3. Legenda Jin dan Peri
"Tuan burung hantu, saya tidak pernah melihat anda, kalau saya boleh tahu dari mana anda berasal?" Kata sang Peri denga wajah begitu cantik seakan dia jelmaan perwujudtan dari bulan purnama.
"Saya berasal dari wilayah Bumi timur."
"Begitu jauh anda datang dan apa yang membuat anda datang kemari?"
Sang burung hantu yang dari tadi mengantuk tiba-tiba mulai melakukan gelagat yang aneh, mata sang burung hantu bersinar kemeran bagai bara api ditengah malam, sang burung mulai memperlihatkan wajahnya, sang burung hantu tersenyum dengan penuh percaya diri, membuat para binatang merinding ketakutan, "Kau lah yang membuatku datang ketempat ini, kau akan aku tangkap dan akan aku jadikan istrku, akanku bawa paksa kewilaah Bumi timur."
"Burung hantu jelmaan!" teriak para binatang panik, sang Peri berusaha menipu sang burung hantu dengan sihir kabut ilusi halimun, terlihat kabut tebal muncul.
"Bukan kau saja yang ahli sihir ilusi," kata burung hantu tersenyum penuh kengerian, "rumput duri," tiba-tiba rumput-rumput lembut disekitar sang Peri masuk ketanah dan muncul duri-duri sebagai pengganti rumpt-rumput itu.
Sang Peri mencoba terbang menghidarinya, namun sang burung hantu membesar dan hampir menangkap sang Peri dengan cakarnya yang besar. Sang Peri akhirnya memutuskan masuk kedalam air sungai dan merubah dirinya menjadi ikan emas, melihat itu sang burung hantu juga masuk keair sungai dan merubah dirinya menjadi ular besar yang berenang cepat mengejar sang ikan emas, sang ikan emas naik kedarat dan merubah dirinya mejadi kijang, sang kijang dengan cepar berlari, namun dengan cepat juga sang ular menemukan dan mencoba mebelitnya, sang kijang cepat-cepat merubah dirinya menjadi landak sebelum sang ular membelinya, sang ular langsung menghidari sang landak, sang landak merubah dirinya menjadi seekor rubah.
Sang ular merubah dirinya menjadi laba-laba raksasa sambil bergelyutan dipohon, sang laba-laba meloncat-loncat dari dahan pohon kedahan pohon lainnya mengejar sang rubah, namun sang rubah berhasil lolos dan bersembunyi disalah satu akar pohon besar.
Malam bulan purnama sudah berakhir, sang rubah yang kelelahan tertidur, namun suara burung membutanya terbangun, sang rubah kecil mulai mengintip dibalik akar pohon tempat persembunyiannya, tidak ada apa-apa pikirnya, ini sudah aman, jadi sang ruba segera keluar dan cepat-cepat pergi.
Tapi tiba-tiba sang laba-laba menerkamnya, mengulung sang rubah dengan jaringnya, dan membawanya keatas sebuah pohon yang penuh jaring laba-laba, "kau akan aku jadikan istriku," kata sang laba-laba tertawa.
"Tidak bisa, aku tidak mungkin bersamamu, tugasku adalah disini menata wilayah bumi barat, keseimbangan wilayah selatan dan utara harus terjaga" kata sang rubah kecil.
"Baikah kau akan tetap disini, namun kau akan tetap aku jadikan istrik."
"Tidak bisa."
"Kalau kau berani menolak, hutan selatan ini akan aku jadikan wilayah paling tandus dimuka bumi, akan aku hisap sampai habis mineral dan inti sari dihutan ini samai kering kerontang." Sang laba-laba akhirnya melepaskan sang rubah dan berkata, "aku akan memberimu waktu selama tiga hari agar kau bisa mepertimbangkanya, pada hari ketiga aku akan menunggu dirimu ditempat ini, kau bisa memilih hutan ini atau kesucian dirimu," kata sang laba-laba yang merubah dirinya menjadi burung hantu dan terbang menghilang.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top