6b

Jika ada sesuatu yang paling tidak membahagiakan bumi ini, maka pernikahanlah jawabannya.

Begitu pandangan Alexia, mungkin dia adalah wanita yang sangat sempurna, dia populer dan dikenal di negeri ini.

Ia terlahir dari keluarga kaya dan berkecukupan, bahkan hartanya takkan habis tujuh turunan. Ibunya adalah seorang sosialita yang dulu di masa hidupnya dikenal sebagai wanita yang selalu memberikan sebagian hartanya untuk badan amal. Tapi bagi Lexia, pernikahan adalah sesuatu yang menakutkan, berusaha untuk mendapatkan cinta suaminya dan menarik simpatinya, pria itu sama sekali tidak pernah memberikan hatinya secara utuh. Lexia begitu frustasi dengan keadaan pernikahannya. Akan tetapi, dia tidak ingin melepaskan ikatan ini begitu saja.

Lihatlah pria itu, ketika dia baru pulang dari kantor, sama sekali tidak ada senyuman hangat yang didapatkan Lexia. Bahkan, dia sudah menyiapkan penampilan terbaiknya malam ini, tapi pria itu sama sekali tidak tertarik.

"Kita sudah menikah selama bertahun-tahun, apakah saat ini kau sudah mengizinkan aku untuk memiliki anak?"

Percakapan dimulai oleh Lexia, sukses membuat sang jutawan itu menoleh kepadanya dan membuat Lexia tersenyum hambar.

Tatapan itu sudah cukup menggambarkan, bahwa pria itu tidak begitu antusias dengan pertanyaannya Lexia. Dia tahu betul, bahwa Hadi tidak mencintainya, dia yang tergila-gila pada pria itu dan mengejarnya semasa kuliah kuliah dulu, pria itu berhasil menjadi suaminya, tetapi yang menjadi miliknya hanya raganya, hatinya entah ke mana.

"Aku belum tertarik untuk memiliki anak," sahut pria itu sambil minum air mineral yang berada di atas nakas kamarnya.

Lexia hanya mengangguk. Selama ini dia memakai alat kontraksi untuk mencegah kehamilan, tapi di sisi hatinya, ia merindukan kehadiran seorang anak, apalagi teman-teman yang sebaya dengannya, sudah memiliki dua atau tiga anak, sementara dia masih setia dengan kondisi seperti ini. Umurnya sudah hampir tiga puluh tujuh tahun.

Entah kenapa, Hadi enggan untuk memberinya keturunan, entah apa alasan pria itu.

Lexia menyisiri kamarnya, tak ada yang kurang di kamar ini, semua perabotnya berasal dari barang-barang impor. Apapun yang berada di kamar ini, mencerminkan seorang Lexia yang begitu suka kemewahan, tetapi kenapa dalam kamar ini, dia seakan tertekan dan seakan jadi gila?

"Apakah sejak kehadiran wanita itu, seleramu sudah berubah, Mas?"

Lexia tidak mampu menahan rasa ingin tahu, pertanyaan itu sukses membuat tatapan suaminya menjadi murka.

***

Di karya karsa sudah tamat

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top