Chapter 24
Sinb terbangun saat merasa pergerakan disekitarnya, ia segera membuka matanya dan mendapati Jungkook duduk dengan badan separuh naked karena bagian bawahnya tertutupi oleh selimut, ia sedang memandangi Sinb.
"Wae?" Tanya Sinb yang juga ikut duduk dan memeluk Jungkook erat. Sama-sama tak berbusana, membuat kulit mereka saling bersentuhan.
Perasaan saling merindukan itu, masih melekat kuat diantara keduanya. Kenangan masa lalu dan masa sekarang terus hadir memenuhi fikiran mereka. Liku-liku takdir ini tak akan pernah beranjak dari kehidupan mereka dan keduanya menyadari itu sepenuhnya.
"Aku masih merindukanmu." Guman Jungkook yang mulai menciumi bahu mulus Sinb, mulai merambat pada lehernya sepertinya ia belum puas setelah semalam telah banyak memberikan kiss smark pada leher mulus Sinb.
"Kook cukup! Aku harus segera menemui dua wanita itu." Kata Sinb dan Jungkook pun menghentikan aksinya, memandang Sinb dengan tersenyum dan lagi-lagi mencium singkat bibir rasa cerry itu.
Chu~
"Kenapa kau ingin segera menemui mereka? Kau merindukannya?" Duga Jungkook membuat Sinb memeluknya.
"Ne...Aku merindukan mereka sama seperti saat merindukanmu." Bisiknya seolah menggoda Jungkook. Seperti ini lah mereka jika hanya berdua, tak berhenti saling menggoda.
"Tapi...Rasa rindu ku masih belum hilang." Kata Jungkook yang mendorong tubuh Sinb membentur tempat tidur, membuatnya terlentang dan Jungkook datang menyerangnya dengan lumatan-lumatan cepat dibibirnya, mengecap dengan bergairah.
Lagi, mereka menyambut pagi ini dengan pergulatan cinta mereka yang sepertinya tak pernah berakhir.
---***---
Seul dan Myoui sedang bersantai disebuah cafe layaknya wanita korea pada umumnya, meminum secangkir latte dan beberapa cake sembari membaca majalah fasion.
Tanpa orang tau, mereka melirik seorang pria yang kini duduk dengan memakan beberapa menu tanpa mempedulikan ekspresi shock bahkan jijik dari beberapa pengunjung yang memperhatikannya. Meskipun paras pria itu terlihat lumayan tapi tetap saja itu pemandanganya yang cukup mengerikan.
"Bagaimana ada seorang iblis menyukai makanan sepertinya?" Seul berbisik pada Myoui.
"Entahlah...Kalau manusia pada umumnya, tidak akan mampu memakan sebanyak itu tapi ia, bisa melakukannya." Kata Myoui yang masih terbengong-bengong tak percaya bahwa pria itu mampu menghabiskan lebih dari 10 menu.
"Sampai kapan kita akan menunggunya? Aku sudah lelah mengintainya semenjak beberapa hari ini." Keluh Seul.
"Bersabarlah...Ia selalu berada didalam kerumunan. Kita juga tak memiliki banyak energi untuk membawanya pergi karena kita masih sangat lemah." Benar kata Myoui, mereka masih dapat dihitung dengan jari saat berengkarnasi menjadi malaikat.
"Ah...Kemana wanita yang mereka bilang kapten kita itu? Seharusnya ia menemui kita kan? Pasti sekarang ia bersenang-senang bersama Jungkook sunbae...Aarggghhh memikirkannya saja sudah membuat ku kesal!" Gerutu Seul.
"Diam...Kecilkan suaramu bodoh! Kau tidak boleh berbicara sembarang tentang mereka. Kalau sampai ada seseorang yang mendengarnya, itu akan membuat kita mendapatkan masalah." Myoui memperingatkan Seul.
Seul pun mendengus. "Biarkan saja! ah...ini sangat mengesalkan sekali. Bagaimana mereka bisa memiliki hubugan seintim itu? Kenapa juga Jungkook sunbae bisa menyukai wanita yang dingin itu. Kau atau pun aku, bukankah kita lebih cantik dari pada dirinya?" Seul adalah Seul, sangat berbeda dengan dirinya dimasa lalu. Ia lebih suka berbicara apa adanya tanpa mau memendam semua yang ada dalam fikirannya.
"Sudahlah, berhenti berkata seperti itu. Kalau tiba-tiba dia berada disini? Apa yang akan kau lakukan?" Myoui pun tak berhenti memperingatkan Seul untuk terus berhati-hati.
"Kau tak akan mendapatkan poin lebih jika berkata sok bijak seperti ini. Seperti yang langit katakan, rengkarnasi kita menjadi malaikat adalah salah satu penebusan dosa kita selama ini." Untuk perkataan Seul kali ini, jelas Myoui tak bisa mengatakan apapun kecuali diam, menyetujuinya. Sebenarnya Myoui juga penasaran tentang dosa yang pernah ia buat dimasa lalu.
---***---
Menjalani rutinitas yang cukup terjadwal. Melakukannya berulang-ulang hanya akan sedikit-demi sedikit menimbulkan kejenuhan. Seperti itulah yang sering kali manusia rasakan dan itu dapat berlaku juga untuk seorang malaikat.
Suga, kini sedang membaringkan tubuhnya diruang tak berpenghuni. Tepatnya disebuah kamar dengan nuansa feminim. Tempat dimana Seulgi tidur dan berbaring hanya untuk melepas lelah.
Beberapa kali, malaikat tampan ini menghembuskan nafas. Merasa ada yang mengganjal dalam dirinya tapi seberapa pun ia menghela nafas, ganjalan itu tak ingin keluar seolah ingin terus melekat dalam hatinya.
"Aku minta maaf karena tak dapat lebih lama bersamamu. Mendengarkan keluh kesahmu dan melalui hari-hari menyenangkan bersama."
Suga menyadari selama mereka menjadi sepasang kekasih, ia tidak pernah benar-benar memperhatikan Seulgi. Malahan, gadis itu lah yang sangat memperhatikannya. Terkadang membuatkan bekal, meneleponnya atau menghiburnya saat ia merasa bad mood.
Disisi lain Taehyung yang masih memiliki sedikit semangat itu, lebih memilih untuk berkeliling kebeberapa tempat, ia percaya bahwa suatu saat dirinya pasti akan menemuikan sosok Mina.
Seperti hari ini, saat ia memakai kemeja polos abu-abu yang dimasukkan dengan jelana jens blundru. Seperti seorang yang siap untuk berkencan, Taehyung berjalan cukup tenang melewati trotoar dan tak jarang menjadi pusat perhatian.
Paras bak pangeran itu tentu cukup menyita perhatian, apa lagi senyum yang merekah seperti kehangatan mentari dipagi hari. Membekukan tiap pasang mata gadis yang memandangnya.
Mengagumkan! Jerit yang akan terus terngiang dalam hati tiap gadis.
"Lihatlah dia...Namja itu sangat tampan. Dia seperti seorang idol bukan?" Bisik seorang gadis berseragam, mereka berpapasan dengan Taehyung.
"Benar, aku tidak menyangka selain idol atau aktor. Ada pria biasa setampan itu...andaikan kita bisa meminta id linenya?" Bisiknya lagi.
Meskipun cukup jauh, ketajaman pendengaran Taehyung jelas dapat menangkap obrolan para gadis itu.
"Kau lihat itu Mina? Semua menyukai ku dan ingin dekat dengan ku tapi kenapa kau menjauh?" Guman Taehyung dan pandangannya berubah menyedihkan.
Sampai pandangannya teralih pada beberapa objek yang tak jauh darinya. Mata Taehyung melebar seketika dan mulutnya pun menganga bersamaan.
---***---
Seul dan Myoui masih terus mengamati pergerakan pria tinggi dengan tubuh kekarnya yang kini berjalan dengan tergesah-gesah dan tak lupa mulutnya terus mengunyah beberapa makanan.
"Aku yakin, ia memiliki perjanjian dengan iblis itu." Duga Seul.
"Karena itu, ia tak pernah merasa takut untuk gemuk. Ah...ku kira hanya wanita saja yang heboh dengan masalah penampilan, pria juga sama." Myoui masih menatap tak percaya pria itu.
"Tapi anehnya, ia seharusnya tak perlu memperlihatkan itu kepada siapapun kan? Kalau hal ini untuk memikat seorang gadis, seharusnya ia berusaha berpenampilan seperfect mungkin kan? Tapi ini malah membuat semua orang merasa jijik saat melihatnya, meskipun ia terlihat lumayan tampan. Aku benar-benar tak mengerti, apa yang di fikirkannya?" Imbuh Myoui yang masih saja tak mengerti dengan jalan fikiran pria yang dirasuki iblis ini.
"Itu karena dia idiot! Iblis itu juga bodoh karena merasuki seorang pria idiot sepertinya!" Cibir Seul dan Myoui merasa tak setuju dengan pendapatnya. Pasti ada sesuatu yang membuat iblis itu tertarik untuk merasuki pria ini dan tentang apa itu sebenarnya? Jelas hal itu masih menjadi tanda tanya besar dalam fikiran Myoui.
"Tunggu...Lihatlah, dia berhenti disebuah toko." Myoui mengangkat jari telunjuknya dan Seul mengikuti arah tangan Myoui.
"Toko bunga? Apa ia sedang berusaha membeli bunga? Wae?" Seul memiringkan sedikit kepalanya sembari memandang penasaran pria itu.
"Ah, jadi ini karena seorang gadis?" Duga Myoui dengan ragu. Ia masih percaya bahwa ini aneh dan sepertinya ada sesuatu dibalik ini semua.
"Kita lihat saja nanti." Celetuk Seul.
"Agassi..." Sebelum mereka berhasil membuntuti pria dirasuki iblis itu. Seorang pria tampan berusaha untuk menghadang mereka.
Seul memandangnya dengan tampang kesalnya. Bagaimana Seul tidak kesal? Tubuh pria itu berusaha untuk menghalangi pandangannya dari intaiannya.
Aura mengintimidasi dan suram ini tiba-tiba hadir diantara mereka begitu saja.
"Permisi...Apa kau bisa minggir!" Kata Seul dingin dan pria itu hanya tersenyum, senyum yang dapat Myoui tangkap seperti seringaian.
"Kau siapa?" Myoui pun maju memegangi tangan pria itu dengan ekspresi datarnya. Ia tersenyum lagi, nampak terlihat meremehkan keduanya.
"Pemilik perjanjian dengan iblis? Kau kah itu?" Seul menduga dan pria itu tersenyum lebar.
"Bedebah! Seul kejar pria itu dan biarkan aku yang mengurusnya!" Perintah Myoui dan Seul pun segera mengejar pria yang kini sudah pergi dari toko bunga tersebut.
Kini hanya tersisa Myoui dan pria tampan yang terus menjelajah remeh sosok Myoui dengan pandangannya itu. Myoui tak terpengaruh dengan suasana suram yang tiba-tiba hadir disekelilingnya.
"Kau juga keturunan seorang cenayang? Kau menyia-nyiakan hidupmu untuk melakukan hal tidak berguna seperti ini." Cibir Myoui.
"Wae Agassi? Aku tidak pernah menyia-nyiakan hidup ku. Ini adalah kelebihan yang tak dimiliki kebanyakan orang, lalu kenapa kau tidak memanfaatkannya? Dan lagi para wanita itu perlu sedikit pelajaran agar tak selalu memandang rendah pria." Ucapnya dengan serius membuat Myoui menyadari satu hal.
"Apa yang kau rencanakan!" Suara Myoui meninggi di ikuti dengan ekspresi dinginnya yang membuat suasana semakin suram.
"Kau tidak perlu tau itu malaikat rendahan!" Kata pria itu penuh penekanan, kedua tangannya segera meraih pundak Myoui berusaha menjalarkan panas dan Myoui yang tak siap dengan itu berusaha untuk melepaskan dirinya namun gagal.
Panas itu semakin menjalar, seolah berusaha untuk membakar dirinya. SIALAN! Myoui benar-benar tak bisa melakukan apapun, pria sialan dihadapannya ini bukanlah manusia biasa. Myoui hanya mampu merutuki dirinya sendiri saat merasa terlalu meremehkannya. Setidaknya pria ini memiliki perjanjian dengan berbagai iblis, tepatnya ia memiliki kemampuan untuk mengendalikan iblis.
"Kenapa? Kau baru menyadarinya? Aku tidak menyangka, jika langit mengirim malaikat rendahan sepertimu untuk memburu iblis. Padahal aku mengharapkan seorang malaikat yang cukup membuat ku sedikit ketakutan." Mimik pria itu berubah menjadi menyeramkan.
"Lepaskan aku!" Myoui terus meronta dan pria itu tak gentar sama sekali.
"Cambuk neraka!" Myoui berteriak dan langit seketiga gelap.
"Kau tidak akan bisa melakukannya." Lagi-lagi manusia berhati iblis ini meremehkannya. Pria itu semakin mengeluarkan panas dari tubuhnya, membuat Myoui terlihat kesakitan saat mulai menjalar kedalam tubuhnya.
Srettt
BLENDDDUUUUUMMMMMM
Langit menggelap dengan angin yang menerjang. Suasana telah berganti, mereka tidak lagi berada dideretan pertokoan tapi kini mereka berada ditengah-tengah padang safana dengan rumput dan beberapa pohon yang tengah mengering. Dikeliling pegunungan yang menjulang tinggi, seolah berusaha memenjarakan mereka dalam suasana yang mencengkam.
Myoui terperanjat, kebingungan dan ia memandangi manusia yang beberapa detik lalu menyerangnya. Terlihat sekali kalau pria itu juga kebingungan.
"Wae? Apa yang terjadi? Ini bukan pekerjaanmu kan?" Tanya pria itu dan Myoui tak menjawabnya tapi ia berusaha mencari sosok yang telah membawanya kemari.
Siluet hitam tiba-tiba muncul, membesar semakin besar dan nampak sosok berjuba hitam lengkap dengan tudung hitamnya. Membuat keduanya terlihat begitu heran dan penasaran.
"Seorang malaikat lain?" Guman pria itu dan ketika sosok itu sudah berdiri di dekat mereka, ia membuka tudungnya dan nampaklah sosok Taehyung.
"Kau siapa?" Tanya Myoui yang membuat mata Taehyung berbinar. Ingin rasanya malaikat tampan itu segera berlari dan memeluknya tapi Taehyung berusaha untuk mengontrol emosinya. Taehyung bertekat ingin menyelesaikan tugasnya dulu sebelum dengan Mina.
"Bukankah kau seharusnya sedikit hormat pada sunbaemu?" Balas Taehyung sambil mengangkat satu alisnya.
Myoui yang sadar dari keterbengongannya segera membungkuk.
"Maafkan aku sunbae..." Myoui yang tak mengenal bahkan tak mengetahui nama Taehyung memberi jeda pada perkataannya.
"Aku Kim Taehyung..." Jawab Taehyung yang memahami arti dari ekspresi kebingungan Myoui.
"Ne, Taehyung sunbae." Lagi-lagi Myoui membungkuk membuat Taehyung tersenyum.
"Kalian benar-benar membuang waktu ku. Kenapa kalian tidak maju semuanya saja sekarang!" Tantang pria itu membuat baik Taehyung atau pun Myoui menjadi geram.
"Tentu." Balas Myoui yanh sudah bersiap dengan cambuknya. Tiba-tiba Taehyung menghadangnya membuat Myoui menunjukkan ekspresi ketidak mengertiannya.
"Tidak! Aku yang akan menghadapinya. Kau beristirahatlah!" Tekan Taehyung membuat mau tidak mau Myoui harus menurutinya.
"Hm...Sepertinya kau menyukai wanita itu? Kurasa para malaikat ini memiliki banyak waktu untuk bersenang-senang dari pada melakukan tugasnya." Cibir pria itu yang jelas membuat Taehyung marah.
"Tutup mulutmu keparat! Dan terima ini!" Taehyung menghilang dan muncul dihadapan pria itu
BAK
BUK
BAK
BUK
BLEENNDDUUUMMM
Menghantamnya dengan tinjuan bertubi-tubi dan berakhir dengan pukulan dentumannya.
Pria itu tersungkur dan iblis yang berada didalamnya keluar. Iblis pria bertubuh kekar seperti dengan tanduk di kedua sisi pada kepalanya lengkap dengan rambut gimbal itu.
"Wkwkwk...Apa kau sedang berusaha untuk terus terlihat keren dihadapan malaikat cantik itu? Tapi sayang sekali...Itu tak akan mempan terhadapku hahaha..."
Iblis itu berlari mendekati Taehyung, meraih tubuh kecilnya dan membantingnya cukup keras.
BLEEEDDDDAAARRR
"Sunbae!" Myoui berteriak saat melihat tubuh Taehyung terbentur dengan tanah yang runtuh menjadi sebuah lubang.
---***---
Sinb membuka matanya dan segera duduk membuat Jungkook yang tidur disampingnya pun melakukan hal yang sama.
"Wae?" Tanya Jungkook yang memeluknya dari belakang.
"Kau tak merasakan itu? Aku merasa aura iblis yang kuat." Itulah yang dirasakan Sinb.
"Jadi? Apa yang akan kau lakukan?" Jungkook menunggu reaksi Sinb.
"Aku harus mencari mereka berdua. Aku yakin, ini berhubungan dengan mereka." Raut wajah Sinb berubah khawatir dan Jungkook memeluknya.
"Tenanglah...Aku akan ikut bersamamu."
Pada akhirnya mereka berdua pergi bersama untuk mencari Seul dan Myoui, sekaligus aura kuat iblis itu.
Sementara, disisi lain...Seul masih mengejar pria yang suka sekali makan, pria itu masih berjalan dengan terus memakan makanannya dan membawa buket bunga yang tadi ia beli.
Saat suasana semakin sepi ketika pria itu melewati gedung, Seul yang sudah sangat tidak sabaran segera menghampirinya.
"Oi pria idiot!" Pria itu menoleh dan ia seketika menyemburkan makanannya begitu saja saat melihat paras Seul yang rupawan itu.
"Ka-kau me-me-mang-gil-ku?" Tanyanya dengan tergagap membuat Seul memutar bola matanya jengah.
"Ya, kau! Kemari!" Perintah Seul dan dengan mudah pria itu pun menuruti keinginannya.
Kini mereka saling bertatapan saat tiba-tiba kedua tangan Seul menepuk pundak pria itu.
"Keluarlah sekarang!"
Buk
Iblis berbadan besar segera keluar dari tubuh pria itu dan membuatnya pingsan seketika.
"Pintu neraka!" Seul berteriak dan langit mulai menggelap dengan petir menyambar-nyambar.
Lubang hitam pun muncul diangkasa tapi iblis itu masih berusaha untuk melawan Seul dengan menarik tubuh Seul yang masih berusaha mempertahankan portal menuju neraka.
"Kau iblis gila, lepaskan aku!" Teriak Seul dan iblis itu tak mau melepaskannya.
Sampai seseorang dengan sigap menariknya Seul, membuat malaikat cantik itu terpental.
"Ahhh..." Rintihnya, ia segera bangkit dan ingin melihat siapa yang melakukan ini kepadanya?
Mulutnya menganga seketika dan matanya hampir mau keluar saat ia melihat sosok wanita yang begitu tidak ia sukai sedang mengangkat tinggi-tinggi iblis berbadan besar itu tanpa merasa kesulitan.
"Omo...Bagaimana bisa semudah itu?" Gumannya sambil menggeleng.
"Kau baik-baik saja?" Jungkook tiba-tiba saja hadir dihadapannya membuat Seul hampir saja terjungkal kalau saja Jungkook tak segera menahannya.
"Ah...Ne." Jawab Seul yang terlihat salah tingkah dan saat ia sadar, iblis yang bersama Sinb sudah lenyap diiringi langit yang mulai cerah kembali.
"Dimana temanmu?" Tanya Sinb dengan suara datarnya. Ingin rasanya Seul mengumpatinya tapi ia sendirian sekarang dan tak berdaya untuk melawan wanita ini tentunya.
"Aku tidak tau...Kami berpisah." Jawab Seul yang mulai terlihat panik memikirkan nasib Myoui.
Tanpa banyak kata, Sinb menggandeng tangan Seul membuat wanita itu semakin panik.
"Yak! Apa yang kau lakukan?" Tanyanya yang jelas membuat Jungkook geli sementara Sinb masih tetap menunjukkan ekspresi datarnya.
"Membunuhmu...Dia ingin membunuhmu!" Bisik Jungkook yang juga berjalan disampingnya.
Wajah Seul seketika memucat dan itu cukup membuat Jungkook terbahak.
"Berhenti menggodanya!" Kesal Sinb memandang tajam Jungkook dan malaikat tampan itu segera mengedipkan matanya untuk memberikan isyarat perdamaian. "
"Kita akan mencari temanmu bersama." Terang Sinb membuat Seul menghela nafas lega.
Rasa sakit hati hanya akan membentuk dendam dan menimbulkan gejolak buruk yang menenggelamkan mereka pada sesuatu keinginan jahat yaitu pembalasan dan hal itu dapat diperburuk dengan bisikan setan, mau pun iblis menjadikan kita seseorang yang bertindak diluar nalar.
Berusahalah untuk tetap sabar, melapangkan dada dan mengontrol emosimu dengan benar agar kelak kalian tak menjadikan sisa hidup kalian sebagai penyesalan.
-Tbc-
Hi...Berapa lama...kira-kira aku nggak update ini ya? 😂
Adakah yang masih menunggu? 😋
Vote + Komen
Jan lupa ya
😉😉😉
Author selalu menunggu, antusiasme kalian 😊
T H A N K S
🙏🙏🙏
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top