Kata Orang

Kata orang, cinta itu berawal dari mata lalu turunnya ke hati. Tapi menurutku jika hanya mata saja yang melihat, lalu si mata memberikan sinyal kepada hati untuk mencintainya, terlalu simpel karena perkara cinta tidak semudah itu.

Kata orang jangan jatuh cinta, karena cinta itu buta. Menurutku kalau cinta itu buta, bagaimana kita bisa melihatnya? Itu salah besar. Cinta itu tetap harus kita lihat dan amati. Kalau dilarang jatuh cinta, lalu kita akan sendiri tanpa pasangan? Menurutku tidak masuk akal.

Kata orang cinta itu menyakitkan. Menurutku kalau menyakitkan tidak sepenuhnya benar. Tergantung siapa yang dicintai, atau sudah benarkah pasangan yang akan menerima cinta kita ini? Jadi menurutku tidak masuk akal juga.

Kata orang cinta itu memandang kasta. Menurutku yang memandang kasta hanyalah orang kuno. Seharusnya diganti, bukan lagi memandang kasta, tetapi bagaimana kamu berjuang sampai titik di mana kamu sukses dan menikahinya.

Kata orang cinta bisa saja bertepuk sebelah tangan. Untuk apa cinta bertepuk tangan? Cinta saja tidak ada bentuknya, lalu bagaimana ia akan bertepuk tangan? Agak tidak masuk akal menurutku. Cinta bukanlah bertepuk tangan, tetapi cinta kita memang tidak dibalas olehnya.

Terlalu banyak kata orang tentang cinta, tapi menurutku cinta itu tak bisa digambarkan dengan kata-kata, jika kita benar-benar menemukan orang yang tepat untuk dicintai dan menerima cinta kita.

Menurutku disaat kita jatuh cinta, disaat itu pula ada getaran-getaran yang tak sewajarnya datang saat memandang matanya, senyumnya, bahkan suaranya akan terus terngiang di kepala kita. Karena jatuh cinta itu tak dapat diprediksi kapan akan hadir atau kapan pula akan lenyap.

Menurutku  ... semua cinta yang terpenting adalah kisahnya. Kalau cinta tak ada kisah, lantas bagaimana kita akan mengukirnya dan menceritakan tentang kisah cinta kita ke semua orang?

***

Sepagi ini rasanya kepalaku mau pecah. Gimana tidak pecah, sepagi ini harus sekali pelajaran matematika. Harusnya matematika itu nanti setelah istirahat. Tuhan, cerita macam apa hari yang Engkau tuliskan untuk hamba?

Belum juga bel masuk berbunyi, tapi Bu Fatma sudah duduk sangat cantik di kursinya. Tanpa peduli beberapa siswa-siswinya belum ada yang datang.

Beberapa siswa-siswi yang baru datang, langsung mengheningkan cipta dan duduk manis di kursinya, lalu mengeluarkan buku pelajaran matematika.

"Janu, woiy Janu!" bisik teman di belakangku.

"Apa? Lo nggak lihat Bu Fatma sudah sangat cantik di depan kita? Gue mau jadi siswa alim hari ini, Zal. Mendingan lo diem!" gertakku.

"Anjirr!" umpatnya. "Gue mau tanya, apa lo udah selesai ngerjain tugasnya Bu Fatma? Gue mau nyontek."

"Tugas apa? Halu lo? Beliau tidak memberikan tugas apapun wahai temanku Rizal yang budiman dan berpekerti luhur."

"Beliau memberikan tugas empat halaman wahai temanku Janu yang berpekerti luhur. Halu pala lo?" ejeknya.

Aku terdiam, mengingat-ingat kembali tugas yang diberikan oleh Bu Fatma, sepertinya tidak ada. Ku coba membuka buku paketku dan tertulis jelas di sana PR. Tamatlah riwayatku.

"Anak-anak, buka halaman 52, kita akan membahas Geometri bidang ruang. Tapi, sebelum pelajaran ini dimulai, kumpulkan buku tugas kalian di meja ibu sekarang!"

Beberapa siswa-siswi maju dan meletakkan buku tugas masing-masing. Matilah aku, bagaimana bisa lupa tugas dari Bu guru cantik ini. Rizal kembali mencolek bahuku, aku hanya bisa menggelengkan kepala.

Mata elang Bu Fatma sudah mulai terlihat jelas menatapku. Tanpa ada kata yang terucap, jari telunjuknya terarah padaku, lalu meliuk-liuk agar menyuruhku atau siapapun itu yang belum mengerjakan tugasnya untuk maju.

Aku, Rizal, Bayu dan Budi. Bu Fatma menarik napas dalam-dalam sebelum kata-kata mutiara nan menusuk itu keluar dari mulutnya yang merah.

"Kalian itu sudah kelas 12, bukan saatnya untuk bermain-main dengan tugas dan semacamnya. Tugas itu diberikan untuk dikerjakan di rumah. Apa materi yang ibu jelaskan tidak masuk di kepala kalian semua?"

"Tidak Bu!" jawab kami serempak.

Bu Fatma ternganga dan memegangi dada kirinya. Sepertinya beliau mendapatkan syok terapi dari kelas kami. Sepagi ini bukanlah hal yang bagus menurut fengshui, jika sudah membuat salah satu guru marah, maka sampai kita pulang sekolah nanti akan terus kena marah.

"Kalian semua! Rangkum pelajaran yang saya ajarkan dimulai dari halaman 1 sampai 50 di buku tulis. Besok pagi harus sudah ada di meja saya sebelum jam tujuh. Dan untuk kalian berempat, saya tambahkan mengerjakan tugas dari saya yang kalian sengaja lalai ditambah lagi menulis kata bahwa saya tidak akan mengulanginya kembali di kertas berwarna putih, tidak boleh ada garis dan tulisannya tidak boleh bercoret-coret dan asal-asalan. Lalu ditandatangani oleh orang tua. "

***

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top