#Magang
Sudah semester 6 semua mahasiswa sibuk mengurus KKN atau magang, tak terkecuali Reva, Bella dan gue. Reva mengurus KKN di luar kota di perusahaan Omnya. Gue masih bingung, Reva sudah ngajakin keluar kota bareng Bella. Bella dan Reva akan berangkat 1 minggu lagi. Gue merasa pusing sendiri, gue yang belum menemukan tempat KKN.
Daniella
Beb kalian lagi siap-siap ya?
Reva
Iya dong
Bella
Yes,,gue berangkat sama Reva
Reva
Lo yakin nggak ikut kita?
Daniella
Belum ijin pak Bos
Reva
Tanya dulu gih,kita tunggu
"
Hufft,,,kapan pulangnya?"gerutu gue. Padahal ini udah jam 7 malam, tapi kenapa belum pulang sih.
Ting tung
Gue beranjak dari sofa dan membuka pintu untuk kak Ivan. Dia terlihat lelah, dasinya sudah dia longgarkan. "Halo sweet heart" mencium kening gue. Kebiasaan kak Ivan sekarang, kalau dia baru saja pulang kerja, selalu cium kening gue.
"Udah makan kak?" Kak Ivan cuma menggelengkan kepalanya. "Belum,,laper nih"
"Aku panasin lasagnanya dulu" kak Ivan wajahnya langsung berbinar. "Kamu buat lasagna? Kebetulan aku mau itu" gue mengangguk.
"Iya,mandi dulu kak" kak Ivan mengangguk. "Iya,,oh iya yang,kamu kan udah semester 6 waktunya KKN ya?"
"Wah peka" dalam hati gue. "Nanti setelah makan aku mau bicara sama kakak"
"Oke,aku mandi dulu" kak Ivan beranjak ke kamar untuk melepas pakaian dan mandi. 10 menit, kak Ivan keluar dengan wajah segar dan rambut setengah basah. Dia duduk di kursi makan, saat gue telah selesai menghidangkan makanan kesukaannya itu.
Setelah makan malam, kak Ivan menunggu gue di depan tv. Gue Menghampiri kak Ivan yang sekarang sibuk dengan hapenya. Kak Ivan meletakkan hapenya saat gue datang menawarkan teh hangat untuknya.
"Duduk sini yang" menarik tangan gue agar duduk di pangkuannya "mau bicara apa?" Tanyanya lagi. Gue menggigit bibir bawah gue.
"Hmm,,Reva sama Bella mau berangkat KKN di Bandung minggu depan,mereka ngajakin aku ikutan kak,apa boleh?" Sambil menggigit bibir bawah gue pelan dan mengetuk pelan jari-jari di paha.
Kak Ivan melirik tingkah gue sebentar dan tersenyum simpul melihat tingkah gue "Aku nggak ijinkan kamu ke kuar kota,bahaya yang"
"Kita bertiga kak" rengek gue
Membelai rambut gue. "gini ya sayang ku,kamu itu udah jadi istri aku,kalau aku bilang nggak boleh ya nggak boleh,aku nggak bisa jagain kamu kalau kamu ke luar kota" tapi gue masih memasang wajah cemberut didepan kak Ivan.
"Terus gimana KKN ku?apa di kantor opa aja ya" kak Ivan menggelengkan kepalanya.
Menarik kepala gue ke ceruk lehernya "Kamu masih bisa KKN di kantorku,devisi tempat ku aja biar kita bisa sering ketemu" gue menegakkan duduk dan menatapnya horor. "Tapi kan nantinya dikantor kakak,,,"
"Besok kita kerumah Opa,Papi sama Mami juga disana" gue cuma bisa mengangguk.
💕💕💕
Kami sedang berada di rumah kakek dan Neneknya kak Ivan. Weekend Seperti ini Kami selalu kesini kalau kak Ivan Nggak ngajak gue pergi.
"Ada apa kok kelihatannya serius banget Dan?" Tanya Nenek ke gue. Gue nyengir kuda. "Hmm,,,gini Nek,kan Dan mau KKN,mau KKN di kantor Opa tapi kak Ivan nggak ngebolehin"
"Kenapa Van?"tanya Mami
"KKN di divisi Ivan aja,kalau di kantor Opa kan Ivan nggak bisa jagain Dan,kalau satu divisi sama Ivan kan enak bisa sering ketemu" gue memutar bola mata malas. "Di rumah kan bisa ketemu kak" kak Ivan menggelengkan kepalanya.
"No,,ntar kamu sibuk yang,, KKN itu 3 bulan lho,belum skripsi kamu, nanti malah sibuk" gue gemas banget. Belum sempat gue menjawab, Kakek duduk di depan kami.
"Gini gini,,Dan KKN di divisi Ivan aja,sesuai kan sama jurusan Dan?" Kakek menengahi. "Betul itu kata kakek" kak Ivan menang.
"Besok Papi yang ngomong sama HRD,kamu bawa aja surat permohonan KKN dari kampus" gue menganguk. "Tapi maaf banget,bisa dirahasiakan status Dan yang istrinya kak Ivan Pi?" Kak Ivan melotot kearah gue.
"Eh,kenapa?kamu mau lirik-lirik yang lain gitu yang?" Gue hanya berdecak sebal. Mulai deh kecemburuannya. "Dengerin dulu kak,,"
"Ivan,,stop,,kita denger dulu" sergah Kakek "lanjutkan Dan" gue mengangguk.
"Kalau sama HRD nggak masalah tau status Dan,tapi jangan sampai karyawan divisi kak Ivan tau, karena Dan nggak mau mereka akan memanfaatkan Dan,ya mungkin kalau mereka salah buat laporan trus takut kasih ke kak Ivan, nantinya aku yang disuruh kasih"
"Aku juga nggak bakalan marahin kamu yang" gue diam untuk berpikir sejenak. "Aku tahu kak,tapi mereka harus ada tanggung jawabnya dong atas kerja mereka sendiri gimana,aku nggak suka aja kayak gitu"
"Betul yang di maksud Dan,,kakek setuju"
"Papi setuju"
"Nenek setuju"
"Mami juga setuju"
"Kalah suara deh Ivan,,ya udah deh tapi kamu janji ya yang jangan lirik-lirik yang lain" gue mengangguk dengan senyuman lebar. "Pinky promise. Emang ada yang lebih ganteng dari kakak?" Menaik turunkan alis gue. Kak Ivan terkekeh.
"Nggak adalah,aku yang ganteng" jawabnya pede. "Itu tau,,tapi kakak ingat ya jangan gangguin aku kalau kerja,jangan ember ya"
"Iya deh iya"
❤❤❤❤
Papi mengantarkan gue ke ruangan HRD. Papi mengenalkan gue ke pak Danu HRD head. "Pak Danu, ini Daniella"Papi mengajak gue berkenalan dengan pak Danu itu. "Ini istrinya pak Ivan?" Eh kok tahu sih?
"Iya benar,dia mau minta ijin KKN disini,saya yang akan taruh dia di divisi Ivan, karena saya ingin tahu kerja karyawan Ivan seperti apa" pak Danu mengangguk paham dengan perkataan Papi. "Baik pak"
"Oh saya hampir lupa,tolong jangan bilang ke siapapun dia istri Ivan, karena ini rahasia"
"Baik pak,," memencet interkom "tolong panggil Flo ke ruangan saya"
Tidak lama setelah itu seorang wanita cantik yang gue kenal memasuki ruangan HRD. Sedari tadi baik gue maupun dia saling memandang satu sama lain.
"Selamat pagi pak,ada yang bisa saya bantu?" Tanyanya ramah. "Flo ini Daniella yang akan magang di divisi kamu,,Daniella ini Flo leader kamu"
"Daniella" gue tersenyum dan mengulurkan tangan kearahnya. Dia juga tersenyum. "Flo,eh Daniella adik kelas aku?ayo aku antar kamu" gue terkekeh dan mengangguk.
"Permisi pak"
Kak Florencia dan gue memasuki Divisi Manajemen, kak Florencia mengenalkan gue ke seluruh karyawan dan disaat berbarengan Ivan keluar
"Ini Daniella yang akan KKN disini"
"Tanya dong,kamu cantik neng,apa udah punya pacar?" Tanya salah satu karyawan laki-laki.
Gue melihat kak Ivan yang sedang mengawasi gue ,melihat kak Ivan rahangnya mengetat menandakan dia sedang marah. Gue merasa takut. "Saya nggak punya pacar, tapi saya punya suami" gue tersenyum kearahnya.
Kak Ivan kaget mendengar pernyataan gue barusan,dia tersenyum ke arah gue,.seakan mengatakan "Good girl"
"Potek hati abang"
"Oh pak Ivan" sapa Florencia "Dan,ini pak Ivan kepala divisi di sini" gue tersenyum manis kearahnya.
"Selamat pagi pak,saya Daniella" gue mengulurkan tangan dan disambut oleh kak Ivan."Ivan,lanjutkan bekerja"
❤❤❤❤
"Dan,tolong kasih ini keruangan pak Ivan dong, soalnya aku mau ke ruang HRD juga dipanggil barusan" gue mengangguk. "Iya deh kak Flo,mana ruangannya?"
"Tuh belokan sebelah kanan"
Gue berjalan kearah ruangan yang ditunjuk kak Florencia,disana gue melihat ada meja seketaris,gue mengernyitkan kening ,ia teringat perempuan itu,tak lama setelah itu ada seorang lelaki yang ada didepannya
"Bisa di bantu?cari siapa?" Tanyanya ramah. Gue menoleh "Lho kak Kafta?"
"Oh Dan,lo lagi apa disini?"
"KKN, disuruh kak Flo ngantar dokumen ke ruangan pak Ivan" kak Kafta manggut-manggut. "Masuk aja,pak Ivan ada didalam"
"Kakak jadi---"
"Sekretaris,kenapa?kaget ya?ini permintaan dari orang tua pak Ivan agar sekretarisnya laki-laki,,lagian pak Ivan udah nikah,tapi jarang ada yang tahu,masuk sana" gue mengangguk dan mengetuk pintu.
Tok tok
"Masuk" suara dari dalam
"Permisi pak" gue membuka pintu "saya mengantarkan dokumen" kak Ivan tersenyum bahagia.
Kak Ivan memdekat dan memeluk gue "I miss you dear"
"Me too,tapi saya mengantarkan laporan" kak Ivan berdecak sebal, lalu menarik gue untuk duduk di pangkuannya.
"Duduk sini" menyuruh duduk di pangkuannya, gue mengangguk. "aku kengen yang,,nanti makan siang bareng yuk"
Gue mengangguk "Dikantin ya,tadi kak Flo ngajakin makan di kantin"
"Iya deh,," kata Kak Ivan malas berdebat. Gue menyerahkan map tadi. "Laporannya dulu di periksa"
"Hmm,,," kak Ivan melingkari yang harus di revisi "ini revisi ya" katanya menyerahkan laporan tadi ke gue."Udah?" Kak Ivan mengangguk
"Udah,nanti kalau sudah bawa sini" gue mengangguk. Dan hendak berdiri. "Aku balik dulu"
"Jangan,masih kangen yangg" rengeknya manja. Gue menghela nafas berat, kalau ketahuan gimana.
Gue berdiri dan menghadap kak Ivan,lalu tersenyum, gue membelai pipi dia dan rahang dia "aku juga masih kangen,tapi ini masih dikantor,ingat perjanjiannya kan?kalau kak Ivan yang ngasih tau karyawan kakak,tidak ada jatah selama 3 bulan"
"I remember always dear,,i promise" mencium bibir gue dengan lembut dan sangat dalam,ingin rasanya gue urung untuk tidak kembali ke meja tapi gue ingat ini di kantor. Kak Ivan mulai meremas payudara gue, gue mulai melenguh karena perlakuannya.
Pintu ruangan kak Ivan dibuka saat kami berdua sedang berciuman, kami berdua sebisa mungkin terlihat santai saat yang membuka adalah Kafta seketarisnya kak Ivan. Gue merapikan pakaian gue.
"Ma,,maaf,,saya tadi nggak mengetuk dulu maaf,,permisi" kafta hendak berbalik. "Tunggu kafta,,silahkan duduk dulu,kamu tutup pintunya"
"Baik pak"
"Ayo sayang,," menggandeng tangan gue "Saya akan perkenalkan kamu dengan istri saya Daniella, mungkin kamu sudah kenal"
"Lho,,jadi--" kak Ivan mengangguk.
"Iya kak Kafta,gue istrinya pak Ivan,,kaget ya?" Gue terkekeh "tapi jangan kasih tau siapapun ya,cuma kita bertiga,oke"
"Oke,tapi kenapa?" Masih kepo aja nih. "Sesuatu hal yang rahasia" Ivan melirik gue.
"Aku balik dulu ke meja,,oh nanti laporannya aku kasih sebelum makan siang" kak Ivan mengangguk malas. Aku tahu kenapa.
❤❤❤❤
"Ayo Dan,kita ke kantin bareng Kafta" Flo mengajak gue. "Kalian masih pacaran kak?"
"Kita udah tunangan Dan,lo udah ketemu Kafta?" Gue mengangguk. "Udah tadi,itu kak ditungguin"
"Sayang,heiy kita bareng Daniella juga ya" Kafta tersenyum ke gue. "Iya,yuk,,"
Kak Ivan
Sweet heart kamu dimana?miss you😘
Sweet heart
Dikantin sayangku bareng Flo dan Kafta,aku tunggu disini
Kak Ivan
Otw dear
Sweet heart
Mau dipesankan dulu?
Kak Ivan
Mauuuu
"Suami lo kerja apa Dan?"tanya Florencia. Gue menatap Flo. "Kerja kantoran kak,kak Kafta tahu kok"
"Kamu tau sayang?" Kafta mengangguk, lalu tertawa. "Tahu tapi ini secret sayang"
"Pake rahasia segala,eh kenapa nggak undang-undang kalau kalian nikah?" Gue nyengir kuda. "Kalian kan nggak bisa dihubungi"
"Oh iya hp gue hilang" gue mengangguk. Tak lama setelah itu pelayan kantin sudah mengantarkan pesanan kami. Flo mengamati semua makanan.
"Kok ada 4?lo makan 2 porsi Dan?"tanya Flo curiga, gue tertawa kecil. "Bukan,tadi ada yang pesan,nanti juga kesini"
"Emangnya siapa?" Kak Ivan Duduk disamping gue "maaf lama,ini punyaku?" Gue mengangguk. Kak Ivan membelai pipi gue."Iya,makan deh"
"Pak Ivan kok duduk disini?" Flo masih curiga. "Saya lagi makan siang"
"Daniella sudah menikah lho pak" kak Ivan tersenyum misterius. "Saya juga sudah menikah Flo"
"Nanti suami Daniella marah" kak Ivan tertawa. "Hahahaha,,,kamu teman yang baik ya,,tapi suaminya sudah tahu kok"
"Maksudnya?" Flo mengerutkan keningnya bingung. "Saya kan suaminya"
"Whatt??"naik satu oktaf, kaftan langsung menempelkan tangannya di bibir Flo. "Ssst,,sayang jangan berisik"
"Kak Flo,sst,,gue istrinya pak Ivan tapi jangan kasih tau yang lain" Flo mengangguk. "Oke deh"
Gue menceritakan kepada Florencia kalau itu benar suami gue. Flo akhirnya percaya.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top