi apa kamu?"
"Ngerjain Tugas biasa. ada apa bapak kesini?"
"Oh iya ini contoh undangan kamu mau yang mana?" Pak Ivan mengeluarkan undangan dari Sling bag miliknya. "Kenapa harus aku juga ikut milih? Bapak kan bisa"
"Mami mintanya berdua" gue mengangguk. "Hmm,, bagus-bagus semua,,apa yang ini ya pak warna biru"
"Oke"
Ting tung
"Aku buka pintu dulu pak" gue berdiri menuju pintu.
Gue Membuka pintu "Avta?" Avta melambaikan tangannya ke gue. "Haiy Dan"
"Gimana lo bisa--" Avta langsung memotong kata-kata gue. "Gue ikutin lo tadi,sorry"
Gila! "Mau apa?" Avta cuma diam.
"Siapa sih?lihat ah" Ivan berdiri dan berjalan ke pintu.
"Lo mau nggak jadi pacar gue?" Avta langsung nembak gue.
"Hah?"
"Sialan tambah banyak aja" gumam Ivan dalam hati
"Maaf banget,gue nggak bisa nerima lo"
"Dan,lama banget sih" pak Ivan menepuk bahu gue pelan. "Lho kok pak Ivan disini?"
"Iya kenapa?" Pak Ivan berdiri disamping gue. "Guru privat gue,kenapa?" Pak Ivan melotot mendengar jawaban gue. "udah mendingan lo balik deh"
"Gue di tolak?" Gue mengangguk mantap. "Iya,gue nggak mau pacaran,udah sana balik"
"Lo mau gue nikahin?"
"Hah?"
"Sembarangan nih bocah kalau ngomong. pulang sana,saya panggil satpam ya" Avta menggeleng. "Jangan pak,saya pulang,bye Dan"
Pak Ivan Menarik tangan gue untuk masuk ke dalam rumah "Udah 3 kali ya Dan" jarinya membentuk angka tiga."3? siapa aja?"
"Gio,Varo,Avta"
"Kak Varo nggak ikutan"
"Dia peluk kamu sembarangan" pak Ivan duduk di samping gue. "Pak,,"
"Hmm,,"
"Pak Ivan umurnya berapa?"
"Kenapa?kamu ingin tahu?" Gue mengangguk antusias "Iya"
"24 tahun beda 7 tahun sama kamu"
"Oh"
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top