#Maaf

Ivan pov

Hari ini Daniella terlihat cantik memakai blouse putih lengan panjang dan rok selutut dan rambutnya di gerai seperti itu. rasanya nggak rela kalau dilihat orang karena dia sangat cantik. gue suruh ganti baju dia nggak mau. Pulang kuliah gue geram karena Daniella yang nerima hadiah dari fansnya tapi hadiah itu bukan buat dia sendiri tapi dikasih ke orang lain. udah tenang emosi gue, eh waktu mau ke mobil ada cowok yang ngasih coklat ke dia terus lari gitu aja dan Daniella malah ngasih ke gue. Gimana gue nggak emosi coba, jadi gue buang itu coklat.

Sampai di apartemen gue emosi dia malah mau pergi gitu aja ninggalin gue. Gue udah yang nggak rela dari tadi pagi lihat dia cantik kayak gitu sekarang dia didepan gue. jaraknya dekat, gue udah kehilangan akal sehat gue. Gue cium Daniella paksa sampai bibir dia bengkak dan gue juga cium leher jenjang Daniella sampai membekas merah tanda milik gue banyak sekali dan turun tepat di dada. gue sobek blouse Daniella dan dia setengah naked membuat gue lupa daratan. ingin ngabisin dia malam itu. Gue mulai nyium bibir Daniella lagi, gue ngerasa pipi gue basah. Daniella nangis,sontak gue berhenti.

"Please kak stop it" Daniella menangis tersedu-sedu. Akal sehat gue kembali dan gue dudukan Daniella dan gue selimutin dia. Bego Lo Van.

"Maaf sweet heart,,maaf" gue meluk Daniella sampai dia tertidur di pelukan gue.

💖💖💖

Bangun pagi Daniella diam nggak ngomong apa-apa sama gue. gue peluk dia dari belakang dan gue cium tengkuknya ada bekas merah dan gue sibak rambutnya di leher tanda merahnya banyak. Gue balikan badan Daniella dan gue cium dia. dia dorong gue menjauh.

"Sweet heart,,maaf aku,," dia langsung pergi masuk ke kamar ganti pakaian. Dia memakai kemeja lengan panjang. Gue nggak lihat ada tanda merah di  lehernya. gue merasa bersalah melihat dia masih diam.

Sekarang dirumah Nenek paling nggak dia masih mau bicara sedikit sama gue,hati gue udah tenang.

❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤

Gue merasa ada yang menepuk pipi gue pelan. "Kak,udah pagi bangun". Gue buka mata dan melihat Daniella membangunkan gue dengan lembut. "Hng,,jam berapa?"

"Jam 8" gue melihat dia sudah rapi dan cantik. "Kamu mau kemana kok udah rapi?"

"Aku mau pergi sama Mami ,kakak mandi dulu aja ya, air hangatnya udah aku siapin di kamar mandi" gue mencekal tangannya. "Mau pergi kemana sama Mami?"

"Ke acara arisan Mami, mau dikenalkan sama teman-teman Mami" Mami ini, seenaknya aja. "Nggak boleh pergi. Bentar lagi kita pulang aja" Daniella mengangguk patuh.

"Ya udah, kakak mandi dulu, aku siapin kopi buat kakak" gue memeluk Daniella "Ya udah,makasih sayang,,,"

Setelah selesai mandi, gue keluar kamar. Disana Mami juga sudah rapi. Semuanya sedang duduk di halaman belakang untuk ngeteh bersama. Gue samperin Daniella, gue kecup pipi Dia. "Pagi semua" sapa gue. Papi cuma geleng-geleng kepala lihat gue.

"Pagi pemalas. Ingat jam berapa ini hm?" Tanya Mami. Gue nyengir doang tak menanggapi dan meminum kopi yang dibuatkan Daniella. "Mami mau ajak Daniella titik"

"Nggak ada. Ntar pada kepo tanya-tanya Daniella" Mami tersenyum. "Ya nggak papa, kan Mami mau kenalin Dan sebagai anak Mami, bukan sebagai istri kamu. Nanti kan biar banyak fansnya Daniella" gue menatap Mami horor.

"Nggak Mi, sekali nggak tetap enggak. Lagian Ivan juga mau pergi sama Dan kok" seenaknya aja si Mami. "Mau kemana? Palingan kamu ajak dia pulang ke Apartemen. Buat apa punya istri cantik tapi dikurung aja di rumah? Jenuh lah Daniella. Mendingan ikut Mami, nanti kita shopping ya Dan" Daniella hanya diam tak menanggapi.

"Enggak. Ivan mau ajak Daniella ke puncak. Ayo sayang" gue tarik lengan Daniella. Mami dan semuanya tertawa melihat kekesalan gue. Biarin ketawa aja, asal Daniella Nggak sampai diajak Mami ketemu cowok.

Gue ke puncak bareng Daniella. Tapi gue mampir beli sarapan dulu bareng Daniella. Gara-gara emosi, gue sampai nggak sarapan. Padahal tadi ada lasagna di meja. Makanan kesukaan gue.

❤❤❤❤

Setelah kembali dari rumah puncak, Daniella terlihat seperti biasa ,udah nggak diemin gue lagi. Gue tidur di pangkuannya dia juga biasa aja dan menyugar rambut gue. "Sweet heart,,,"

"Apa?" Dia menunduk. "Buku yang buat referensi tugas kamu udah ada?"

"Ada kok" sambil makan keripik kentang yang kita beli tadi. "Udah dikerjain?"

"Oh Tuhan belum aku kerjain" menepuk keningnya "aku kerjain dulu ya kak" daniella berlalu mengambil laptop di kamar. Gue hanya tersenyum melihatnya sudah melupakan kejadian kemarin.

"Tugasnya siapa?" Tanya gue saat Daniella menyalakan laptop miliknya. "Pak Rian" membuka buku untuk mencari referensi,.tapi sudah gue ambil lebih dulu. "ehh"

"Sini aku bantuin kamu. kalau kamu ada tugas yang nggak bisa, kamu bilang sama aku, aku bantuin kamu ngerjain. Oke sweet heart?"

"Makasih kak" memeluk gue sebentar "aku kerjain dulu ini" gue mengecup pipinya.

❤❤❤❤❤❤

Daniella ada di balkon. Dia lagi duduk di bawah dan ditemani secangkir coklat hangat. Dia melihat langit malam yang sedang diguyur hujan. Gue mendekatinya dan memeluknya dari belakang. "Udah bangun kak?" Gue mengendus leher Daniella yang harum aroma Vanilla.

"Udah,kamu nggak ada tadi" Daniella membelai tangan gue yang memeluk perutnya. "Maaf ya kak"

"Kamu ngapain disini?dingin lho. yuk masuk ah ntar kamu kena flu" Daniella mengangguk. "Iya,,ayo kak"

"Kamu lapar nggak?aku lapar nih,,beli makan di luar yuk" Daniella menggeleng. 

"Nggak usah,aku masakin aja ya" gue mengangguk. "Spaghetti ya, kayaknya enak"

"Oke" gue memegang pipi Daniella yang panas. "Tunggu"

"Ada apa kak?" Gue menempelkan tangan ke kening dan pindah ke pipi Daniella "kamu demam,,"

"Enggak ah"jawab Daniella bohong. "Kamu istirahat aja,kita delivery aja"

"Nggak perlu kak,udah kakak diam aku masakin spaghetti dulu"

Setelah memasak kami makan bersama. Gue memperhatikan Daniella karena gue yakin kalau istri gue itu sedang tidak enak badan. Tapi Daniella berusaha menutupinya. Sedari tadi gue mencari alasan untuk memcuci piring dan menyapu.

"Kamu mau kemana?" Tanya gue setelah menaruh piring yang sudah gue cuci tadi dan rak. "cuma mau ambil minum"

"Duduk sini biar aku yang ambilkan" gue Menyodorkan gelas berisi air "ini sweet heart"

"Kok nggak dingin kak?" Gue melotot kearahnya. "Di luar hujan sweet heart,kalau kamu minum air dingin nanti kena flu"

"Makasih ya sayang" gue mengernyitkan dahi. "Apa tadi?coba ulangi?"

"Sayang,," senyum mega watt ala Daniella. Bikin gue makin gemas. mGue mencium bibir Daniella karena tidak tahan dengan senyuman istri gue "kamu terlihat menggoda kalau tersenyum gini"

"Apaan sih kak,," pipi Daniella merah seperti tomat.

❤❤❤❤

Bangun pagi kepala Daniella terasa berat, perutnya juga seperti di lilit. Daniella yakin kalau penyakitnya kambuh seperti dua bulan kemarin. Daniella bangun perlahan dari tempat tidur untuk mencari obat di dalam tasnya ,menahan sakit perut sampai membuat Daniella menitikkan air mata. Ivan menyadari istrinya nggak ada disampingnya, mencari Daniella ke ruang kecil disebelahnya.

"Kamu kenapa disini?" Gue melihat Daniella duduk di lantai. "Cari sesuatu"tidak menoleh kearah gue.

"Cari apa?sini aku bantu kamu" gue duduk disamping Daniella dan melihat ke wajah Daniella yang sembab "kamu kenapa nangis?" Gue mengusap air mata Daniella "apa aku nyakitin kamu?"

Daniella menggeleng "enggak kak" masih memegangi perutnya "aku lagi cari obatku". Hah? Obat?

"Obat apa?kamu sakit apa?" Gue mulai panik mendengar kata obat "kamu duduk di tempat tidur aja, biar aku yang carikan" gue menggendong Daniella ke tempat tidur dan membawa tas Daniella. Daniella mencari obat di dalam tasnya dan setelah ketemu gue langsung mengambilnya "ini obat apa?" Masih terlihat ada plastik clip rumah sakit.

"Bisa kemarikan dulu kak ,perut aku sakit banget, nanti aku jelasin" nGue nggak tega melihat istri gue sakit seperti itu. Gue memberikan obatnya dan membantu Daniella meminum obatnya "kamu istirahat dulu ya,aku buatin sarapan" Daniella hanya mengangguk, gue bingung karena gue nggak pernah lihat Daniella sakit tapi kenapa ada obat yang selalu dia bawa di tas.

Ivander Richard
Bro

Leo Carson
Yes,what?

Ivander Richard
Obat Ranitidine buat apa?

Leo Carson
Untuk asam lambung yang naik,minum 30 menit sebelum makan
Leo Carson
Lo sakit bro?jangan dikonsumsi keseringan ya bro,tak baik

Ivander Richard
Oke thanks bro,kerja lo?

Leo Carson
No,,lagi santai,,mau ajakin makan?

Ivander Richard
No,,istri gue sakit, nggak ada masakan

Leo Carson
Kasih makanan yang halus biar nggak mual

Ivander Richard
Thanks

Ya Tuhan,Daniella sakit tapi gue nggak pernah tahu,kapan dia sakit? Bego banget sih Lo Van.

🎶Do you hear me talking to you🎶

"Halo Mi,,"

"Dan mana?kok kamu yang angkat?"

"Lagi tidur,Dan lagi sakit Mi"

"Kambuh lagi?"

"Maksud Mami apa kambuh lagi?emang Dan pernah sakit sebelumnya?"

"Huff,,ya sudah Mami kesana bawain Dan bubur kesukaannya,kasih susu dulu ya yang hangat"

"Iya Mi"

Maaf sweet heart aku benar-benar nggak tau kalau kamu pernah sakit.Maaf,,, gue menggenggam tangan Daniella.

Ivan pov end

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top