#Perpisahan
Kak kafta akhirnya jadian sama kak Flo sampai-sampai gue di traktir makan sepuasnya sama mereka di kantin.Pak Ivan sekarang kalau masuk kelas gue suka lihatin gue mulu ,gue jadi malu makanya kalau pak Ivan nerangin gue pasti perhatiin buku ,gue nggak tau kenapa kalau diperhatiin sama doi jadinya salting, nggak lucu dong, selama ini gue jaim-jaim eh tetiba gue jadi salting gara-gara tatapannya doi bikin gue meleleh cuy kayak coklat, andaikan doi bukan guru gue, gue mau deh jadi pacarnya doi.
"Dan,gue nyontek dong" Reva menarik baju gue.
"Ehem,,ada apa ini?saya nggak nyuruh kalian kerja kelompok lho,kerjakan sendiri-sendiri"
"Baik pak"
"Yang sudah selesai dikumpulkan dan boleh pulang"
"Saya sudah selesai pak, permisi"
"Yang lain lanjutkan" gue keluar kelas.
"Dan,," kak Flo berlari kearah gue."Kak Flo?ada apa?"
"Bentar lagi kita lulus,lo jangan lupain gue ya, karena lo yang mau jadi temen gue"
"Iya kak,sering hubungi aku ya"
"Oke,gue balik dulu ya,b ye Dan"
"Bye" gue melambaikan tangan ke kak Flo yang pergi menuju parkiran.
🏠🏠🏠
Hari ini kita bertiga jalan ke mall, rencananya mau membeli hadiah untuk kenang-kenangan pak Ivan. Si Reva paling heboh sendiri diantara kami.
"Lo kasih kado apaan Bell,Dan?" Tanyanya heboh.
"Apa ya?l o apa Dan?" Tanya Bella ke gue. "Harus ya kasih hadiah?" Tanya gue ogah-ogahan.
"Kan kita sekelas udah sepakat buat ngasih barang satu-satu terus ditaruh di kotak besar dijadikan satu" jelas Bella. "Ah tau deh, gue mau cari-cari dulu ah" gue berpisah dari mereka.
Apaan ya?gue nggak pernah ngasih hadiah ke orang, yang ada mesti gue yang dapet terus,hmm,,Cangkir?bisa kali ya buat kado,,ya udah ini aja
"Gue udah dapat,gue mau kasih jam weker,lo berdua apa?"tanya Reva
"Gue mau kasih pigura aja,lo apa Dan?" jawab Bella
"Cangkir" gue mengangkat cangkir keramik bermotif garis-garis berwarna abu-abu monyet dengan nyengir ke mereka.
"Kok cangkir sih? nggak kreatif deh"ledek Reva
"Biarin ini, lagian kado ini belum tentu juga bakalan disimpan sama dia, pasti dibagikan sama teman apa saudaranya"
"Kok lo matahin semangat gue Dan?"Reva sedih "tapi nggak papa sih,kali aja barang gue disimpan"
🏬🏬🏬
Besoknya pak Ivan masuk kelas kita. dan setelah pelajarannya usai, dia berpamitan dengan anak didiknya itu. Gue maju dengan membawa sekotak besar isinya hadiah dari mereka semua. Setiap barang, kami beri nama kami masing-masing.
"Pak,ini dari kita semua buat bapak" gue memberikan kotak besar itu ke pak Ivan.
"Hufft,,besar ya" sembari tersenyum megawattnya yang bisa membuat kami meleleh "saya terimakasih hadiah yang kalian berikan ,akan saya simpan, oh ayo kita foto bareng buat kenang-kenangan"
Gue sama yang lain siap-siap buat foto kenang-kenangan, gue ambil duduk dibawah pak Ivan, dan eh waktu timer siap tangannya pegang bahu gue, mendadak kaku gue, beda dengan kak kafta waktu megang bahu gue. pak Ivan kenapa jantung gue lebih kencang,,atur nafas Dan ,senyum sampai sesi foto selesai. Ya Tuhan cobaan terbesar Mu ini adalah menyukainya, makhluk Tuhan paling ganteng semua jagat raya.
📚📚📚
Semester baru udah dimulai,gue sekarang udah kelas 3 SMA ,gue kadang masih berharap suatu saat bakalan ketemu lagi sama pak Ivan ,tapi gue belum tahu juga apa jantung gue bakalan berdegub juga kayak dulu?siapa yang tahu
Semester 1 udah dilalui dengan hambar . sekarang semester 2 di kelas 3, satu kata buat kita SIBUK, nggak ada waktu buat main-main lagi,4 bulan lagi kita bakalan UN.
🏬🏬🏬
"Ma, Pa, maafin Dan ya jarang kesini ,Dan sekarang sudah kelas 3 ,bentar lagi mau UN, doain Dan ya Pa,Ma,,Dan pamit dulu" hmm makan dulu ah laper, Oma juga pulangnya besok "pak,mampir ke mall dulu ya pak ,saya mau beli buku"
"Iya non"
Sampainya di Mall, gue pergi ke toko buku dan mencari novel terbaru. saat gue menuju rak novel, nggak sengaja menyenggol seseorang disamping gue . "Maaf,maaf saya nggak sengaja" gue meminta maaf ke orang sebelah gue.
"Daniella" suara Bariton itu membuat jantung gue berdegub kencang dan membuat gue kaku "kamu Daniella kan?" Gue mendongak menatap pria itu.
"Oh pak Ivan,maaf pak saya nggak sengaja" pak Ivan tersenyum megawattnya. "Nggak papa kok ,kamu sendiri? biasanya kan bertiga?"
"Saya tadi dari makam orang tua saya pak,mereka ada les" pak Ivan mengangguk. "Oh gitu,kamu cari buku apa?"
"Hmm,, biasa pak novel remaja, buat ngilangin stress menghadapi UN"
"Oh iya kamu bentar lagi mau UN ya? ada guru magang?" Gue mengangguk. "Guru magang?ada pak"
"Oh ya?ganteng?" Gue menggelengkan kepala gue. "Heh? perempuan pak"
"Oh,hahahaha kamu nggak berubah ya" gue mengernyitkan dahi. Maksudnya? "Maksud bapak? memangnya saya power ranger gitu?"
"Kamu aslinya lucu ya, asyik tapi kamu saat dikelas serius orangnya" oh itu maksudnya. Gue mengangguk. "Ya memang saya nggak mau nilai saya jelek pak,bapak sendiri?"
"Iya,kamu mau nemenin saya?"
"Hmm,," gue menggigit bibir bawah gue berpikir sejenak. Kesempatan sih bisa dekat sama pak Ivan. Kapan lagi coba. "Nanti saya traktir deh"
🎶Everybody looking for the something 🎶
"Maaf bentar pak..Halo Oma"
"Dan dimana?"
"Lagi di mall Oma"
"Pulang sekarang bisa?Oma sama Opa diperjalanan"
"Iya Oma,sampai ketemu dirumah.."
"Gimana Dan?" Tanyanya lagi. Gue maunya ikut bapak, tapi Oma suruh saya pulang. "Maaf pak,saya harus pulang,saya duluan ya pak"
Pak Ivan mengangguk. Gue berlari keluar toko buku segera."Oke,eh Dan tung,,,gu,,udah pergi lagi,padahal waktunya minta no hpnya"
🏬🏬🏬
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top