2. Legenda Jin dan Peri
Bagai terkena sihir saking cantiknya sang Peri membuat Nar'amar tidak bisa bergerak selama 20 tahun. Daun-daun berjatuhan dan tanama-tanaman rambat sudah menutupi tubuh Nar'amar, bahkan lumut dan tanaman paku mulai bertumbuhan ditubuhnya, bagaikan semak raksasa Na'amar diselimuti tanaman liar, barulah saat sudah melalui 20 tahun Nar'amar mulai tersadar. Nar'amar mulai mengedipkan matanaya, dan nafasnya kembal terasa, tubuhnya mulai dilemaskan, semua tumbuhan hijau yang menyelimui dirinya sudah dia singkirkan.
Goblin muncul, Goblin menjelasan selama 20 tahun dia menunggu Nar'amar siuman, "apa geranga yang membelengu tuan? Ada tidak bergerak sangat lama sekali."
Namun Nar'amar tidak bisa menjawab, dia juga bingung apa yan sudah menimpanya, namun pikiran Nar'amar sangat mengejutkan, Nar'amar merubah dirinya menjadi serigala dan melacak sang Peri bersama Goblin. Saat sang serigala bersama Goblin berhasil menemukan sang Peri, sang Peri selalu saja menghilang bagai sebuah bayangan patamorgana, dan kadang sang Peri menggunkan suara dan nyanyia yang lembut membuat sang serigala dan Goblin mengantuk, ha ini terjadi terus menerut, sang serigala tidak penah bisa menemui sang Peri.
Rasa penasaran Nar'amar begitu kuat, "Goblin kita akan berpisah beberapa bulan, kau boleh kembali keliangmu bila kau mau, karena yang akanku lakukan ini akan sangat lama."
"Apa maksut tuan?"
"Aku akan menangkap Peri cantik itu dan mejadikanya istriku, kalau perlu akanku bawa paksa kewilayah timur ketempat asalku."
Sang seriga pergi begitu saja meninggalakan Goblin, namun disebuah tempat tersembunyi dan sunyi, sang serigala merubah dirinya menjadi burung hantu tua dan gemuk, terbang sambil terkantuk-kantuk, sang burung hantu terbang menyusuri hutan dan bertengerlah dia disebuah pohon besar, tua dan berlumut dipinggir sungai, dia menetap disana beberapa minggu.
Pada sebuah malam bulan purnama, dimana ikan-ikan mulai menari didalam air sungai yang jernih, muncul sosok Peri cantik dengan wajah seakan bercahaya bagai bulan purnama, dan rambutnya berkilauan, matanya begitu jernih, dimana kecantikan sang Peri melampaui kecantikan semua wanita di zamannya. Para rusa, kelinci, tupai dan binatang-binatang kecil lainya mengikuti sang Peri, saat malam bulan purnama yang indah sang Peri dan para binatang mulai bermain air dipinggir sungai, terlihat diatas pohon didekat mereka sang Burung hantu tua pura-pura tidur dan mengantuk, namun kadang matanya sedikit terbuka mengintip mereka dibawah.
Seekor burung malam meperhatikannya, sang burung malam memberi tahu ada burung hantu yang mengantuk diatas mereka, maka para binatangpun penasaran ingin melihat sang burung hantu, kepala mereka tertengadah keatas, "lihat," kata seekor anak rusa, "inikan malam yang indah, tapi mengapa burung hantu itu mengantuk."
"Waha tuan burung hantu, mari bergabunglah dengan kami, malam ini malam yang indah dan mempesona, mari kemari kita menari dan menyanyi," kata sang Peri yang suaranya begitu merdu.
Namun para binatang malah tertawa dan menyanyikan sebuah lagu untuk mengejek sang burung hantu.
Seekor burung hantu gemuk,
Dimalam bulan purnama dia diam dan terkantuk-kantuk,
Malam seindah ini mengapa kau mengantuk?
Marilah kita bergembira malam ini sebelum fajar datang dari ufuk,
Burung hantu,
Burung hantu,
Burung hantu gemuk yang suka mengantuk,
Ayo lah kemari, kita bermain bersama supaya kau tidak mengantuk,
Kau terlalu gemuk dan mengantuk,
Lihat konyolnya dia, padahal burung malam tapi malam ini malah mengantuk,
Ayo bangun dan dan datanglah, karena kami punya banyak makanan untuk kau patuk,
Lihatlah, coba lihatlah,
Burung hantu itu begitu gemuk,
Dan dia mengantuk.
Itulah ulah para binatang, sambil menari dan menyanyi mereka mengoda sang burung hantu, namun sang burung hantu tidak peduli, selalu saja diam sambil terkantuk-kantuk.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top