Cinta Pada Pandangan Pertama
Ketika teman-teman memberinya gelar Halin Halu, dia tidak bisa menampik. Walau bibir menolak, tapi hati berkata benar, Halin memang suka berkhayal bisa bertemu dan menjadi pasangan hidup dari artis-artis Korea yang bening-tinggi-ganteng itu. Namun, saat dirinya dihadapkan dengan si murid baru di awal semester kelas dua belas, Halin merasa dirinya sudah tidak bernyawa lagi.
Demi galah galau, gajah gaje, dan taksi takut, dada dadunya seketika berontak, menggendor kewarasan Halin untuk segera menepis semua daftar artis Korea yang banyak digilai kaum hawa.
“Arya Raditya.”
Halin menahan senyum saat laki-laki yang bediri di depan kelas itu menyebutkan nama. Merasakan pipinya mulai memanas, Halin menutup wajahnya dengan tangan. Tidak lagi mampu mendengar suara apa pun, keberadaan Arya berhasil membuat Halin berada di dunianya sendiri.
Aih, gimana ini? Halin membatin, sebelah tangannya diletakkan di dada, merasakan jantungnya yang terus berdentum kesenangan.
Saat Arya bergerak duduk ke samping Hayati, Halin tahu kalau dia sudah terpaut oleh keberadaan Arya, bahkan sejak detik pertama. Entah hanya perasaan sesaat atau apa pun itu bentuknya, tapi Halin sudah bertekad kalau ia akan mendekati Arya. Pelan dan pasti, dia harus menjadi orang terdekat Arya.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top