Chapter 19
Aku sengaja privat ya 😊
Radak soalnya 😂
Playlist
Jungkook - Only then
Jungkook - 2U
Mina masih meringkuk di dalam gua lilin jiwa. Ia menangis dalam diam, menangisi Seulgi yang menghilang dan juga meratapi nasibnya yang tidak jelas ini.
"Mina-ssi..." Suara panggilan itu jelas membuat Mina mendongak untuk memastikan dugaannya, bahwa ia cukup mengenal suara itu.
"Taehyung, wae?" Mina tak mengerti kenapa malaikat tampan ini tiba-tiba kembali kemari, beberapa waktu lalu bukankah ia sangat ingin sendiri? Sekarang kenapa tiba-tiba pria ini berada disini?
Apakah sudah saatnya? Sudah saatnya Taehyung untuk melenyapkannya? Entah mengapa, Mina mulai terlihat ketakutan.
"K-kau su-dah me-mutus-kan-nya?" Tanya Mina dengan terbata.
Taehyung terus berjalan mendekat dan kini berjongkok dihadapan Mina. Menelusuri wajah gadis berparas cantik ini dengan pikiran kalutnya. Ia segera meraih tangan Mina, membuat Mina membeku. Bukan ia tidak pernah menerima sentuhan seperti ini, bahkan tatapan seperti sekarang tapi untuk bertama kalinya setelah ribuan tahun--Mina merasa debaran berbeda pada dadanya, perasaan yang jauh lebih lepas dan bebas tanpa ada beban dan kesedihan yang tertinggal.
"Berjanjilah kepadaku untuk melupakan Jungkook dan aku akan mulai berada di sisimu." Bahkan permohonan lembut Taehyung membuat hatinya berdegup kencang, fikirannya melayang dan rasa gugup serasa menguasai dirinya.
Mina, hanya mampu menatap dengan berjuta rasa yang ia tahan. Fikiran dan batinnya beradu, berusaha untuk menjadi pemenang. Ia tidak bisa mempercayai perasaannya yang menunjukkan reaksi seperti ini saat hanya mendengarkan ucapan lembut Taehyung, sungguh fikirannya tak bisa menerima jika ia terlihat seperti gadis yang mudah ditakhlukan sekarang.
"Wae? Kenapa kau menangis?" Air mata itu, jatuh begitu saja tanpa Mina sadari dan Taehyung menghapus jejaknya di kedua mata Mina, kemudian mendekap gadis itu.
Hangat, perasaan itulah yang Mina rasakan dan sesuatu yang lain, sepertinya Mina tak ingin dekapan hangat ini berlalu.
"Aku akan menunggumu, sampai kapan pun. Jadi biarkan aku tetap disisimu." Mina mengangguk reflek, tubuhnya sekarang benar-benar mengkhianati fikirannya. Sungguh Mina tak bisa mempercayai ini, sepertinya ia mulai terjatuh dalam pesona malaikat tampan ini.
"Jika kita kembali ke apartemen Seulgi, apa kau sanggup menghadapi Jungkook dan Hwa-Eun?" Pertanyaan Taehyung membuat Mina nampak berfikir.
"Ah, aku belum memberitahumu. Jungkook, aku dan Suga hyung berencana menyelamatkan Seulgi dan kami tidak bisa melakukan sendiri, ada seorang malaikat murni yang begitu kuat bersama kami dia adalah Hwa-Eun yang sering kau dengar namanya adalah Sinb. Dimasa lalu kau mengenalnya dan yang membuat dirimu menjadi manusia seperti ini adalah dirinya dan wanita itulah yang kini bersama Jungkook." Ucap Taehyung yanh sepertinya tak ingin terlalu membicarakan tentang sosok Sinb yang berhasil mencuri hati Jungkook membuat gadis yang berada dalam dekapannya ini terluka.
"Aku tau, ini pasti sulit bagimu tapi kita tidak bisa mengubah takdir." Mina mengangguk, cukup mengerti dengan kekhawatiran Taehyung.
"Ya, aku tau. Gomawo, karena kau mau berada disisiku meskipun keadaan ku seperti sekarang ini." Ucap Mina sembari memejamkan matanya. "Aku belum tau, apakah aku bisa bertahan menghadapi mereka jadi tolong tetap disampingku saat diapartemen nanti." Mohon Mina dan Taehyung mengangguk, tak merasa keberatan dengan perminataan gadis ini.
"Ya, aku berjanji kepadamu akan selalu di dekatmu." Jawab Taehyung membuat Mina tersenyum lega.
---***---
Sinb dan Jungkook sudah berada di dalam apartemen Seulgi. Mencoba untuk memasuki kamar lamanya dan Jungkook mengekorinya.
"Mereka tak memakai kamarku?" Tanya Sinb yang melihat kamarnya masih saja kosong dan Jungkook memeluknya dari belakang.
"Aku yang tak mengijinkannya, Seulgi juga merasa tempat ini harus kosong meskipun tak ada fotomu sekali pun." Terang Jungkook membuat Sinb tersenyum. Sepertinya Seulgi masih mememikirkannya di alam bawah sadarnya meskipun ingatan itu telah dihapus.
"Apakah dia akan baik-baik saja?" Sinb mulai mencemaskan sahabatnya itu, Jungkook pun membalik tubuh Sinb untuk berhadapan dengannya sepenuhnya.
"Kita akan bersama-sama menyelamatkannya." Kata Jungkook, mencoba meyakinkan Sinb, kemudian memeluknya.
Menenangkan, setidaknya pelukan Jungkook membuatnya nyaman dan selalu seperti candu baginya.
"Apa mereka akan datang?" Banyak hal yang di cemaskan oleh Sinb.
Sinb tak dapat memprediksikan kekuatab iblis itu, sehingga membuatnya tak cukup percaya diri untuk menghadapinya berdua bersama Jungkook. Mereka membutuhkan bantuan dari malaikat lain tapi masalahnya, apa mereka mau membantu? Disini, saat ini mereka sedang menunggu mereka untuk bergabung memusnakan iblis itu sekaligus membebaskan Seulgi.
Jungkook sebenarnya juga khawatir, tapi ia tak ingin menampakkanya dihadapan wanitanya ini karena Jungkook tak mau Sinb semakin khawatir. Bahkan malaikat tampan ini berusaha mengalihkan kekhawatiran Sinb dengan melumat bibir mungil itu.
"Kook..." Guman Sinb saat bibir Jungkook melumat bibirnya dengan lembut. Membawanya pada sebuah kenyamanan yang lain.
"Hwa-eun, saranghae." Jungkook mengakhiri lumatannya, dengan dahi dan hidung keduanya menempel, saling menatap dalam diam. Menikmati tatapan intens yang jarang terjadi ini sampai Sinb memulai ciuman itu kembali.
"Karena kau yang memulai, aku tidak akan berhenti." Guman Jungkook disela-sela lumatannya yang semakin menuntut.
Sinb memejamkan matanya, menikmati setiap lumatan bibir Jungkook, bahkan tangannya kini sudah menelusup pada rambut Jungkook, menariknya cukup kencang saat bibir Jungkook mulai beralih mengecupi, menjilat bahkan memberikan beberapa tanda dibagian lehernya.
Tangan Jungkook sudah berhasil membuka kancing baju Sinb, membuatnya dengan mudah melepas kemeja itu.
"Ahhh, kook..." Desahnya saat tangan Jungkook bermain di dua gundukan kenyal pada dadanya, yang sudah tak terlindung oleh bra pembungkus karena Jungkook dengan cepat melepaskannya. Kini tangan Jungkook sangat aktif memilin dan meremasnya bergantian.
"Aku menyukaimu hwang." Bisik Jungkook pada telinga Sinb, membuat tubuhnya menggelinjang saat Jungkook menggigit daun telinga Sinb.
"Ayolah kook." Sinb sudah tak tahan lagi dengan gairahnya, wanita ini segera meraih sweeter Jungkook dan melepaskannya. Meraba tubuh Jungkook yang rapat dan berbentuk itu.
Brug
Dengan cepat Jungkook meraih tubuh Sinb dan menjatuhkannya ketempat tidur.
"Kau selalu cantik dimataku." Bisik Jungkook yang kini berhasil menanggalkan seluruh kain yang menyelimuti Sinb membuatnya tak berbusana sama sepertinya saat ini. Menelusuri setiap lekuk tubuh mungil nan indah itu, menyentuh dengan seluruh hasrat cinta yang tak akan pernah padam untuknya. Rasa candu yang selalu membakar keinginan untuk selalu menyatu dan menikmati kebersamaan ini.
Dari pada menunggu dengan segala kecemasan, mereka lebih memilih untuk saling menguatkan satu sama lain, seperti bercinta untuk menyalurkan semua rasa yang mereka rasakan.
---***---
Taehyung dan Mina, kini berada dirumah hanok. Mereka berdua duduk bersama disebuh sofa tepatnya dengan posisi Mina meletakkan kepalanya di bahu Taehyung dan tangan saling bergenggaman.
"Aigo, apa yang sedang kalian pertontonkan!" Kesal Suga yang kali ini duduk dihadapan mereka.
"Hm...Berusaha untuk saling menguatkan satu sama lain hyung." Ungkap Taehyung sambil tersenyum membuat Suga berdecak dan mengeleng.
"Sekaligus meyakinkan dirimu bahwa kau juga perlu melakukan hal semacam ini dengan Seulgi." Lanjut Taehyung sambil tersenyum dan Suga mendesah.
"Aku merindukannya..." Ucapnya dengan lirih membuat Taehyung dan Mina memandangnya prihatin.
Mereka cukup mengerti, apa yang dirasakan Suga. Dilema, disisi lain pria malaikat ini pasti masih merasa kesal dengan ulah Seulgi yang selama ini membohonginya.
"Apa dia menyukaiku?" Tanya Suga yang sepertinya di tujukan kepada Mina.
"Ne, ia selalu cemas setiap saat. Takut kau tau dan akan meninggalkannya. Ia selalu berhati-hati setiap saat agar kau tak mengetahuinya. Maafkan sikapnya, ia melakukan itu karena ia begitu mencintaimu." Mohon Mina yang membuat Suga mendesah lagi.
"Hyung, aku tau ini berat untukmu. Jika kau masih belum siap untuk ini, biarkan kami saja yang membereskan semuanya. Jungkook dan Hwa-eun sudah menunggu kami di apartement." Ungkap Taehyung membuat Suga hanya mematung.
"Baiklah, kalian pergi saja dulu dan aku akan segera menyusul." Kata Suga dan membuat keduanya mengangguk.
"Kami pergi hyung!" Pamit Taehyung membuat Suga mengangguk dan mereka pun menghilang.
Kini hanya tinggal Suga dengan desahan panjang dan pikiran kalutnya yang bercampur dengan bayang-bayang sosok Seulgi.
"Wae? Kenapa kau lakukan ini kepadaku. Seulgi-ya, aku harus bagaimana menghadapimu? Haruskah aku lupakan semua aturan ini dan berlari kepadamu?" Air mata Suga tiba-tiba menetes, selama ia menjadi seorang malaikat tidak pernah hal seperti ini terjadi.
Suga selalu hidup dengan menjalankan aturan langit yang berlaku bagi malaikat. Hidupnya berjalan cukup monoton karena yang perlu ia lakukan hanyalah membimbing para roh ke dimensi lain dan juga menangkapi para roh hilang. Kemudian semuanya menjadi sedikit berbeda saat ia mulai menyukai Seulgi, seorang yang ia kira adalah anak manusia. Ia lebih bisa merasakan senang, berdebar-debar, sedih, cemas dan khawatir seperti layaknya manusia.
Suga tidak pernah berfikir bahwa kebahagian ini adalah kepalsuan, bahkan sampai detik ini pun setelah mengetahui jati diri Seulgi yang sebenarnya, Suga masih merasa bahwa Seulgi adalah anugrah yang langit kirimkan untuk membuat kehidupannya lebih berwarna. Hukuman dan mempertahankan cinta? Keduanya adalah pilihan sulit tapi baginya kehilangan lebih menyakitkan dari pada apapun! Ia tidak bisa membayangkan bahwa dirinya tidak akan dapat berjumpa lagi dengan sosok Seulgi. Itu adalah hukuman yang lebih buruk dari apapun!
"Aku akan menyelamatkanmu!" Kali ini Suga benar-benar yakin dengan pilihannya karena hanya inilah yang mampu ia lakukan sekarang.
---***---
Diapartemen Seulgi, Sinb dan Jungkook masih berbaring di kamar Sinb yang dulu. Mereka saling mengeratkan tubuh mereka dan saling menatap dalam senyum.
"Mianhae..." Kata itu terucap lagi dari mulut Jungkook membuat Sinb mengirutkan keningnya.
"Tentang?" Kini Sinb sudah memeluk erat Jungkook.
"Kalau saja aku menyadarinya lebih dulu, mungkin kau tak akan semenderita ini?" Ungkap Jungkook yang masih menunjukkan rasa bersalahnya. Sinb hanya tersenyum, memandang wajah tampan Jungkook kemudian mengusapnya dengan tatapan penuh sayang itu.
"Tidak apa-apa, pada akhirnya kau kembali kepadaku. Ini seperti sebuah keajaiban, aku sudah berfikir untuk menyerah terhadap dirimu dan mulai berusaha untuk melupakan semuanya. Menenggelamkan diriku dalam pembantaian terhadap para iblis." Akui Sinb yang membuat Jungkook kini mengecup kening itu cukup lama dan Sinb menikmatinya dengan memejamkan matanya sampai Sinb dan Jungkook merasakan kehadiran seseorang.
"Mereka sudah datang." Kata Sinb dan Jungkook mengangguk.
Taehyung dan Mina sudah berada di depan pintu apartement Seulgi. Sengaja ia tidak langsung masuk, menimbangkan beberapa hal dan salah satunya adalah perasaan Mina yang semenjak tadi terus memegangi tangannya.
"Tunggu disini, aku akan masuk." Pinta Taehyung membuat Mina mengangguk.
Taehyung pun masuk, mendapati Sinb dan Jungkook sudah berdiri diruang tamu. Menyambutnya dengan senyum penuh harap membuat Taehyung berusaha untuk menahan kegelian atas sikap sepasang kekasih ini yang tiba-tiba saja menjadi aneh. Ia sudah terbiasa melihat senyum Jungkook sementara Sinb? Ini pertama kalinya melihat wanita menakutkan itu tersenyum.
"Apa kalian menunggu kami?" Tanya Taehyung dan keduanya mengangguk bersama. "Aku mengajak Mina juga, ia juga ingin membantu. Kalian tidak keberatan kan?" Tanya Taehyun dan keduanya menggeleng bersama.
"Hanya, apakah dia baik-baik saja melihat kami bersama?" Tanya Jungkook yang khawatir membuat Taehyung segera memandang Sinb, wanita itu terlihat santai. Akan sangat berbahaya jika tempramentalnya kambuh disaat seperti ini karena ia cukup kuat melebihi siapapun disini, namun itu menurut Taehyung. Ia belum tau seberapa besar kekuatan Jeon Jungkook yang sebenarnya.
"Em...Kurasa kami akan menanganinya." Jawab Taehyung berusaha mencairkan ketegangan ini.
"Bagus, dimana dia sekarang?" Tanpa di duga Sinb mengambil inisiatif untuk mencari keberadaan Mina, membuat kedua malaikat tampan itu sedikit terkejut dan dibenak mereka penuh tanya tentang rencana apa yang sedang Sinb susun.
"Dia di depan pintu." Tak ingin berfikir macam-macam, akhirnya Taehyung menunjukkan keberadaan Mina.
Pada akhirnya Sinblah yang membuka pintu apartemen membuat Mina sedikit terkejut saat tau siapa yang membukanya? Ini pertama kalinya Mina bertemu dengan sosok Sinb dan sedikit bingung tentang jati diri gadis ini.
"Nugu?" Tanyanya dengan polos membuat Sinb sedikit tersenyum.
"Hwa-eun." Jawabnya dan Mina terlihat nampak terkejut.
"Ayo masuk!" Sinb segera menyeret lembut Mina untuk masuk membuat Jungkook dan Taehyung menganga. Sungguh mereka tak pernah mengira jika sosok Sinb bisa juga bersikap selembut itu.
Pada akhirnya mereka berdua duduk berdampingan, di ikuti dengan sosok Taehyung dan juga Jungkook. "Suga mana?" Sinb bertanya kepada Taehyung yang berada dihadapannya.
"Kurasa sebentar lagi ia akan kemari." Jawab Taehyung dengan yakin.
"Tapi ia terlihat kesulitan." Kata Mina yang tidak begitu yakin bahwa Suga akan datang kemari.
"Aku sudah memutuskannya!" Suga tiba-tiba saja duduk disebelah Jungkook, tentunya membuat mereka berempat terkejut.
"Kau benar-benar datang hyung?" Tanya Jungkook menatap Suga tak percaya dan pria itu mengangguk sambil sedikit tersenyum.
"Aku yakin dia akan datang." Kata Taehyung yang entah terlihat merasa bangga dengan keputusan Suga ini. Tanpa mereka sadari Sinb menghela nafas lega.
"Jadi, apa yang akan kita lakukan sekarang?" Mina memberanikan diri untuk bertanya. Entah, rasa gugup dan cemasnya menguap begitu saja, berganti dengan perasaan nyaman. Pada akhirnya pikirannya sampai pada titik pemahaman bahwa bertemu dengan Jungkook dan Hwa-eun tak semenegangkan yang ia kira. Taehyung juga merasakan antusias dari Mina, membuat dirinya lega tentunya.
"J-hope sudah menemukan lokasi tempat dimana Seulgi di sekap dan ia sudah memberitahuku dimana tempatnya." Terang Sinb membuat mereka semua mengangguk.
"Baiklah, ayo kita pergi sekarang! Aku tidak bisa menunggu terlalu lama lagi." Akui Suga yang tentunya sudah sangat mencemaskan kekasinya itu.
"Baiklah, ayo!" Kata Sinb yang sudah meraih tangan Mina untuk pergi bersamanya di ikuti dengan ketiga malaikat tampan itu.
---***---
Seulgi terbangun saat ia merasakan suara tetesan air yang mengalir, matanya mengerjab beberapa kali saat ia mulai menyadari dimana dirinya sekarang.
"Gua lilin jiwa?" Lirihnya dan matanya juga menangkap sosok yang masih memeluk tubuhnya.
"Kau bangun?" Nafas beraromakan mint itu tercium hidung Seulgi, membuatnya menjadi semakin mengerti jika jarak diantara mereka sangat dekat.
"Ini bukan gua lilin jiwa milikmu, aku sudah mengumpulan lebih dari 1 juta lilin jiwa. Melebihi apa yang bisa kamu kumpulkan." Terang Jimin membuat Seulgi berusaha untuk melepaskan diri dari pria ini. Entah, apa yang terjadi semalam? Ia tiba-tiba sudah berada di tempat ini.
"Kau harus melakukan ritual itu sekarang!" Perintah Jimin yang kini mendorong tubuh Seulgi ketengah-tengah lingkaran lilin jiwa. Seulgi masih belum menunjukkan respon saat tubuhnya menempel pada tanah dengan posisi tengkurap.
"Aku tidak bisa..." Lirih Seulgi yang seketika membuat wajah Jimin mengeras.
"Jangan membuatku ingin membunuhmu sekarang!" Teriak Jimin dengan mata yang sudah memerah.
"Nona lakukan sekarang!" Seseorang yang selalu disamping Jimin memintanya dengan sedikit memohon. Sepertinya orang itu cukup tau hal mengerikan apa yang akan terjadi, jika Seulgi tak segera melakukannya.
Seulgi dengan ragu segera duduk bersila. "Duduklah dihadapanku!" Pintanya pada Jimin dan pria itu segera menurutinya. Seulgi pun menatap Jimin dengan takut-takut sembari memegang kedua tangan milik pria itu. "Pejamkan matamu." Kata Seulgi dan Jimin pun menurutinya, setelah itu barulah Seulgi yang memejamkan matanya.
---Tbc---
Hi...Adakah yang menunggu FF ini? 😆😆😆
Tolong Vote dan Komen ya 😁😁😁
Aku nggak bakalan banyak bicara soalnya juga lagi sibuk 😂
Thanks aja buat yang selalu memberi membaca, memberi vote dan komen
S E R Y U N G
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top