Chapter 27

🎶Playlist🎶

BAP - SKYDIVE
.
(Suka sama openingnya yang sesuai dengan cerita ini 😂)
.
.
.

Tengah malam, saat semua orang seharusnya terlelap karena kepadatan aktivitas yang mereka lalui, disini di tengah kota dengan deretan club malam masih tetap semarak seperti biasanya.

Banyak wanita berpakaian seksi berlalu lalang, dengan beberapa pria hidung belang yang menyamar menjadi milyader dengan deretan mobil ternama.

Sinb berjalan bersama dengan Myoui dan Seul. Meneliti tiap manusia yang berlalu lalang, membuat Seul begitu bosan dan Myoui terus menguap.

"Kapten, sampai kapan kita akan seperti ini?" Akhirnya Seul mengeluarkan keluhannya.

Sinb melirik sekilas kemudian berdecak. "Sampai kalian menemukan manusia yang memiliki aura iblis yang kuat." Ucap Sinb, hal itu membuat Myoui dan Seul saling melirik.

"Tapi kapten, kita sudah 5 jam disini." Kali ini Myoui yang mengeluh.

"Lantas kenapa? Kalian bahkan tidak bisa menangkap iblis dengan kekuatan rendah. Katakan bagaimana aku bisa menangani ini?" Kesal Sinb membuat Seul dan Myoui merasa bersalah.

"Maafkan kami Kapten." Kata mereka bersamaan.

Sinb mengangguk sebelum akhirnya mendesah. "Sepertinya kita harus pergi dari sini. Ada kematian masal dan para malaikat membutuhkan bantuan untuk menanganinya." Ucap Sinb membuat keduanya mengirutkan keningnya.

"Baik kapten." Ucap keduanya dan mereka pun menghilang.

Muncul ditengah-tengah lapangan dengan mayat bergeletakan dan roh yang bergentayangan. Beberapa tubuh hancur dan beberapa masih tergeletak dengan kritis.

Sinb mengamati dengan wajah seriusnya. Myoui dan Seul terlihat shock. Mereka bahkan melihat kapten RM dan J-Hope kebingungan.

"Kau datang?" J-Hope menghampirinya.

"Hoh, apa yang terjadi sebenarnya?" Sinb nampak penasaran. Bahkan Jungkook yang semenjak tadi berlalu lalang dihadapannya tak berusaha untuk menghampirinya. Mereka terlihat begitu kewalahan menangani kekacauan ini.

"Mereka adalah korban mengeboman." Terang J-Hope membuat Sinb terdiam dan Myoui serta Seul menganga.

"Apa yang perlu kami lakukan?" Tanya Sinb.

"Myoui dan Seul membantu untuk menangkap roh dan mengidentifikasinya." Pinta J-Hope.

"Baik kapten!" Kata mereka bersamaan.

"Hwa-Eun, aku membutuhkanmu untuk merasakan keberadaan iblis disini." Lanjut J-Hope.

"Apa kau berfikir bahwa hal ini ada hubungannya dengan para iblis?" Sinb mencoba menebak.

"Hanya untuk berjaga-jaga, aku dan RM merasa ada sesuatu yang janggal disini." Ungkap J-Hope dan Sinb pun mengangguk.

"Sepertinya tersangka pengeboman itu telah dirasuki iblis. Aku merasa auranya, kau merasakannya kan?" Tanya J-Hope lagi dan Sinb mengangguk lagi sembari menghirup udara dalam-dalam.

"Tapi aku belum bisa mengetahui siapa dia? Jadi kurasa aku mengamatinya dari atas." Kata Sinb dan kali ini J-Hope mengangguk.

"Lakukanlah sesegera mungkin sebelum semua bertambah kacau." Nasehat J-Hope dan Sinb pun mengerti.

"Baiklah, anak-anak lakukan tugas kalian sekarang!" Pinta Sinb dan kedua wanita malaikat itu langsung bergegas.

Sementara Sinb segera melayang tinggi, memejamkan matanya dan seolah berusaha menghirup udara dalam dan membuka matanya, seketika pandangannya tertuju pada sosok pria bermata merah yang menyeringai kepadanya.

"Bajingan sialan!" Umpat Sinb yang kini mengarahkan tangannya, berusaha mengeluarkan iblis dari dalam tubuh pria itu.

Sebuah kabut merah yang Sinb kerahnya menyelimuti iblis bermata satu dengan tanduk di keduanya. Tubuhnya terangkat dan Sinb menghilang bersamanya.

Seul dan Myoui yang melihatnya hanya mampu menganga.

"Dia pergi." Lirih Seul.

"Aku merasakan aura iblis yang kuat darinya." Ungkap Myoui.

"Hebat! Bagaimana bisa ia mengeluarkan iblis itu dengan mudah dari tubuhnya?" Seul masih menunjukkan ketidak percayaannya.

"Sekarang aku mengerti, kenapa ia harus menjadi kapten kita." Pada akhirnya Myoui mengakui kehebatan Sinb dalam menangani iblis ini.

"Apa yang kalian lakukan? Kerjakan tugas kalian!" Malaikat wanita menghampiri mereka dan membuat keduanya dengan terpaksa melakukan tugasnya kembali.

Mengidentifikasi beberapa roh gentayangan dan memerintahkan mereka untuk meminum teh penghilang ingatan dan mengirimnya ke akhirat.

Lebih dari 5 jam saat para malaikat itu berhasil menyelesaikan semua pekerjaannya dan kini mereka berkumpul membentuk sebuah barisan, J-hope dan RM berada dihadapan mereka.

"Peristiwa hari ini memang telah tertulis dalam takdir. Mungkin kedepannya akan ada banyak hal yang akan terjadi." Ucap Rapmon penuh misteri.

Realitanya seorang malaikat hanya bertugas untuk mencabut, memberikan teh penghilang ingatan dan memasukkannya kedalam alam akhirat. Untuk beberapa hal, malaikat seperti Sinb ditugaskan untuk membasmi beberapa iblis tapi tidak berarti bahwa mereka akan tau semua yang akan terjadi. Jika kalian ingat, Malaikat masih menjadi salah satu makhluk ciptaan-Nya yang juga memiliki beberapa kekurangan.

"Jadi aku berharap kalian semua, harus tetap waspada terhadap serangan para iblis." J-Hope menambahi.

"Dan kalian boleh kembali ke aktivitas kalian." Pinta RM dan mereka pun membungkuk bersama.

"Baik kapten!" Ucap mereka bersamaan.

Satu persatu mereka menghilang, menyisahkan Myoui dan Seul yang merasa bingung. Suga dan Taehyung yang tak ingin meninggalkan kedua malaikat perempuan itu, sementara Jungkook berjalan mendekati RM dan J-Hope.

"Kapten, apakah anda mengetahui keberadaan Hwa-eun?" Tanya Jungkook dan kedua menggeleng.

"Ia berusaha menangani seorang iblis dan kita akan tau kenapa kekacauan ini terjadi setelah hwa-eun kembali." Terang J-hope membuat Jungkook mengangguk mulai mengerti.

"Lalu, apa yang harus kami lakukan kapten?" Celetuk Myoui.

"Kami tidak bisa hanya berdiam diri dan tak melakukan apapun, bagaimana pun itu juga tugas kami sebagai malaikat pemburu iblis." Bahkan Seul pun menyampaikan pendapatnya.

"Maka dari itu jadilah kuat, sehingga kami tak perlu mengkhawatirkan kalian." Balas RM yang selalu bijaksana seperti biasanya.

"Hwa-eun tak bisa membawa kalian hanya untuk merepotkannya. Sekarang kalian melihatnya bukan? Iblis itu bukan sebuah lelucon anak-anak, lihatlah kekacauan yang berhasil mereka ciptakan? Pikirkanlah ini dan mulailah serius dalam menanganinya, agar kalian segera mendapat pengampunan." Kata J-hope yang kini menghilang.

Seketika keheningan tercipta begitu saja. "Aku yakin kalian akan cepat bisa bergabung memaksimalkan kemampuan kalian bersama Hwa-Eun dalam menangani para iblis." Ucap RM yang seolah berusaha memberikan semangat kepada kedua wanita malaikat itu. RM pun menghilang setelah mengatakan ini, menyisahkan Seul dan Myoui yang masih termangu seolah berusaha merenungi setiap perkataan kedua kapten mereka.

"Kalian harus tetap memiliki semangat!" Jungkook yang berada di dekat mereka mencoba menyemangati.

"Aku akan selalu membantumu." Taehyung meletakkan tangannya pada bahu Myoui, seperti seorang teman yang berusaha menyemangatinya.

"Jangan lupakan aku, aku akan membantumu juga." Kata Suga sambil menatap Seul membuatnya menjadi sedikit malu dan gugup.

"Gomawo Sunbae!" Kata mereka bersamaan yang seketika membuat ketiga malaikat tampan itu tertawa.

"Wah, kalian sangat kompak sekali." Komentar Jungkook.

"Kurasa jika kalian lebih serius melatih keahlian kalian, kalian akan menjadi tim yang hebat bersama kapten Hwa-eun." Lagi-lagi Suga berusaha memberikan pikiran optimisnya untuk membuat mereka berdua lebih bersemangat.

"Ya, untuk sementara kalian harus melupakan segara kecerewetannya itu. Sulit untuk mengakuinya memang, jika wanita itu sangatlah hebat! Diluar kebiasaan kasar, mudah tersinggung dan sangat kritis." Kata Taehyung membuat Suga, Seul dan Myoui tertawa.

"Hei hyung, apa kau lupa? Siapa yang kau bicarakan itu? Dia adalah wanitaku!" Bela Jungkook yang sebenarnya berusaha untuk serius tapi akhirnya ia tertawa geli.

"Aish, aku selalu berbicara sesuai fakta bukan? Kau juga merasakannya kan? Bagaimana kau bisa tahan dengan wanita itu?" Kali ini Taehyung merangkul Jungkook dan Jungkook hanya tersenyum sembari menggeleng.

"Kurasa kapten Hwa-eun menarik dengan caranya." Myoui berusaha menyampaikan argumen bijaknya.

"Meskipun aku sedikit tak suka mengakuinya, ia tak semenyebalkan malaikat wanita yang tadi menegur kita. Setidaknya, ia tak berusaha untuk menunjukkan begitu hebatnya dirinya dihadapan kami." Selalu pemikiran kritis yang keluar dari mulut mungil seorang Seul.

Mereka semua terdiam, seolah menyetujui penilaian Seul tentang karakter Sinb. "Baiklah, sebaiknya kalian bawa mereka hyung. Aku akan mencari Hwa-Eun." Kata Jungkook yang kini menghilang.

"Lalu apa yang kita lakukan sekarang? Tugasku sudah selelsai." Tanya Taehyung.

"Aku juga!" Timpal Suga.

"Bagaimana kalau kalian mengajari kami dalam memaksimalkan kekuatan kami." Usul Seul yang entah mendapatkan semangat dari mana?

"Benar! Aku ingin bisa membantu Kapten Hwa-Eun sesegera mungkin!" Akui Myoui yang membuat Taehyung bertambah gemas saja.

"Aigo, kau imut sekali." Taehyung datang dan membelai rambut Myoui yang lembut itu. Membuat semu merah tergambar di pipi putih pucat Myoui.

"Aku suka dengan semangatmu." Suga memberikan jempolnya kepada Seul membuat wanita malaikat itu sangat senang. "Ayo kita lakukan sekarang!" Bahkan Suga pun ikut bersemangat.

---***---

Sinb membawa iblis bermata satu itu ditengah padang pasir dengan langit gelap sebagai background. Tubuhnya bergerak, mendekati iblis yang masih melayang dengan tubuh terlentang dan memberikannya sebuah pukulan dentuman.

BLEENNNDDDUUUMMM

Tubuh iblis itu meluncur dan membentur tanah, menciptakan sebuah ledakan cukup keras. Sinb memakai mantal hitamnya dengan menyilangkan kedua tangannya di dada, mencoba mengamatinya diatas, melayang-layang. Menunggu sampai saat Iblis itu bangkit, percayalah hanya dengan satu pukulan dentuman itu tak akan membuat iblis itu menyerah.

"Bagunlah dan katakan siapa yang menjadi bayanganmu, sampai kau berani membuat kekacauan begitu besar?" Tanya Sinb dengan dingin. Rambut hitamnya mengkilau tertepa angin dingin dengan sedikit cahaya merah yang berasal dari dalam tubuhnya.

Iblis bermata satu dan bertanduk itu berusaha untuk bangkit. "Aku hanya memenuhi panggilan mereka." Ucapnya yang kini berhasil bangun.

"Siapa mereka? KATAKAN!" Tubuh Sinb menghilang dan muncul dihadapan iblis tersebut. Dengan satu tangannya mencekik dan mengangkat tubuh Iblis yang begitu besar itu.

"Arrrgggghhhhhhhh."  Rintihan yang menggema, menjadikan suara yang dominan di dengar di tempat ini yang begitu sunyi.

Sinb melotot dengan wajah yang mulai menyeramkan. "Aku akan menghancurkanmu sampai tak tersisa!" Ancam Sinb yang kini membanting tubuh iblis itu.

BUUMMM

Bantingan Sinb membuat tanah yang tertindihi iblis itu berlubang.

"Kau masih tak ingin mengatakannya!" Teriak Sinb yang kali ini terjun cepat menuju iblis itu sampai ia terpental karena dorongan sesuatu yang berasal dari iblis itu.

Brug

Tubuh Sinb terpental jauh, tidak terlalu keras tapi wanita ini sangat murka saat tak melihat iblis itu lagi dihadapannya. Ia menyadari sesuatu, bukan iblis itu pusatnya tapi melainkan tubuh manusia itu sendiri.

"SIAPA YANG BERANI MELINDUNGINYA? KALIAN AKAN MENYESAL UNTUK INI!" Teriak Sinb di ikuti suara guntur yang menggelegar. Nafas Sinb memburu dengan amarah yang memuncak.

"Itu jelas mantra pelindung. Ckck...Aku tidak akan pernah melepaskanmu! Ku pastikan kalian akan ku hukum!" Sinb masih terus menggerutu.

"Kau disini rupanya?" Jungkook menghampiri Sinb yang masih terduduk.

"Kau tidak apa-apa? Apa iblis itu berhasil melukaimu?" Tanyanya dan Sinb masih diam.

Jungkook segera memeluknya. "Wae?" Kali ini suara Jungkook sedikit melembut, sembari membelai rambut Sinb. "Katakan apa yang membuatmu seperti ini?" Jungkook masih berusaha membujuk Sinb. Kali ini Sinb membalas pelukan Jungkook.

"Kook, kurasa aku telah salah. Seharusnya aku tak membiarkan manusia terasuki iblis itu pergi karena seharusnya dia lah yang harus ku tangkap, setelah ini sesuatu yang besar akan segera terjadi. Bahkan lebih dahsyat dari ini. Aku tidak tau bagaimana cara mengatasinya? Bahkan dengan mudahnya iblis itu kabur dariku. Ini salah ku karena terlalu meremehkannya." Ungkap Sinb yang terlihat sekali begitu sedih.

Jungkook melepaskan pelukannya dan tangannya meraih dahu Sinb agar wanita ini mendongak, pandangan mereka pun bertemu.

"Tidak apa-apa salah satu kali. Kedepannya kita bisa memperbaikinya yang terpenting saat ini kita harus lebih waspada kan? Aku akan membantumu menangani ini." Kata Jungkook dengan sungguh-sungguh membuat Sinb mendesah.

"Aku lelah..." Kali ini Sinb yang memeluk Jungkook.

"Baiklah, kita pergi dari sini. Aku akan menggendongmu." Jungkook pun menggendong Sinb dan Sinb pun hanya diam tak mengatakan apapun.

Mereka menghilang seperti tertelan angin dingin. Hanya tersisa kehampaan dengan hempasan pasir yang menggulung.

Mereka kembali muncul disebuah rumah yang pernah Jungkook singgahi bersama Sinb. Jungkook meletakkan tubuh Sinb dengan hati-hati. Ia mendapati Sinb sudah terlelap dan Jungkook mencium singkat bibir berasa cerry itu.

Chu~

Saat Jungkook melepaskan tautan bibirnya, Sinb malah menariknya kembali dan ciuman panas itu dimulai.

"Kkaau baaikkk-baaaik saajaa kaan?" Ditengah lumatan penuh gairah itu Jungkook bertanya.

"Hoohh, aakuu iinnggiin meeelaaakukkannya seekaaraang." Pinta Sinb dan Jungkook pun mengerti.

Mulai melucuti pakaiannya satu persatu, kemudian merobek pakaian Sinb.

Creek

"Kenapa kau selalu merobeknya." Protes Sinb yang melepaskan tautan mereka dan Jungkook hanya menunjukkan seringaiannya.

"Aku menyukai hal yang semacam ini." Kata Jungkook yang bibirnya kini mulai menjelajahi leher Sinb.

"Hwang, saranghae." Bisiknya dengan suara seksi yang membuat seluruh tubuh Sinb berdesir.

---***---

BRUAAKK

Seorang pria terjatuh dan berusaha bangkit, berjalan tertatih dengan beberapa kali memuntahkan darah segar. Dari arah berlawanan ada 3 sosok bertudung hitam terus berjalan mendekat dan semakin dekat.

Tubuh pria itu tergeletak, tak sanggup lagi untuk berdiri.

"Nonya..." Lirihnya dan sosok bertudung hitam itu segera membuka tudungnya dan nampaklah sosok wanita berkulit putih pucat dengan dahi bertanda dan senyum sinisnya. Ia adalah sosok Dahyun yang merupakan pemimpin kelompok pemanggil iblis.

"Pekerjaanmu kali ini lumayan tapi kau tau kan? Aku tidak suka sesuatu yang tak perfect, jadi sesuai kesepakatan. Kau akan menjadi pengabdi iblis yang telah membuat perjanjian denganmu." Ucapnya santai sembari menggerakkan tangannya.

"Andwae! Aaakkkk..." Roh pria itu berlahan terangkat dan menghilang, Dahyun nampak menengadah dan menghembuskan nafas leganya.

"Ah, energi ku bertambah. Jiwanya lumayan memiliki energi kuat." Gumannya.

"Kalian, bereskan bangkai ini." Pinta Dahyun yang berbalik menjauh, sementara dua orang bertudung itu menyeret mayat pria yang jiwanya telah dihisab oleh Dahyun.

"Ku pikir tidak mudah untuk mengatasi malaikat pembasmi iblis itu, tapi nyatanya sangat mudah untuk mengelabuhinya." Dahyun masih berjalan dan tiba-tiba sosok wanita bertubuh seksi dengan telinga panjang dan rambut merahnya muncul, melayang-layang disebelah Dahyun mencoba untuk mengikutinya.

"Jangan meremehkannya, dia cukup lihai dalam urusan balas dendam." Kata wanita berambut merah itu.

"Ckck...Apa kau terlalu takut kepadanya?" Ejek Dahyun.

Wanita itu terdiam, sebelum akhirnya tersenyum. "Kau akan tau sendiri nanti, jadi jangan bertindak gegabah! Aku tak ingin kau menghancurkan rencanaku. Jika itu sampai terjadi? Kau akan ikut bersamaku kedalam neraka!" Ancamnya yang kini menghilang begitu saja.

Membuat Dahyun berdecak. "Joy, kau pikir siapa dirimu? Jangan pernah meremehkan manusia seperto diriku!

-Tbc-

Hi...Aku back ni 😂
Pada merindukan ff ini?

Support dengan Vote and Komen.

Yang belum FOLLOW cepet FOLLOW ya...Jadi kalau Vote nggak pakek random 😧

Udah itu aja 😂

T H A N K S
🙏🙏🙏

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top