25. Hemophobia
Azaleta Naskia
dari
Azaleta
----
"Berhenti!"
Derap langkah bergema di ruang tamu, tepat ketika penyusup bertopeng hitam itu terhenti di depan pintu yang terkunci rapat. Azaleta memegang busur di tangan kiri dalam posisi siaga, siap melesatkan anak panah di tangannya yang lain kalau sampai penyusup itu berani melangkah satu senti saja.
"Gue udah peringatkan, jangan macam-macam sama gue sama suami gue!" Azaleta berseru murka, bertepatan dengan anak panah yang dilesatkan ke arah sasarannya.
"AKH!"
"Akh!"
Ya, anak panah itu memang mengenai sasarannya. Namun, terjadi sesuatu yang lain, tepat saat Azaleta merasakan sesuatu yang runcing, dingin, dan tajam melesak ke dalam perutnya. Azaleta mendongak patah-patah, melihat sosok bertopeng hitam lainnya berdiri tepat di sampingnya, dengan posisi tangan kanan terus menekan pisau tersebut ke organ vital Azaleta.
Innalillahi!
Azaleta bisa merasakan waktu seolah berhenti saat darahnya menggelegak untuk sesaat. Darah, darah di mana-mana! Di saat itulah, ia merasa, dunia seakan runtuh tepat di kedua belah bahunya saat gelap menyergap.
----
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top