28 | Jealousy
Kehadiran Windu yang tiba-tiba ini bagaikan ditemukan oleh tim SAR setelah terjebak di dalam hutan rimba. Bukannya Nirmala sok mendramatisir, tapi ini pertama kalinya cewek itu mengalami mobil mogok di jalan tol sendirian. Kalau misal ada Amel bersamanya, dia bakal bersikap biasa-biasa saja karena sahabatnya itu bisa ngedongkrak dan melepas-pasang ban mobil sekaligus.
Nirmala walau terkenal galak dan pandai bersilat lidah, aslinya dia ini masih manusia normal. Tidak semua bisa dia lakukan. Bahkan standar dua saja sampai sekarang dia tidak bisa.
Papanya pun sampai frustasi sekedar mengajari Nirmala bagaimana cara mengisi angin ban dari kompresor. Anaknya mampu naik motor dan mobil saja sudah allhamdulliah baginya.
Ini mungkin sudah yang ke-70 kali Nirmala mengucapkan syukur di dalam hati karena tidak berakhir jadi gelandangan di pinggir jalan tol sampai petugas Jasamarga datang. Membayangkannya saja dia bakal nangis duluan. Makanya, kedatangan Windu—alias mantan teman dekat tapi mesranya—itu bagaikan keajaiban di bulan penuh berkah seperti ini.
“Ma—makasih ya, Win. Sori kalau gue jadi ngerepotin lu.”
Selain mengucapkan syukur, Nirmala juga tidak berhenti buat terus bilang maaf dan terima kasih kepada cowok yang kini duduk di kursi kemudi dan mengantarnya pulang. Ijo sudah diderek dan dibawa ke bengkel. Papanya sudah dihubungi dan akan segera mengurus masalah tersebut. Sekarang tinggal Nirmala yang awkward berada satu mobil dengan cowok yang dulu TTM-an sama dia.
Kalau boleh jujur, memang sih Nirmala red flag banget dulu saat zaman-zaman kegelapan. Dia secara tidak sadar menempatkan posisi Windu sebagai pelipur lara akan kehilangan sosok Nathan yang tidak kunjung pernah hilang dalam hidupnya. Nyaris 2 tahun lamanya dia PHP-in Windu dan tidak lama (bahkan nyaris hanya sekitar 5 jam) setelah Nirmala memutuskan hubungan TTM tersebut, dia langsung menerima lamaran dari Nathan yang datang seperti tukang tahu bulat dadakan.
Kalau bukan brengsek, apa lagi namanya yang cocok disematkan pada Nirmala?
“Yaelah, Nir. Sampe kapan lo ngomong begitu mulu. Santai aja kali!” jawab Windu seraya terkekeh.
Duh, Nirmala makin merasa tidak enak. Dia seperti tokoh jahat di sudut pandang kisah seorang Windu. Sekedar menjelaskannya saja, sepertinya memang sudah jelas. Alias tidak perlu dijelaskan lagi. Hampir semua orang di Indonesia sudah tahu siapa Nirmala dan apa hubungannya dengan atlet Timnas sepak bola yang digandrungi oleh banyak orang itu. Bahkan kisah pertemuan mereka dari PDKT, pacaran backstreet, putus, galau bertahun-tahun, hingga balikan dan tunangan sempat dibahas di sebuah laman artikel entertainment selebritis dan akun Instagram, TikTok, dan X dari fanpage Nathan yang mendukung hubungan mereka.
Walau saat di awal-awal mereka go public, banyak hujatan kebencian yang diterima (terutama pada Nirmala). Namun ada beberapa yang dari awal sudah mendukung hubungan mereka. Bahkan sebelum Nirmala jadi seperti sekarang.
“Anyway ... Contrast for your engagement. I know you’re gonna come back to him.”
“...”
“You are his, Mala. And his yours.”
Nirmala menggigit bibir dalamnya. Kembali merasa bersalah, dan itu benar-benar menyiksanya. “Windu—”
“Nggak apa-apa, Mala. Gue ikut bahagia kok, saat lo bahagia sama dia,” ucap Windu. Menjeda sejenak kalimatnya sebelum akhirnya melanjutkan, “Gue percaya, suatu saat gue bakal ketemu sama apa yang ditakdirkan untuk gue. Dan seseorang itu bukan lo.” Windu tersenyum dengan tatapan yang masih fokus pada jalanan malam di depan sana.
Entah kenapa perasaan Nirmala terasa bias. Dia bingung harus bereaksi apa. Seharusnya dia merasa lega, namun entah kenapa itu terdengar sangat kejam. Alhasil, cewek itu hanya diam, sibuk dengan pikirannya sendiri.
“Jangan lupa undang gue ke pernikahan lo, ya Mala. Gue juga mau hadir di hari bahagia lo dengan suami.”
“...”
“Anjay ... Temen gue calon istri atlet terkenal nih!” lanjut Windu jenaka.
Nirmala sebisa mungkin untuk tersenyum dan menoleh menatap Windu. Tatapan cowok itu benar-benar murni bahagia, tidak ada rasa dendam, marah ataupun cemburu seperti yang dulu biasa Nirmala dapati saat mereka bertengkar akibat nama Nathan muncul di antara perdebatan mereka.
“Makasih ya, Windu.” —Maaf sekali lagi.
* * *
My.gratle
📷📷📷
Disukai oleh nathantjoeaon dan 834.567 lainnya.
My.gratel New collection unlock✨
Special valentine’s core💗
Get the special price for the pre-order. Don’t miss out!
Shout out to: @ jevaismalaka and @ lazulibluee
Komentar
Gegejugague_ Syok dikit. Sisanya shik shak shok!
Fulansaha11 Mas Tejo mantau 👀
Dilabara.bara Wah, brand nya nyari ribut nih😬
⤷My.gratel @ dilabara.bara 😬🙏🙏
⤷lihat 5 balasan lainnya ...
Tjoe_daily Apa-apaan ini? Tiba-tiba banget photoshoot sama Jevais?
⤷Rikahizt34 @ tjoe_daily Tenang kak, selama proses photoshoot Nathan ada di lokasi nemenin mojang priangan-nya.
⤷Tjoe_daily @ rikahitz34 Tau dari mana?
⤷Rikahizt34 @ tjoe_daily Ada staf Gratle yang posting video BTS mereka. Ada Nathan di sana.
⤷Tjoe_daily @ rikahizt34 Oalah aman lah ya berarti 👌
⤷lihat 15 balasan lainnya ...
Selvy.najwa roknya lucuuu😍😍 kapan available di toko kuning min?
⤷My.gratel @ selvy.najwa available tepat tanggal 14 February kak, namun untuk mendapatkan harga spesial bisa melalui pre-order dari sekarang ☺️
Wika.nutella Cocok banget deh kalian😍 Suatu saat semoga kapal ini bisa berlayar 😔
⤷Gikahanarum9 @ wika.nutella Hah? Stress gila!
⤷Lisa.dwia @ wika.nutella Plis, si ceweknya udah punya tunangan, mau nikah bentar lagi!
⤷Sinta.jenn_ @ wika.nutella fans yang nggak eling kayak begini nih!
⤷Wika.nutella @ gikahanarum9 terserah gue dong mau komen apa. Ribet banget lu.
⤷lihat 21 balasan lainnya ...
Hanni.traw Kemeja yang dipake model cowok size-nya ada apa aja min?
⤷My.gratel @ hanni.traw M-XL
Virdharahayu Meleng dikit tiba-tiba photoshoot bareng. Brand-nya pinter nyari view.
⤷Dilabara.bara @ virdharahayu Sumpah iya banget. Pinter nyari gara-gara! Udah tau pendukung kapal NaMa udah bejibun di Indo.
⤷Tjoe_daily @ dilabara.bara Tapi kan ini cuma photoshoot ges, mereka sebatas kerja. Bukan yang gimana-gimana.
⤷lihat 10 balasan lainnya ...
*
Amel Bolang
|Nir.
|Cok!
|Sombong lu mentang-mentang punya pacar jadi jarang ngechat gue😢
|Buset dah.
|Kemaren gue ngechat lu ya!
|Ngajakin lu beli baju lebaran di Matahari!
|Kangen seblak PP gue, Nir.
|Oh iya maap. Faktor J.
|J?
|Apaan tuh?
|Jomblo.
|Yaelah, si kucrut!
|Main yuk. Ambil cuti kek!
|Sekarang lu mah cuti pasti khusus buat jenguk cowok lu, kan? Cukup tau gue mah!
|Sedih gue Nir sebagi sahabat lu 😔
|Yaudah sini atuh lu main ke Jakarta!
|Si Ijo masuk bengkel soalnya, gue gak bisa kemana-mana.
|Gak berani gue pake mobilnya Nathan kalo udah lintas provinsi.
|Banten-Jakarta doang, bjir!
|Nggak sejauh Jabar-Jatim!
Send a picture
|Setan ☺️🖕
|Yaudah gue otw Anyer.
|Gue tunggu lu di depan masjid raya Cilegon.
|Otw kapan?
Kira-kira begitu isi chat WhatsApp antara Nirmala dan Amel sejak 4 jam yang lalu. Memang acara dadakan itu lebih manjur ketimbang wacana.
Selesai ngantor, Nirmala balik ke apartemen Nathan untuk mengambil mobilnya. Sebelumnya dia sudah izin dulu sama yang punya, untung diizinin. Kalo nggak, acaranya tidak akan jadi. Setelah itu dia langsung bertolak ke Cilegon tanpa ba-bi-bu. Lagipula dia menyimpan banyak baju dan dalaman di rumah Amel. Soalnya rumah sahabatnya itu sudah jadi rumah keduanya selain rumah orang tuanya di Bogor.
Mereka sempat buka puasa dulu di salah satu warung angkringan pinggir jalan sebelum akhirnya lanjut tancap gas untuk staycation di salah satu hotel di Anyer. Nirmala sudah berganti baju dengan pakaian yang lebih casual dan santai, rambutnya pun dia gulung dan ditutupi oleh topi. Beruntung penampilannya yang seperti itu berhasil membuat dirinya tidak dikenal di keramaian warung angkringan tersebut.
“Kerjaan lu yang di Lampung beres jadinya kapan?” tanya Amel, membuka pembicaraan seraya menggigit sate usus di tangannya.
“Agak molor dari timeline karena faktor arus laut. Paling lambat selesai Juni. Juli-Agustus gue mulai sibuk ngurus nikahan dan lain-lain.”
Amel mengangguk-angguk. “Nikahannya di sini kan? Bukan di Belanda?”
“Acara akad di Bogor. Khusus untuk keluarga besar gue yang dari Payakumbuh, Bogor sama Boyolali. Dari keluarga Nathan palingan yang dateng cuma keluarga intinya doang. Beres itu, baru acara kedua di Uluwatu, kebanyakan yang diundang dari keluarga sama kerabat Nathan yang dari Belanda sama Suriname.”
“Anjir, ternyata lu duluan yang nikah!” Amel menatap sahabatnya itu dengan tatapan yang bangga dan juga ada sedikit tatapan sedih.
“Alhamdulillah. Gue doain lu segera ketemu jodoh lu ya, Mel.” Nirmala mengusap paha sahabatnya itu dengan lembut. “Temenin gue nanti selama acara, ya. Nama lu udah pasti ada di daftar bridesmaid soalnya!”
“Pasti dong! Ya kali gue gak temenin lu, kocak!”
Mereka pun tertawa. Hingga kemudian Amel lagi-lagi berceletuk.
“Berarti kalo lu udah merit, lu bakal ikut Nathan ke Eropa, dong?”
Kali ini Nirmala terdiam. Dia meminum es teh manisnya sejenak. “Soal itu belum gue bicarakan sama Nathan. Soalnya ... Dengar-dengar kalau project kali ini beres, gue dapet bonus sekaligus beasiswa buat lanjut S2.”
Amel yang mendengarnya langsung terbelalak. “Cok! Itu kesempatan emas banget, Nir!”
“Iya. Gue tau. Tapi gue belom cerita ke siapa-siapa. Cuma ke lu doang.”
“...”
“Kalau gue lanjut S2 di bulan September, mau gak mau gue, beres nikah gue gak bisa ikut tinggal sama Nathan. Harus LDR lagi sampai gue lulus S2 di tahun depan.”
“Dan kalau tahun depan lu beneran lulus S2, lu gak bisa sembarangan resign dari BRGM. Mereka udah baik hati ngasih lu beasiswa.”
Nirmala berdecak. Pikirannya jadi kalut. “Masa pernikahannya diundur? Gue udah kepalang bilang ke keluarga besar kalau September bakal nikah!” ucapnya seraya mengerucutkan bibirnya. “Kalo emang diundur, Nathan pasti bakal pundung!” lanjutnya.
Amel berdecak. “Yang ngebet nikah ternyata dia, toh? Gue kira elu!”
“Yee, gak tau aja lu waktu itu dia nekat ngajak gue ke KUA di Desember kemaren!”
Mendengar ucapannya Nirmala, Amel refleks tertawa. “Takut ditikung kali! Saingan dia anak konglomerat soalnya!” komen Amel.
Nirmala mengernyit. “Siapa?”
“Yailah, pura-pura gak tau! Siapa lagi kalau bukan Jevais Malaka? Gue perhatiin ada tuh beberapa fans yang lebih dukung lu sama Jevais,” ucap Amel.
“Idih, orang gila!” gerutu Nirmala. Membayangkan jalan berduaan sama Jevais saja dia kapok. Bisa-bisa tiap hari dia empet terus bawaannya karena aura orang sugih milik Jevais kerasa banget sampai bikin Nirmala tidak bisa berkutik.
“Ya kan beberapa orang doang, Nirmala. Bukan semuanya! Lagian lu tuh lebih cocok sama Nathan ke mana-mana kali!”
“Masa?” Nirmala menyengir lebar. Tiba-tiba lupa jika tadi dibuat kesal.
Amel memutar bola matanya jengah. “Gak usah salting gak jelas, lu kimak!”
Senyum Nirmala langsung luntur. “Ah, gak asik lu! Kelamaan jomblo, sih!” kesalnya.
“Cariin gue pacar kek! Gue udah muak ditanya-tanya mulu sama nenek gue! Padahal bokap-nyokap gue santuy aja tuh!” curhat Amel. Cewek itu meneguk es tehnya sampai habis. “Lagian nenek gue gak sadar apa ya? Padahal bisa jadi karma bokap gue lagi diuji di gue. Makanya gue susah nyari jodoh!”
“Hush! Gak boleh ngomong gitu, anjir!”
Amel memutar bola matanya lagi. “Realistis aja Nir, hukum alam itu nyata adanya. Menurut gue ini tuh hukum alam!”
“...”
“Lu harus banyak-banyak bersyukur, Nir. Lu diberikan cowok modelan kaya Nathan yang gak patriarki. Cerminan bokap lu versi lebih baik. Jangan menyia-nyiakan dia dengan sikap lu yang bikin orang lain salah paham.” Amel mengambil selada yang ada di piring Nirmala lalu melahapnya tanpa ambil pusing.
“Gue udah usahakan buat nggak friendly. Sekarang gue di kantor dipanggil Tejus!”
“Apaan tuh?”
“Teteh Judes.”
“Ya jangan judes-judes juga kali! Ramah boleh, tapi ada batasannya, Nirmala! Ngerti kan, maksud gue?” tanya Amel, yang langsung dibalas oleh anggukan Nirmala. “Apalagi sekarang lu disebut sebagai selebgram yang lagi naik daun. Hati-hati sama pergaulan di circle sesama selebgram lu itu. Salah langkah lu bisa kena jebakan Batman kayak kasus istrinya Arhan waktu itu!”
Nirmala terdiam.
“Satu circle kan lu, sama dia?” tebak Amel.
Buru-buru Nirmala langsung menggeleng. “Bukan! Gue gak punya circle di dunia sosialita kayak begitu. Gue deket cuma sama Jeanne doang.”
“Baguslah! Jangan macem-macem. Ingat tujuan lu terjun ke dunia konten kreator itu apa? Jangan sampai banting setir. Kalo lu udah nggak punya gairah buat share kehidupan lu, lebih baik gantung sepatu dan fokus ke karir utama lu dan pernikahan lu aja.”
“Mel.”
“Ape? Itu kulit ayam masih mau lu makan kagak? Kalo gak mau buat gue aja—”
“Enak aja!” Nirmala langsung menepis tangan Amel yang hendak mencomot kulit ayam di piringnya. “Sengaja gue sisihin buat dimakan terakhir!”
Amel mengerucutkan bibirnya. “Tch! Tadi lu mau ngomong apa?” tanyanya.
“Kagak jadi!”
“Kebiasaan lu! Ngomong yang jelas kek!” kesal Amel.
Nirmala berdecak. “Sehat-sehat lu ... Jangan mati dulu. Gue mau jadi bridesmaid lu nanti!”
“Doain aja dulu ketemu calonnya. Kalo bisa langsung serius aja kayak laki lu. Udah pusing kepala gue!”
* * *
Nirmala ingat sekali kejadian beberapa tahun lalu yang menimpa dunia entertainment. Tentang berita perselingkuhan selebgram terkenal sekaligus istri dari seorang punggawanya Timnas sepak bola Indonesia.
Sebenarnya, berita itu sudah pernah terjadi sebelumnya namun lagi-lagi menerpa rumah tangga mereka dan membuat dunia entertainment dan persepakbolaan di Indonesia gempar. Nirmala adalah salah satu yang mengikuti berita tersebut. Makanya, setelah namanya naik sebagai influencer terkenal, dia tidak pernah tertarik untuk gabung ke circle pertemanan selebgram yang terlibat dalam kasus skandal besar tersebut. Salah satunya Jizah.
Mungkin alam bawah sadarnya terus menekan dirinya buat tidak terlalu dekat dengannya dan juga teman-teman selain Jeanne. Jeanne sendiri adalah perintis sama sepertinya, juga tidak terlalu terikat dengan dengan circle Jizah yang kata orang kebanyakan dibilang ‘toxic’.
Beberapa followers-nya pun banyak komen dan DM kalau lebih baik Nirmala tetap pada jalannya dan fokus pada kontennya mengenai lingkungan. Bukan tentang kehidupan anak-anak kota yang bringas. Dari situ Nirmala paham apa ketakutan penggemar Nathan yang mungkin sebagian besar juga pendukungnya. Jika pengaruh Nirmala bisa juga berpengaruh terhadap Nathan. Jadi, mungkin mereka memberikan saran dan kritik pada Nirmala untuk lebih berhati-hati dalam memposisikan diri di dunia entertainment khususnya media sosial.
Drrt drrt drrt!
Nathan Chu 🖤
|Liefje. Lagi apa?
|Mau bobok.
|Where have you been?
|You didn’t tell me anything since that morning.
|Het spijt me.
|My schedules are busy.
|I just finish everything and back again to Wina.
|What have you done in that event?
|Kamu biasanya suka kabarin aku kalo mau ngapain aja.
|My charger was broken.
|I didn’t used my phone since I called you in the morning.
|Idih, alasan template apa itu?
|You can borrow a charger from your friends.
|Okay. I’m sorry.
|Terus ini your phone still nyala pake apa?
|Colokan tv?
|I bought the new one.
|Oh.
|Liefjeee.
Send a picture
|Aku pulang hari Rabu.
Barusan Nathan mengirimkannya foto tiket pesawat. Seketika rasa kesal Nirmala hilang entah kemana. Cewek itu tiba-tiba duduk dari posisi tidurnya. Melupakan kehadiran Amel yang sudah tertidur pulas di sebelahnya.
|BENERAN?!?!
|Ja, Liefje.
|Wait me there.
|Do you want me to bring Manner wafer for you?
|MAU 😭😭😭
|Yang, kalo kamu prank, aku marah banget loh!
|No, I’m not.
|Now cheer up again.
|Don’t be mad of me, okay?
Send a picture
Chat mereka pun selesai tak lama kemudian. Nathan memintanya untuk segera tidur, karena tersadar di Indonesia sudah nyaris tengah malam. Akhirnya setelah mengunci layar ponselnya, Nirmala menaruh benda pipih tersebut di meja nakas dan kembali berbaring ke posisinya semula. Ini sudah nyaris tengah malam. Jam 3 nanti dia harus bangun untuk sahur.
Beberapa menit Nirmala mencari posisi yang nyaman untuk terlelap, tiba-tiba getar ponselnya menginterupsi. Cewek itu cepat-cepat mengambil kembali benda tersebut dan mengecek ada beberapa notif di layar.
Notification Center:
Nathan Chu 🖤
Sleep tight baby ❤️
Lazulibluee
Tjoe_daily menandai anda di sebuah postingan
Lazulibluee
Dirahayu_ menyebut anda di sebuah komentar
Instagram notification
Hah apaan nih?
Nirmala yang tadinya ingin lanjut tidur, batal. Dia langsung membuka aplikasi Instagram dan melihat banyak notifikasi yang memberitahu jika banyak akun yang menyebut dirinya di beberapa postingan. Kebanyakan adalah postingan yang di-upload oleh fanpage Nathan. Awalnya Nirmala tidak mau ambil pusing, toh itu hanya video Nathan yang sedang diwawancara oleh media di Austria, Namun aksinya batal saat melihat siapa yang mewawancarainya.
Cewek. Rambut blonde panjang. Cantik. Kayak Barbie.
Di situ Nathan terus-terusan tersenyum ke kamera dan sesekali menatap si reporter tersebut. Nirmala tidak paham apa yang mereka bicarakan, soalnya pakai bahasa Jerman. Dan ini benar-benar menyebalkan. Belum lagi saat Nathan tiba-tiba mengangkat tangannya untuk melindungi si reporter dari lemparan bola yang mengarah ke mereka. Tepatnya ke belakang kepala si reporter.
Oh, jadi begini rasanya cemburu seperti kebakaran jenggot? Walau Nirmala tidak punya jenggot, tapi hatinya langsung panas. Buru-buru dia kirim video itu ke akun Instagram kedua milik Nathan—soalnya kalau ke akun utamanya, pasti akan tenggelam oleh DM yang terus-terusan muncul.
Nath.in.the.house
|Oh gitu.
|Perasaan kalau ngomong sama aku nggak sampe merah gitu mukanya.
|Cantik ya?
|Cukup tahu saja aku, Nath.
|???
|What’s wrong with you?
|Nggak tau.
|Ngomong sama bedug sana.
|Mala it just an ordinary interview.
|Is there something wrong with that?
|Liefje?
|Respons me, please.
|Sayang, aku serius!
|Mala!
* * *
Note:
Terima kasih sudah mau membaca. Jangan lupa tinggalkan jejak.
Sincerely, Nanda.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top