Prolog
"Maafkan aku." Hendro memeluk Endri yang lagi-lagi menangis. Dua tahun sudah malam-malam mereka berakhir sepi tanpa desahan. Hendro tak mampu melakukan tugasnya sebagai seorang suami, selalu saja berakhir dengan kekecewaan Endri.
"Sudahlah Mas kita lebih baik nggak usah nyoba lagi toh aku akan kecewa lagi, biarlah aku pakai alat ini saja, toh alat ini bisa memuaskan aku, paling tidak ada gunanya dari pada Mas yang tak pernah ada usaha berobat, jadi keberadaan Mas di kamar ini nggak ada gunanya sama sekali. Sanak famili menyalahkan aku karena kita tak segera punya anak, nggak tahu kalo Mas nggak bisa apa-apa, hanya napsu besar tapi tetep aja nggak berguna."
"Maafkan aku En."
"Sudah aku maafkan sejak dua tahun lalu."
Dan malam itu berakhir sama seperti malam-malam sebelumnya, berakhir tanpa kepuasan, hanya isak dan desah kecewa. Keduanya adalah pasangan yang dijodohkan, Hendro yang kaya raya menikah dengan anak karyawannya yang cantik dan belia yang hanya berkuliah sampai semester dua, Hendro melarang Endri ke mana-mana lagi sejak tahu jika dirinya menderita impotensi. Endri hanya mampu menerima tanpa bisa menolak karena ia tahu jika keluarganya dicukupi oleh Hendro. Balas budi yang membuat dirinya berkorban selama dua tahun ini.
💔💔💔
26 Februari 2022 (19.48)
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top