1.Legenda Jin dan Peri
Disebuah zaman dimana Manusia belum diciptakan, dan Bumi masih muda, disaat itu Jin bernama Nar'amar muncul diwilayah Bumi bagian barat, Jin berambut merah tembaga dan bermata coklat, tubuh melebar sebesar rumah dan setinggi pohon, wujud Nar'amar menyerupai singa jantan namun berjalan dengan dua kaki, Nar'amar terus berjalan dengan mengenakan sebuah kain putih yang membalut seluruh tubuhnya.
Nar'amar sampai disebuah pohon bernama Hoqhsat, konon pohon Hoqhsat adalah pohon yang memiliki kayu terkeras didunia, namun saat Nar'amar bersandar dipohon itu, pohon itu tiba-tiba bengkok kearah belakang, sambil memakan buah kering dan kacang-kacangan Nar'amar mulai menyanyikan lagu.
Aku orang yang asing,
Berada ditempat yang asing,
Seorang pengelana,
Mencari nama ditanah antah berantah,
Saat para pria meludahi kisah tentang cinta,
Maka puisi dan syair melembutkan hati mereka,
Saat para wanita menangisi tentang cinta,
Maka lagu-lagu mendinginkan hati mereka,
Para pria melihat cinta dengan penuh kejijikan,
Penuh tipuan dan muslihat,
Mereka meludah kesana kemari,
Yang mereka tahu hanya berkelahi.
Sebuah telinga mencuat dari sebuah lubang didekat sang Jin yang sedang menyanyikan lagu, sepasang mata mengintipnya, "siapa gerangan yang menyanyi?" Lalu sambil mengendap-endap seperti kelinci sesosok makluk hijau bertelinga menyerupai sayap kelelawar dan berhidung panjang namun bengkok, mahkluk itu muncul dan keluar dari liangnya bersembunyi dibalik batu, lalu berpindah kesemak-semak, kemudian berpindah lagi bersembunyi dibalik pohon-pohon, mahkluk itu bernama Goblin, mahkluk kecil yang nakal, si Goblin sedang berpikir bagaiman caranya dia mendapatkan kantong besar yang berisi buah-buahan kering yang dibawa oleh Nar'amar. Si Goblin nakal meniupkan beberapa bulu seperti bulu burung yang berwarna emas dan putih, bulu-bulu itu berterbangan dengan sendirinya lalu jatuh diwajah Nar'amar, Nar'amar tiba-tiba mengantuk, nyanyian Nar'amar pun mulai kacau.
Seperti rusa-rusa meloncat tinggi-tinggi,
Sang bangau menari dijalan sepi,
Sang singa jantan mengantuk dan bermimpi,
Para gajah segera pergi keladang semangka dan berkata ingin makan lagi.
Nyanyian Nar'amar terhenti, dia tertidur pulas sekali, melihat keadaan itu si Goblin nakal langsung berlari kearah Nar'amar, namun secepat apapun dia berlari si Goblin masih saja belum sampai,sang Goblin akhirnya menyadari sesuatu, mulai tadi dia hanya berlari ditempat. Nar'amar mengintip dengan membuka salah satu matanya, namun dengan cepat dia menutupnya lagi dan pura-pura tertidur.
Merasa dalam bahaya si Goblin akhirnya memutuskan untuk kembali bersembunyi kedalam liangnya, namun secepat dan sekuat apaun dia berlari selalu saja tidak pernah sampai, maka si Goblin nakal pun menangis, "huuuah! Maafkan aku tuan Jin," kata Goblin menangis.
Namun Nar'amar masih saja pura-pura tidur, sementara si Goblin terus menangis, karena kasihan Nar'amar pun bangun dari tidur palsunya, dia melihat Goblin nakal itu dengan tersenyum, "ada apa denganmu?"
"Maafkan aku tuan."
"Itu namanya sihir ilusi, kemanapun kau ingin berlari dan bergerak, dirimu akan tertahan ditempat itu," kata sang Jin, "bulu-bulu penidur yang kau pakai ini cocok untuk menidurkan tupai atau kelinci, ini tidak akan mempan untukku."
"Maafkan aku, maafkan aku."
"Baik, tapi sebelumnya ini tempat apa?"
"Ini bagian bumi wilayah barat, daerah kekuasaan peri, apa anda tidak tahu?"
"Dahulu bukankah ini daerah kekuasaan raja Jin."
"Iya mungkin dulu, tapi raja-raja Jin kuno sudah kehilangan zamanya, sekarang daerah ini menjadi wilayah Peri."
"Peri?" kata Nar'amar bingung, apa itu mahkluk generasi baru? Pikir Nar'amar, "Kalau begitu aku akan memaafkan mu dengan syarat kau harus membawaku ketempat para Peri."
"Para Peri aku rasa tidak, disini hanya ada satu peri penguasa, Peri yang baik hati dan akan selalu menolong siapapun bila ada kesusahaan."
Diwilayah barat terbagi dua wilayah, wilayah selatan yang hangat dan dikuasai oleh Peri musim semi dan musim panas, wilayah utara yang dingin yang dikuasai Dewi musim gugur dan musim dingin. Nar'amar dan Goblin kini sedang berjalan kesebuah hutan dibagian selatan diaman hutan itu dikuasai Peri musim semi dan musim panas. Nar'amar dan Goblin sampai disebuah hutan yang sangat kuno dimana pohon-pohon disana begitu besar dan tinggi menjulang bagai tiang-tiang penyanga langit.
Masalah muncul, Nar'amar kesulitan memasuki hutan itu karena tubuhnya selalu saja terhalang pohon, kadang tubuhnya terjepit diantara batang pohon, ranting pohon yang mengores dahinya, tanganya yang sering tersangkut disela-sela ranting, daun-daun pohon itu juga menempel dirambutnya. Burung-burung dan para tupai yang marah mulai mematuki dan mengacak-acak rambut Nar'amar, mereka merasa tergangu pohon-pohon tempat mereka bersarang tergoyang akibat ditabrak tubuh Nar'amar yang sangat besar.
Tiba-tiba Nar'amar menghilang, hal itu membuat Goblin bingung, mana mungkin Jin hampir sebesar istana dan setinggi pohon hilang begitu saja, namun tiba-tiba muncul burung hantu besar dan menangkap Goblin dengan kedua kakinya, Goblin sempat panik, sang burung hantu menjelaskan dia adalah Nar'amar yang merubah wujudunya sementara, wujud aslinya yang terlalu besar membuatnya tidak bisa bebas didelam hutan.
Berhari-hari sang burung hantu dan Goblin menyisir hutan bagian selatan namun sang Peri belum ditemukan, menurut kabar diwilayah barat siapa saja yang bisa menemukan Peri itu, sang Peri akan mengabulkan satu permintaan apapun yang diminta padanya. Nar'amar berencana meminta sepasang sendal, karena sendal yang dia buat sudah rusak dan kekecilan, sementara Goblin berencana meminta kantung buah kering milik Nar'amar.
Disuatu sore saat Nar'amar dan Goblin beristirahat setelah menyisir hutan seharian, Goblin bertanya pada Nar'amar, "mengapa anda tidak meminta harta yang sangat banyak, keabdadian atau menjadi raja dunia."
Menurut Nar'amar permintaan seperti itu terlalu polos untuk pria yang berkomitmen seperti dirinya, "terlalu mudah itu tidak menyenangkan, lagi pula aku mensyukuri hidupku apa adanya."
Nar'amar dan Goblin mulai tertidur, hal itu terjadi karena tiba-tiba saja muncul nyanyian lembut, bahkan nyanyian itu serasa selebut kain sutra, apa lagi suara yang menyanyikannya begitu halus mengalir bagai bisikan angin dan suara gesekan ranting dan dedaunan, mereka tertidur sambil tersenyum-senyum, kadang tertawa kecil. Namun insting Nar'amar bagai alaram yang menyuruhnya bangun, Nar'amar terbangun dengan merubah dirinya menjadi wujud Jin asli, Nar'amar pun mengikuti arah nyanyian itu yang ternyata berasal didekat sungai.
Sungai itu sangat dangkal, terlihat seorang Peri wanita yang sangat cantik, rambutnya bagai emas berkilauan, kulitnya bersih dan matanya biru bagai batu permata paling indah, bibirnya begitu basah, kakinya yang ramping melangkah digenangan air dengan lincah. Melihat sang Peri Nar'amar bagai terkena sihir tubuhnya terdiam dan tak bergerak bagai pohon, dan hal itu terjadi selama dua puluh tahun, saking terpesonanya dengan kecantikan sang Peri sang Jin Nar'amar tidak bisa bergerak selama dua puluh tahun.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top