#Guru magang

Gue Daniella Mirela yang selalu merasa sendirian, sebenarnya gue punya orang tua tapi bokap dan nyokap condongnya ke kakak gue Sovia Atmajaya yang kuliah di luar negeri,bokap dan nyokap sering kesana,gue dirumah sendiri sama pembantu,miris kan?kayak nggak punya orang tua, nggak pernah punya waktu buat gue,gue selalu bertanya-tanya apa beneran gue anaknya mereka?

Ini sahabat gue Reva Anita dan Isabella mereka berdua sahabat terbaik gue, nggak pernah sekalipun gue merasa sedih kalau dekat mereka.

"Hari ini ada guru magang lho Dan"Reva mendekati Daniella yang asyik main game di hpnya

"Oh" tanpa melihat kearah Reva. Gue masih asyik menatap layar hape gue.

"Cuma oh doang?" Gue mengangguk" Ya terus gue harus jawab apaan?"

"Maunya Reva lo jawab ganteng nggak itu guru?"Isabella mendekati sahabatnya itu ",Nih buat lo berdua" memberikan 2 bungkus roti. Gue dan Reva menerima roti dari Isabella.

"Thanks,,kalau ganteng tapi tetep aja kan dia umurnya lebih dari kita"

"Jadi brondong dong kita?"Bella menimpali

Seketika tawa mereka pecah,lalu diam saat guru bahasa Inggris mereka datang dan dibelakangnya ada guru magang,semua tertuju kepada guru magang itu, ganteng sih tapi,,,guru ucap Daniella dalam hati

"Anak-anak ini guru magang kalian,beliau akan menggantikan ibu mengajar disini karena ibu harus cuti melahirkan, silahkan perkenalkan diri"

"Terimakasih,nama saya Ivander Richard panggil saja Ivan"

Damn! Suaranya kenapa sexy seperti itu?. Aduh gila beneran dia ganteng, anak-anak heboh banget sih sama gurunya,ya memang sih lumayan juga buat ngilangin suntuk karena pelajaran ini.

"Saya tinggal ya,silahkan mengajar" pamit guru itu sambil.memegang bahu pak Ivan

"Gila miss aja pake pegang-pegang bahunya guru itu?wah emang bener-bener deh, nggak sadar apa ya sama perutnya?"ucap Daniella dalam hati

"Sekarang,open your book page twenty two" Ivan menjelaskan pelajarannya dia tau kalau semua muridnya nggak memperhatikan penjelasannya tapi malah memperhatikan dirinya yang berjalan melewati tempat duduk siswanya,Ivan memperhatikan Daniella yang sedang asyik membaca buku pelajaran saat Ivan menjelaskan beda dengan yang lain "any question?"

Reva mengangkat tangannya "iya kamu,ada pertanyaan?"

"Bapak apa sudah punya pacar?"

Gila Reva malu-maluin aja itu bukan pertanyaan buat dikelas woiy,malu gue kalau gini. Gue menutup muka gue dengan sebelah tangan. Reva emang kampret!

"What is your name?"

"Saya Reva" ucapnya polos.

"You out of my class"Reva hanya melongo,guru gantengnya membentaknya didepan anak-anak

"Lo buruan keluar,lo diusir dari kelas ogeb" Bella berbisik didekat Reva"Tapi pak"

"Stand in front of the class or you Run around the field?"

"Lo pilih mana Va?berdiri apa lari lapangan?" Bella masih setia menjelaskan ke Reva.

"Hmm,,saya pilih berdiri aja deh" Reva keluar kedepan kelas dan berdiri sampai dipanggil

Lima belas menit setelahnya, Reva dipanggil oleh pak Ivan "Reva masuk"

"Iya pak!" Dengan semangat 45.

"Kerjakan tugasnya segera,5 menit tidak selesai kamu lari keliling lapangan" ucapnya tegas. Reva menelan salivanya." Saya kerjakan pak"

Gue berdiri dari duduk gue, tapi Reva narik kemeja putih gue dari belakang "Lo mau kemana Dan?" Gue lepas tangan Reva." Mau ngumpulin"

"Gue nyontek" mohon ya dengan wajah puppy eyes. Gue cuma geleng-geleng kepala doang."Noh buku gue". Gue memberikan buku pelajaran gue ke Reva.

Gue maju ke depan dan mengumpulkan tugasnya "ini tugas saya pak". Gue memberikan tugas gue ke pak Ivan. Damn! Dari dekat dia lebih ganteng njir, wajahnya blasteran.

Pak Ivan menerima tugas gue dan mengangguk. "Ya,duduk kembali" . Gue kembali duduk.

oh jadi namanya Daniella,gadis cantik itu yang nggak mandang gue sama sekali "ayo kumpulkan tugasnya"

📚📚📚

Bel istirahat sudah berkumandang. Gue dan kedua sohib gue pergi ke kantin. "Gila ya itu guru killer amat?" Cerocos Reva. Bella menoleh ke arah Reva dan geleng-geleng kepala ."Makanya Va,jangan asal cengengesan, orang cakep belum tentu lembut" Gue ikut menuturi

"Biarin deh yang penting ganteng" anjir si Reva. Emang gesrek otaknya dia."Ampun deh Va" Bella menutup mukanya dengan jari lentiknya.

🏠🏠🏠

"Daniella belum pulang bi?"tanya wanita paruh baya yang duduk di sofa ruang tengah. "Belum nyah,biasanya bentar lagi". Wanita itu kembali meminum teh hangatnya yang disajikan di cangkir keramik bermotif bunga.

Gue turun dari tadi dan Membuka pintu rumah. Gue lihat Oma sedang duduk bersama bik Roh. "Omaaa,,," gue berlari menuju Oma nya yang duduk di sofa dan memeluk Oma.

"Apa kabar kamu?" Oma membelai rambut gue lembut."Baik Oma, Oma dari mana kok nggak bisa di telpon?" Gue menguraikan pelukan Oma.

"Hp Oma hilang sayang,Oma ikut Opa ke luar negeri,nih buat kamu" memberikan paper bag, "Makasih Oma" memeluk Oma lagi dan mengecup pipi Oma yang sudah tak muda lagi.

"Kita lunch di luar yuk" gue sangat antusias banget. "Iya Oma. Dan ganti baju dulu" setelah itu gue berlari masuk ke kamar lantai dua.

"Frans sama Martha nggak pernah pulang bi?" Tanya Agatha ke bik Roh. Bik Roh menggeleng "Jarang nyah"

Gue berlari menghampiri Oma setelah berganti dengan celana jeans dan kaos press body warna kuning dan sweater rajut kesayangan gue warna pink "Oma,Dan udah siap". Oma berdiri dan menggandeng tangan gue ke mobil Oma.

🏬🏬🏬

"Oma itu kan mobil Papa?" Tunjuk gue ke mobil SUV warna hitam yang berada di depan mobil Oma. "Iya,kamu masuk ke kamar ya,Oma mau ngomong sama mereka"

"Iya Oma" gue masuk ke rumah dengan membawa beberapa pakaian yang dibelikan Oma. Oma membelikan gue beberapa Dress. Oma ingin mengajak gue berkumpul bersama para kolega Opa dan Oma.

"Mama kapan datang?"tanya Frans ke Agatha yang berdiri di dekat pintu rumah mereka.

"Masuk dulu ma" ajak Martha ke Agatha. Agatha masuk dengan jumawa.

"Bi,ambilkan minuman" titah Frans ke bik Roh "Baik tuan"

"Mama mau bawa Daniella tinggal sama Mama"

"Bawa aja Ma" jawab Martha enteng. Agatha sedikit emosi dengan nada enteng yang dikatakan Martha. ."Oh sekarang kalian kasihkan Mama,dulu waktu Daniella kecil kalian kekeh minta dia"

"Iya Frans minta dia, karena perusahaan James"

"Astaga,,kamu itu serakah,Papa sudah bagi perusahaannya sama kalian tapi kenapa kamu masih ingin perusahaan James?"

"Karena papa lebih sayang James daripada Frans,Papa memberikan perusahaan inti buat James harusnya itu milik Frans"

"Bik,beresin barang-barang Daniella sekarang,saya bawa Daniella" titah Agatha ke Bik Roh dan Bik Inem.

"Baik nyah"Bik Roh dan Bik Inem membereskan semua barang-barang Daniella dikamar.

"Kenapa di bereskan bi?" Gue baru saja keluar dari kamar mandi."Disuruh nyonyah besar non,non ikut nyonyah besar"

"Oma?" Tanya gue, bik Roh dan Bik Inem kompak mengangguk. Oma membuka pintu kamar gue.

"Dan ikut Oma,ambil seperlunya dulu,besok biar supir Oma yang angkut semua" bik Roh dan Bik Inem mengangguk. "Baik Nyah"

"Iya Oma,tapi kenapa?" Oma duduk di tepi kasur gue."Kita bicara di rumah Oma"

Gue mengangguk "Baik Oma"

🏠🏠🏠

"Ma,Pa,Dan pamit" gue berdiri di depan Papa dan Mama yang sibuk dengan hape mereka.

"Udah langsung pergi aja,jangan ada barang yang ketinggal" tanya Mama tanpa menoleh kearah gue.

"Iya"Mama sama papa emang nggak pernah suka sama gue,gue nggak tau mesti gimana

"Ayo Dan" Oma sudah menarik lengan gue."Iya  Oma"

🏠🏠🏠

Oma menceritakan semuanya ke gue yang sebenarnya di saat kami sudah sampai rumah Oma dan duduk di tepi kasur ,merasa ada petir yang menyambarnya gue duduk di kamar dengan lemas, selama ini gue cuma keponakannya, orang tua kandung gue sudah lama meninggal. Gue menangis di pelukan Oma. Kenapa ingatan gue tentang Mama dan Papa Nggak bisa gue ingat?

🏠🏠🏠

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top