Bab 15 : Dendam yang kembali
Disinilah dia... Didepan kediaman permaisuri, entah apa yang dipikirkannya sampai dia ada disini.
Sudah satu minggu ini dia menghindari Sasuke, dia juga seeing kekuar istana untuk menyelidiki masa lalunya, tapi masih belum ada titik terang, atau mungkin saja kakak maupun orang-orang yang ingin melindunginya melakukan sesuatu agar dia tak terlibat masalah seperti dimasa lalu.
"Apa yang aku pikirkan hingga aku bisa disini?" gumamnya, dia berbalik untuk kembali namun dihentikan oleh seseorang.
Dia tadi berpikir, mungkin saja Permaisuri kerajaan Api yang merupakan temannya dimasa lalu mau menceritakan atau memberinya petunjuk, tapi mungkin juga tidak, mungkin saja permaisuri ini juga menutupi kebenaran.
"Bisakah kita berbincang?" tanya seorang wanita dengan suara lembut,
"Ah Permaisuri, hamba memberi hormat pada Yang Mulia." ujar Naruto penuh hormat,
"Bisa bukan?"
"Tentu Yang Mulia."
Hinata tersenyum dan mengangguk senang dan membawa Naruto kedalam kediamannya.
.
"Kau selamat Naru. Aku senang," ujar Hinata dengan santai menyesap tehnya,
"Bagaimana?"
"Aku tahu dari Yang Mulia Raja, dia bercerita banyak hal termasuk ingin kembali bersamamu."
"Harusnya Anda tahu itu hal mustahil. Yang Mulia Raja sudah memiliki Anda Permaisuri."
"Tidak Naru, dia membutuhkan sosok dirimu, bukan aku, aku hanya mengisi tempat ini untuk menjaganya dari orang-orang milik Nagato, tempat ini milikmu."
"Anda tahu, bahkan ingatan hamba belum sepenuhnya pulih, tapi hamba tahu jika Anda tulus pada Yang Mulia Raja, karena itu mulai sekarang sampai seterusnya tolong...."
Hinata menggeleng, "Dia membutuhkanmu. Bertahun-tahun aku bersamanya, mendengar semua ceritanya, aku tahu betapa cintanya dia padamu. Yang Mulia tak pernah melupakanmu, dia selalu mencarimu, menguatkan diri dengan mempercayaimu masih hidup, alasan dia bertahan sampai sekarang adalah percaya akan keberadaanmu. Mengertilah dia lemah tanpamu Naru,"
"Aku berjanji dalam hidupku untuk membalas dendam, setelah itu kematian akan datang kepadakupun tak masalah. Jangan memintaku untuk terus bersamanya Hinata."
Hinata menatap mata Naruto yang terlihat berkaca-kaca,
"Naru... Ingatanmu?"
"Ya. Aku sebenarnya ingat semua, tapi aku lari dari kenyataan, aku tak mempercayai itu, aku berpura-pura tak tahu tapi masalalu dan dendamku mengejar. Maaf tapi... Aku tak bisa bersama Sasuke, aku ingin tapi tak bisa. Kau mengerti bukan? Sekarang ini aku tengah mengejat kebenaran yang selalu ditutupi kalian agar aku tak kembali menjadi seorang penuh dendam, tapi maaf, aku tak bisa... Hidupku sudah ditakdirkan untuk membalas dendam."
"Kau membohongi semua orang?"
"Mereka juga membohongiku. Karena itu sekali lagi aku ingin memintamu menjaga Sasuke, maaf jika aku egois."
"Dan Sasuke berhak egois juga, dia ingin bersamamu, maka kau tak ada hak untuk melarangnya. Kita bisa lihat siapa yang lebih egois nantinya." seru Hinata, untuk pertama kalinya dia meninggikan suara setelah sekian lama.
"Ya. Kita bisa melihat nanti, siapa yang lebih egois karena mulai sekarang aku akan menyiapkan serangan pada Nagato, aku tak akan peduli pada Sasuke, sampai jumpa." pamit Naruto membungkuk hormat sebelum pergi.
•
•
•
"Aku meminta bantuanmu Neji, aku kembali egois memintamu terus bersamaku sampai dendamku terbalas, bisa?"
"Sampai kapanpun Nona."
"Terimakasih Neji, karena setelah dendamku selesai, aku akan menghilang. Aku tak ingin semua orang mengkhawatirkanku, sebelum bertemu mereka aku sudah berjanji pada Dewa jika aku siap menjadi iblis jika diperlukan agar dendam keluargaku terbalaskan."
"Nona?"
"Dunia tak membutuhkan manusia penuh dendam dan menjijikan sepertiku."
.
.
.
Sasuke kini berada diluar istana, dia tengah menemui Itachi untuk berdiskusi, tentu saja diskusi tentang apa yang akan mereka lakukan dimasa ini, dimasa raja tak berpengaruh pada seorang pejabat yang kekuasaannya bisa melebihi raja itu sendiri.
"Apa rencana tak bisa kita percepat?"
"Agar kau bisa bersama Naru? Atau kau ingin kalah dipertempuran?" tanya Itachi menatap adiknya jengkel.
"Kita bisa menang."
"Kita akan kalah, kau terlalu meremehkan Nagato. Kekuasaannya bahkan lebih besar dibanding kekuatan milik militer kerajaan, dia memiliki banyak koneksi dengan pejabat pemerintah, para pejabat tak semuanya berpihak padamu." seru Itachi,
"Naruto sudah mulai bergerak, dia kembali untuk membalas dendam." bisik Sasuke menatap kakaknya dalam.
Itachi menggeleng, "Meski begitu, rencana yang sudah kita susun tak bisa dipercepat, jangan karena satu orang semua kacau. Kau hanya perlu bersabar sebentar lagi, aku akan memintamu memilih, melepaskan Naruto sekarang dan setelah mengalahkan Nagato kau bisa bersama, atau kau egois sekarang, rakyat menderita semua orang yang terlibat menghadapi kematian. Bagaimana?"
"Itu bukan pilihan." desis Sasuke,
"Memang apa yang kau sebut pilihan? Bisa bersama Naruto dan mengalahkan Nagato secara bersamaan? Jangan naif Sasuke, kau menanggung ribuan nyawa rakyatmu!!"
"Dia menderita!!"
"Dan kau akan membuat dia menderita kembali!! Kau itu raja, bukan anak kemarin sore Uchiha Sasuke!!"
"Baiklah. Aku akan bersabar,"
"Ya. Sebagai seorang raja kau memang haruslah bersikap tenang, bersikap srolah peduli, jangan biarkan orang tahu kelemahanmu, jangan biarkan cinta membuatmu lemah."
•
•
Naruto mendesis saat terkena luka goresan ditangannya.
"Bukankah kau harusnya melanjutkan hidupmu sebagai Senju atau Namikaze? Kenapa kau memilih untuk kembali menjadi seorang Uzumaki?" tanya Yahiko,
"Kau harusnya juga tahu apa yang kuinginkan. Apa Nagato memerintahkanmu membunuhku?"
"Tidak. Tapi aku diperintahkan untuk membuatmu menderita,"
"Memangnya apa kesalahanku hingga diperlakukan seperti ini? Apa salah keluargaku? Apa salah kakek padanya?"
"Salah. Karena ibumu membuat Tuan Nagato menderita karena tak menerima pengakuan dari ayahnya sendiri, ibumu merenggut semuanya darinya."
"Dengarkan aku, ini pilihan, kau ingin melihat semua orang menderita atau tetap diam menjadi Senju Naruto dan orang-orangmu tak akan menjadi korban."
"Dan sejarah akan mencatat jika kakekku seorang pengkhianat? Jangan bercanda!!" teriak Naruto,
Trang.
Yahiko menangkis lemparan belati Naruto.
"Bertahun-tahun aku kehilangan ingatanku, melupakan semuanya, mereka berbohong demi kebaikanku. Aku hidup bukan untuk ini, aku hidup untuk dendam, yang aku cari sekarang bukan kebahagiaan, aku sudah siap jika kehancuran adalah masa depanku. Katakan pada Nagato untuk bersiap jika kepalanya terpenggal nanti," ujar Naruto mengambil belatinya dan berjalan menjauh,
Sedangkan Yahiko terdiam bukan takut, hanya tengah mengenang masa lalunya, dulu dia juga hidup penuh dendam, dan sekarang dia hanya budak dari orang yang menolongnya saat diambang kehancuran.
Benar. Masa depan pendendam tidak akan cerah, tak akan ada masa depan indah.
•
Naruto memegang kepalanya yang terasa berat.
Sial. Dia lupa lagi minum ramuan.
Ahh tubuhnya mulai mati rasa,
Jika dia pingsan disini apa ada yang menolong?
"Naru!!"
Konyol. Dia bahkan mendengar suara Sasuke, halusinasi macam apa ini?
"Hey kau baik-baik saja?"
Tubuhnya yang akan terjatuh ditahan.
Sasuke dan wajah khawatirnya.
Pria yang selalu dia sakiti kenapa terus datang? Apa tak lelah? Apa dia kurang kasar padanya?
"Naru kau baik-baik saja? Naru!!"
Bukan halusinasi. Bukan mimpi.
Ini luar istana bukan? Kenapa ada Sasuke? Dan kenapa rasanya hatinya lega Sasuke masih mengampirinya?
"Sa-sasuke..."
•
•
•
Malam tiba, Naruto membuka mata dan menatap sekeliling ruangan.
Bukan kamar yang beberapa hari ini dia tinggali.
"Sasuke..." bisiknya saat menatap pria yang tidur terduduk disebelah ranjangnya,
Perlahan Naruto bangun dan menggengam tangan Sasuke.
"Kau pasti menderita karenaku, aku memintamu melupakanku, kenapa kau malah menunggu? Kau bodoh? Raja tidak boleh bodoh. Tapi kenapa rasanya akan sangat menyedihkan jika kau benar-benar meninggalkanku?" bisik Naruto meneteskan air mata,
Kenapa karena cinta dia selalu lemah? Kenapa dia tak bisa lebih kuat karena cinta?
"Maafkan aku."
Sasuke membuka mata dan menarik Naruto kedalam pelukannya,
"Kumohon jangan tinggalkan aku lagi, aku cukup menderita, aku berjanji akan menyelesaikan masalah Nagato, karena itu cukup, jangan menyakiti dirimu lagi."
Naruto terdiam. Benar, Sasuke memang selemah ini, dia tahu tapi tetap meninggalkan pria ini bahkan meminta sahabatnya menjaganya.
Dia sudah menyakiti dua orang yang dia sayangi, dia menjadikan mereka suami-istri tanpa cinta.
Betapa egoisnya dia.
Sangat egois.
"Kau masih mau menerima wanita tanpa harga diri sepertiku?"
"Apapun dirimu, bagaimanapun sosokmu, aku tetap bersamamu, mencintaimu sepenuh hati meski tubuhku hancur."
Sasuke melepas pelukannya, menatap wanitanya dan menghapus air matanya.
Cup.
Satu kecupan Sasuke berikan pada Naruto.
"Kau milikku Naru. Bertahun-tahun aku menahan hasrat ini,"
Sasuke kembali melayangkan ciumannya dan disambut oleh Naruto yang mengalungkan lengannya pada leher Sasuke.
"Maaf tapi aku tak bisa menahan diri lebih jauh, aku sudah mencapai batas." bisik Sasuke yang mendorong Naruto lembut pada ranjang,
Entah sejak kapan pria itu membuka jubahnya, mengekspos tubuh atasnya dihadapan Naruto.
Wajah Naruto memerah, Sasuke dan tubuh maskulinnya,
Cup.
Satu kecupan panjang dileher Naruto hingga meninggalkan bekas kepemilikan.
"Tu-tunggu Sasuke, ba-bagaimana dengan Hinata?" Naruto mencoba menghentikan,
Bukannya mendengar pria itu malah dengan brutal menarik tali hanfu milik Naruto dan menatap tubuh Naruto dengan gairah,
"Selainmu aku tak pernah menyentuh wanita lain, kau harusnya tahu dua tahun seorang pria menahan hasratnya?"
"Sasuke..."
"Menyerahlah... Kau milikku Naru, hanya milikku, aku tak akan membiarkanmu dan tubuhmu dimiliki oranglain."
•
Dan malam itu, hasrat Sasuke terpenuhi.
Ya. Bertahun-tahun dia menahan diri, entah kenapa jika dia membiarkan dirinya berhubungan dengan wanita lain dia merasa mengkhianati Naruto, karena itu dia menahan diri.
Tapi malam ini, hasrat bertahun-taahunnya akan dia tumpahkan pada wanita yang tengah menjerit kenikmatan dibawahnya.
Sekarang atau nanti Naruto tetap miliknya, hanya miliknya.
•
•
•
TBC
•
A/N : Buat para pembaca yang ingin membaca cerita yang pernah aku unfollow, kalian bisa baca atau cek di storical.co karena aku comeback cerita unfollowku disana. Aku masih setia di wattpad hanya saja untuk cerita unfollowku akan update disana. Silahkan cek akun @Ivera1412 di storical.co yaaa... Dan jangan lupa follow juga... Terimakasih...
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top