sayang dibuang
SILSILAH KELUARGA NIRMALA
Pihak Ayah; Bapak Irfan Lazuli
Asli orang Minang, kota Payakumbuh. Merantau ke Bogor karena kuliah di IPB hingga menetap dan menikah dengan warga lokal. Makanya fasih bahasa Sunda. Malah orang-orang ngira dia wargi asli urang Bogor.
Tiap beberapa tahun sekali suka mudik ke kampung halaman, di Payakumbuh. Semua anak-anak serta cucu-cucunya Mak Uwo (Nenek) ngumpul di rumah gadang bercorak hitam, cokelat dan merah yang berdiri megah di kampung.
Mak Uwo sendiri adalah seorang anak dari sepasang suami istri pemilik tanah berhektar-hektar di kampung. Bahkan Mak Uwo pernah cerita kalau ayahnya itu seorang pria keturunan Pakistan yang menikahi ibunya yang merupakan anak perempuan kepala desa. Karena di suku Minang garis keturunan diturunkan dari pihak ibu, oleh sebab itu pengaruh Mak Uwo begitu besar di sana.
Pihak Ibu; Sri Widyastuti Yanuarti.
Campuran Jawa-Sunda. Kakek orang Boyolali. Nenek asli Sunda Sukabumi yang merantau saat zaman kolonial ke daerah Rumpin.
Namun karena satu dan lain hal, keluarga dari pihak Ibu lebih condong akrab di pihak Nenek. Sebab yang dari Boyolali selain alasan jarak, beberapa keluarga sudah pisah dan lost contact. Makanya feels anak-anak Mama Widya ini lebih dapet Minang-Sunda ketimbang Minang-Jawa-Sunda.
*
What if
(nggak akan diceritakan di chapter utama)
Momen ketika Nathan main ke Rumpin (rumah nenek buyut) untuk yang pertama kali. Tepatnya ke salah satu rumah keluarga besar.
Cowok itu jelas jadi pusat seluruh perhatian orang-orang di sana. Selain postur tubuhnya yang tinggi dan tegap (Meskipun postur tubuh Om Gilbert juga tak jauh berbeda), namun aura Meneer VOC Nathan kuat banget. Saking kuatnya aura Nathan, sampai salah satu kakak sepupu Mama Widya kesurupan arwah Noni Belanda yang memang dari dulu menjadi urban legend di rumah tua tersebut.
Katanya, Nathan mengingatkannya dengan tunangannya yang tewas saat kedatangan pasukan Nippon ke Rumpin. Sosok arwah itu ingin ikut Nathan. Di situ untuk pertama kalinya Nirmala gak takut sama setan. Dia langsung ngamuk-ngamuk seraya meluk cowok itu posesif.
“Heh Juffrow! Wat bedoel je?! Ini calon suami saya! Jangan macem-macem iyey!” (Apa maksudnya?!)
“Hou je mond, Inlander monyet!” (Diam kau, Inlander—sebutan kasar untuk orang pribumi)
Si kampret! Nirmala dibilang monyet, bahkan sama sosok yang bukan lagi manusia.
“Apa lo bilang?!”
Uwa Tuti menyeringai. “Kamu orang macam Inlander hanya bisa jadi gundik! Tidak boleh nikah dengan orang Netherlands!”
Shit! Dibilang gundik pula dia?! Pantek!
Lagi-lagi Nirmala meledak. Tadinya dia yang memeluk Nathan, kini gantian cowok itu yang memeluk Nirmala agar tidak menjambak kerudung Uwa Tuti. Sumpah demi apapun mending dia saingan sama mantan crush Nathan yang secantik Gina daripada sama setan jadi-jadian!
Pokonya situasinya chaos. Sampai akhirnya Nenek (yang memang punya ilmu spiritual sakti) memanggil salah satu sesepuh keluarga dan akhirnya menarik arwah tersebut lalu menguncinya di suatu tempat agar tidak mengganggu orang-orang atau bahkan sampai ngikut ke rumah. Kan gak lucu Nathan ketempelan hantu perempuan. Masa iya, Nirmala saingan sama setan?
“Naha sugan londo deui nu dijadikeun mantu?” (Kenapa nih, orang bule lagi yang jadi mantu?) tanya Nenek yang saat itu masih melakukan mediasi terhadap arwah Sesepuh.
Jujur, Nathan clueless. Nirmala masih kena mental breakdown perkara dituduh jadi gundik. Beberapa detik kemudian mereka berdua langsung diintrogasi dadakan oleh arwah sesepuh tersebut melalui tubuh Nenek.
Sumpah. Mereka belum nikah loh ini! Tapi Nirmala sudah trauma ngajak Nathan ke Rumpin! Lebaran besok kumpulnya di Ciseeng aja bisa, gak?
* * *
Note:
Aku pusing dari tadi di depan laptop buat revisian. Pengen lanjut ngetik cerita, tapi yang light aja gitu, yang ringan-ringan. Soalnya chapter 24 agak berat. Belum lagi ngumpulin mood buat nyusun percakapan bahasa inggris antara Nathan dan Nirmala. Huhuhu. Mau beralih ke Indonesia aja kayak orang-orang, tapi vibes cerita ini dari Wonderwall udah ke-set begitu.
Kalian risih gak kalau dialog percakapan mereka 85 persen bahasa inggris?
Jujurly aku udah nyaman, tapi ya gitu, harus punya mood yang bagus. Wkwkwk.
Harap maklum kalau grammar-nya berantakan, ya.
Ini bukan update kelanjutan ceritanya. Cuma iseng aja. Soalnya aku izin hiatus ya selama seminggu atau mungkin lebih. Karena ada urusan genting ke depannya.
Sehat selalu kalian semua!
Sincerely, Diamond Rose.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top