9a.

"Lepaskan, Ervan! sakit," rintih Nila ketika dia merasakan rambutnya seakan terlepas dari kulit kepalanya karena cengkeraman pria itu.

Bukannya melepaskan, Ervan semakin menjadi, dia menarik kasar rambut Nila sampai wanita itu mendongak. Kesempatan itu digunakan oleh Evan untuk menyambar bibir terbuka Nila. Dia menciumnya kasar.

Nila memberontak, dia mencintai pria itu, tetapi bukan seperti ini caranya. Apa yang dilakukan pria itu, jelas saja tindakan kekerasan. Nila mengatupkan mulutnya, tapi malah dibuka paksa oleh Ervan dengan cara menggigitnya.

Ervan tidak akan berhenti di sana, dia tak memberikan kata ampun kepada Nila. Bahkan dia tidak berhenti, tak peduli dengan Nila yang memukulnya karena hampir kehabisan nafas.

Nila merasa, seakan nyawa tercabut dari dirinya. Dengan akal yang tersisa, dia kemudian balas menggigit bibir pria, itu sehingga Ervan melepaskan tautan mereka.

Darah mengalir dari sisi bibir Ervan dan nila. Kondisi Nila sangat buruk, wanita itu tertunduk lemas dengan rambut acak-acakan, bibirnya terasa bengkak dan lecet. Dia merasakan ini adalah hari terburuk di dalam hidupnya.

"Apa yang kau tangisi? sebenarnya kau tidak berharga bagiku, kau menukarkan dirimu dengan sejumlah uang. Simpan air matamu!" Sudut bibir Ervan terangkat sinis. Dia kemudian mengusap darah di bibir bawahnya.

"Hentikan semua omong kosongmu! Aku tidak mengerti, kenapa kamu marah kepadaku, hanya persoalan gorden itu."

"Banyak hal yang membuatku marah kepadamu. Apa perlu aku jelaskan satu persatu? Pesanku kepadamu, cepatlah hengkang dari rumah ini. Pergilah sejauh-jauhnya dari rumah ini. Aku tidak pernah membutuhkan siapapun, apalagi seorang istri yang tidak berguna!"

Seperti disambar petir, semua ucapan Ervan sukses melukai hati Nila.

***
Satu Hari yang Lalu

"Apakah kau bahagia dengan hidupmu, Ervan?" kata Alexia begitu saja ketika mereka sama-sama duduk di meja pantry dan menghabiskan bergelas-gelas wine.

"Kenapa Kakak menanyakan itu kepadaku? aku adalah orang yang tidak waras, tidak akan mengerti apa itu arti kebahagiaan." Ervan menandaskan wine-nya.

"Aku memang tidak menyukaimu, Ervan, tetapi aku bukanlah orang yang kejam." Lexia ikut menghabiskan wine-nya dalam sekali teguk, tapi kesadarannya masih utuh.

"Apa maksud, Kakak?" Ervan tertarik.

"Aku teramat mencintai suamiku, aku sudah melakukan apa pun agar ia menikah denganku, banyak hal yang aku perjuangkan agar kami bisa terus bersama ...." Lexia menunduk, menyembunyikan air matanya.

Ervan meletakkan gelasnya dan menatap wajah wanita itu. Mereka memang memiliki kemiripan walaupun tidak sama persis, karena mereka sama-sama anak dari Arya.

"Aku ingin kau memperingatkan istrimu. Dia harus mengerti bahwa Hadi telah memiliki istri. Tidak sepantasnya dia menebar pesona dan menarik perhatian suami orang." Lexia tertawa sinis.

Ervan merasa hal ini begitu lucu. Dia tahu pasti, bahwa Nila bukanlah wanita yang genit. Akan tetapi, penilaian dari Lexia sungguh di luar logika. Namun, dia tidak ingin bertengkar dengan wanita itu, karena Lexia memiliki emosi yang buruk.

"Jika kau tidak bisa menghentikannya, aku yang akan menghentikan dirinya dengan caraku."

"Aku rasa, kakak harus menilai ini dari dua sisi, karena bagaimanapun ... Sesuatu tidak mungkin terjadi tanpa adanya hubungan timbal balik, aku rasa, kakak juga harus mengawasi suami kakak sendiri." Ervan menghindari tatapan murka Lexia.

"Apa kau tengah mengajariku, Ervan? Aku hanya memerintahkan agar kau menghentikan istrimu, aku sudah memintanya baik-baik. Jangan sampai adanya penyesalan di kemudian hari." Tatapan Lexia berubah dingin.

"Aku rasa, kita tidak perlu bicara malam ini, aku sudah mengantuk," kata Ervan bangkit begitu saja meninggalkan Lexia. Pria itu ternyata tidak langsung menuju kamarnya, tapi dia bersembunyi di balik tembok.

Sesaat dia mengamati gerakan Lexia. Beberapa saat kemudian wanita itu menghubungi seseorang.

"Halo! Aku perlu bantuanmu untuk menghabisi seseorang."

***
Aku mau 300 vote, 50 komen. Baru aku lanjut ya ges ya, capek banget Ama silent readers. Padahal vote gratis.😌😌

Yang mau baca sampai tamat, ada di karya Karsa dan KBM app. ( berbayar )

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top