Part 12: Kamu dan Kenangan
Tribble 300 kata (hanya isi cerita)
Tidak jauh dari rumahku, ada taman bermain yang biasa dikunjungi anak-anak bahkan para remaja. Pagi, siang, sore, tempat ini tidak pernah sepi pengunjung. Arena bermainnya lumayan banyak, tapi aku lebih suka ayunan.
Dulu, aku dan Vigo sering datang ke tempat ini untuk bermain ayunan padahal kami sudah berseragam SMP, tapi kami berdua tidak merasa malu. Dan kami bisa menghabiskan waktu selama dua puluh menit hanya untuk berayunan, sesekali bertukar cerita tentang sekolah dan keluarga.
Sekarang taman bermain ini sepi, bahkan anak-anak kecil lebih senang bermain dengan gawainya dibandingkan harus mengeluarkan keringat untuk bermain di luar. Aku mulai mendudukkan diri di atas ayunan yang besi-besinya sudah mulai berkarat.
Aku rindu masa-masa itu. Masa di mana aku dan Vigo dekat dan hangat. Masa di mana aku dengan mudah memanggilnya untuk datang ke taman ini agar aku bisa curhat. Masa di mana Vigo membelikanku es krim cokelat karena aku tidak berhenti menangis akibat diejek teman sekolah.
Taman ini membawa kembali banyak kenangan untukku. Setiap merasakan sedih, aku akan naik ke ayunan dan membiarkan Vigo mendorongku sampai aku merasa sedang terbang melayang bersama burung-burung. Ayunan membuatku merasa nyaman dan aman, apalagi ketika ada Vigo di belakangku.
Aku bertanya-tanya, apa bisa kami melakukan adegan itu lagi?
"Krys, kenapa ngajakin ketemuan di sini?"
"Aku cuma kangen aja sama masa kecil kita dulu, Go."
"Tapi 'kan sekarang kita udah besar, Krys."
"Iya aku tahu, memang kenapa kalau aku kangen?"
"Ya nggak masalah sih. Tapi Krys, aku udah janji mau jemput Sylvia."
Tubuhku seolah melayang ke udara padahal ayunannya sudah berhenti sejak tadi. Apa nama itu yang membuat jarak di antara kami merenggang?
"Aku tinggal nggak apa-apa ya, Krys?" Ia mengacak suraiku hingga membuatku terpaksa mengangguk setuju.
Mungkin ini memang sudah waktunya, aku membiarkan Vigo dan kenangan masa kecil kami pergi.
10 November 2019
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top