[11] - Bunda


Ps : dengerin lagunya sampe chap abis ya, klo perlu puter ulang😉

..................................................................


Dahyun masuk kedalem rumah di ikutin dengan soobin dan yeonjun terus taehyun dan beomgyu di belakangnya.

"Kalian berdua duduk" titah dahyun pada beomgyu dan taehyun.

Beomgyu ama taehyun saling pandang terus mulai duduk di sofa berhadapan dengan sang bunda.

Soobin ama yeonjun mulai berjalan menjauhi kedua adik mereka itu bersama bunda mereka. Mereka tau kalo saat ini kedua adiknya itu butuh waktu.

Tapi tanpa sepengetahuan soobin, yeonjun mantau dari arah dapur. Gimana pun juga yeonjun tuh seorang kakak yang paling tua, dia mana tega adik-adiknya kena marah ama orang tua mereka. Kalo bisa dia aja yang kena marah, adik-adiknya jangan.

Balik lagi ke si taehyun ama beomgyu.
Kedua jeon itu cuma bisa nunduk nggak berani natep bundanya.

"Kenapa bolos? " tanya dahyun memulai introgasinya.

Beomgyu ama taehyun nggak jawab dan cuma bisa nunduk.

"Bunda tanya kalian, kenapa nggak di jawab? Kenapa kalian bolos?" tanya dahyun lagi.

"Kepepet bun" jawab beomgyu.

"Kok bisa kepepet? "

"Ada pak taecyeon bun yang jaga hari ini" kata taehyun.

"Terus? "

"Kita nggak berani masuk, kalo masuk entar di pukul lagi ama pak taecyeon. Dia kan galak banget bun" kata si beomgyu.

"Lagian taehyun nggak mau masuk ruang bk bun" sambung taehyun.

Dahyun menghelah nafasnya.

"Sayang, itu salah kalian kenapa telat. Hukuman apapun yang bakal kalian terima ya kalian harus terima, meski pun itu kalian harus di pukul. Bunda nggak akan marah kalo kalian telat terus kalian masuk ruang bk, seenggaknya kalian masih mau ngadepin masalah yang udah kalian buat, nggak dengan melarikan diri dari masalah yang kalian buat sendiri. Nggak cuma itu, kalian juga buat masalah baru, dengan bolos les juga" ucap dahyun panjang lebar.

" Ayah sama bunda nyekolahin kalian itu biar kalian jadi anak-anak yang sukses, ayah juga udah kerja keras buat ngehidupin kita, kalian nggak kasian sama ayah? Gimana kalo ayah tau? Kalian nggak bayangin gimana kecewanya ayah nanti? " tanya dahyun.

Beomgyu ama taehyun lagi-lagi cuma bisa nunduk saat bunda mereka bilang gitu.

"Sekarang bunda tanya, apa manfaatnya kalian main tadi? " tanya dahyun.

Keduanya sontak menggeleng.

"Terus apa ruginya dari kejadian hari ini saat kalian bolos? "

"Kita udah ngecewain ayah sama bunda, ngamburin uang juga, dan buang-buang waktu percuma" ucap keduanya.

Dahyun senyum

"Kalo kalian ngerti, kenapa kalian masih ngelakuinnya? "

Beomgyu sama taehyun natep bunda.

"Maafin kita bun" ucap taehyun dan beomgyu.

Dahyun lagi-lagi senyum kearah kedua anak-anaknya itu.

"Bunda maafin, tapi kalian harus janji sama bunda buat nggak ngelakuin hal ini lagi, bunda nggak mau denger kabar kalo kalian bolos lagi. Terutama kamu beomgyu, bunda udah beberapakali dapet telepon dari sekolah karena kenakalan kamu" ucap dahyun.

Dahyun natep beomgyu tajem, Beomgyu nganggukin kepalanya sambil senyum canggung.

"Hehe iya bun, nggak lagi, abang khilaf" kata si beomgyu.

"Dan buat taehyun jangan ikut-ikutan abang kamu, apa yang jelek itu dibuang dan jadiin pelajaran, jangan kamu contoh. Ngerti? "

"Iya bunda, taehyun ngerti" jawab taehyun.

"Yaudah, bunda maafin kalian"

Beomgyu ama taehyun saling tatep terus senyum dan langsung ngehampirin dahyun terus meluk dahyun erat.

"Makasih bunda, maafin kita. Kita nggak akan bolos lagi" kata taehyun.

"Kecuali kalo khilaf bun" sambung beomgyu.

Taehyun langsung nyikut abangnya itu. Dan cuma di bales cengengesan oleh beomgyu.

Dahyun cuma bisa senyum aja dalam pelukan anak-anaknya.

"Yaudah, sekarang lepasin pelukan kalian. Mandi, kalian bau keringet" ejek dahyun.

Beomgyu ama taehyun segera melepaskan pelukan mereka lalu mencium tubuhnya masing-masing.

"Hehehe iya bau asem, apa lagi bang beomgyu" kata si taehyun.

"Idih, lo lebih bau asem " bales beomgyu sambil mengendus aroma tubuh taehyun.

"Udah, kalian tuh sama aja, cepetan mandi"

"Siap bunda! "

Taehyun nyium pipi dahyun terus pergi ke kamarnya buat siap-siap mandi. Beomgyu juga, dia juga nyium pipi bundanya terus melesat pergi nyusul taehyun.

"Taeee tungguin, mandi bareng aja!! " teriak beomgyu.

"OGAHH!!!" Teriak taehyun dari arah tangga.

Dahyun cuma geleng-geleng kepalanya liat kelakuan anak-anaknya.

Yeonjun yang dari tadi mendengar semua percakapan mereka pun mulai keluar dari persembunyiannya dan langsung duduk disamping bundanya. Yeonjun langsung meluk sang bunda sambil nyenderin kepalanya di pundak bundanya.

"Kamu kenapa kok tiba-tiba peluk bunda gini? " tanya dahyun sambil nahan tawanya karena ekspresi yeonjun yang lucu.

"Maafin kelakuan mas waktu itu bun, mas pasti udah nyusahin ayah sama bunda banget kan. Mas udah nakal waktu SMP sampe-sampe nggak naik kelas dan udah buat bunda bolak balik ruang bk" ucap yeonjun.

Dahyun natep yeonjun yang masih memeluknya. Anak pertamanya, buah hatinya, Jeon Yeonjun. Begitu banyak yang terjadi selama pertumbuhan yang yeonjun lalui, dari ia kecil hingga menginjak usia 18 tahun seperti ini. Dahyun selalu menikmati proses-proses itu. Jujur, sebenarnya dahyun merasa bersalah pada yeonjun karena dulu kurang memberikan kasih sayangnya pada yeonjun karena kedatangan soobin yang tak diduga-duga, terlebih lagi usia dahyun saat itu masih muda dan ia sudah memiliki dua anak dengan jarak yang dekat. Dulu Perhatian dahyun hanya ia fokuskan pada soobin yang baru lahir, sedangkan yeonjun saat itu masih berusia satu tahun. Usia yang sangat membutuhkan banyak kasih sayang ibunya, namun dahyun terpaksa harus membaginya. Untuk soobin dan yeonjun.

Sampai saat dimana yeonjun menginjak usia 12 tahun, kecemburuannya mulai membesar dan terus membesar seiring dengan kelahiran adik-adiknya, Yeonjun mulai menjadi anak yang nakal, ia menjadi suka bolos, berkelahi, ikut dalam perkelahian kelompok, bahkan hampir saja di keluarkan dari sekolah. Bagi dahyun itu adalah pemberontakan yang yeonjun lakukan untuk dirinya. Dan dahyun menyesal akan hal itu, Menyesal karena ia tidak memberikan perhatian yang lebih padanya. Itu salah satu kesalahan yang paling dahyun sesalkan saat itu.

mendidik anak merupakan hal yang sulit bagi orang tua, namun apapun dan bagaimana pun anak itu, orang tuanya pasti akan selalu menyayanginya, ia akan rela berkorban untuk anaknya. Dan dahyun juga akan melakukan hal itu. Tekatnya untuk mendidik anak-anak menjadi anak yang baik terus dahyun lakukan, hingga akhirnya yeonjun menjadi remaja yang seperti sekarang ini. Sopan pada orang yang lebih tua darinya, ia juga menjadi lebih ceria, yeonjun juga tidak pernah lagi merasa cemburu dan mulai bisa menerima semuanya. Ia juga menjadi kakak yang baik untuk adik-adiknya. Bahkan yeonjun rela kembali berkelahi saat adik-adiknya diganggu. Dan dahyun bangga pada yeonjun. Sampai kapanpun dahyun akan terus menyayangi anak-anaknya itu.

Air mata dahyun pun mengalir tanpa bisa di bendung lagi saat ia mengingat masa-masa itu.

"Kenapa bunda nangis? Mas salah ngomong ya? Aduh bunda jangan nangis dong entar ayah pulang terus ngamuk lagi liat bidadarinya nangis" panik yeonjun waktu sadar bundanya nangis.

Dahyun senyum sambil ngapus air matanya yang entah sejak kapan keluar.

"Harusnya bunda yang minta maaf karena dulu bunda nggak ngasih seluruh perhatian bunda buat kamu" ucap dahyun.

Yeonjun diem, yeonjun ngambil tangan dahyun, dia mengelus tangan dahyun lembut. Tangan halus dan suci ini adalah Tangan yang selalu bekerja keras, tangan yang selalu mengelus rambutnya, tangan yang selalu melindunginya, tangan yang selalu menimbangnya dan tangan yang selalu memeluknya. tangan yeonjun pun mulai terulur untuk membantu menghapus air matanya bundanya.

"Bunda nggak perlu minta maaf, Mas sadar kalo waktu itu bunda pasti lagi kesusahan. Bunda jadi orang tua muda, dan mas tahu kalo bunda pasti kewalahan dengan tugas bunda sebagai istri dan seorang ibu dari lima anak, itu bukan salah bunda. Bunda adalah bunda yang hebat buat mas, buat soobin, beomgyu, taehyun dan kai. Bunda nggak perlu khawatir, mas selalu ngerasa dapet perhatian dan kasih sayang bunda, dan akan selalu, karena bunda adalah bundanya yeonjun" ucap yeonjun.

Dahyun lagi-lagi menangis saat mendengar perkataan-perkataan tulus yeonjun.

"Bunda sayang yeonjun" ucap dahyun sambil ngelus kedua pipi yeonjun.

Yeonjun senyum tapi dengan air mata yang menetes.

"Yeonjun lebih sayang sama bunda" bales yeonjun

Yeonjun balik lagi meluk dahyun dan dahyun pun dengan senang hati membalas pelukan yeonjun.

"Makasih udah jadi bunda yang hebat buat kita-kita bun" ucap yeonjun.

"Makasih juga kamu udah jadi mas yang hebat untuk adik-adik kamu" bales dahyun.

Keduanya pun saling tatap terus nggak lama kemudian keduanya mulai tertawa bersama.

Ya, inilah keluarga. Dimana kita saling membutuhkan, kita saling memberikan kasih sayang, perhatian dan lain sebagainya. Masalah pasti selalu akan datang dalam sebuah keluarga, maka dari itu semua anggota keluarga harus bersatu untuk menghadapinya. Dan dengan adanya rasa saling menyayangi, kebahagiaan pun akan muncul meski itu hanya sekecil butiran debu.

Keluarga tempat kita kembali, karena keluarga adalah rumah kita.









-TBC-

Hehehehe

Gimana chap kali ini? Kalian boleh komen tentang perasaan kalian saat baca chapter ini 😃 ⇨

"Aku sayang mama♥"

Vomment jangan lupa😉

Klik

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top