Chapter 18

Song Rekomen

🎶BTS - Blood Sweat and Tears

Mina terbangun saat ia merasakan tempat tidurnya bergoyang dan pemandangan yang kini menggapai matanya adalah sosok Taehyung yang memandanginya dengan senyum manis itu.

"Aku dimana?" Tanya Mina dengan malu-malu.

"Di tempatku." Balas Taehyung yang masih memandangi Mina dengan rasa kagumnya.

"Apa Suga dan Jungkook juga berada disini?" Mina masih merasa canggung dan barusaha mengalihkan kecanggungan itu dengan bertanya tentang topik lain.

"Hm...mereka disini tapi kau tenang saja, Jungkook tidak akan kemari dalam beberapa hari ini karena ia memiliki tugas lain dan sepertinya Suga hyung sudah berangkat untuk menjemput Seulgi." Terang Taehyung membuat Mina mengangguk tapi gadis itu enggan untuk bangun.

"Kau tidak ingin ke sekolah untuk hari ini?" Taehyung bertanya membuat Mina tersenyum dengan malu.

"Bolehkah aku disini? Untuk hari ini saja." Mohonnya yang kini duduk dengan menunjukkan satu jari dan ekspresi memohon itu kepada Taehyung membuat malaikat tampan itu tersenyum geli.

"Hm...Baiklah, tapi aku tidak bisa menunggumu. Aku harus menyelesaikan beberapa pekerjaan." Terang Taehyung membuat Mina mengangguk.

"Kalian tau Seulgi dimana?" Sebuah suara hadir, membuat mereka sedikit terkejut tatkala mendapati sosok Suga sudah berdiri dihadapan mereka dengan masih memakai seragam sekolah.

Mina dan Taehyung saling berpandangan bingung, mereka tidak mengerti kenapa Suga menanyakan ini kepada mereka? Apa yang terjadi sebenarnya?

"Kau tau sendiri kan hyung, Mina menginap disini semenjak semalam." Taehyung berusaha mengingatkan Suga yang segera membuat pria itu menghela nafas dan menjatuhkan dirinya ke lantai , mengacak rambutnya frustasi membuat Mina dan Taehyung semakin penasaran.

"Wae? Apa yang terjadi? Kalian bertengkar?" Tanya Taehyung dan Suga segera menggeleng cepat.

"Ani, kami tidak bertengkar tapi percayalah aku tidak menemukannya dimana pun." Terang Suga yang membuat kedua pasang mata itu membulat terkejut.

"K-kau yakin?" Tanya Mina dengan ragu. Suga memandang Mina kemudian menunjukkan anggukannya.

"Bagaimana bisa?" Taehyung bertanya dalam ketidak mengertiannya, kemudian pandangannya teralih pada sosok Mina dan memberikan isyarat kepada gadis itu.

"Kau tunggu disini, biarkan aku dan Mina mencarinya." Usul Taehyung membuat Suga mengangguk pasrah.

"Ingat, liburlah hari ini. Jangan melakukan apapun karena kau pasti didak dapat berkonsentrasi penuh." Saran Taehyung yang tak kunjung Suga jawab tapi malaikat tampan itu nampak berfikir.

"Ayo kita cari dia." Ajak Taehyung yang kini sudah merangkul tubuh Mina dan membawanya menghilang.

Mereka sudah berada didepan gua tempat Seulgi dan Mina yang selalu melakukan ritual yaitu gua lilin jiwa. Mina membelalak kemudian menatap Taehyung dengan penasaran. "Kau tau tempat ini?" Tanya Mina dan Taehyung mengangguk.

"Aku pernah melihat Seulgi keluar dari tempat ini, tapi aku tidak pernah tau apa yang ada didalamnya." Kata Taehyung yang entah membuat Mina sedikit lega meskipun itu tak akan berlangsung lama.

"Aku akan masuk, tunggu saja disini." Mina mencoba meminta Taehyung untuk tetap berada diluar gua. Apakah malaikat ini akan mau menurutinya?

"Ne, masuklah tapi jika terjadi sesuatu kau harus segera berteriak dan aku akan langsung menyusulmu kedalam." Pesan Taehyung dan Mina langsung mengangguk.

Pada akhirnya Mina masuk kedalam gua lilin jiwa sendiri karena biasanya ia pergi bersama Seulgi tapi kini gadis itu pergi sendirian. Didalam sana ia menjumpai beberapa roh yang nampak ketakutan tak seperti biasanya.

"Wae? Apa yang terjadi dengan nona Seulgi?" Tanya Mina pada beberapa roh yang nampak berantakan dengan beberapa luka.

"Mereka menangkapnya...Manusia keji itu."

Jawab salah satu diantara mereka dengan terbata-bata karena merasakan ketakutan yang teramat, membuat Mina mengirutkan keningnya tak mengerti.

"Apa maksud kalian? Jelaskan dengan benar! Atau aku akan lakukan sesuatu!" Mina menunjukkan ancamannya, gadis yang selalu terkesan lembut itu kini terlihat mengatupkan rahangnya.

"Seseorang manusia yang memiliki jiwa iblis dan menyatu bersama iblis terkuat. Mereka menginginkan penyatuan yang sempurna dan mereka memerlukan nona Seulgi untuk melakukan itu."

Mina terlihat shock mendengarkan ucapan roh itu. Bagaimana bisa, ada sebuah sekema semerikan ini? Mina tidak habis pikir, ada yang seperti itu menakutkannya di dunia ini.

"NONA KENAPA ADA MALAIKAT?"

Para roh menjerit dan berlari berjauhan membuat Mina harus menoleh, ia bertambah shock saat melihat sosok Taehyung yang kini berjalan menghampirinya. Taehyung menatapnya tanpa ekspresi membuat Mina semakin takut saja. Ia terus berjalan mundur dengan ketakutan, sampai ia terjatuh karena tersandung beberapa batu gua.

"Ahhh..." Adu Mina yang memegangi kakinya.

Taehyung masih terus berjalan dan kini berjongkok dihadapan Mina dengan masih mempertajam tatapannya. "Kau siapa sebenarnya?" Pertanyaan itu muncul begitu saja dari bibir Taehyung. Mina membelalak dan gugup seketika.

"A-aku Mi-na." Jawab Mina terbata membuat Taehyung tersenyum sinis, merasa marah karena telah di bohongi.

"Kalau kau mau jujur, aku akan membantumu." Taehyung memberikan sebuah penawaran membuat Mina memberanikan diri melihat manik mata kelam itu, ada kesungguhan disana membuat Mina seketika ragu untuk terus menutup tentang rahasiannya.

"A-aku bu-kan ma-nu-sia." Akui Mina dengan susah payah dan kali ini Taehyung yang terkejut. Hanya beberapa saat sampai Taehyung menghela nafas, kemudian mengembalikan lagi ekspresinya menjadi serius.

"Lalu?" Taehyung ingin Mina mengatakan semuannya.

"Seul-gi ju-ga." Kata Mina lagi yang kali ini membuat Taehyung mengacak rambutnya. Mungkin ia akan bisa menerima jika Mina bukanlah manusia tapi Seulgi? Gadis itu adalah segalanya untuk Suga yang sangat menaati aturan itu. Bagaimana reaksinya nanti jika Suga tau bahwa Seulgi sosok makhluk yang tak seharusnya hidup di dunia manusia?

"Katakan semuanya yang kau ketahui." Taehyung tidak jongkok lagi, tapi malaikat itu duduk dihadapan Mina membuat Mina semakin ketakutan.

"Eum itu...Dimulai saat Jungkook meminta Seulgi untuk memasukkan ku pada tubuh manusia. Aku adalah roh hilang yang bersarang ditubuh manusia, sama seperti Seulgi." Terang Mina yang membuat Taehyung semakin mengirutkan keningnya tak mengerti.

"Jungkook? Kenapa dia? Apa hubungan kalian? Sampai ia melakukan melanggar peraturan seperti itu?" Tanya Taehyung.

"Aku dan Jendral Jeon adalah pasangan di masa silam tapi setelah aku mati semuanya berakhir. Kami bertemu beberapa saat lalu, dia mencariku setelah mengingat semuanya dan aku juga berkelana mencari rengkarnasinya semenjak ribuan tahun. Aku pikir setelah ini kami bisa bersama, tapi akhir-akhir ini Jungkook juga mengingat seseorang dari masa lalu setelah aku pergi. Hwa-eun, kau mengenalnya kan?" Taehyung mengangguk dan masih merasa tak percaya dengan apa yang di dengarnya ini.

"Dia adalah masa lalu Jungkook yang lain dan cinta Jungkook berhenti kepadanya. Itulah yang membuatku sedih." Terang Mina yang entah membuat Taehyung merasa sangat marah, merasa dibohongi baik oleh Jungkook atau pun Mina. Melihat pria malaikat ini hanya diam, Mina tau bahwa pria ini marah.

"Mianhae...Sangat sulit untuk mengatakan ini tapi aku harus mengatakan kepadamu meskipun pada akhirnya kau akan membunuhku. Namun sebelum hal itu terjadi, ku mohon temukan Seulgi dan setelah itu, kau boleh melakukan apapun." Pasrah Mina yang kini menangis membuat Taehyung menghela nafas.

"Aku butuh sendiri, sebaiknya kau pulang keapartemen Seulgi." Kata Taehyung yang kini meninggalkan Mina begitu saja, membuat Mina semakin sedih.

"Seulgi, kau dimana?" Lirih Mina yang kini merasakan dadanya sesak. Dua kali ia ditinggalkan oleh seorang pria seperti ini membuat ia merasa rendah.

---***---

Sinb dan Jungkook sedang duduk berhadapan dengan Rapmon juga J-Hope. Mereka saling menatap dengan keheningan sampai mereka mendengar desahan J-Hope.

"Mereka sudah bergerak." J-Hope memberikan informasinya.

"Maksudmu?" Tanya Sinb yang tak mengerti.

"Iblis yang akan menjadi target kalian." Terang Rapmon yang entah pandangannya terasa berbeda bagi Jungkook. Biasanya Rapmon selalu menunjukkan ekspresi tegasnya tapi sekarang apa? khawatir?

"Benarkah? Apa kita harus menyerangnya sekarang?" Tanya Sinb.

"Tidak bisa hanya kalian berdua." Lanjut Rapmon membuat J-Hope menoleh, seolah mempertanyakan tentang perkataan sahabatnya ini.

"Kenapa kau berkata seperti itu? Mereka berdua sudah lebih dari cukup." Protes J-Hope.

"Ayolah, kenapa kalian jadi berdebat?" Kesal Sinb yang selalu merasa jengah dengan perdebatan dua pria dihadapannya ini.

"Apa kami harus bergerak sekarang?" Kali ini Jungkook yang bertanya.

"Iya, kau tau roh yang bersemayam di tubuh manusia itu bukan?" Sinb dan Jungkook saling memandang.

"Seulgi?" Tebak keduanya yang membuat J-Hope dan Rapmon mengangguk.

"Kenapa dengannya? Apa mereka akan memanfaatkan kekuatan Seulgi?" Jungkook bertanya dan Sinb terdiam dengan kekhawatiran yang nampak. Biar bagaimana pun, Seulgi pernah menjadi seorang sahabat baginya.

"Ya, penyatuan yang sempurna antara iblis dan manusia akan mampu membuatnya menguasai dunia manusia lebih cepat dari perkiraan. Aku tidak menyangka akan ada sosok manusia berhati iblis sepertinya, ini akan menyusahkan kita sebagai malaikat dan jelas akan menghambat pekerjaan kita. Kalian tidak boleh meremehkannya." Saran Rapmon membuat wajah Jungkook terlihat tegang.

"Mereka menyekap Seulgi?" Kali Sinb bertanya dan di jawab anggukan oleh J-hope dan Rapmon, membuat Sinb terlihat marah.

"Kalau begitu, kita serang saja sekarang! Aku tidak akan membiarkannya melukai Seulgi!" Kata Sinb yang kemudian menghilang, menyisahkan ketiga pria malaikat itu.

"Kau harus mencegahnya untuk berbuat bodoh, Jungkook." Saran J-hope.

"Temui beberapa teman malaikatmu dan ajak mereka untuk bergabung. Katakan bahwa itu adalah atas perintahku." Rapmon menambahi yang kali ini membuat Jungkook mengangguk, kemudian menghilang.

Jungkook mengejar Sinb yang kini sudah berada di apartemen miliknya dulu yang kini ditempat oleh Seulgi, memandangi foto ceria gadis itu dari balik bingkai membuat Sinb merasa sangat sedih. Jungkook duduk dihadapan Sinb dan memeluknya, membuat Sinb seketika menangis.

"Dia hanya ingin hidup sederhana dengan memanfaatkan beberapa manusia tapi kenapa ia memiliki takdir semengerikan ini? Apakah itu karena ia melawan takdir?" Lirih Sinb yang membuat Jungkook juga tak dapat menjawabnya.

"Kita harus menyelamatkannya Kook." Sinb melepaskan pelukannya, menatap lekat mata indah pria dihadapannya ini. Mencoba untuk meyakinkannya, Jungkook mengangguk sebelum mengatakan sesuatu.

"Iya, kita akan menyelamatkannya tapi tidak sekarang, kita susun rencana dulu. Aku akan meminta bantuan beberapa malaikat." Terang Jungkook membuat Sinb menggeleng cepat.

"Ani! Kita tidak bisa menunggu, bagaimana kalau mereka sekarang sudah melakukan ritual penyatuan itu? Mereka belum tau bahwa tubuh Seulgi tidak sekuat itu untuk mengeluarkan energi agar penyatuhan itu berhasil, bahkan jika aku yang melakukannya--itu sama halnya mengorbakan jiwa kita yang berakhir dengan kebinasaan." Terang Sinb yang sangat tau tentang ritual penyatuan itu lebih dari siapapun, karena ia lah yang mengajari Seulgi dan memberikan kitab itu kepadanya. Jungkook yang baru mengetahunya terlihat cukup terkejut.

"Ku rasa kita memang harus bergerak lebih cepat. Ayo ikut dengan ku." Jungkook menarik tangan Sinb dan menghilang.

---***---

Seulgi masih terjaga semenjak semalam, ia tidak ingin menurunkan tingkat kewaspadaannya. Disisi mana pun tempat ini, sangatlah berbahaya baginya. Pasti manusia iblis itu telah merancang seribu macam rencana licik untuknya, oleh karena itu Seulgi tak boleh lengah.

"Aku tidak berfikir kalau kau sekeras kepala itu?" Seseorang datang mendekat dari arah pintu membuat Seulgi mendengus.

"Sebaiknya kau istirahat karena kau pasti membutuhkan banyak energi untuk ritual itu bukan?" Park Jimin, pria itu sudah duduk disebelah Seulgi membuat gadis itu harus ekstra waspada.

"Bagaimana jika kau tidak bisa melakukan ritual itu?" Seulgi bertanya, setelah mengumpulkan semua keberaniannya dan apa reaksi pria itu? Ia tersenyum sinis, lagi-lagi mendekatkan wajahnya pada Seulgi membuat gadis itu harus memundurkan wajahnya.

"Maka kau harus mati sekarang juga." Katanya dengan seringaian kemudian terdengar gelak tawa dia bibir tebalnya itu membuat tubuh Seulgi semakin gemetaran dan ia sudah tak dapat mengontrol ekspresinya lagi. Jujur, Seulgi masih ingin hidup dan melakukan banyak hal seperti manusia lainnya. Mati ditangan pria ini adalah hal yang mengerikan yang sangat tidak ingin Seulgi alami.

"Wae? Kau takut? Sangat menyebalkan sekali jika kau tak merasa takut, aku bahkan bisa membunuh beberapa malaikat jika aku mau dan kau, hanya roh biasa yang dengan mudah aku remas dengan menggunakan tangan kiriku saja." Sombongnya membuat Seulgi menghela nafas gusar.

"Karena itu, aku memberikanmu kesempatan untuk hidup hari ini. Asal kau mengatakan dari mana kau mempelajari penyatuhan itu? Ku rasa kau bukan seseorang yang spesial di kirim oleh langit?" Duga Jimin membuat Seulgi menganga, sesungguhnya Seulgi tak pernah tau atau pun mengingat dari mana ia memperoleh keahlian untuk menyatukan tubuh dan roh ini. Ia mengetahui fakta dari mana ia memperoleh keahlian ini dari Jungkook, yang mengatakan bahwa seseorang yang bernama Hwa-Eun telah membuatnya menjadikannya layaknya seperti manusia, bahkan sosok itu pun telah mewariskan semua keterampilannya lewat kitab yang ia pegang sekarang. Haruskah Seulgi mengatakannya? Wanita itu sudah menolongnya dan seharusnya Seulgi membalasnya kan? Akan sangat tidak tau diri jika ia mengatakannya kepada Jimi sekarang, meskipun kenyataannya ia harus kehilangan nyawanya sekali pun.

"Aku tidak tau." Jawab Seulgi membuat senyum Jimin seketika lenyap, tangannya tiba-tiba berada dileher Seulgi dan mencekiknya kuat membuat Seulgi mengalami hal sama seperti manusia pada umumnya, sesak.

"Jangan bermain-main dengan ku." Geramnya. "Kau selalu membuat ku marah hanya dengan mulut manismu ini." Seulgi semakin tak bisa bernafas, Seulgi berinisiatif menggunakan seluruh kekuatannya untuk membuat pria ini mundur tapi jangankan mundur, bergerak saja tidak membuat Seulgi semakin melemah.

"Tuan, dia adalah harapan kita. Mohon pertimbangkan ini." Suara salah satu pria berjas itu membuat Jimin seolah sadar, mencoba mengendalikan emosinya. Melepaskan tangannya berlahan dari Seulgi.

"Kali ini kau selamat, tidak dengan besok kalau kau masih memilih menjadi keras kepala." Katanya yang kini berjalan menjauh dari Seulgi.

---***---

Sinb dan Jungkook tiba disebuah rumah model hanok, yang terlihat sederhana tapi cukup tenang. Rumah yang tak sembarang manusia bisa memasukinya, Mina bisa memasukinya karena Taehyung mengijinkannya. Sinb tentu saja bisa karena ia seorang malaikat, hanya saja ia tidak tau ada tempat seperti ini di tengah-tengah kota.

"Apa ini fasilitas lain?" Tanya Sinb yang kini mengikuti Jungkook masuk.

"Ya, aku, Suga dan Taehyung hyung tinggal disini." Terang Jungkook membuat Sinb mengangguk mengerti. Tangan Jungkook masih saja memegang tangan Sinb, setidaknya itu sedikit menenangkan hatinya yang kacau karena mengkhawatirkan Seulgi.

"Hyung..." Jungkook dan Sinb menyusuri ruangan untuk mencari keberadaan Suga ataupun Taehyun.

BUAK

Jungkook tiba-tiba terlempar, membuat genggaman tangannya dan Sinb terlepas. Seseorang menyerangnya dengan pukulan dan itu adalah Taehyung yang kini memandangnya dengan kilat amarah yang nampak pada sorot matanya.

"Apa yang kau lakukan?" Bentak Sinb yang kini melangkah mendekati Taehyung.

"Andwae, jangan lakukan apapun!" Mohon Jungkook yang kini berdiri, berjalan mendekat.

"Kenapa kau sebrengsek ini?" Salak Taehyung.

"Apa maksudmu?" Sinb yang tak terima dengan ejekan Taehyung kepada Jungkook, ia segera menyambar tubuh Taehyung dan mendorongnya kuat.

BUSH

BRUAAAGGG

"Hentikan!" Sosok lain sudah berdiri diantara mereka yaitu Suga. Ia juga memandang Jungkook dan Sinb tak suka.

"Hyung..." Panggil Jungkook dan Suga memandangnya tak suka.

"Aku tidak menyangka kau bisa sepercaya diri ini, setelah kau melakukan sesuatu yang mengerikan di belakang kami. ckckck, aku tidak bisa memaafkanmu." Suga terlihat begitu kacau dan sepertinya Sinb mulai bisa menebak apa yang terjadi, mereka mengetahui semua yang dilakukan Jungkook dibelakang mereka. Sinb mendesah, sepertinya ia yang harus membereskan semuanya.

"Baiklah, sepertinya kalian sudah tau. Mari duduk dan aku yang akan menjelaskan semuanya." Usul Sinb membuat Taehyung dan Suga nampak berfikir dan Sinb mendesah karena harus melihat betapa lambannya kedua teman Jungkook ini.

"Aku tidak punya banyak waktu, jadi bergeraklah cepat atau kalian akan menyesal!" Lanjut Sinb dan sepertinya mereka menyetujuinya.

Pada akhirnya mereka duduk bersama diruang tamu dengan Jungkook duduk disamping Sinb, sementara Suga dan Taehyung dihadapan mereka.

"Aku hanya akan mengatakan sekali dan kalian harus mendengarkannya." Kata Sinb dan kedua malaikat dihadapannya itu mengangguk.

"Aku, Jungkook, Rapmon ditakdirkan selalu berhubungan meskipun kami berengkarnasi. Mina, gadis itu adalah asal dimana kami bisa saling terikat, setelah berengkarnasi Jungkook tak mengingat siapa dirinya, ku rasa kalian juga mengalaminya. Aku pun juga sama, karena itu aku berkelana menjadi roh hilang setelah melarikan diri dari tugasku menjadi seorang malaikat pencabut nyawa. Akulah yang membuat Seulgi menjadi manusia, bahkan Mina." Kata Sinb membuat Taehyung dan Suga melotot tak percaya.

"Bagaimana mungkin?" Tanya Taehyung.

"Sebelumnya kalian sudah mengenalku tapi karena aku memutuskan untuk menjalani hukuman ku agar aku bisa menjadi malaikat seutuhnya, ingatan kalian telah dihapus. Hanya Jungkook yang dapat mengingat ku. Jangan menyalahkan Jungkook, Seulgi atau pun Mina, karena semua kekacauan ini berasal dariku dan aku akan memperbaiki semuanya sekarang." Kata Sinb dengan sungguh-sungguh membuat Suga dan Taehyung menghela nafas.

"Tidak, aku juga salah. Kalau saja dulu aku tidak mengkhianatimu dan membunuhmu, mungkin hal semacam ini tidak akan terjadi." Kata Jungkook yang menyalahkan dirinya.

"Membunuh? Bagaimana bisa?" Reaksi yang selalu berlebihan oleh Taehyung.

"Itu masa lalu dan kalian tidak perlu memikirkannya. Seulgi sekarang dalam bahaya, aku dan Jungkook akan menyelamatkannya. Suga, aku tau kau pasti sangat kecewa dengan semua kebohongan yang Seulgi lakukan kepadamu. Namun jika kau masih mempedulikannya dan berencana  ingin menyelamatkan Seulgi, maka kau harus bergabung dengan kami tapi jika tidak? Itu bukan hak kami untuk memaksamu. Taehyung, aku tau kau juga kecewa kepada Jungkook. Ku rasa semua makhluk akan melakukan kesalah karena kesempurnaan itu hanya milik langit, jadi terserah dirimu mau bergabung bersama kami atau tidak?" Ini pertama kalinya Sinb harus menjelaskan panjang lebar seperti ini.

"Hyung, kalian boleh membenciku. Aku akan menerima itu tapi aku tidak ingin kalian menyesal karena diriku. Seulgi, kalian cukup mengenalnya kan? Meskipun dia adalah roh hilang tapi ia begitu baik dan ia adalah sahabat ku. Selain tugas kami untuk membinasakan iblis itu, kamu juga perlu menyelamatkan Seulgi." Terang Jungkook.

"Kami akan menyerangnya malam ini. Jika kalian ingin bergabung, aku akan menanti kalian di apartement milik Seulgi." Seru Sinb.

"Kami pergi." Kata Jungkook yang kini menghilang bersama Sinb.

Kini tinggal Suga dan Taehyung yang nampak sibuk dengan pemikirannya masing-masing. Mereka merasa dilema dan kesal secara bersamaan.

"Bocah itu sangat menyusahkan." Guman Suga.

"Tapi kau sangat memperdulikannya kan? Bahkan kau lebih menyayanginya dari pada diriku." Rajuk Taehyung.

"Kenapa kau protes disaat tak tepat seperti ini eoh?" Tanya Suga yang kini menghempaskan tubuhnya lelah.

"Karena aku tau, kau tidak akan membiarkan mereka berdua dalam bahaya. Satunya junior kesayanganmu dan satu lagi adalah kekasihmu." Taehyung yang selalu berterus terang membuat Suga tersenyum kecut.

"Ya, aku selalu jatuh pada lubang yang sama." Akui Suga membuat Taehyung tersenyum.

"Jadi, tidak ada pilihan lain kecuali melakukan bersama-sama." Lanjut Taehyung dan dibalas dengan anggukan kepala oleh Suga.

-Tbc-

Hi...Ada yang merindukan FF ini? 😂

Aku uda update loh...Yuk baca...Komen ya dan Vote juga 😉😉😉

Satu vote sangat berharga buat ningkatin semangat author buat lanjutin FF ini, apa lagi Komen Author tambah seneng 😘😘😘

Thanks buat yg mau baca sampai detik ini 😍

Sekian

S E  R Y U N G




Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top