Chapter 34 END
🎶Playlist🎶
BTS - Magic Shop
.
.
.
.
Setuju nggak kalau ff ini di bukuin?
.
.
Jelas ada ekstra partnya? Iya dunk ada, bahkan lebih seru 😂
.
.
Jawab ya, biar aku ada pandangan 😂
.
.
Vote x Komen jangan lupa
😂😂😂
.
.
Thanks banget untuk kalian semua yang uda capek-capek vote, apa lagi baca? Ff abal-abal ini 😂
.
.
Aku harap kalian tidak merindukannya 😂😂😂
.
.
Tapi, setelah aku nerbitin cerita ini, mungkin akan ada squel untuk cerita Ryujin cs
😂😂😂
.
.
Siapkan aja hati kalian
😂😂😂
.
.
Happy Reading
📖📖📖
.
.
.
Satu, dua kelopak bunga berguguran. Menghujani jalanan dengan semerbak wangi bunga cerry blossom. Musim semi adalah musim terindah yang dinanti banyak orang sama seperti seorang gadis yang kini duduk disebuah bangku dengan tangan menengadah, senyum itu tak pernah lepas darinya. Seolah, ia berhasil menyedot keceriaan seluruh dunia padanya.
Namun, seketika senyum itu lenyap ketika tiba-tiba saja sosok roh menghampirinya.
"Kau bisa melihatku kan? Jadi tolong bantu aku! Aku ingin membalaskan dendamku!" ucapnya yang membuat gadis berparas cantik nan anggun ini mendesah.
Ia pun mengeluarkan sebuah kalung berbentuk pasak keemasan. Roh itu pun terhuyun, mencoba menjauh.
"Manusia pemburu iblis?" pekiknya yang kemudian menghilang bersama angin.
Gadis ini pun akhirnya menghela napas lega, wajahnya berubah murung. Dua namja berseragam sama dengannya datang.
"Sudah ku duga kau disini," ucapnya sembari mengacak gemas rambut gadis manis ini.
"Yak Yeonjun oppa! Berhenti mengacak rambutku!" protesnya dengan manja, membuatnya semakin gemas saja. Namja yang terus berdiri tepat disamping Yeonjun pun duduk.
"Kau melihat Ryujin?" tanyanya dengan lembut dan gadis ini menggeleng dengan malu-malu. Yeonjun yang melihatnya hanya mampu tertawa geli.
Sudah jelas, jika saudarinya ini menyukainya kan?
"Biarkan aku yang mencarinya, mungkin dia sedang bermain dengan si kembar," ucap Yeonjun yang kini meninggalkan mereka berdua. Berniat membiarkan keduanya leluasa untuk berbicara.
"Jangan lama-lama, Appa akan mengomeli kita. Aku juga lelah terus-terusan di ganggu oleh para roh," keluhnya yang membuat Yeonjun mengangguk.
"Ada Soobin disini, kau tak perlu mengkhawatirkannya," seru Yeonjun dan mau tidak mau gadis itu mengiayakannya.
"Jisu-ya..." panggilnya dan gadis bernama Jisu itu menoleh.
"Kau masih belum terbiasa?" tanya namja yang bernama Soobin ini dan Jisu mengangguk.
"Jujur saja, aku tidak bisa seperti Ryujin yang tangguh atau Chaeryeong yang pemberani. Bahkan, aku tak sanggup jika harus membayangkan memburu para iblis," akui Jisu yang mengeratkan cengkraman tangannya pada rok seragam yang ia pakai.
"Jisu..." Soobin memanggilnya lagi, meraih salah satu tangan Jisu dan menggenggamnya erat.
"Kau tak perlu khawatir. Aku sudah berjanji pada paman Suga dan bibi Seul, jika aku akan melindungimu," katanya yang membuat Jisu terharu. Ia menangis dan Soobin memeluknya.
"Aigo, lihatlah mereka berdua! Drama macam apa ini!" omel seseorang dari balik semak, merasa cukup risih dengan romantisme jenis apapun.
Tiba-tiba saja dari belakang, muncul dua kepala namja yang sepertinya juga penasaran dengan apa yang gadis ini lihat.
"Aku akan mengadukanmu pada Soobin!" ucap salah satu dari kedua namja.
Gadis itu berdesis, "Lakukan saja, atau aku akan menendang kalian semua!" ancam gadis itu membuat keduanya tergelak. Kedua namja ini fisiknya cukup mirip, bahkan gaya rambutnya, hanya saja wajahnya berbeda.
"Kau tidak akan berani, aku akan membocorkanmu tentang aksi membolosmu saat pelatihan menjadi pemburu pada bibi Sinb, aku yakin kau akan ditendang dari rumah dan menjadi gelandangan," ucapnya dengan tidak berperasaan.
"Kim Hyunjin!" Teriaknya dan tendangan itu pun melayang, membuat namja bernama Hyunjin itu pun terjatuh.
"Wkwk...Lucu." sosok yang masih berada disebelah gadis itu pun mencoba menertawainya.
"Kim Hwall..." panggil gadis itu, namja itu menoleh dan mulai terlihat was-was.
"Ani, kau tak boleh melakukannya kepadaku!" tolaknya dan gadis itu pun menyeringai sebelum akhirnya menendangnya juga.
"Pergi saja kalian ke neraka! Menemani para iblis brengsek itu," runtuknya.
"Rupanya kalian disini? Ryujin, ayo kita pulang. Kalian juga, kapan kalian bertingkah selayaknya?" Yeonjun berjalan, membantu kedua sahabat kembarnya itu untuk berdiri.
"Kami mengejar iblis tapi ia tiba-tiba menghilang," seru Hyunjin sok serius.
"Aku yakin itu iblis yang sangat kuat." Hwall pun mulai membual.
"Dia hanya angsa! Kalian berlebihan sekali." Ryujin mencibir.
"Sudahlah, kita kembali. Jisung meneleponku, katanya paman Namjoon telah menunggu kita. Aku yakin sekarang bibi Sinb sudah mengomel," terang Yeonjun.
Ryunjin pun menapuk dahinya keras.
Puk
"Aish, aku lupa jika aku sudah berjanji kepadanya untuk membantu menata meja." Ryujin tiba-tiba panik, menghentak-hentakkan kakinya. Bersamaan dengan ini, handphonenya bergetar dan Ryujin mencoba mengangkatnya.
"Apa tolong aku!" rengeknya. Yeonjun hanya bisa menggeleng, sementara si kembar tertawa terpingkal.
Tamatlah riwayat gadis rusuh itu sekarang!
"Ada apa? Kenapa kau lama sekali? Eommamu sudah sangat marah. Apa kau lupa dengan janjimu?" omel pria disebrang yang tak lain adalah Jungkook.
"Aku tau, tapi aku lupa. Appa, ottokae? Apa aku perlu tak pulang seminggu? Amarah eomma tidak akan habis dalam beberapa hari," keluh Ryujin yang sangat paham dengan tabiat eommanya ini dan kalian juga bisa menebak siapa eomma dengan tempramen buruk itu kan? Hwang Sinb.
"Tidak, ia akan benar-benar membunuhmu kalau kau tak pulang. Soobin dimana? Kau harus pulang dengannya, hanya kakakmu lah yang bisa membujuknya," saran Jungkook.
"Baiklah, ku matikan. Appa saranghae," ucapnya sambil menutup teleponnya begitu saja.
Ryunjin pun berlari, mengacaukan romantisme Soobin dan Jisu.
"OPPA!" teriaknya dengan kencang.
"Ah, anak itu!" Yeonjun mengeluh karena Ryujin yang selalu saja menjadi pengganggu.
"Dia benar-benar pengacau!" cibir Hwall.
"Kau juga sama," sahut Hyunjin.
Yeonjun pun memandang keduanya bergantin. "Kalian berdua sama-sama pengacau!" cibir Yeonjun yang kini melangkah pergi.
"Ada apa dengannya?" Hyunjin bertanya pada kembarannya.
"Kurasa ia datang bulan," jawabnya seenaknya dan Hyunjin tertawa keras.
"Idiot! Dia itu namja, kau saja yang datang bulan dan Chaeryeong akan merasa jijik kepadamu!" ejek Hyunjin yang kini juga berlari.
"Tidak akan! Chaeryeong akan selalu mencintaiku meskipun aku berubah menjadi kupu-kupu sekalipun!" balas Hwall dengan konyolnya.
Terkadang, kedua kembaran ini selalu saja bertingkah kekanakan.
---***---
Disebuah kebun cukup luas, ditengah-tengahnya terdapat teras dengan ditumbuhi warna-warni bunga yang menjalar. Ada meja panjang dengan berbagai menu hidangan. Kursi pun sudah tertata dengan rapi, wangi pangganan daging menguar, membuat gairah ingin melahapnya semakin besar saja.
"Kenapa anak-anak lama sekali?" keluh Sinb yang masih sibuk menata semuanya agar terlihat sempurna.
Soyoung pun datang, membantunya. "Mungkin mereka masih menyelesaikan sesuatu," ucapnya yang mencoba menenangkan dongsaengnya ini, semenjak tadi ia sudah uring-uringan. Jungkook saja sampai menyerah, tak sanggup mendengarkan omelan Sinb.
"Coba saja, Ryujin bisa setenang Chaeryeong. Aku selalu kasihan melihat Soobin terus-terusan kelelahan mengawalnya. Sebenernya, ia mirip dengan siapa, sih?" keluh Sinb yang membuat Soyoung tertawa.
"Siapa lagi kalau bukan kau? Pembangkang dan kelicikannya seperti Jungkook," komentar Soyoung.
"Apa kita seburuk itu kakak ipar?" Jungkook menyahut dan Soyoung lagi-lagi tertawa.
"Apa ia perlu tinggal dirumah? Aku akan mencoba mendisiplinkannya semampuku," tawar Namjoon dan Jungkook langsung menolaknya keras.
"Tidak, sekarang saja ia sudah begitu mencintaimu, apa lagi nanti saat kalian bersama. Bisa-bisa ia lupa kalau aku adalah Appanya," ucap Jungkook yang tentu membuat semuanya tertawa kecuali Sinb.
"Kau saja yang tak bisa mendisiplinkannya! Aku sudah mengatakan jika jangan terus memanjakannya. Lihat saja sebentar lagi, aku akan menghukumnya!" gerutu Sinb.
"Sudahlah, kau tidak boleh seperti itu. Dia itu sudah sangat mandiri dan cantik, kau perlu anak yang seperti apa lagi?" Taehyung yang duduk disebuah sofa menyahut, ia memainkan ML dengan anaknya yang paling bungsu, Haruto.
"Haruto, bantu eomma sayang," panggil Mina.
"Siap, laksanakan eomma!" Haruto pun menghentikan permainannya dan berlari menghampiri eommanya.
"Aish, kapan kau akan dewasa? Ingat, kau sudah memiliki 3 jagoan," Suga memperingatkan dan Taehyung hanya menggendikkan bahunya.
"Paman, paman kan sudah besar? Kenapa masih suka bermain game?" tanya Neun kecil, ia adalah sosok gadis kecil yang imut tapi cukup dewasa dan anak ketiga Sinb.
Semua orang tertawa, hanya Taehyung yang cemberut. "Kook, kau yang mengajarinya kan?" geram Taehyung dan kali ini Jungkook membalasnya dengan menggendikan bahunya, mengejek Taehyungm
"Bukankah dia cukup manis," Mina menyahut sambil memberikan kecupan jauh pada Neun. Gadis kecil itu tersenyum.
"Aigo, anak ini. Neun, oppa punya permen, mau?" Jisung baru saja datang bersama sang kakak, Chaeryeong yang kini memeluk Neun dengan gemas.
"Neun..." kata Charyeong sambil menggendongnya. Gadis yang satu ini memang suka sekali menggoda Neun.
"Eonni...Turunkan aku!" rengeknya dan Seulgi segera menghampirinya, mengambil Neun dan memberikannya macaron kesukaannya.
"Terima kasih bibi cantik," puji Neun yang selalu seperti itu jika seseorang memberikannya sesuatu.
"Kami datang..." ucap mereka serempak.
Si kembar Hyunjin dan Wal, Ryujin, Yeonjun, Jisu dan Soobin telah tiba. Sinb, sudah menatap nyalang putrinya itu. Ryujin yang menyadarinya langsung bersembunyi di balik baju oppanya.
"Eomma, maafkanlah dia. Ryujin lupa karena ia menungguku keluar dari ruang saongsaenim." Soobin beralasan.
"Sudahlah yeobo, makanan akan dingin jika menunggumu selesai memarahi Ryujin." Lagi-lagi Jungkook membela anak keduanya ini.
"Eomma, eonni pasti lelah. Jebal, jangan marahi dia," Neun kecil yang penuh dengan empati.
Sinb menghela napas. "Baiklah, ayo makan!" lanjutnya dan membuat semua orang bersorak.
Mereka pun duduk mengelilingi meja panjang dan mulai melakukan menyantap makanan yanh telah disediakan.
"Beberapa waktu lalu, ada sekumpulan iblis mencoba mengacau di gangnam," Namjoon membuka percakapan.
"Lalu, apa yang kau lakukan Hyung?" Suga sedikit tertarik mendengarnya.
"Aku dan Soyoung mencoba membasmi mereka tapi hanya beberapa yang tertangkap. Kapten Hoseok, mencoba membantu kami," lanjutnya dan semuanya mengangguk.
"Aku merasa heran, akhir-akhir ini pekerjaan kita semakin banyak saja. Kemana sebenarnya para malaikat pembasmi iblis itu?" tanya Taehyung.
"Aku sudah pernah mengatakan kan? Jika tugas malaikat untuk membasmi iblis telah di hapus. Mereka hanya perlu mengurusi roh dan sekarang itu menjadi tugas kita, sebagai manusia pemburu iblis," terang Namjoon.
"Tapi kenapa kita bisa melihat roh, paman?" Jisu menyahut, ia masih tidak terima jika dirinya bisa melihat roh.
"Karena iblis terbentuk dari gabungan dan memakan jiwa manusia begitu lama," terang Namjoon dengan bijaksana.
"Apa kau diganggu oleh roh lagi sayang?" Seulgi menunjukkan perhatiaannya pada putri cantiknya ini.
"Kau harus terbiasa dengan itu. Appa dan eomma tak akan menemukam solusi apapun, jadi kau harus menyelesaikannya sendiri," tekan Suga, datar seperti biasanya.
Sinb dan Jungkook saling melirik, sedikit kasihan dengan Jisu yang memang sangat lembut itu. "Bibi akan mengajarimu, kau juga bisa belajar bersama Ryujin. Dulu dia bahkan tak ingin keluar kamar, ingin tidur bersama kami terus dan juga..."
"Eomma hentikan! Apa ini pembelasan? Aku malu, jangan ceritakan itu lagi," rengek Ryujin yang tentu membuat semuanya tertawa.
"Kau bisa belajar dari kami," Taehyung juga menawarkan diri.
"Tidak, kau hanya akan mengajarinya bermain ML." potong Mina yang cukup memahami tabiat suaminya ini.
"Aku melihat Haruto oppa belum bisa mengeluarkan pasaknya," adu Neun yang semakin mempermalukan Taehyung dan semuanya tertawa.
"Bagaimana bisa Haruto?" Namjoon bertanya dan Haruto nyengir sambil menggarukkan kepalanya yang tak gatal.
"Para Hyung tak mau mengajariku," adunya sambil memandang Hyunjin dan Hwall bergantian.
"Itu karena dia tidak dilahirkan dengan keberuntungan. Seharusnya, namanya itu Hyunjo tapi Mina ngotot memberinya nama Haruto," ungkap Taehyung yang kali ini membuat Mina menghela napas.
"Nama Haruto itu cukup bagus, aku juga ingin satu diantara ketiga putraku memakai nama jepang sama sepertiku," belanya.
"Sudahlah, kenapa kalian harus bertengkar? Mari makan dan membahas beberapa pekerjaan setelah ini," saran Namjoon yang sepertinya disetujui oleh semuanya.
Flash back
Saat Jungkook, Sinb, RM, Taehyung dan Suga sedang menghalau para goblin tersebut, bahkan mereka mencoba untuk mengorbakan diri mereka. Lenyap, melebur bersama kepingan bintang di galaxy gelap.
Malaikat yang tersisa yaitu Jhope, Myoui dan Seul meminta pada langit untuk membangkitkan mereka kembali dan langit mengabulkannya dengan berengkarnasi menjadi manusia pemburu iblis. Bersamaan dengan itu pula, ketiganya juga menginginkan berengkarnasi dan takdir yang sama.
Karena mereka juga menjalankan tugas yang benar, langit pun mengambulkannya, ingatan semuanya dihapus dan seperti inilah mereka sekarang.
Era baru telah dimulai, malaikat hanya akan tetap menuntun para roh ke akhirat, menangkapnya yang bergentayangan. Disisi lain, beberapa manusia di anugerahi kekuatan untuk membasmi para iblis.
Para manusia pembasmi iblis itu, hidup dengan memakai dua identitas. Identitas pertamanya adalah menjadi manusia normal seperti kebanyakan orang dan identitas keduanya adalah pemburu iblis, memiliki sebuah wilayah tertutup yang hanya akan di kunjungi oleh para pemburu iblis. Memiliki akademi untuk mengasa skill pemburu iblis.
Ketika malam, mereka akan berkumpul, membentuk sebuah kelompok di suatu tempat yang rahasia dan jika pagi menjelang, mereka akan menjalankan aktifitasnya seperti manusia biasa.
Hal ini sedikit banyak berpengaruh pada tatanan dunia manusia. Iblis pun tak semenyeramkan dulu, karena para manusia pemburu iblis ini dengan tekun membasminya.
Pasak perak yang selalu melegenda, yang biasanya ditujukan untuk membunuh para vampire, kini menjadi pasak emas yang memiliki fungsi berbeda. Pembasmian iblis dengan menggunakan pasak emas dan iblis itu akan sirna.
Dan Era itu telah berlangsung sekarang. Dibumi, yang ternyata begitu banyak pemburu iblis hidup, mengamankan dunia.
---END---
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top