30 | Confession Call

Nirmala’s Random Archive

25 Februari, 2028—Lampung to Jakarta

‘Video sebelumnya itu perjalanan dari Jakarta ke Lampung. Nah, kali ini sebaliknya, dari Lampung ke Jakarta. Kalau videonya jelek mohon maaf ya. Kameramen-nya onyon 🙏

Scene seperti biasa dimulai dengan penjelasan singkat dengan layar hitam selama beberapa detik, sebelum akhirnya video utama dimulai dengan menampilkan beberapa hidangan makan malam khas rumahan yang disajikan di salah satu rumah warga. Kebetulan si kepala keluarga di rumah itu adalah salah satu kuli kontraktor. Nirmala dan Nathan diterima dengan tangan terbuka, ditambah karena effort cewek itu yang sudah mau datang jauh-jauh secara mendadak untuk mengurus masalah krusial ini.

“Wih, ini tempoyak ya, Bu?” Kamera mengarah pada sebuah mangkuk besar yang terdapat gulai ikan dengan kuah bewarna cokelat ke-orenan. Aroma khas berupa fermentasi durian langsung menyeruak. Tak lama tiba-tiba kamera mengarah ke arah Nathan yang duduk di sampingnya.

Ekspresi wajah cowok sudah persis seperti; judging this food so hard. Sontak tangan Nirmala langsung terangkat untuk mencubit lengan cowok itu. “Control your face! Malu diliatin sama ibunya!” protes Nirmala. Seketika wajah Nathan yang tadinya kecut langsung tersenyum manis menatap kamera.

Is that spicy?” tanyanya.

Nope. But it’s durian fermentation. You better eat ayam goreng, tempe-tahu and sayur sop!” kata Nirmala. Masih menyorot cowok itu yang kini mengerucutkan bibirnya.

Scene berlanjut saat kamera merekam Nirmala yang tengah berjalan di depan, menjelaskan tentang desa tempat mereka berada. Karena kondisi gelap gulita, hanya ada beberapa lampu dari rumah warga sekitar, mengurungkan niat Nirmala untuk keliling jembatan wisata mangrove yang 90 persen menuju finishing.

Liefje, you look attractive here. You wanna take some pose?” ucap Nathan si kameramen.

“Oh ya?” sahut Nirmala yang kemudian tanpa menunggu balasan dari cowok itu langsung berpose ala-ala ulzzang Korea. Kebetulan kamera ponsel Nathan sudah di-setting mode malam sehingga terlihat ciamik.

“Yeah, c’mon. One-two-three ... Okey good, lagi. One-two-three ... Give me more. One—No, Yang! Not that pose, you look bigger.”

Mendengar komen Nathan, senyum Nirmala langsung luntur. Dia menatap ke kamera dengan tatapan kesal. “What did you say? I’m big?”

No, I mean—”

Am I gain weight?!” tanya Nirmala panik bercampur kesal. Soalnya kemarin dia cek timbangan turun 3 kilo gara-gara puasa plus banyak pikiran soal pekerjaan. Apakah jangan-jangan karena dia sudah makan 2 cup mie instan di perjalanan? Sehingga pipi, lengan atas dan perutnya tiba-tiba melebar?!

No! I mean you give your bad posture. You can give another—”

Do I have a bad posture?!” tanya Nirmala makin ngegas.

No!” Nathan di balik kamera terdengar frustasi. “You look beautiful, Liefje! I mean that was the wrong angel!” jelasnya.

Nirmala berdecak. Cewek itu akhirnya mendekat dan kembali berpose.

“Mana mau liat!” pinta Nirmala. Kamera pun diambil alih, menyorot tanah bercampur pasir. “Loh kok video?! Berarti dari tadi video, dong?!”

Terdengar suara kekehan Nathan.

“NATHAN!!”

Tuttt—

Scene kembali berubah. Menampilkan jalanan malam khas lintas Sumatera. Di mana kanan-kiri hanya ada hutan belantara serta delineator di pinggir jalan yang bercahaya akibat pantulan lampu mobil. Suasana hening. Hanya ada suara sen mobil yang beberapa kali nyala tiap kali Nathan ingin mendahului kendaraan di depan. Hingga tiba-tiba ...

“Yang, bentar dulu, Yang! That truck give left sein. You have to wait!” ucap Nirmala tiba-tiba, saat cowok itu ancang-ancang ambil sen kiri untuk mendahului truk besar di depan mereka.

The signal means we are allowed to pass.” Nathan nyaris membelokkan setir jika saja tidak ditahan oleh Nirmala.

No. It means the opposite! You have to wait!”

Nathan berdecak. “Mala, this is Sumatera, not Java. I know it all from Papabuy!”

Di video tersebut mereka sempet cekcok hingga akhirnya Nathan nekat tancap gas hingga nyaris 120 km/jam untuk mendahului 3 truk super besar di depan. Mala nyaris menahan napas meski kamera masih setia merekam jalanan di depan. Dan benar saja, ternyata yang dikatakan cowok itu benar.

See? I told you!” ucap Nathan. “The light signal in Sumatera look a like in europe.”

Tuutt—

“Cepu ah cepu ke Choach, Nathie minum es teh maniiis!”

Scene kali ini berganti suasana. Bukan lagi gelap dan menegangkan. Melainkan suasana pagi hari sekitar jam 9 di salah satu warung makan  di pinggir jalan. Rekaman video tersebut menyorot Nathan yang sedang minum segelas teh di sampingnya.

It’s a plain tea, Liefje. Don’t make a scene!” jelas Nathan, lanjut makan dan tidak peduli dengan kamera yang merekam dirinya.

“Dih, pundung!”

“Nggak.”

“Emang kamu tau what is pundung means?” tanya Nirmala. Cewek itu mengubah posisi kamera menghadap dirinya dan menaruh benda tersebut di meja agar bisa menyorot dirinya dan juga tunangannya.

“Tau.”

“Apa tah?” tanya Nirmala songong.

It same like ngambek. Sulk or cranky.”

Nirmala tidak merespon. Cewek itu hanya tersenyum kecut dan lanjut makan. “Pasti Papa yang ngajarin?”

“Hmm.”

“Eh, eh, eh, Yang! Liat deh. Look at the 3 o’clock! But don’t turn around your head!” ucap Nirmala random. Nathan mengikuti instruksi cewek itu.

“Warna rambutnya suit gak di aku?”

Nathan mengernyit. “You mean the hair colour?” tanya Nathan memastikan. Nirmala mengangguk. Sekilas tidak sengaja orang yang mereka maksud lewat di depan mereka hingga tertangkap di kamera. Namun sayangnya orang itu diedit dan disensor untuk kepentingan privasi.

“Iya. How if nanti pas kamu pulang lagi ke Indonesia, you got me with the different hair colour. The reddish one!”

Cowok itu terkekeh. “But, you once ever said that you never want to dye your hair.”

Just for example, Sayang.”

No. It can ruin your hair. Better not to do it, Liefje.”

“Misalkan, Naith. Misalkan. Ngerti misalkan, nggak?”

Nathan menghela napasnya. Menatap cewek itu lekat-lekat. “No ,won’t do that. You love your black hair,” ucapnya lalu mengusap rambut Nirmala, membetulkan poninya dengan menyelipkan beberapa helai rambut ke belakang telinganya. “And I love your natural hair. Don’t ruin it,” lanjutnya yang kemudian menyesap sebentar pucuk kepalanya dengan hidung mancungnya sebelum akhirnya muncul pengganggu momen romantis tersebut.

Saat muncul seekor kucing yang tiba-tiba naik ke meja. Hal tersebut sontak membuat Nirmala memekik dan kelepasan melontarkan kata kasar.

“Anjir!”

Kucing itu menoleh ke arah mereka. Dengan tatapan tajam dan maksa, hewan itu mengeong dengan lantang seakan-akan memalak ayam dan ikan goreng di piring mereka.

“NGEONG!!”

Tuttt—AKHH!

*

Komentar

Husbando.yh MIMPI APA GUE AKHIRNYA AKUN INI UPLOAD KONTEN UWUW?!?
  ⤷Kapten.asu @ husbando.yh Mimpi siang bolong😭👍
  ⤷lihat 10 balasan lainnya ...

Amela.dmtr USTAD LIAT NI USTAD!! Orang gila mana yang bukannya siap-siap bikin ketupat malah staycation ke hutan belantara?!
  ⤷Ucok.gans @ amela.dmtr Kapan kau nyusul, Mel?
  ⤷Lazulibluee @ amela.dmtr Maap, Tad. Saya khilaf 🙏
  ⤷lihat 14 balasan lainnya ...

Irfan.lzuli21 Ganteng banget anak Papa😎
  ⤷Romejo.Tjoaon @ irfan.lzuli21 My daughter is gorgeous too😊
  ⤷lihat 20 balasan lainnya ...

Saskia.sasmta Alay.
  ⤷Saskia.sasmta

  ⤷Dijah.wew @ saskia.sasmta KAK PLIS AKU NYARIS MAU KESEL😭🤣
  ⤷Cici.citayem @ saskia.sasmta 😭😭😭
  ⤷Saskia.sasmta @ dijah.wew Maap ges, saya iri, saya bilang.
  ⤷lihat 37 balasan lainnya ....

Zulaiman_arh Pemain keturunan yang pacarnya lokal cuma Mas Tejo doang ya?
  ⤷lihat 7 balasan lainnya ...

Reyhanjml Singkat. Padat. NGEONG!!
  ⤷lihat 11 balasan lainnya ...

Jeannethere Nir, lembut dikit Nir. Lu diserang cegilnya mampus loh.
  ⤷Lazulibluee @ jeannethere Aman. Paling dicubit dikit 🤏
  ⤷lihat 18 balasan lainnya ...

Nathantjoeaon 👍
  ⤷Tjoe_daily @ nathantjoeaon Ini gak ada typing yang effort dikit apa? Singkat banget paduka 😅
  ⤷Lazulibluee @ tjoe_daily Emang gitu dia.
  ⤷lihat 302 balasan lainnya ....

Tjoe_daily Teh Nirmala, masa yang di-upload cuma segini aja? Yang kemarin-kemarin kayaknya seru tuh.
  ⤷Lazulibluee @ tjoe_daily Videonya jelek. Jadinya gak diupload.
  ⤷lihat 27 balasan lainnya ....

Jevaismalaka Seru banget yaa😅
  ⤷Lazulibluee @ jevaismalaka Iya, mas.
  ⤷lihat 98 balasan lainnya ....

Sanialazzl Parah lu nggak ngajak gua! Capek nih bantuin nyokap bikin ketupat sama rendang! Gak mau tau, THR buat gue harus doubel!
  ⤷Lazulibluee @ sanialazzl Berisik.

Siti.aisyah55 Aku suka Nirmala sebelum pacaran sama cowok ini. Dulu dia sopan, pakaiannya gak terlalu terbuka. Tapi pas pacaran ... Yah, bisa dilihat sendiri.
  ⤷Gilan.tass @ siti.aisyah55 Apa sih, mata lu picek ya? Dari dulu juga pakaian Nirmala emang gitu keles!
  ⤷Hooman.fav1 @ siti.aisyah55 Jangan komen ke Nirmala sama Nathan aja dong. Artis lain di tanah air juga banyak yang udah kumpul kebo. Mereka jalan berdua begini masih dipantau sama Mama-Papa mereka.
  ⤷Kopo.adm @ hooman.fav1 Btw papa mereka dua-duanya mirip banget anjir!
  ⤷Tjoe_daily @ siti.aisyah55 Ini orang dari kemaren muncul mulu di-postingan gue!
  ⤷Tjoe_daily @ kopo.adm Makanya jodoh kali bang.
  ⤷lihat 41 balasan lainnya ...

Melindawoudenberg ❤️
  ⤷Lazulibluee @ melindawoudenberg ❤️
  ⤷lihat 53 balasan lainnya ...

* * *

To: My beloved girl, Ms. Lazuli

May God always bless you. I know I’m not the best man ever, and maybe I always hurt your feelings. But I’m promise that I will always love you more than you think you do. Wish you all the best, Liefje. I always pray all the good things for you. Be happy. Be yourself. Be with me.

Tjoe A On.

Ada sebuah kiriman yang baru saja datang di pagi hari ke apartemennya. Bertepatan dengan hari ulang tahunnya, Nathan mengirimkannya buket bunga mawar merah serta sedap malam. Cewek itu pernah bilang kalau dia suka dengan bunga yang memiliki bau mistis tersebut karena sejak kecil mamanya sering menaruh beberapa tangkai sedap malam di ruang tamu.

Alhasil, unit apartemennya pagi itu jadi sangat semerbak antara aroma perpaduan mawar dan sedap malam.

Ya. Ini sudah nyaris 4 bulan berlalu. Nirmala lagi-lagi harus menjalani hubungan jarak jauh dengan Nathan. Cowok itu tidak memiliki banyak waktu untuk pulang ke Indonesia. Sekalinya pun ada, hanya sekitar seminggu. Cewek itu pun melarang tunangannya untuk pulang, sebab itu hanya akan menghabiskan uang dan tenaga. Mereka masih bisa berkomunikasi melalui ponsel walau itu agak menyiksa.

Lagipula 3 bulan terakhir Nirmala tidak ada di Jakarta. Dia memilih untuk stay di Lampung agar bisa memantau perkembangan project di sana hingga bisa selesai di akhir bulan Mei. Cewek itu memuji dirinya dan jajaran pekerja yang telah berjuang keras hingga project rekontruksi konservasi tersebut bisa selesai 1 bulan lebih awal. Berkat hal tersebut dia mendapatkan banyak sekali bonus. Namun mengenai rumor beasiswa S2, Nirmala belum dapat kabar apapun tentang itu.

Hari itu sosial medianya cukup ramai karena banyak akun dari teman-temannya serta beberapa followers-nya yang menyebut dirinya. Hanya beberapa yang Nirmala repost. Sisanya hanya bisa dia like untuk mengurangi spam di story-nya. Sebab menurutnya, story yang banyak itu kurang estetik. Mungkin karena dirinya yang anak gen Z dan punya selera tersendiri dalam mengatur akun sosial medianya (yang tidak menggunakan jasa asisten pribadi).

“Hape mulu, buset dah!”

Suara Amel berhasil mengalihkan atensinya pada layar ponsel yang sedang chat-an dengan Nathan. Cewek itu berdecak. “Apaan sih?”

Amel memutar bola matanya. “Ini beneran lu cuma ngajak gue sama si Jeanne? Gue kagak begitu deket sama dia soalnya!”

“Ada Sania, kok! Lagian semenit satu ruangan sama Jeanne, nanti juga jadi sohib lu berdua. Gue jamin!” jawab Nirmala. “Temen selebgram gue yang lempeng dia doang soalnya!”

Ya sudah, akhirnya Amel cuma mengangguk-angguk, hingga mobil yang dikendarai oleh sahabatnya itu sampai di salah satu restoran yang menyediakan fasilitas karoke. Di sana pun sudah ada Jeanne dan Sania yang sudah menunggu.

Acaranya seru, makanannya enak-enak. Tidak ada satupun yang upload video kebersamaan mereka ke publik, sehingga tidak memancing keributan netizen yang nantinya akan menanyakan; kenapa pihak A atau B tidak diajak? Jawabannya sebenarnya cukup simpel. Mereka tidak dekat dengan Nirmala. Kalau boleh jujur, Nirmala memang ramah dan memiliki jiwa yang social butterfly. Tapi untuk bisa sampai ke ranah pribadi, cewek itu punya filter yang begitu ketat.

Drrt drrt drrt!

“Kak! Hape lu geter tuh!” ucap Sania. Menghentikan aktivitas Nirmala yang sedang asik bernyanyi dengan Amel dan Jeanne.

“Hah? Siapa?” Nirmala menaruh microphone di meja dan mengambil ponselnya yang dia taruh di dalam tas. Keningnya tak lama mengernyit saat melihat nama kontak yang meneleponnya itu.

Mas Jevais Bounce Ent is calling ....

Nirmala buru-buru keluar dari ruangan tersebut dan mengangkat teleponnya. “Halo, selamat malam?”

Hanya hening yang terdengar di seberang sana.

“Halo? Mas Jeva?” panggil Nirmala. Dia takut ada hal penting terjadi, meski dia kurang yakin akan hal tersebut.

“...”

“Mas Jeva? Kalau tidak ada yang—”

“Mala ...” Tiba-tiba terdengar suara si penelepon di ujung sana, membuat Nirmala menggantungkan sejenak kalimatnya.

“Halo, Mas Jeva? Ada apa ya?”

“... Happy birthday ... Mala.”

Kening Nirmala semakin mengernyit. Dia bingung dengan situasi ini. Apa yang terjadi sih? Masa iya, dia harus tutup teleponnya secara sebelah pihak? Kan, tidak sopan jatuhnya!

“I—iya, Mas Jeva. Makasih—”

Lagi-lagi kalimatnya dipotong. “But Mala why you didn’t repost my story? I was tagging you there.”

Hah? Apa?

“You’re not even give me a like but you see my story though.”

“Umm ... Mas Jeva maaf ya, teleponnya bisa besok aja. Soalnya saya—”

“Just tell me why?! Your fiance did not make a story about your birthday!”

Wah, mabok ini orang. Kenapa pula Nirmala yang jadi sasarannya, sih?

“Oke. Saya minta maaf. Saya nggak bisa sembarang repost story orang. Saya hanya repost dari kerabat terdekat seperti keluarga dan sahabat. Makanya—”

Terdengar suara tertawa milik Jevais di seberang sana. Membuat Nirmala jadi mati kutu. Dia ingin langsung mematikan sambungan teleponnya. Namun batal saat lagi-lagi pria itu kembali berbicara.

“Lemme ask you, Sweetheart. Why you choosed him?”

“...”

“Why you choosed him? He left you first and he never try to reach you. Why—”

“Mas, tolong jangan sok tahu!” Nirmala memejamkan matanya dan tanpa pernah dia kira, dia berani mengelak dan memotong kalimat dari seorang Jevais Malaka untuk pertama kalinya. “He never left me first. Saya yang ninggalin Nathan sebelah pihak. Saya yang jahat di hubungan pertama kami dulu. Dan tolong, jangan sok tahu soal Nathan! Dia gak pernah menyerah terhadap saya!”

Terjadi hening kembali. Nirmala menunggu balasan dari pria itu sembari mengatur napasnya yang tiba-tiba terasa memburu karena tersulut emosi.

“I’m sorry.”

Kening Nirmala kembali mengernyit.

“I’m sorry Nirmala. But I’m falling in love with you at the first sight. I know it’s really wrong to said that, but I cannot stop thinking about you.”

GILA!

“Saya minta maaf. Saya hanya merasa menyesal telat untuk mendapatkan kamu. Saya tidak menyangka kamu bisa secepat itu jadi milik orang lain. Saya minta maaf.”

Jujur, Nirmala tidak tahu harus bereaksi apa.

“Tapi, Mala. If he hurt you ... Please, just come to me. I will treat you more better than him. I swear.”

“...”

“I love you Nirmala. I love you even though you’re belong to someone else—tuttt

* * *

Note:

Untung lewat telepon. Coba kalau ketemu langsung?

Sejauh ini, apa yang kalian pikirkan soal Jevais?

Kalau boleh gue simpulkan, pengaruh Jevais (berdasarkan isi dompet dan link kenalannya di dunia politik dan sosialita) jauh lebih besar dibandingkan Nathan. Dia anak konglomerat yang low profile, gabut jadi model dan aktivis lingkungan. Untuk mendapatkan sesuatu yang dia inginkan seharusnya sangat mudah. Apalagi rebut Nirmala dari si aset negara yang bukan apa-apa itu. Wkwkwk.


(Mode saat jadi model papan atas)

(Mode saat jadi anak konglomerat)

(Mode saat sedang merakyat)

(Si aset negara yang bukan apa-apa itu)

Kalau kalian inget, aku pernah ngasih author note kalau aku mau eksperimen sama si mas-mas chindo ini.

Hahahahah. Sekian, terima kasih sudah mau membaca. Jangan lupa tinggalkan jejak.

Sincerely, Nanda.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top