#Lembur
Baru aja gue sampai di meja, Mak lampir udah muncul aja. Salah sajen kali ya pagi ini. Auranya jelek banget kalau ngomong sama gue. Pengen Jambak aja itu rambut sampai lepas dari kepalanya.
"eh anak magang" panggil Mak Lampir itu, namanya Fita. Tapi gue lebih Nggak pernah ngobrol sama dia. Dia seenaknya aja nyuruh gue ini itu. Gue depak tahu rasa Lo.
"Iya mbak?" Gue memasang wajah semanis mungkin. Kali aja dia terpesona sama senyuman gue. Eh--
"Lo jangan lupa lembur" gue mengerutkan kening bingung. "Eh?harus ya?"
"Harus Daniella" Florencia datang dan duduk dimejanya "setiap karyawan harus lembur 1 minggu satu kali,pulang jam 8 malam" gue mengangguk.
"Aku bicara sama suami ya kak" Florencia tertawa kecil mendengar jawaban gue. "Iya"
❤❤❤❤
Gue sedang browsing untuk mencari judul skripsi gue. Sebisa mungkin gue cicil mulai sekarang. Semoga aja target gue lulus Nggak sampai meleset.
"Yang,,,kamu kenapa?" Sambil mengganti chanel tv. Gue masih Sibuk dengan hp gue. "Nggak papa,ini lagi cari judul buat skripsi,oh ya kak katanya satu hari wajib lembur ya?"
Kak Ivan mengangguk dan merebahkan kepalanya di paha gue seperti biasa. "Iya,anak magang kena ya?" Gue mengangguk malas. "Iya"
"Besok mau lembur bareng aku?" Gue mempertimbangkan sejenak, kalau nggak lembur bareng, gue pulang gimana?. "Boleh kak biar barengan" kak Ivan tersenyum.
❤❤❤❤
Gue baru saja mendaratkan pantat gue di kursi, tapi Florencia sudah mulai bertanya. "Kapan ambil lembur?"
"Hari ini kak" Florencia mengangguk. "Oh,,bareng aku juga, laporan kamu kasihkan pak Ivan gih" memgerlingkan matanya jahil. Gue tersenyum manis di depan Florencia.
"Hm,,oke" gue sudah berdiri tapi suara cempreng Mak lampir menghentikan gue. "Eh anak magang,jangan berani deketin pak Ivan lho,lo udah nikah" gue memutar bola mata malas.
"Tau mbak,pak Ivannya juga udah nikah" Mak lampir itu berdiri di depan gue. "Halah,persetan sama status,pak Ivan juga dijodohkan ini,masa cinta dia sama istrinya" cerca Mak lampir itu. Kampret dia. Gue bog juga lau.
"Udah,,jangan gosip asal lo, kerja yang bener,. sana Dan,ntar keburu marah pak Ivan" gue mengangguk. "Iya kak Flo"
Duh perempuan ini bikin greget aja,pengen gue jambak itu rambutnya,ihh,,,,sabar Dan sabar ingat tujuan awal. Gue mengelus dada gue pelan.
"Gue bareng lo juga,biar lo nggak lirik-lirik pak Ivan gue"
What the?hello yang ada malah lo sendiri yang lirik suami gue . Gue colok mata Lo. "iya mbak",
"kak Kafta,pak Ivan ada?" Kafta mengangguk dan menyuruh gue masuk. "Ada masuk aja,,eh lo ngapain?" Kafta memandang Fita tak suka.
"Laporan juga,gue masuk bareng anak magang" katanya pede. Gue cuma bisa diam. "Terserah lo deh,,kalau mood pak Ivan jelek jangan nangis ya kalau di sobek laporan lo kayak yang tadi"
Glek
Gue takut nih. Takut mood kak Ivan jelek.
"Nggak bakalan dia marah-marah sama gue calon istrinya" what the--
"Heiy bacot lo,,ntar kalau ada istrinya bisa dilempar lo keluar gedung" Kafta menekankan kata istri. Gue tersenyum ke kak kafta dan tanpa suara "makasih"
"Oke" Kafta memberikan jempolnya ke gue. Gue mengetuk pintunya.
Tok tok
"Masuk" perintah kak Ivan. Gue membuka pintu pelan, disana kak Ivan sedang fokus ke laptop. "Permisi pak" Fita masuk dulu dan disusul gue. "ini laporan saya" sambil senyum menggoda
"Ini punya saya" datar banget gue berekspresi. Kak Ivan melihat ke gue.
Dan sekarang kak Ivan dibuka membaca laporan-laporan. Saat Memeriksa laporan Fita, lalu merobeknya dan dengan nada marah"kerja yang benar,berapa kali saya bilang?kalau buat laporan yang benar jangan gosip aja kerjaannya,saya mau sebelum makan siang laporan ini sudah benar dan sudah ada di meja saya,paham kamu?"
"I,,,i,,ya pak" cicit Fika. "Keluar sekarang,,kamu,,,"
Fita keluar ruangan dan gue masih berdiri mematung karena kaget,gue nggakpernah melihat suaminya yang seperti ini,membuat gue takut kalau laporan yang diberikannya salah karena mood suaminya lagi jelek
"Sayang,,haiy" melambaikan tangannya ke depan gue "kamu kenapa berdiri disitu?kamu takut ya?"dengan nada lembut
Gue tetap tak bergeming,ia hanya mengangguk pelan, kemudian kak Ivan memeluk gue "Maaf sayang,,aku bukan marahin kamu,,aku kan udah bilang nggak bakal marah-marah,yuk kamu duduk dulu,ini minum"
Gue minum air yang diberikan kepadanya "sudah enakan?"gue menghembuskan nafas pelan "aku baik-baik aja kak"
"Kamu takut ya? kelihatan dari wajah kamu" kak Ivan mendekatkan wajahnya ke wajah gue. "Cuma takut mood kakak jelek"
Kak Ivan membelai wajah gue enhvy4"Moodku memang jelek tapi kalau sama kamu enggak,aku tau kelakuan dia sama kamu gimana,kadang dia selalu memberikan pekerjaannya ke kamu kan?"
"Kok--?"
"Ini kantor ku sayang,aku tau semua,minum lagi,?" Gue menggeleng. "aku periksa kerjaan kamu" Gue masih diam saja, gue berharap semoga laporannya nggak ada kesalahan,dia melihat Ivan yang lagi duduk di kursinya dan tersenyum kearah gue.
"Kerjaan kamu sudah benar,sudah bagus" kak Ivan menyerahkan map yang gue pegang tadi dan menarik gue ke pangkuannya. Kak Ivan mencium bibir gue lembut. Tangan kak Ivan kini mengusap paha gue yang tertutup rok span selutut.
Gue mendorong kak Ivan untuk melepas ciuman kami. "Makasih kak" Kak Ivan tertawa dan mengusap bibir gue yang bengkak dan basah. "Nanti lanjut di rumah ya" gue mengangguk malu.
Gue kembali ke meja kerja ,disana sudah ada Florencia yang sudah siap bertanya ini itu. "Gimana Dan?" Gue menyerahkan laporan tadi. "Nggak ada salah apapun dan sudah ditandatangani langsung"
"Coba lihat" Florencia mengambil dokumen yang gue bawa. Dia tersenyum senang. "wah beneran nih udah di tandatangani langsung,hebat kamu"
"Kok lo bisa sih anak magang?" Nyinyir Fita yang gue pura-pura gak denger .
"Ya bisa dong" jawab gue santai.
"Kerjain punya gue nih"
"Ehem,,Fita gimana laporan kamu?" Kak Ivan langsung ada disebelah meja gue, dia memegang tangan gue, tanpa sepengetahuan yang lain.
"Be,,belum pak"
"Kerjakan sekarang,waktu kamu kurang 2 jam" gertak kak Ivan. "I,,iya pak"
"Yang lain kembali bekerja" kak Ivan melepaskan pegangannya dari gue. "Baik pak"
"Dan,bisa minta tolong kasihkan ini ke divisi wakil pimpinan?kamu kasih aja ke seketarisnya langsung namanya mbak Wanda" gue mengangguk dan mengmbil dua map yang disodorkan Flo. "Oh,,oke mbak,aku kesana dulu"
"Mau kemana?" tanya kak Ivan yang sedang menunggu lift. "Mau ke divisi wakil pimpinan pak"
"Oh,,ya sudah ayo" kak Ivan menggandeng gue masuk lift. Dia memegang tangan gue. Dan mencium pipi gue. "Kangen,kapan berakhirnya" rengeknya manja.
❤❤❤❤
Pintu lift terbuka, kak Ivan langsung menarik gue "Kak Ivan, kita mau kemana?"
"Keruangan papi,yuk ikutan masuk,kamu juga kan ke seketarisnya papi"
"Ohh,,"
"Itu namanya Wanda,kamu kasihkan ke dia aku masuk dulu" kak Ivan meninggalkan gue sendiri di depan ruangan besar. "Iya kak,,"
Gue berjalan ke arah Wanda "permisi,mbak Wanda ya?" Perempuan itu mengernyitkan keningnya. "Iya,lho bukannya kamu menantunya pak,,"
"Sst,,iya mbak,,saya mau kasih laporan ini dari kak Flo" mbak Wanda tertawa sedikit
"Oh,,kamu masuk langsung aja ke ruangan bapak,sudah ditunggu"
"Baik,makasih mbak,,oh iya,jangan bilang orang-orang ya mbak" mbak Wanda tersenyum. "Oke"
Tok tok tok
"Masuk" suara Papi mempersilahkan. Gue membuka pintu. "Permisi,,"
"Dan,,," Mami memeluk gue "Mami kangen kamu" gue tersenyum. Beginikah rasanya pelukan seorang ibu. Ah gue kangen mendiang Mama.
"Ivan juga kangen kali Mi,," Mamu cuma mencebik. "Kamu ketemu tiap hari juga"
"Ini laporannya Pi dari kak Flo" gue memberikan laporan itu ke Papi. "Iya,,dari tadi Papi nungguin ini,,makasih ya,,gimana Dan kerjaan kamu?"
"Lancar Pi,," jawab gue santai. "Kerjaannya Dan rapi Pi"
"Kamu nggak dimarahin Ivan kan Dan?" Tanya Mami, gue tersenyum. "Ya enggak lah Mi,masa Ivan marahin istri sendiri sih"
"Kak Ivan nggak pernah marah Mi,," tapi gue takut yang tadi. "Nggak ada yang nyinyirin kamu kan? nggak ada yang semena-mena kan?"
"Ng---"
"Ada,kamu nggak bisa ngelak sayang,aku udah tau" gue menggigit bibir bawah gue. "Hmm..iya kak,tapi aku masih bisa ngatasinnya kok"
"Siapa dia?Mami pengen tahu orangnya" danger nih. "Ja,,jangan Mi,,Dan baik-baik aja kok,,Dan kembali dulu ya nanti pada nyariin Dan"
"Disini aja,Mami masih mau ngobrol sama kamu" gue menggaruk pelipis gue. "Nanti kita ngobrol lagi Mi, nggak enak sama kak Flo yang handle kerjaan Dan"
Mami mendesah kecewa "Ya sudah kalau gitu"
"Dan pamit dulu" gue mencium tangan Papi dan Mami. Kak Ivan memeluk gue sebentar. "Kangen kamu" bisiknya, gue terkekeh.
❤❤❤❤
"Kak Flo,maaf ya lama" gue duduk di kursi kerja gue. Kak Flo mendekatkan kursinya ke gue. "Nggak papa kok,oh ini kerjaan baru buat kamu"
"Iya kak" gue ambil map berisi laporan yang baru. Kak Flo Bisik-bisik "ketemu siapa aja?"
"Ketemu Mami,aku kerjain ini dulu" kak Flo mengangguk dan meneruskan pekerjaannya.
Setelah selesai mengerjakan gue bertanya pada Florencia tentang pekerjaan gue. Kami sama-sama sudah selesai. Gue menyodorkan laporan yang gue kerjakan tadi.
"Kak,ini ada yang salah nggak?" Kak Flo Memeriksa kerjaan gue "nggak ada salah,bagus lho,kamu setelah lulus kerja disini aja"
Gue cuma meringis "Nggak bisa kak,, nggak bakalan boleh juga" kak Flo mengangguk. "Oh iya kamu udah jadi istri ya,eh bentar lagi makan siang, bareng aku ya"
Gue mengangguk. "Iya kak"
"Eh anak magang,nih kerjain punya gue" Mak lampir datang ke meja gue. Gue cuma menghela nafas berat. "Maaf ya mbak,kan kerjaan saya berdasarkan kak Flo bukan dari mbak"
Brak
Anjirrr kaget gue
"Kok lo nyolot sih,lo itu anak magang jangan berani bantah,gue aduin lo sama pak Ivan" gue tersenyum smirk. "Aduin aja mbak saya nggak takut,seperti kata mbak tadi,saya cuma anak magang. jadi kalau saya di keluarkan ya tinggal cari perusahaan lain,kalau mbak yang karyawan ya kena pecat" senyum menyungging di bibir gue.
"Nyolot ya lo,kurang ajar banget lo" gue menaikkan alis gue sebelah. "Yang mulai duluan itu mbak bukan saya,selama ini mbak yang seenaknya ngasih pekerjaan mbak ke saya,saya diam aja tapi mbak kelewatan jadi orang,kalau mau dipuji bagus ya kerjain sendiri dong,jangan main sosmed doang,,"
"Lo,--"
"Saya tau mbak,saya punya bukti kok,kalau mbak mau laporin saya ke pak Ivan karena bentak mbak silahkan. saya juga punya bukti kalau mbak nggak pernah kerjakan pekerjaan mbak,malah kasih ke junior yang lain, alasan senioritas"
Irina datang bersama Ivan, hanya diam sambil mengamati Daniella. "Van,itu Daniella?Mami nggak tau kalau dia bisa semarah itu" Ivan meringis. "Ivan juga takut Mi kalau lihat Dan marah kayak gitu,samperin aja Mi sebelum Daniella kelewatan"
"Kurang ajar ya lo" bentaknya lagi ke gue. Gue nggak takut. Gue cuma tersenyum mengejek ke dia.
"Stop,,ada apa ini?"teriak kak Ivan. "Dia yang mulai duluan pak" tunjuk Fita ke gue.
"Kenapa kamu nuduh anak saya?" Mami datang dan membela gue. "Kenapa ibu yang sewot?dia yang salah"
"Kamu nggak tau ya dia itu----" danger. Gue segera mengajak Mami pergi. "Mami,kapan datang?yuk kita cari makan Mi,udah waktunya makan siang,kak Flo aku tunggu di kantin" gue menarik tangan Mami menjauh
"Fita laporan kamu sekarang" Fita memberikan laporan pada Ivan. "Ini pak"
"Huff,,revisi lagi" Ivan membuang laporan itu ke sampah. "Baik pak"
❤❤❤❤
Gue mengajak Mami ke kantin segera. "Mami mau makan apa?" Tawar gue. Kepulan di kepala Mami masih ada, tandanya Mami masih marah. "Biar di pecat langsung aja itu tadi"
Gue Memegang tangan Mami "Mami,kita kasih dia kesempatan yang kedua dulu, kalau sampai nggak bisa gunakan kesempatan itu ya terserah kak Ivan aja"
"Dia udah bentak kamu lho Dan" gue mengangguk dan tersenyum. "Dan tau kok Mi,dia juga suka gosipin kak Ivan,dia suka sama kak Ivan--"
"Terus kamu?" Gue tersenyum. "Dan masih mau tau dia orangnya kayak gimana" Mami cuma menggelengkan kepalanya.
Kak Flo datang dan Memberikan rujak buah "Dan,ini biar lebih adem" gue terkekeh. "Makasih kak Flo,masih ingat aja jajanan waktu SMA"
"Ingat dong, kamu teman terbaik ku" kami tertawa bersama. "Apaan sih kak,,oh ya Mi,kenalin ini kak Flo,leader Manajemen, sebentar lagi mau nikah"
"Oh ya?kapan?" Kak Flo tersenyum canggung. "3 bulan lagi bu"
"Udah ajukan cuti kak?" Kak Flo mengangguk. "Udah,tinggal cuti Kafta yang belum di acc"
"Kafta?" Beo Mami. Gue mengangguk. "Seketaris kak Ivan Mi,dia kan calon suaminya kak Flo"
"Nanti saya bilang ke Ivan biar bantuin cutinya Kafta" wajah kak Flo langsung sumringah. "Makasih bu"
❤❤❤❤❤
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top