6. jangan menangis.

Suzuran highschool

Sebelum melakukan operasi aku memutuskan untuk ikut andil dalam pertandingan tennis.


"kalaupun ini hari akhir saat aku bisa menggunakan tanganku,  setidaknya aku akan merasa senang. " kataku memecahkan lamunanku saat mengetahui siapa tandinganku.

Naruto atlit nasional, dari smu konoha.

"kanata kamu pasti bisa " meyakinkan diriku sendiri.

"kanata....... Kamu pasti bisa...... " teriakan mei di kursi penonton aku juga melihat kento dan para kawanannya.

..........

Babak pertama usai aku kehilangan banyak angka.  Tanganku mulai bergetar,  tapi aku tak boleh menyerah dibabak kedua setidaknya aku harus menyamakan angka.

"kanata...... Kenapa kamu main jelek sekali,  jangan permalukan mendali tokyomu. " teriak naruto.

Aku menggembungkang pipiku menarik nafas dan memulai permainan.

............

"bukankah kanata terlihat imut.....? " kata fuma kikuichi

"ia.... Aura bintangnya muncul dia sungguh tangguh dan tak terlihat seperti uke. " sahut marius yo

Kento hanya memandangi kanata dengan perasaan cemas. Dia melihat kanata terlalu memaksakan diri.

"kanata...... Aishiteru......... " teriak shori sato.

Membuat member sezone meliriknya.
"apa yang kamu lakukan shori. Itu terlihat vulgar. "sou matsushima membungkam mulut shori tiba tiba karena banyak pasang mata melirik mereka bahkan fansclub sezone mulai meneteskan airmata mengetahui shori menyatakan secara terbuka bahwasanya dia seorang yaoi.

..

........
..

Semua pasang mata fokus kearah pertandingan,  dan melihat tiba tiba kanata terjatuh kesakitan memegang tangannya. Sontak membuat kento berlari mengampirinya.

Tanganku terasa sakit,  dan terus bergetar tak terkendali aku menangis. Saat bersamaan aku melihat kento berlari kearahku meraih tanganku dan menggendongku keluar lapangan.


Anggap gaya gendongannya seperti ini.

Kento menggendongku, aku merasakan kekhawatiran ada dalam dirinya,  dia terus mengatakan "bertahanlah.... " disetiap langkah kakinya.

Aku merasakan kehangatan dalam dirinya,  aku merasa rasa sakitku berkurang,  aku memeluk dirinya.
.....

Skor saat ini seri dan pertandingan terpaksa dihentikan.

Kanata dilarikan dirumahsakit. Dan langsung mendapat perawatan mr. Hongo juga datang dengan wajah cemas.

...........
Aku mendapatkan operasi darurat,  yang semestinya dilaksanakan minggu depan.

......

Diluar ruang operasi.

"salam paman..... " kento memberi salam dengan sopan pada ayah kanata.

"kamu temannya..... " tanya ayah kanata.

"aku seniornya tahun ketiga di smu suzuran highschool. "

"apa kamu mengenal dokter yang mengoperasi putraku. "

"iya.... Dia ayahku..... "

"terimakasih telah menjaga putraku. "

.........

Operasi selesai,  tidak ada komplikasi dan dinyatakan sukses. Tinggal bagaimana respon tangan kanata setelah gipsnya dibuka.

Kanata dibawa keruang pasien,  dengan wajah imutnya dia tidur sepanjang hari.

.......

"ayah...... "

"iya......kamu menginginkan sesuatu. "
"tidak..... Tanganku terasa mati rasa apa dokter itu memotongnya. "

Ayah memandangku dan tersenyum,  mengangkat tanganku dan diperlihatkan padaku.

"kata dokter itu efek semantara dan jarimu akan digips selama enam bulan kedepan dan pastikan jangan membawa barang berat. "

"iya...... "

...........

"selamat siang..... " mei menjengukku bersama sou matsushima kekasihnya.

"apa hanya kalian berdua. " tanyaku,  aku mengharapkan seseorang datang.

"tidak. ....yang lainnya akan menyusul, apa kamu mengingunkan sesuatu. " tanya mei.

"tidak mei,  terimakasih sudah datang. "

"selamat siang,  member sezone lainnya datang. "

Kami berbicara panjang lebar hingga aku merasa lelah,  mereka berpamitan untuk pulang karena aku harus beristirahat.

.......
Tengah malam di rumahsakit.

Aku merasa haus,  aku berusaha dengan sekuat tenaga untuk menggapai air minumku dan........

Aku hampir saja terjatuh,  kento menangkapku.  Membaringkan kembali tubuhku ke kasur.

"aku mau minum......, dimana ayah.? "

'"ayahmu sedang ada urusan." kento memberikan air minum padaku.

"kanata..... Sejak kapan kamu membaca jeonju romatika. " tanya kento sontak aku menyembunyikan komikku.

Wajahku memerah,  aku menggembungkan pipiku.

"apa urusanmu...... "

"ah sudahlah,  beritahu aku kalau kamu butuh sesuatu. "

Kento pergi ke sofa disamping tempat tidurku.

"sejak kapan kamu disini. " tanyaku

"sejak tadi sore. "

"kenapa kamu tidak membangunkanku. "

"kamu terlelap...... "

"Kenapa jawabannya singkat jadi malas mengobrol dengannya. "

Aku menerus kan membaca komikku sialnya,  kenapa part yang harus kubaca pas adegan cium an. Aku ingin berteriak histeris namun aku gengsi ada kento.

Aku menggigit bibir bawahku,  menahan teriakanku dan.....

"aw...... " aku berteriak membuat kento menghampiriku. Aku terlalu serius menggigit bibur bawahku dan membuatnya berdarah.

"kenapa bibirmu terluka. "

"aku hanya menggigitnya sedikit."

"dengan alasan.....? "tanya kento dengan serius.

Aku menunjukkan part kissing di komik tang kubaca. Kento menatapku dan tersenyum.

"dasar....... " menampilkan senyum tipisnya, mengusap perlahan kepalaku.

Dia memegang daguku mengarah padanya,  dia menatapku tajam.

"jangan menangis,  aku akan menjagamu. "

😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘
Kento menciumku,  menghisap darah yang keluar dari bibirku.

.............

Ceklek........ Ayah datang. Sontak aku melepaskan dekapan kento.

..........

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top