Part 29: Kenangan Manis
Drabble 100 kata (hanya isi cerita)
Alunan tuts piano terdengar lembut di telinga,
membuat pikiran gue teralihkan ke dimensi lain.
Sesekali gue tersenyum mengingat kenangan manis itu.
Masa di mana seseorang mampu membuat gue terpesona.
Ketika dia berhasil membuat gue menjadi lelaki paling alay.
Gue suka saat dia cemberut karena gue telat jemput.
Gue senyam-senyum sendiri waktu dia lebih dulu gandeng tangan gue.
Iya,
gue sealay itu.
Tapi,
itu dulu.
Sekarang,
semuanya berubah.
Angin senja menerbangkan kisah kami.
Dia bahkan sudah melupakan atau mungkin tidak pernah menganggap gue berarti.
"Andra, kok ngelamun?" Maudy sudah menyelesaikan permainan pianonya.
"Nggak kok."
Kini,
sudah saatnya,
gue tinggalkan kisah kami bersama terbenamnya matahari.
26 November 2019
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top